Bab 14 Pulang Ke Rumah Menangkap Hantu

by George 09:49,Jul 23,2021
Setelah selesai mengatakan itu pada Beni Xiong, aku mulai menyesalinya, karena sepertinya aku telah mengatakan sesuatu yang tidak boleh dikatakan. Beni Xiong tidak meminta saranku, tetapi mulutku yang tidak beradat ini malah memberitahunya!

Akankah aku mendapat masalah lagi?

Aku di sini berhenti berbicara, dan Beni Xiong di sana juga tidak berbicara.

Horas Ning di samping mendorongku dan berkata, "Yang kamu katakan ini benaran tidak, jangan sampai pamanku datang kesana malah di marahi."

Sebelum aku berbicara, Beni Xiong melambaikan tangannya dan berkata, "Sudah jangan banyak bicara, menurutku apa yang dikatakan Dicky ini tampaknya benar. Dengar-dengar kakek Zhou di usianya yang semakin tua ini, dengan keliru menerima banyak barang palsu, marah hingga akhirnya kehilangan banyak uang. Mungkinkah karena ini toko keluarga Zhou di sini tidak bisa bertahan lagi?"

Aku tidak mengerti apa yang dikatakan Beni Xiong, dan aku tidak mengatakan sepatah kata pun.

Tak lama kami tiba di Paviliun Wanmu. Setelah memasuki toko, Beni Xiong mengatakan beberapa patah kata sungkan padaku dan naik ke atas untuk membahas masalah dengan pak Jiang. Aku pikir itu sebagian besar tentang membahas "Paviliun Ziqiong", Horas Ning awalnya juga ingin ikut, tapi di suruh tunggu di bawah oleh Beni Xiong.

Beberapa jam berikutnya berlalu dengan cepat. Horas Ning dan aku mengobrol dengan kak Beby dan kak Fat sebentar hingga waktunya tiba di akhir jam pulang kerja. Kak Beby dan kak Fat mengemasi barang dan pergi, dan di toko ini hanya menyisakan aku dan Horas Ning.

Horas Ning kembali menanyakan tentang Paviliun Ziqiong lagi, dan aku tersenyum pahit berkata, "Sudah kamu jangan tanya lagi, aku tadi sudah mengatakan hal yang salah, kalau aku mengatakan lebih banyak lagi, aku mungkin akan mendapat lebih banyak masalah."

Di saat aku sedang berbicara dengan Horas Ning, ponselku tiba-tiba berdering. Aku mengeluarkannya dan melihat kalau itu telepon dari Juna Wang. Perasaanku langsung naik dan aku langsung menjawab teleponnya: "Suhu Wang, kamu sudah kembali ya?"

Juna Wang di sana menjawab, "Ya" lalu melanjutkan, "Di mana kamu sekarang, aku besok akan menjemputmu, lalu kita akan pergi ke kabupaten untuk menangkap hantu itu."

Aku memberi tahunya di mana aku berada, dan dia berkata, "Kamu di rumah bos Xiong ya, aku sebelumnya pernah berhubungan dengannya. Begini ya, besok kamu jam 9 pagi tunggu aku di ujung selatan jalan Fanggu. Aku akan menjemputmu dan membawamu langsung ke kabupaten."

Aku segera menyetujuinya, aku selalu merasa kalau aku terus tinggal bersama Beni Xiong, aku mungkin akan terus mengatakan apa yang seharusnya tidak aku katakan.

Menutup telepon, Horas Ning dengan enggan berkata: "Dicky, besok kamu sudah mau pergi ya?"

Aku mengangguk dan berkata, "Iya, rumahku kan di kabupaten sana. Rumahku sendiri tidak mungkin di tinggalkan begitu saja kan."

Horas Ning menepuk pundakku untuk menunjukan pengertiannya.

Kemudian aku dan Horas Ning terus menunggu di bawah, tak lama Beni Xiong, istrinya, dan tuan Jiang turun dari tangga. Wajah Beni Xiong seperti seorang pejabat kaya, ya tak perlu dikatakan lagi, dia baru-baru ini akan memiliki keberuntungan yang besar.

Beni Xiong turun dan bertanya padaku: "Dicky, menurutmu bagaimana dengan yang ku pikirkan saat ini?"

Aku tersenyum dan menjawab: "Paman Xiong sudah siap memetik hasilnya, untuk apa masih bertanya padaku yang hanya orang awam ini?"

Ketika aku mengatakan ini, Beni Xiong tertawa "haha", lalu mengambil paket kertas merah dari tuan Jiang dan menyerahkannya padaku.

Tak perlu diperjelas, pasti ada uang di dalamnya.

Tanpa sadar aku mengulurkan tangan untuk mengambilnya, tetapi ketika aku menerimanya, aku mengembalikannya kembali ke Beni Xiong. Dia mendorong paket itu ke dalam pelukanku dan berkata, "Kamu adalah peramal paling cerdas yang pernah aku lihat, ini anggap saja hadiah sederhana dariku. Jika masalah Paviliun Ziqiong benar-benar selesai, aku pribadi akan pergi ke kabupaten untuk memberimu hadiah yang lebih besar."

Aku dengan cepat menolaknya dan mengatakan kalau aku tidak berani, dan pada saat yang sama aku mulai menebak, mungkinkah Beni Xiong di lantai atas tadi telah menghubungi keluarga Zhou melalui telepon?

Kami malam ini tidak kembali ke rumah Beni Xiong untuk makan malam, kami memilih makan di luar, dan kualitas restorannya lebih tinggi daripada siang tadi.

Selama makan, Beni Xiong selalu ingin aku memberinya perhitungan dan melihatnya, tetapi aku menolak semuanya, aku telah mengatakan terlalu banyak, dan mungkin ada sesuatu yang serius akan terjadi padaku.

Melihat di sini tidak bisa mendapatkan apa pun dariku, Beni Xiong bertanya padaku apakah karena uangnya tidak cukup. Aku dengan cepat menjelaskan: "Paman Xiong, kamu terlalu berpikir banyak. Ini bukan tentang uang, tetapi ini tentang rahasia illahi. Dalam beberapa waktu singkat ini aku sudah membocorkan banyak ‘hal’ yang seharusnya tidak boleh dikatakan, dan hal itu tidak baik untukku ataupun kamu sendiri."

Mendengar itu Beni Xiong mengangguk dan berkata, "Jadi begitu ya, baik aku mengerti, meramal sama dengan berbisnis. Kamu tidak boleh terlalu serakah, atau kamu akan mendapat masalah yang tidak perlu."

Aku mengangguk.

Kemudian aku membicarakan tentangku yang akan kembali ke kabupaten besok. Beni Xiong jufa tampak sedikit enggan. Aku di sini hanya sehari tapi sudah membantunya 2 kali, dan setiap kali aku bisa membuat bisnisnya naik ke tingkat yang lebih tinggi, jadi dia secara alami tentu ingin mempertahankanku, dan ingin mendengarkan banyak saran yang lebih baik dariku.

Di akhir makan, Beni Xiong menghela napas dan berkata, "Jika aku membeli toko Paviliun Ziqiong, maka Paviliun Wanmuku akan menjadi yang terbaik di jalan Fanggu ini. Haha, keberuntunganku akhir-akhir ini sangat bagus."

Aku tersenyum dan tidak berbicara lagi. Beni Xiong memang tidak akan sial dalam jangka pendek ini, yang berarti kalau keputusannya untuk mengambil Paviliun Ziqiong ini adalah benar, dan aku tidak perlu mengatakan terlalu banyak lagi.

Setelah meninggalkan restoran dan kembali ke rumah, aku dan Horas Ning saling mengobrol sebentar hingga akhirnya pergi tidur.

Keesokan paginya, Beni Xiong secara pribadi mengantarku ke ujung selatan Jalan Fanggu, yang menunjukkan kalau dia memang menganggapku sebagai tamu tinggi.

Setelah Juna Wang datang, Beni Xiong dan Juna Wang mengobrol sebentar, dan setelah mereka berdua selesai mengobrol, Beni Xiong berjalan ke arahku dan berkata: "Dicky, nanti kalau ada waktu luang main lah ke kota cari si Horas ya, aku sudah mendengar cerita rumahmu dari Horas, di masa depan nanti aku akan menjadi pamanmu, kalau ada kesulitan atau apapun itu kamu bisa mengatakannya padaku!"

Aku pun dengan sungkan berkata: "Terima kasih, paman Xiong!"

Setelah mengucapkan selamat tinggal, aku masuk ke mobil Juna Wang, dan kami bergegas ke kabupaten.

Saat mobil melaju tak lama, Juna Wang berkata padaku, "Bos Xiong sangat menghargaimu. Sepertinya kamu telah memberi keberuntungan untuknya dan membantunya ya."

Aku jawab, ya seperti itu lah, Juna Wang kemudian tersenyum dan berkata: "Bos Xiong memiliki jaringan kontak yang sangat luas. Di masa depan pasti akan ada lebih banyak orang yang mencarimu dan mereka semua pastinya kalangan orang berada. Dan keberuntunganmu sepertinya akan berlipat-lipat."

Aku tersenyum pahit dan berkata, "Keberuntungan? Aku tidak mencari keberuntungan, asalkan bukan nasib buruk itu sudah jauh lebih baik."

Di dalam mobil, aku tanya Juna Wang tentang keadaannya akhir-akhir ini, dia dengan sederhana memberitahuku kalau dia ada mengambil kasus, kemudian menangani kasus, beristirahat selama 1 atau 2 hari, baru kemudian melanjutkan untuk mengambil kasus.

Aku tanya padanya bagaimana bisa ada banyak hantu yang harus di tangani, dan dia berkata: "Air di bisnis kita ini sangat dalam, dengan metode yang baik, dan kasusnya ditangani dengan benar. Maka akan bangak kalangan yang memperhatikan kita. Dan lain kali ada kalau kasus lagi, maka itu secara alami akan diberikan dan di prioritaskan pada kita, dan kebetulan aku bergaul dengan baik di antara beberapa organisasi."

Melihat Juna Wang, aku tertawa: "Kalian masih punya geng?"

Juna Wang mengoreksiku: "Ini organisasi, bukan geng!"

Aku bertanya lebih banyak tentang apa itu organisasi, dan dia tidak memberi tahuku, dia bilang kalau aku bukan orangnya, jadi tidak enak untuk memberi tahuku.

Sepanjang jalan, aku bertanya pada Juna Wang tentang apa yang harus dilakukan dengan hantu di rumahku, dan dia berkata: "Ini agak sulit di katakan, tunggu sampai di rumahmu, aku akan menilai kejahatan hantu itu terlebih dahulu, baru kemudian memutuskan bagaimana cara menyelesaikannya."

Aku bertanya padanya apa yang harus dilakukan jika dia adalah hantu jahat?

Dalam hatiku, aku telah menentukan kalau Lily Xiang ini adalah roh jahat, karena bagaimana mungkin wanita itu bisa menempel di punggungku dan mengejarku mati-matian, aku merasa kalau dia ingin menyakitiku.

Laju mobil Juna Wang hari itu sangat lambat, ketika kami tiba di kabupaten hari sudah siang, jadi kami pertama kali mencari tempat makan baru kemudian kembali ke rumahku.

Kali ini kami langsung masuk melalui pintu gang, dan sesampainya di depan pintu aku sedikit takut, beberapa hari tidak tinggal di rumah rasanya agak suram, apalagi ada hantu yang tinggal di dalamnya.

Kami belum memasuki pintu. Seorang bibi tetangga rumahku kebetulan lewat, melihatku kembali dia berkata: "Dicky, kamu akhirnya kembali juga, kamu tahu tidak kasus kematian di rumahmu ini telah ditutup. Wanita mati karena sakit dan tidak ada hubungannya dengan pria yang ditangkap di rumahmu itu."

Aku berdehem dan melanjutkan, "Ah, terima kasih bibi sudah memberitahuku."

Bibi itu menatapku dan melanjutkan, "Ngomong-ngomong, Dicky, kamu hati-hati ya. 2 hari ini dari rumahmu selalu terdengar tangisan seorang wanita, kalau bukan tangisan maka akan terdengar suara tawa, itu sangat menakutkan, kalau ku lihat itu gangguan hantu, kamu sebaiknya pergi cari orang pintar untuk melihat itu."

Apa? Tetanggaku pun bisa mendengarnya. Mati lah, rumahku ini setelahnya sepertinya tidak bisa di sewakan lagi.

Bibi di sana seperti masih ingin terus berbicara, dan Juna Wang di sampingku mulai mendesakku: "Jangan bengong lagi, ayo buka pintunya dulu. Ada atau tidaknya hantu, masuk dulu baru bisa tahu."

Bibi itu juga sepertinya paham situasi saat ini, jadi dia mengucapkan selamat tinggal padaku, dan pergi ke luar gang.

Memasuki pintu, udara buruk yang berat bertiup melewati Juna Wang dan aku, Juna Wang mengerutkan kening dan berkata, "Hantu ini sangat ganas!"

Mendengar perkataan Juna Wang, aku bertanya padanya: "Lalu apakah kamu yakin bisa mengatasinya?"

Dia menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Aku jarang bertemu dengan hantu seganas ini, tapi aku yakin aku bisa menundukannya, ya ini mungkin akan sedikit merepotkan."

Juna Wang kemudian berbalik dan menutup pintu, lalu mengeluarkan jimat dari tas kerja yang dibawanya dan menempelkannya di kait pintu.

Aku bertanya padanya apa yang dia lakukan, dan dia bilang itu untuk mencegah hantu wanita itu melarikan diri.

Hantu wanita itu memang tidak bisa melarikan diri, tetapi jika terjadi sesuatu, pintu ini tertutup, kita juga tidak akan bisa lari.

Aku mengajukan pertanyaan ini kepada Juna Wang, dan dia berkata: "Kamu bersembunyi di kamar kakekmu, hantu wanita itu tidak dapat menyakitimu. Kakekmu adalah orang pintar yang hebat, aura bagus di kamarnya sangat tebal, meskipun dia tidak ada disana, tetapi aura baik yang tersisa cukup untuk diminum oleh roh jahat."

Apa! Kakekku sangat kuat?

Tanpa menungguku berpikir lebih detail, Juna Wang pergi untuk menutup pintu tokoku dengan jimat. Untuk mencegah Lily Xiang melarikan diri dari sini. Kemudian dia naik ke atas dan berbelok ke lantai dua. Sebuah jimat juga dipasang di tangga menuju lantai atas.

Setelah jimat ini dipasang, dia turun dan kembali padaku, dan saat ini aku sudah masuk ke kamar kakekku.

Aku bertanya pada Juna Wang apa yang harus dilakukan selanjutnya, dan dia bilang: "Aku akan mengenakan jubah dan melakukan ritual spiritual di halaman untuk mengusir roh-roh jahat. Jika dapat diusir, itu yang terbaik. Tapi kalau tidak, maka aku akan memukulnya."

Juna Wang ingin mengganti jubahnya. Terakhir kali saat dia mengusir hantu tua dari sini, dia sepertinya tidak mengganti pakaiannya. Ini berarti menunjukkan kalau Lily Xiang ini lebih hebat dari hantu tua itu, dan Juna Wang apakah benar bisa menang melawannya?

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

60