Bab 15 Orang Menyebalkan Datang Kerumah

by Michael Bosley 10:01,May 26,2021
Kaylee Su menatap mata Kasen Zhao, pada saat itu dia menggunakan kata-kata ini untuk membawanya kabur dari acara pertunangan di kediaman Keluarga Wei, terlihat sangat angkuh dan tidak masuk diakal.

Kasen Zhao menganggukkan kepala dengan serius “Tentu saja masih berlaku!”

Kaylee Su berkata sambil tersenyum sinis “Apa kali ini kamu sudha merasa puas? Senang? Bangga? Aku beriathu kamu, aku sekarang sudah miskin, kedepannya mungkin aku tidak akan memiliki tempat untuk kembali, nanti kamu jangan menyesal ya!”

Setelah itu dia berbalik dan pergi.

Kasen Zhao sedikit tidka mengerti, apa maksudnya dia melampiaskan amarah kepadaku?

Apakah semua ini harus disalahkan kepada dirinya?

Baru pertama kali Kasen Zhao melihat Kaylee Su yang bersikap tidak masuk diakal dan menekan amarah, lalu dia langsung mengejarnya.

Ketika dia baru ingin berjalan, dia melihat Kaylee Su sudah dipanggil oleh orang.

“CEO Su, kamu juga datang untuk berkeliing disini?”

Menghadapi dua orang wanita yang terlihat cantik dan tampilan yang modern, jika didengar dari cara mereka memanggilnya seharusnya mereka adalah bawahan Kaylee Su di perusahaan.

Kaylee Su menganggukkan kepala seperti biasanya, dia awalnya adalah CEO wanita yang terlihat angkuh dan dingin, jadi meskipun suasana hatinya sedang tidak baik, hal ini tetap saja tidak akan terlihat oleh orang lain.

“Orang ini…..”

Salah satu wanita itu melihat Kasen Zhao lalu diam.

Kaylee Su juga sama-sama terkejut, ekspresi wajah terkejut terlihat di wajahnya.

Dia tidak menyangka ketika dia berjalan ke supermarket dia bisa bertemu dengan bawahannya di kantor, apalagi ketika saat seperti ini berjalan ke supermarket membeli sayur bersama dengan pria asing bukanlah hal biasa, tapi bagaimana dia harus mengenalkannya kepada orang?

Panggilan “Suami” tidak akan bisa keluar dari mulutnya, kalau teman takutnya akan membuat orang merasa aneh.

Belum lagi tidak tahu apakah dua orang di hadapannya ini akan percaya, meskipun mereka percaya besok pasti akan ada gossip yang menyebar di perusahan.

Kaylee Su awalnya tidak memperdulikan gossip itu sama sekali, tapi sekarang perusahaan sedang berada dalam masalah, jadi gossip apapun mungkin akan menghancurkan harapan terakhir mereka.

Dia tidak rakus akan kekayaan, tapi juga tidak berharap Keluarga Su akan hancur di tangannya sendiri.

Kasen Zhao maju ke dapan, lalu membantunya menyelesaikan masalah, berkata : “Nona Su, aku bantu anda memasukkan barang ini ke dalam mobil.”

Dua orang wanita itu memasang wajah yang binggung, lalu bertanya “CEO Su, apa anda keluar membawa bodyguard?”

Kaylee Su memandang Kasen Zhao dengan tatapan mata yang rumit, merasa bersalah kepadanya, lalu menjawabnya beberapa kata dan mengejarnya.

Kasen Zhao tidak memiliki kunci mobil, jaded ia hanya bisa berdiri di samping mobil dengan bodoh, dan mendapatkan tatapan aneh dari orang yang lewat.

Kaylee Su mengejarnya keluar, membuka bagai mobil belakang, ketika Kasen Zhao sudah duduk di dalam mobil, dia baru meminta maaf kepadanya : “maaf, tadi……”

Kasen Zhao tersenyum “Tidak apa, aku sudah terbiasa.”

Sepanjang perjalanan tidak ada perbincangan apapun.

Ketika Kaylee Su menghentikan mobilnya, Kasen Zhao sudah berdiri di depan pintu sambil memegang tas belanjaan.

Saat pintu mobil di buka, hal pertama yang dilakukan adalah meluruskan kaki kecilnya, pergelangan kakinya yang indah ini dengan punggung kaki yang sedikit melengkung, dibungkus dalam sepatu hak tingginya.

Kasen Zhao menghelakan nafas, wanita idaman memanglah wanita idama, gerakan turun dari mobil saja bisa membuat orang sangat mempesona seperti ini.

Dia membawa Kasen Zhao masuk berjalan kearah dapur, lalu Kaylee Su berkata “Apakah aku perlu membantumu?”

Dia berkata dengan sopan, dia tinggal di rumah ini selama setengah tahun, dan dapur baginya hanya sebuah pajangan saja.

Dia masuk ke dalam dapur hanya beberapa kali saja, jangakan Tanya dimana letak mangkuk dan sumpit, dia bahkan tidak tahu bagaimana cara menghidupkan kompor gas.

Kasen Zhao tentu saja tidak memerlukan bantuan dari Kaylee Su, dia menyuruh kaylee untuk istirahat di sofa, lalu dia menyiapkan makanannya sendiri.

Keadaan dapur itu sangatlah bersih, bahkan semua perabotan dapur masih sangat baru.

Kasen Zhao tergugah, benar-benar sulit dibayangkan, bagaimana cara dia makan sehari-hari sebelumnya?

Untungnya perabotan dapur sangat lengkap, tidak kekuarangan alat apapun untuk memasak, selain itu semuanya adalah barang merek terkenal internasional, meskipun dia tidak pandai memasak, tapi dia masih bisa menggunakannya.

Kaylee Su menarik selimut lalu meringkuk diatas sofa seperti anak kucing yang akan tertidur.

Kasen Zhao tidak perlu membanguninya, dia bisa bngun sendiri karena aroma makanan.

Dia menggosok matanya sambil berjalan ke ruang makan, sepiring tumis daing, dua piring tumis sayur, ikan asam manis dan sup ikan, empat jenis sayuran dan satu jenis sup sudah dihidangkan dengan penuh warna.

Dibandingkan dengan keluarganya yang bisa menyajikan hidangan makanan satu meja penuh membuat Kaylee Su melihatnya seperti sebuah mimpi.

“Apa kamy yang memasaknya?”

Dia mengambil sebuah sumpit dan menyicipi rasanya.

Kasen Zhao mengelap tangannya diatas celemak “Bagaimana, apa sesuai dengan seleramu?”

“Lumayan!”

Kaylee Su memicingkan matanya, dua kata ini terdengar biasa saja, tapi sebenarnya di dalam kamus besarnya kata ini sudah memberikan komentar yang sangat tinggi.

Empat jenis sayur dan satu jenis sup dengan cepat dilahap habis, dia memberikan kekuatan perang yang besar.

Kasen Zhao membereskan dapur dan mencuci piring.

Dia melihat dari samping, aroma sayur masih beterbangan disana, aura hangat dari dapur menyentuhnya.

Membuat rumah yang dingin ini memiliki sedikit aura kehidupan, dan semakin terlihat seperti rumah yang lengkap.

Kaylee Su terkejut dengan pemikiran yang tiba-tiba munculd I benaknya.

Dia langsung memberitahu dirinya sendiri kalau hubungan dia dengan Kasen Zhao hanya sebuah permainan saja, satu bulan kemudian dia tetap akan putus, jangan sampai dia kalah dengan sebuah hidangan makanan, dia langsung menekan rasa panik dalam dirinya.

Setelah Kasen Zhao menyelesaikan pekerjaannya dia langsung melihat jam, pukul sembilan.

Kaylee Su yang daritadi hanya duduk saja merasa tidak enak, dia berpikir bagaimana cara berterima kasih kepadanya, namun siapa sangka Kasen Zhao sudah mengganti pakaian satpamnya, lalu bersiap pergi dari sana.

Dia tanpa sadar bertanya “Kamu mau pergi kemana?”

“Kerja.”

Kasen Zhao sudah mengenakan sepatunya.

“Sudah malam seperti ini masih pergi bekerja?”

Kaylee Su sedikit terkejut, setelah itu dia teringat sesuatu kalau Kasen Zhao sepertinya kerja pada jam malam.

Tapi hari ini dia bangun sepagi ini dan sudah sibuk seharian, apa dia masih ada semangat untuk kerja?

Kasen Zhao tidak banyak berpikir, nnamun langsung mulai bercanda “Jika tidak giat bekerja, bagaimana aku bisa menghasilkan uang untuk memberi nafkah keluarga?’

Suasana yang menengangkan seketika berubah menjadi lebih baik, suasana hati Kaylee Su juga sudah lumayan, membentaknya : “Tidak tahu malu, siapa yang ingin dinafkahi olehmu? Aku adalah Wakil CEO Eksekutif Su’s Corp, pendapatan bulanan aku 30.000 Yuan, jadi masih tidak pasti siapa yang akan menafkahi keluarga!”

Setelah selesai bicara dia tiba-tiba merasa kata-katanya tadi sedikit ambigu, sebelum dia menjelaskan apa-apa Kasen Zhao sudah berbalik.

Dia langsung mengejarnya, bertanya “Hmm, itu, apa kamu malam ini akan pulang?”

Melihat Kasen Zhao tercenggang dia langsung menjelaskan “Kamu jangan salah paham……”

Kasen Zhao tahu menikah dengan Kaylee Su adalah sebuah paksaan.

Bagi Kaylee Su ini mungkin hanya sebuah permainan yang diperlihatkan kepada orang rumah saja.

Kalau ingin dikatakan lebih jelas lagi, dirinya bagi dia seperti alat untuk dia berperang dingin dengan orang rumah dan untuk membohongi mereka saja.

Apa dia menganggap pernikahan ini dengan sungguh-sungguh?

Dia tidak terlalu polos.

Selain itu siapa tahu Kaylee Su saat ini sudah mulai menyesal.

Kasen Zhao tahu diri, sebelum Kaylee menerima hubungan ini, dia tidak ingin terus berada disini dengan tidak tahu malu.

Ketika bebicara dia memberikan isyarat seperti menelpon “Aku pulang kerja sangat malam, jadi aku akan pulang ke asrama saja, jika ada urusan apa nanti kamu hubungi aku saja.”

Ketika Kasen Zhao berbalik melihat kearah pintu, dia seketika tercenggang disana.

Diluar berdirilah seorang pria, kelihatannya dia berencana ingin mengetuk pintu, tapi sebelum dia mengulurkan tangan, dirinya sudah membuka terlebih dahulu.

Jika dilihat dari wajhanya dia baru berumur 20-an tahun, dari ujung kepala hingga ujung kakinya gaya berpakaiannya seperti ingin bermain hiphop, dia mengenakan topi bengkok dan sepatu skateboard yang berlebihan.

Kasen Zhao bertanya “Kamu cari siapa?”

Orang itu juga terkejut ketika melihat Kasen Zhao.

Dia melepaskan kacamata hitamnya, dengan ekspresi wajah yang aneh, bertanya dengan tidak senang “Kamu siapa?”

Setelah itu dia mendorong Kasen Zhao masuk ke dalam.

Kasen Zhao tidak bergerak, dia mengulurkan tangan menghalanginya kembali, lalu bertanya lagi “Permisi anda cari siapa?”

Pria itu membelalakkan matanya, dia balik bertanya dengan nada bicara yang angkuh “Ada hubungan apa denganmu aku ingin mencari siapa disini? Siapa kamu ini, pergi sana!”

Dia tidak ingin banyak omong kosong disana, dia langsung berteriak masuk ke dalam “Kaylee Su, kamu dimana? Siapa yang menghalangi aku masuk ini?”

Kasen Zhao mendengar mulutnya penuh dengan omong kotor mana mungkin akan sopan lagi.

Dia menambah kekuatan tangannya, lalu mendorong orang itu keluar.

Langkah kaki pria itu tersandung, lalu menabrak pilar batu di pintu itu.

Wajahnya berubah menjadi merah, membuang topinya dengan kasar “Sialan satpam kecil ini, apa sudah memberimu sedikit keberanian? Berani sekali mendorong aku!”

Tatapan mata Kasen Zhao berubah menjadi gelap, sebelum dia maju kedepan, di belakangnya sudah terdengar suara langkah kaki.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

415