Bab 8 Apa Masih Tidak Pergi Juga?
by Sisy
09:38,Aug 28,2021
Gevin Qin yang biasanya terlihat bodoh saat ini sekujur tubuhnya menguarkan aura yang mengerikan, terutama sepasang iris hitamnya, saat ini terlihat seperti serigala yang menatap dengan penuh kekejaman.
“Kamu...... kamu......” manajer itu terkejut ingin memberontak, namun Gevin Qin seperti kerasukan, menatap lurus padanya, rasa itu membuat punggung orang seketika merasa dingin!
Saat kembali terdengar suara nyaring dari tulang yang bergeser, Candy Su langsung mendekat: “Lepaskan! Lepaskan!”
Otot di sekujur tubuh Gevin Qin terlihat mencuat, tenaga di tangannya juga tidak melemah sedikit pun.
Candy Su menjadi panik: “Lepaskan! Gevin! Jika tidak aku tidak akan menginginkanmu lagi!”
Dia mengancamnya dengan asal.
Siapa sangka itu sungguh berguna, punggung Gevin Qin langsung menegang, kemudian terdiam selama beberapa detik, lalu kekuatan di tangannya mulai melemah.
Sang manajer langsung membebaskan diri, memeluk tangannya dengan raut sangat kesakitan.
Candy Su menarik Gevin Qin yang sudah kembali tenang ke belakang tubuhnya, mendelik pada manajer dengan dingin: “Apa kamu masih tidak pergi juga?”
“Kamu!!” wajah manajer memucat karena kesakitan dan kesal: “Candy! Kamu masih bawahanku, kamu jangan lupa pekerjaanmu bergantung pada satu kalimat dariku!”
“Terserah padamu!” Candy Su seperti induk yang melindungi Gevin Qin di belakang tubuhnya, walaupun tubuhnya yang ramping sangat tidak sebanding dengan tubuh Gevin Qin yang tinggi.
Iris matanya yang cerah saat ini penuh dengan amarah, menatap manajer dengan tajam: “Itu akibat dari perbuatanmu, dan juga, lagipula kita tidak akan bertemu lagi, sekalian saja kusarankan sebaiknya kamu jangan bernapas banyak-banyak, jika tidak kamu hanya buang-buang oksigen!”
Manajer tidak tahu Candy Su yang selalu menurut ternyata bisa berucap setajam ini, walaupun raut wajahnya sudah terlihat sangat mengerikan namun dia tidak bisa membalas ucapan tajamnya.
“Baik! Tunggu saja kamu!” selesai berucap, manajer langsung kembali dengan kesal!
Amarah Candy Su bahkan belum mereda, dia langsung berteriak pada punggung sang manajer: “Aku bahkan jijik tinggal di tempat bobrokmu itu!”
Setelah bayangan manajer menghilang, Candy Su menarik napas meredakan amarahnya.
“Orang macam apa ini, perusahaan apa ini, aku juga tidak ingin bertahan di sana.”
Selesai berucap, tanpa sadar Candy Su mulai merasa kasihan pada gajinya, bagaimanapun baru satu bulan dan sebentar lagi hari gajian, bertengkar dengan manajer seperti ini mungkin gajinya akan dibekukan.
Candy Su menipiskan bibirnya, menoleh dengan kesal.
Raut Gevin Qin perlahan-lahan mulai tenang setelah dia menyuruhnya untuk melepaskan tangannya, dan kembali bodoh seperti biasanya, namun saat ini terdapat sesuatu yang biasanya tidak ada.
Sepasang matanya menatap lurus pada Candy Su, walaupun tidak bergerak, namun Candy Su bisa melihat sedikit...... Kekesalan? Kebencian? Kesedihan?
Tatapan apa ini?
Belum dia melihat dengan lebih teliti, tiba-tiba Gevin Qin langsung membalikkan tubuhnya masuk ke dalam.
Candy Su kembali tersadar, langsung masuk ke dalam rumah dengan terburu-buru.
Tiba di dalam rumah, Candy Su melihat Gevin Qin yang langsung masuk ke kamarnya sendiri, bahkan langsung menutup pintu tanpa menoleh.
Candy Su tiba di depan pintu dengan bingung.
“Ada apa denganmu, Gevin?”
“Bukankah kamu lapar? Aku akan memasak untukmu?”
Tidak ada suara dari dalam.
Candy Su menipiskan bibirnya: “Aku akan membuatkan ayam kecap kesukaanmu.”
Tidak ada suara.
Ini pertama kalinya Candy Su melihat Gevin Qin seperti ini.
Selama satu bulan ini, Gevin Qin seperti anak kecil yang sangat penurut, menyuruhnya melakukan apa maka akan dia lakukan, dan sangat sangat jarang berbicara.
Kecuali saat mandi dia tidak akan mengizinkannya masuk ke dalam kamar mandi, dan membersihkan dirinya dengan ceroboh, sering kali dia keluar di saat rambutnya masih basah.
Gevin Qin hari ini sepertinya sedikit berbeda.
Setidaknya raut wajahnya lebih beragam.
Candy Su bolak-balik di depan pintu, memikirkan apa yang baru saja terjadi dan apa yang tadi dia katakan......
Seketika dia mengerti akan sesuatu......
“Kamu...... kamu......” manajer itu terkejut ingin memberontak, namun Gevin Qin seperti kerasukan, menatap lurus padanya, rasa itu membuat punggung orang seketika merasa dingin!
Saat kembali terdengar suara nyaring dari tulang yang bergeser, Candy Su langsung mendekat: “Lepaskan! Lepaskan!”
Otot di sekujur tubuh Gevin Qin terlihat mencuat, tenaga di tangannya juga tidak melemah sedikit pun.
Candy Su menjadi panik: “Lepaskan! Gevin! Jika tidak aku tidak akan menginginkanmu lagi!”
Dia mengancamnya dengan asal.
Siapa sangka itu sungguh berguna, punggung Gevin Qin langsung menegang, kemudian terdiam selama beberapa detik, lalu kekuatan di tangannya mulai melemah.
Sang manajer langsung membebaskan diri, memeluk tangannya dengan raut sangat kesakitan.
Candy Su menarik Gevin Qin yang sudah kembali tenang ke belakang tubuhnya, mendelik pada manajer dengan dingin: “Apa kamu masih tidak pergi juga?”
“Kamu!!” wajah manajer memucat karena kesakitan dan kesal: “Candy! Kamu masih bawahanku, kamu jangan lupa pekerjaanmu bergantung pada satu kalimat dariku!”
“Terserah padamu!” Candy Su seperti induk yang melindungi Gevin Qin di belakang tubuhnya, walaupun tubuhnya yang ramping sangat tidak sebanding dengan tubuh Gevin Qin yang tinggi.
Iris matanya yang cerah saat ini penuh dengan amarah, menatap manajer dengan tajam: “Itu akibat dari perbuatanmu, dan juga, lagipula kita tidak akan bertemu lagi, sekalian saja kusarankan sebaiknya kamu jangan bernapas banyak-banyak, jika tidak kamu hanya buang-buang oksigen!”
Manajer tidak tahu Candy Su yang selalu menurut ternyata bisa berucap setajam ini, walaupun raut wajahnya sudah terlihat sangat mengerikan namun dia tidak bisa membalas ucapan tajamnya.
“Baik! Tunggu saja kamu!” selesai berucap, manajer langsung kembali dengan kesal!
Amarah Candy Su bahkan belum mereda, dia langsung berteriak pada punggung sang manajer: “Aku bahkan jijik tinggal di tempat bobrokmu itu!”
Setelah bayangan manajer menghilang, Candy Su menarik napas meredakan amarahnya.
“Orang macam apa ini, perusahaan apa ini, aku juga tidak ingin bertahan di sana.”
Selesai berucap, tanpa sadar Candy Su mulai merasa kasihan pada gajinya, bagaimanapun baru satu bulan dan sebentar lagi hari gajian, bertengkar dengan manajer seperti ini mungkin gajinya akan dibekukan.
Candy Su menipiskan bibirnya, menoleh dengan kesal.
Raut Gevin Qin perlahan-lahan mulai tenang setelah dia menyuruhnya untuk melepaskan tangannya, dan kembali bodoh seperti biasanya, namun saat ini terdapat sesuatu yang biasanya tidak ada.
Sepasang matanya menatap lurus pada Candy Su, walaupun tidak bergerak, namun Candy Su bisa melihat sedikit...... Kekesalan? Kebencian? Kesedihan?
Tatapan apa ini?
Belum dia melihat dengan lebih teliti, tiba-tiba Gevin Qin langsung membalikkan tubuhnya masuk ke dalam.
Candy Su kembali tersadar, langsung masuk ke dalam rumah dengan terburu-buru.
Tiba di dalam rumah, Candy Su melihat Gevin Qin yang langsung masuk ke kamarnya sendiri, bahkan langsung menutup pintu tanpa menoleh.
Candy Su tiba di depan pintu dengan bingung.
“Ada apa denganmu, Gevin?”
“Bukankah kamu lapar? Aku akan memasak untukmu?”
Tidak ada suara dari dalam.
Candy Su menipiskan bibirnya: “Aku akan membuatkan ayam kecap kesukaanmu.”
Tidak ada suara.
Ini pertama kalinya Candy Su melihat Gevin Qin seperti ini.
Selama satu bulan ini, Gevin Qin seperti anak kecil yang sangat penurut, menyuruhnya melakukan apa maka akan dia lakukan, dan sangat sangat jarang berbicara.
Kecuali saat mandi dia tidak akan mengizinkannya masuk ke dalam kamar mandi, dan membersihkan dirinya dengan ceroboh, sering kali dia keluar di saat rambutnya masih basah.
Gevin Qin hari ini sepertinya sedikit berbeda.
Setidaknya raut wajahnya lebih beragam.
Candy Su bolak-balik di depan pintu, memikirkan apa yang baru saja terjadi dan apa yang tadi dia katakan......
Seketika dia mengerti akan sesuatu......
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved