Bab 395 Mempertaruhkan Nyawa

Setelah keluar, dia merasa masih ada yang mengawasinya.
Kasen Zhao melangkah dengan pasti, dia merasa, seolah-olah setiap langkah yang dia ambil, semakin mendekati gerbang neraka!
Hanya dalam jarak beberapa langkah, dia merasa seperti berjalan di ujung pisau.
Sampai di depan mobil.
Dia tidak juga membuka pintu, matanya mengikuti pantulan kaca mobil, dan akhirnya menangkap posisi lawan.
Arah jarum jam tiga di belakangnya, sudut tirai jendela di lantai lima terbuka, dan samar-samar dia...