Bab 13 Mengetahui Segala Hal Hanya Dari Wajah
by George
09:49,Jul 23,2021
Pada akhirnya, aku memutuskan untuk menerima uang, sehingga Beni Xiong benar seperti orang yang meminta di ramal dan aku sebagai peramalnya, jadi dengan begini aku mungkin tidak akan memunculkan masalah yang tidak perlu lainnya.
Ketika kami sarapan, kami tidak menyebutkan apa pun tentang ramalan tadi. Selesai makan, Beni Xiong keluar dulu, lalu Horas Ning dan aku berkemas dan pergi bekerja di toko mebel antik pamannya.
Menurut penjelasan dari Horas Ning, Beni Xiong memiliki beberapa toko seperti ini di kota. Dan toko yang akan kami kunjungi hari ini adalah toko independen di jalan Guangji barat daya kota.
Jalan Guangji ini adalah jalan antik, dan sebagian besar toko di sini bergerak dalam bisnis perhiasan batu giok dan barang antik, dan ada juga beberapa kios lainnya di sisi jalan.
Aku dengar dari Horas Ning kalau sebagian besar barang di kios sisi jalan ini palsu, dan bahkan ada beberapa yang dikatakan palsu saja tidak layak.
Lalu aku bertanya apakah barang-barang di toko lainnya asli. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Pamanku bilang tidak semuanya asli, tapi yang palsunya lebih banyak."
Kami datang ke sini dengan taksi, tetapi ketika kami tiba di jalan antik ini, mobil tidak diizinkan, jadi kami berjalan di sepanjang sisi jalan dan mengobrol. Ketika kami sampai di tengah jalan disana ada toko berlantai dua, dan itu menarik perhatianku.
Toko kecil ini bisa di anggap sebagai toko paling megah di seluruh jalan, dengan tulisan "Paviliun Ziqiong" di plakatnya.
Horas Ning menunjuk ke toko dan berkata, "Ini adalah toko barang antik terbesar di sini dan toko dengan produk paling otentik. Di lantai pertama mereka membuat ornamen batu giok, di lantai dua-nya adalah barang antik. Harga barang di sini bisa mencapai ratusan ribu yuna."
Aku melihat ke dalam dekorasi, lantai kayu murni, yang dipoles hingga terlihat bercahaya, dan orang-orang yang bekerja di dalamnya semua cantik langsing mengenakan cheongsam. Celah cheongsam mereka hampir mencapai pinggang dan membuat orang yang melihatnya tidak bisa menahan pikiran untuk tidak kemana-mana.
Ah seandainya calon istriku bisa memiliki bentuk tubuh seperti itu.
Horas Ning dan aku melihat ke pintu sebentar, lalu kami menyeringai dan pergi, tempat ini bukan tempat kami.
Meskipun paman Horas Ning kaya, tapi dia masih tidak memiliki peringkat di kota ini. Tokonya tidak jauh dari Paviliun Ziqiong, dipisahkan oleh 3 atau 4 toko, tetapi skalanya tidak buruk, dan jika di bandingkan dengan beberapa toko di seberang toko ini toko Beni Xiong bisa dikatakan memiliki peringkat lebih tinggi dari toko lain.
Tokonya berukuran setengah dari Paviliun Ziqiong, tetapi juga memiliki lantai 2, di mana lantai pertama adalah beberapa perabotan kayu yang berharga, dan lantai kedua adalah perabotan antik.
Nama toko Beni Xiong ini adalah "Paviliun Wanmu". Dengan ada aku dan Horas Ning pekerja disana berarti ada 5 orang, ada 2 wanita dari 5 orang itu. Di lantai pertama adalah bagian kasir toko dan bagian yang bertanggung jawab untuk menjual perabotan di lantai bawah.
Di lantai 2, ada orang yang khusus menjaga daerah lantai 2, lelaki itu berusia 50-an. Horas Ning memanggilnya tuan Jiang. Dia bilang kalau tuan ini ahli dalam mebel antik. Dia telah bekerja di toko Beni Xiong selama hampir 10 tahun, dan dia sangat dihormati oleh Beni Xiong, Beni Xiong juga kadang-kadang bertanya dan meminta saran pada tuan Jiang.
Setelah memahami situasi dasar toko ini, dan masing-masing sudah saling kenal. Horas Ning memberi tahu kami apa yang harus dilakukan. Dia memiliki beberapa pengalaman dalam perabotan antik, jadi dia akan membantu tuan Jiang di lantai 2. Dan maksud bantu dari Beni Xiong sendiri adalah untuk melatih Horas Niang agar bisa belajar dari tuan Jiang.
Adapun aku, aku tinggal di lantai 1 dan menerima pelatihan dari 2 wanita cantik di toko ini, setiap mebel di toko ini memiliki label harga sendiri, jadi aku tidak perlu menghafalnya, aku hanya harus mengingat berapa mebel ini paling banyak dapat di diskon, dan ada beberapa kata-kata retorika dalam penjualan.
Tidak butuh waktu yang lama, aku dengan cepat sudah terbiasa dengan segala yang ada di toko ini.
2 wanita di lantai pertama sama-sama berusia 20-an, sepertinya 2 atau 3 tahun di atasku, satunya memiliki rambut yang panjang, dan lebih cantik namanya Beby Jin, aku memanggilnya kak Beby.
Yang lainnya adalah wanita berambut pendek, wajah apel bulat, dan sedikit gemuk namanya Fatin Zuo, aku memanggilnya "Kak Fatin", kadang-kadang aku iseng memanggilnya "kak Fat", tapi dia tidak marah ataupun keberatan, ya dia adalah wanita ceria yang bisa di ajak bercanda.
Di pagi hari, toko ini tidak terlalu memiliki bisnis, ada beberapa orang yang datang, tapi setelah berkeliling beberapa kali, menanyakan harganya mereka langsung pergi keluar.
Bekerja di sini sangat santai.
Saat hendak makan siang, Beni Xiong datang ke toko dengan senyuman di wajahnya, saat itu aku sedang mengobrol dan tertawa bersama kak Beby dan kak Fat.
Begitu Beni Xiong masuk, kak Beby dan kak Fat langsung menghentikan senyum mereka, dan buru-buru berdiri tegak seraya berkata "Bos". Sepertinya mereka takut kerja mereka akan di kritik.
Atau dengan kata lain, Beni Xiong biasanya sangat ketat dengan pengawasan kerja mereka.
Aku juga buru-buru berdiri tegak dan memanggilnya, "Paman Xiong!"
Saat Beni Xiong melihatku, senyumnya terlihat lebih bahagia, dia datang dan menepuk pundakku, "Dicky ya, yang kamu katakan, semuanya tepat, haha, sesuai dengan apa yang kamu katakan. Bisnisku akhirnya jadi, cepat panggil Horas dan pak Jiang, siang ini kita pergi makan di luar, aku yang traktir.
Ketika Beni Xiong mengatakan itu, kak Beby dan kak Fat di sebelah terlihat bingung.
Horas Ning dan tuan Jiang mendengar suara Beni Xiong di lantai bawah segera turun. Beni Xiong yang sedang happy-happnya melihat kak Beby dan kak Fat, berkata: "Oh ya, mulai bulan ini, gaji bulanan kalian akan dinaikkan sebanyak 500 yuan."
Mendengar itu kak Beby dan kak Fat buru-buru berterima kasih kepada Beni Xiong, dan pada saat yang sama kak Beby mengedipkan mata kepadaku. Mereka sepertinya juga menebak kalau kenaikan gaji mereka sebagian besar juga berkatku.
Kami kemudian tidak berlama-lama lagi di toko, Beni Xiong membawa kami ke sebuah restoran di samping jalan. Saat kami makan, Beni Xiong menceritakan aku yang bisa meramal kepada pak Jiang, pak Jiang memujiku dan menyebutku bertalenta.
Setelah mengobrol sebentar, aku tidak tahu bagaimana topik pembicaraan bisa berjalan sejauh ini, intinya obrolan kami sampai pada rumahku yang angker, dan aku hanya bisa terus menggelengkan kepala dan menghela nafas, sementara Beni Xiong kembali merekomendasikan “Suhu Wang” padaku, aku pun memberi tahu Beni Xiong dengan jujur: "Aku telah menghubunginya. Dia sekarang tidak ada di kota. Sepertinya besok baru pulang, setelah dia pulang, aku akan kembali ke kabupaten bersamanya, disana ada rumahku, aku tidak mungkin meninggalkannya begitu saja kan."
Ketika Beni Xiong mendengar kalau aku akan kembali ke kabupaten, dia bertanya padaku apa yang akan aku lakukan setelah aku pulang. Setelah memikirkannya, aku berkata, "Membuka toko kecil khusus meramal, selain itu aku tidak dapat melakukan apa-apa."
Beni Xiong mengangguk dan berkata, "Bagus, kamu sangat pandai meramal orang, di masa depan nanti kamu pasti akan dapat berkembang semakin baik."
Aku menjawab: "Ya semoga saja!"
Lagi pula, toko kecilku itu telah di buka beberapa waktu, dan sejauh ini, tidak ada orang yang resmi masuk ke toko untuk meminta saran ataupun ramalan, jadi apakah aku bisa bertahan atau tidak, dalam hatiku sendiri juga masih ragu.
Setelah berbicara sebentar, pak Jiang memintaku untuk melihat wajahnya dan berbicara tentang keberuntungannya.
Pak Jiang sudah berusia 50 tahun, Bagian kanan hidungnya tidak bisa dikatakan cerah dan penuh, tapi jelas tidak buruk. Meskipun fitur wajahnya tidak terlalu baik, tapi itu juga tidak buruk. Secara keseluruhan dan dengan kata lain, dalam semua aspeknya terlihat rata-rata, dan tidak akan ada terobosan besar dalam hidupnya.
Dan simbol penyakit pak Jiang dan simbol umurnya juga bebas dari tanda-tanda penyakit atau bencana, dan dari wajahnya, di ketahui kalau pak Jiang adalah orang yang berumur panjang.
Ketika aku melihat ini, aku bilang pada pak Jiang: "Tuan Jiang memiliki keberuntungan yang stabil, tidak ada liku-liku, jauh dari penyakit dan bencana, dan bisa berumur panjang!"
Peramalan ya memang seperti ini. Jika tidak ada bencana, maka harus menemukan kata yang baik. Karena keberuntungan pak Jiang hanya rata-rata dan tidak berkilau. Maka aku hanya bisa menggunakan rentang hidupnya untuk membuatnya senang.
Benar saja, ketika aku mengatakan ini, pak Jiang tersenyum dan berkata, "Begitu ya, ya sudah semoga memang seperti itu ya amin."
Horas Ning pun ikut ribut memintaku untuk melihatnya juga. Aku melihat wajahnya, dia akan bertemu dengan orang baik dan membawa keberuntungan untuknya. Dia saat ini sedang belajar dari pak Jiang. Maka tidak diragukan lagi kalau pak Jiang adalah orang baiknya, oleh karena itu aku berkata pada Horas Ning: "Kamu hanya perlu ikut dan belajar baik-baik pada pak Jiang, maka hidupmu di masa depan kamu akan makmur."
Horas Ning membelalakan matanya. Terlihat jelas kalau dia merasa aku tidak melakukan pekerjaanku dengan baik. Tuan Jiang di samping tersenyum sumringah, apa yang aku katakan tadi termasuk kata pujian kepada tuan Jiang.
Setelah makan di restoran ini, Beni Xiong memberi kami waktu libur setengah hari, dia bilang aku dan Horas Ning hari ini tidak perlu pergi ke toko, dan bisa berkeliling ke kota.
Beni Xiong saat ini juga mengerti, kalau aku mencari Horas Ning bukan untuk bekerja di tokonya, tetapi untuk numpang tinggal sementara. Dan setelah 1 atau 2 hari ke depan aku akan kembali ke kabupaten, jadi dia juga tidak enak untuk melibatkan aku di tokonya, belum lagi, aku juga terhitung sudah membantu bisnis besarnya.
Mengenai bisnis besarnya itu aku tidak bertanya banyak. Karena ini juga aturan dari garis ramalan kami. Kami tidak bisa bertanya tentang itu. Kami hanya bertanggung jawab untuk menunjukkan jalannya. Kami umumnya tidak menanyakan apa yang ada di ujung jalan .
Horas Ning dan aku sebenarnya juga tidak punya banyak tempat untuk di tuju. Jadi kami berkeliling beberapa kali dan akhirnya kembali ke toko Beni Xiong. Saat kami melewati melewati "Paviliun Ziqiong", kami tidak sengaja bertemu Beni Xiong dan istrinya yang sedang memilih perhiasan giok di paviliun itu, di sebelah mereka berdiri seorang pria muda dengan tunik china, dia sedang merekomendasikan beberapa perhiasan giok pada Beni Xiong.
Ketika kami melewati tempat itu, Horas Ning memanggil "Paman" dan menarikku masuk. Beni Xiong tersenyum pada kami dan berkata, "Kalian sudah selesai jalan-jalannya?"
Melihatku masuk, Beni Xiong berkata kepada pemuda muda itu: "Vicky Zhou, ini adalah peramal hebat yang aku katakan padamu tadi, Dicky Li! Bukankah nasib ayahmu baru-baru ini buruk ya? Kamu bisa mencarinya dan bertanya padanya, dia mungkin bisa membantumu."
Pemuda bernama yang di panggil Vicky Zhou oleh Beni Xiong melihatku, dan kemudian berkata kepada Beni Xiong: "Bos Xiong perhatian sekali!"
Aku lihat warna wajah Vicky Zhou ini sangat merah merona, dan fitur wajahnya sangat indah, bisa di katakan fitur wajahnya fitur terbaik.
Dan dia di paviliun Ziqiong ini, menunjukkan kalau auranya disini adalah seorang tuan, ini menunjukan kalau dia adalah pemilik paviliun ini, atau tuan muda atau bisa juga pemegang saham tempat ini.
Hanya saja bagian kedua sisi atas kepala ya memiliki beberapa sinar vitalitas yang berayun dari sisi ke sisi, menunjukkan kalau keadaan rumahnya tidak stabil, dan baru-baru ini bisa muncul hal-hal seperti pindah rumah atau lainnya.
Tentu saja, ini lebih mungkin kalau lokasi paviliunnya akan pindah, karena vitalitasnya terkait erat dengan Paviliun Ziqiong.
Aku tidak bisa melihat terlalu banyak dan detail, karena dari wajahnya sendiri tidak menunjukan terlalu banyak.
Ketika aku melihat Vicky Zhou, dia juga melihatku, tetapi dia tidak berbicara padaku, pakaian dan usiaku mungkin sulit untuk meyakinkan dia kalau aku adalah orang yang bisa meramal.
Beni Xiong juga tidak berdiri lama di toko ini, setelah membeli gelang giok senilai puluhan ribu yuan untuk istrinya, kami kemudian keluar dan kembali ke tokonya.
Di jalan, Beni Xiong menghela nafas: "Waktu itu aku tidak punya cukup uang untuk menyewa toko Paviliun Ziqiong ini. Sekarang setelah aku menjadi kaya, toko itu malah sudah memiliki pemilik."
Ketika Beni Xiong mengatakan ini, aku di sebelahnya tanpa sadar berkata: "Paman Xiong, Paviliun Ziqiong ini sebentar lagi mungkin akan pindah. Kamu bisa secara pribadi bertanya kepada mereka. Jika mereka benar-benar ingin pindah, kamu bisa langsung menyewa toko itu."
Beni Xiong mendengar itu dia langsung bertanya padaku dengan ekspresi terkejut: "Kamu bagaimana bisa tahu hal ini, mengapa aku tidak mendengar berita apa pun?"
Aku kemudian berkata, ya itu tertulis di wajah orang bernama Vicky Zhou tadi.
Ketika kami sarapan, kami tidak menyebutkan apa pun tentang ramalan tadi. Selesai makan, Beni Xiong keluar dulu, lalu Horas Ning dan aku berkemas dan pergi bekerja di toko mebel antik pamannya.
Menurut penjelasan dari Horas Ning, Beni Xiong memiliki beberapa toko seperti ini di kota. Dan toko yang akan kami kunjungi hari ini adalah toko independen di jalan Guangji barat daya kota.
Jalan Guangji ini adalah jalan antik, dan sebagian besar toko di sini bergerak dalam bisnis perhiasan batu giok dan barang antik, dan ada juga beberapa kios lainnya di sisi jalan.
Aku dengar dari Horas Ning kalau sebagian besar barang di kios sisi jalan ini palsu, dan bahkan ada beberapa yang dikatakan palsu saja tidak layak.
Lalu aku bertanya apakah barang-barang di toko lainnya asli. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Pamanku bilang tidak semuanya asli, tapi yang palsunya lebih banyak."
Kami datang ke sini dengan taksi, tetapi ketika kami tiba di jalan antik ini, mobil tidak diizinkan, jadi kami berjalan di sepanjang sisi jalan dan mengobrol. Ketika kami sampai di tengah jalan disana ada toko berlantai dua, dan itu menarik perhatianku.
Toko kecil ini bisa di anggap sebagai toko paling megah di seluruh jalan, dengan tulisan "Paviliun Ziqiong" di plakatnya.
Horas Ning menunjuk ke toko dan berkata, "Ini adalah toko barang antik terbesar di sini dan toko dengan produk paling otentik. Di lantai pertama mereka membuat ornamen batu giok, di lantai dua-nya adalah barang antik. Harga barang di sini bisa mencapai ratusan ribu yuna."
Aku melihat ke dalam dekorasi, lantai kayu murni, yang dipoles hingga terlihat bercahaya, dan orang-orang yang bekerja di dalamnya semua cantik langsing mengenakan cheongsam. Celah cheongsam mereka hampir mencapai pinggang dan membuat orang yang melihatnya tidak bisa menahan pikiran untuk tidak kemana-mana.
Ah seandainya calon istriku bisa memiliki bentuk tubuh seperti itu.
Horas Ning dan aku melihat ke pintu sebentar, lalu kami menyeringai dan pergi, tempat ini bukan tempat kami.
Meskipun paman Horas Ning kaya, tapi dia masih tidak memiliki peringkat di kota ini. Tokonya tidak jauh dari Paviliun Ziqiong, dipisahkan oleh 3 atau 4 toko, tetapi skalanya tidak buruk, dan jika di bandingkan dengan beberapa toko di seberang toko ini toko Beni Xiong bisa dikatakan memiliki peringkat lebih tinggi dari toko lain.
Tokonya berukuran setengah dari Paviliun Ziqiong, tetapi juga memiliki lantai 2, di mana lantai pertama adalah beberapa perabotan kayu yang berharga, dan lantai kedua adalah perabotan antik.
Nama toko Beni Xiong ini adalah "Paviliun Wanmu". Dengan ada aku dan Horas Ning pekerja disana berarti ada 5 orang, ada 2 wanita dari 5 orang itu. Di lantai pertama adalah bagian kasir toko dan bagian yang bertanggung jawab untuk menjual perabotan di lantai bawah.
Di lantai 2, ada orang yang khusus menjaga daerah lantai 2, lelaki itu berusia 50-an. Horas Ning memanggilnya tuan Jiang. Dia bilang kalau tuan ini ahli dalam mebel antik. Dia telah bekerja di toko Beni Xiong selama hampir 10 tahun, dan dia sangat dihormati oleh Beni Xiong, Beni Xiong juga kadang-kadang bertanya dan meminta saran pada tuan Jiang.
Setelah memahami situasi dasar toko ini, dan masing-masing sudah saling kenal. Horas Ning memberi tahu kami apa yang harus dilakukan. Dia memiliki beberapa pengalaman dalam perabotan antik, jadi dia akan membantu tuan Jiang di lantai 2. Dan maksud bantu dari Beni Xiong sendiri adalah untuk melatih Horas Niang agar bisa belajar dari tuan Jiang.
Adapun aku, aku tinggal di lantai 1 dan menerima pelatihan dari 2 wanita cantik di toko ini, setiap mebel di toko ini memiliki label harga sendiri, jadi aku tidak perlu menghafalnya, aku hanya harus mengingat berapa mebel ini paling banyak dapat di diskon, dan ada beberapa kata-kata retorika dalam penjualan.
Tidak butuh waktu yang lama, aku dengan cepat sudah terbiasa dengan segala yang ada di toko ini.
2 wanita di lantai pertama sama-sama berusia 20-an, sepertinya 2 atau 3 tahun di atasku, satunya memiliki rambut yang panjang, dan lebih cantik namanya Beby Jin, aku memanggilnya kak Beby.
Yang lainnya adalah wanita berambut pendek, wajah apel bulat, dan sedikit gemuk namanya Fatin Zuo, aku memanggilnya "Kak Fatin", kadang-kadang aku iseng memanggilnya "kak Fat", tapi dia tidak marah ataupun keberatan, ya dia adalah wanita ceria yang bisa di ajak bercanda.
Di pagi hari, toko ini tidak terlalu memiliki bisnis, ada beberapa orang yang datang, tapi setelah berkeliling beberapa kali, menanyakan harganya mereka langsung pergi keluar.
Bekerja di sini sangat santai.
Saat hendak makan siang, Beni Xiong datang ke toko dengan senyuman di wajahnya, saat itu aku sedang mengobrol dan tertawa bersama kak Beby dan kak Fat.
Begitu Beni Xiong masuk, kak Beby dan kak Fat langsung menghentikan senyum mereka, dan buru-buru berdiri tegak seraya berkata "Bos". Sepertinya mereka takut kerja mereka akan di kritik.
Atau dengan kata lain, Beni Xiong biasanya sangat ketat dengan pengawasan kerja mereka.
Aku juga buru-buru berdiri tegak dan memanggilnya, "Paman Xiong!"
Saat Beni Xiong melihatku, senyumnya terlihat lebih bahagia, dia datang dan menepuk pundakku, "Dicky ya, yang kamu katakan, semuanya tepat, haha, sesuai dengan apa yang kamu katakan. Bisnisku akhirnya jadi, cepat panggil Horas dan pak Jiang, siang ini kita pergi makan di luar, aku yang traktir.
Ketika Beni Xiong mengatakan itu, kak Beby dan kak Fat di sebelah terlihat bingung.
Horas Ning dan tuan Jiang mendengar suara Beni Xiong di lantai bawah segera turun. Beni Xiong yang sedang happy-happnya melihat kak Beby dan kak Fat, berkata: "Oh ya, mulai bulan ini, gaji bulanan kalian akan dinaikkan sebanyak 500 yuan."
Mendengar itu kak Beby dan kak Fat buru-buru berterima kasih kepada Beni Xiong, dan pada saat yang sama kak Beby mengedipkan mata kepadaku. Mereka sepertinya juga menebak kalau kenaikan gaji mereka sebagian besar juga berkatku.
Kami kemudian tidak berlama-lama lagi di toko, Beni Xiong membawa kami ke sebuah restoran di samping jalan. Saat kami makan, Beni Xiong menceritakan aku yang bisa meramal kepada pak Jiang, pak Jiang memujiku dan menyebutku bertalenta.
Setelah mengobrol sebentar, aku tidak tahu bagaimana topik pembicaraan bisa berjalan sejauh ini, intinya obrolan kami sampai pada rumahku yang angker, dan aku hanya bisa terus menggelengkan kepala dan menghela nafas, sementara Beni Xiong kembali merekomendasikan “Suhu Wang” padaku, aku pun memberi tahu Beni Xiong dengan jujur: "Aku telah menghubunginya. Dia sekarang tidak ada di kota. Sepertinya besok baru pulang, setelah dia pulang, aku akan kembali ke kabupaten bersamanya, disana ada rumahku, aku tidak mungkin meninggalkannya begitu saja kan."
Ketika Beni Xiong mendengar kalau aku akan kembali ke kabupaten, dia bertanya padaku apa yang akan aku lakukan setelah aku pulang. Setelah memikirkannya, aku berkata, "Membuka toko kecil khusus meramal, selain itu aku tidak dapat melakukan apa-apa."
Beni Xiong mengangguk dan berkata, "Bagus, kamu sangat pandai meramal orang, di masa depan nanti kamu pasti akan dapat berkembang semakin baik."
Aku menjawab: "Ya semoga saja!"
Lagi pula, toko kecilku itu telah di buka beberapa waktu, dan sejauh ini, tidak ada orang yang resmi masuk ke toko untuk meminta saran ataupun ramalan, jadi apakah aku bisa bertahan atau tidak, dalam hatiku sendiri juga masih ragu.
Setelah berbicara sebentar, pak Jiang memintaku untuk melihat wajahnya dan berbicara tentang keberuntungannya.
Pak Jiang sudah berusia 50 tahun, Bagian kanan hidungnya tidak bisa dikatakan cerah dan penuh, tapi jelas tidak buruk. Meskipun fitur wajahnya tidak terlalu baik, tapi itu juga tidak buruk. Secara keseluruhan dan dengan kata lain, dalam semua aspeknya terlihat rata-rata, dan tidak akan ada terobosan besar dalam hidupnya.
Dan simbol penyakit pak Jiang dan simbol umurnya juga bebas dari tanda-tanda penyakit atau bencana, dan dari wajahnya, di ketahui kalau pak Jiang adalah orang yang berumur panjang.
Ketika aku melihat ini, aku bilang pada pak Jiang: "Tuan Jiang memiliki keberuntungan yang stabil, tidak ada liku-liku, jauh dari penyakit dan bencana, dan bisa berumur panjang!"
Peramalan ya memang seperti ini. Jika tidak ada bencana, maka harus menemukan kata yang baik. Karena keberuntungan pak Jiang hanya rata-rata dan tidak berkilau. Maka aku hanya bisa menggunakan rentang hidupnya untuk membuatnya senang.
Benar saja, ketika aku mengatakan ini, pak Jiang tersenyum dan berkata, "Begitu ya, ya sudah semoga memang seperti itu ya amin."
Horas Ning pun ikut ribut memintaku untuk melihatnya juga. Aku melihat wajahnya, dia akan bertemu dengan orang baik dan membawa keberuntungan untuknya. Dia saat ini sedang belajar dari pak Jiang. Maka tidak diragukan lagi kalau pak Jiang adalah orang baiknya, oleh karena itu aku berkata pada Horas Ning: "Kamu hanya perlu ikut dan belajar baik-baik pada pak Jiang, maka hidupmu di masa depan kamu akan makmur."
Horas Ning membelalakan matanya. Terlihat jelas kalau dia merasa aku tidak melakukan pekerjaanku dengan baik. Tuan Jiang di samping tersenyum sumringah, apa yang aku katakan tadi termasuk kata pujian kepada tuan Jiang.
Setelah makan di restoran ini, Beni Xiong memberi kami waktu libur setengah hari, dia bilang aku dan Horas Ning hari ini tidak perlu pergi ke toko, dan bisa berkeliling ke kota.
Beni Xiong saat ini juga mengerti, kalau aku mencari Horas Ning bukan untuk bekerja di tokonya, tetapi untuk numpang tinggal sementara. Dan setelah 1 atau 2 hari ke depan aku akan kembali ke kabupaten, jadi dia juga tidak enak untuk melibatkan aku di tokonya, belum lagi, aku juga terhitung sudah membantu bisnis besarnya.
Mengenai bisnis besarnya itu aku tidak bertanya banyak. Karena ini juga aturan dari garis ramalan kami. Kami tidak bisa bertanya tentang itu. Kami hanya bertanggung jawab untuk menunjukkan jalannya. Kami umumnya tidak menanyakan apa yang ada di ujung jalan .
Horas Ning dan aku sebenarnya juga tidak punya banyak tempat untuk di tuju. Jadi kami berkeliling beberapa kali dan akhirnya kembali ke toko Beni Xiong. Saat kami melewati melewati "Paviliun Ziqiong", kami tidak sengaja bertemu Beni Xiong dan istrinya yang sedang memilih perhiasan giok di paviliun itu, di sebelah mereka berdiri seorang pria muda dengan tunik china, dia sedang merekomendasikan beberapa perhiasan giok pada Beni Xiong.
Ketika kami melewati tempat itu, Horas Ning memanggil "Paman" dan menarikku masuk. Beni Xiong tersenyum pada kami dan berkata, "Kalian sudah selesai jalan-jalannya?"
Melihatku masuk, Beni Xiong berkata kepada pemuda muda itu: "Vicky Zhou, ini adalah peramal hebat yang aku katakan padamu tadi, Dicky Li! Bukankah nasib ayahmu baru-baru ini buruk ya? Kamu bisa mencarinya dan bertanya padanya, dia mungkin bisa membantumu."
Pemuda bernama yang di panggil Vicky Zhou oleh Beni Xiong melihatku, dan kemudian berkata kepada Beni Xiong: "Bos Xiong perhatian sekali!"
Aku lihat warna wajah Vicky Zhou ini sangat merah merona, dan fitur wajahnya sangat indah, bisa di katakan fitur wajahnya fitur terbaik.
Dan dia di paviliun Ziqiong ini, menunjukkan kalau auranya disini adalah seorang tuan, ini menunjukan kalau dia adalah pemilik paviliun ini, atau tuan muda atau bisa juga pemegang saham tempat ini.
Hanya saja bagian kedua sisi atas kepala ya memiliki beberapa sinar vitalitas yang berayun dari sisi ke sisi, menunjukkan kalau keadaan rumahnya tidak stabil, dan baru-baru ini bisa muncul hal-hal seperti pindah rumah atau lainnya.
Tentu saja, ini lebih mungkin kalau lokasi paviliunnya akan pindah, karena vitalitasnya terkait erat dengan Paviliun Ziqiong.
Aku tidak bisa melihat terlalu banyak dan detail, karena dari wajahnya sendiri tidak menunjukan terlalu banyak.
Ketika aku melihat Vicky Zhou, dia juga melihatku, tetapi dia tidak berbicara padaku, pakaian dan usiaku mungkin sulit untuk meyakinkan dia kalau aku adalah orang yang bisa meramal.
Beni Xiong juga tidak berdiri lama di toko ini, setelah membeli gelang giok senilai puluhan ribu yuan untuk istrinya, kami kemudian keluar dan kembali ke tokonya.
Di jalan, Beni Xiong menghela nafas: "Waktu itu aku tidak punya cukup uang untuk menyewa toko Paviliun Ziqiong ini. Sekarang setelah aku menjadi kaya, toko itu malah sudah memiliki pemilik."
Ketika Beni Xiong mengatakan ini, aku di sebelahnya tanpa sadar berkata: "Paman Xiong, Paviliun Ziqiong ini sebentar lagi mungkin akan pindah. Kamu bisa secara pribadi bertanya kepada mereka. Jika mereka benar-benar ingin pindah, kamu bisa langsung menyewa toko itu."
Beni Xiong mendengar itu dia langsung bertanya padaku dengan ekspresi terkejut: "Kamu bagaimana bisa tahu hal ini, mengapa aku tidak mendengar berita apa pun?"
Aku kemudian berkata, ya itu tertulis di wajah orang bernama Vicky Zhou tadi.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved