Bab 14 Pixie Nyasar

by (Ephixna Zero)[NCODE] 11:32,Feb 18,2021
Anida dan Mibu bertemu dengan peri ukuran manusia, Pixie. Pas mereka sedang duduk santuy, ada Pixie yang tidak baik-baik saja

Mereka melihat sosok yang cantik. Kulit yang mulu serta rambut warna hijau yang membuat pikiran jernih.

"Ano. Ini dimana? Apakah aku di Luka Kingdom?" Tanya Pixie itu.

Mibu menjawab,"Maaf. Ini di Republik Maya."

"Maya? Ini dunia Maya?" Tanya Pixie itu.

Anida melihat sosok Pixie itu. Pixie itu bertubuh loli. Loli selalu bertengkar dengan Oneesan sejak dahulu kala.

Kalau Loli sudah berubah menjadi Oneesan, dia akan berpihak pada Oneesan dan mengkhianati loli. Ini sudah biasa.

Kalau Loli tumbuh dewasa berkat Ugly Bastard, rasanya loli itu menjadi Lonte.

"Ara-Ara. Apakah kamu tersesat?" Tanya Anida pada Pixie itu

Loli itu menghampiri Oneesan. Ia melihat tubuh Anida yang seksi dan menggairahkan.

Ini membuat mulut Loli itu tersenyum sambil mengeluarkan lidahnya.

"Muehehehe! Apa ini? Kok besar banget," tanya Pixie itu meremas Anida.

"Aduh! Jangan disitu! Pelan-pelan dong!" Anida mendesah lagi.

"Gya!!" Pixie itu terkejut saat meremas-remas dada Anida.

"Apa ini? Jangan berbohong! Kenapa Oppai ini sangat luar biasa?! Sampai aku ingin mati?" Tanya Pixie itu pada dirinya sendiri.

Pixie itu mati dengan tenang. Nyawanya melayang karena dada Anida sangat enak.

"Mati beneran!" Komentar Mibu pada Pixie itu.

Namun, Pixie itu dilarang mati karena belum dicabut nyawanya oleh Malaikat Martin.

"Martin gak bisa cabut nyawa nih," lanjut Mibu mengomentari Pixie itu.

Pixie itu tidak menyangka bahwa Malaikat Martin itu akan membunuhnya.

"Oneechan!" Panggil Pixie itu pada Anida.

"Ara-Ara! Mungkin Oppaiku menyelamatkanmu dari Malaikat Martin," lanjut Anida mengeluskan kepala Pixie itu.

"BTW. Nama kamu siapa?" Tanya Anida.

"Namaku Rivana. Aku adalah seorang Pixie Penyembuh."

"Penyembuh? Pas sekali. Sepertinya kita membutuhkan penyembuh." Mibu angkat bicara.

Rivana tidak mengerti lagi. Ia tidak menyangka telah bertemu dengan manusia.

"Pixie? Penyembuh? Siapa itu?" Tanya Rivana pada Mibu.

"Tentu saja kamu! Siapa lagi kalau bukan kamu?* Tanya Mibu memarahi Rivana.

Rivana mengerti dengan perkataan Mibu. Namun, tidak semudah itu. Rivana masih polos.

"Eto. Aku mau nanya boleh?" Tanya Anida dengan senang hati.

"Boleh. Tapi, kalau mau ajak aku ke pasar malam, silahkan!" Jawab Rivana dengan senang hati.

"Anona. Kita disini untuk menjalankan Quest. Lihat ini!"

[QUEST]

[Level : Z6]

[Mencari Tong Sampah]

[Hadiah : 100 Ria]

[Level : Z6]

[Bunuh Semut Hitam]

[Hadiah : Satu Semut Satu Ria]

"Oo. Bunuh semut. Kenapa harus bunuh semut?" Tanya Anida tidak mengerti dengan Quest itu.

"Karena, kita harus menyelamatkan dunia dengan mengurangi populasi semut agar bumi tidak kepenuhan semut," jawab Anida sok tahu.

"Yosh! Kita harus bunuh semut!" Ajak Rivana dengan polos dan lugu.

"Entah kenapa Quest ini menjadi tidak jelas," komentar Mibu melihat Quest itu.

Mereka segera mencari masing-masing. Mibu mencari Tong Sampah yang menghilang. Ia mencarinya dengan matanya yang cukup teliti.

Anida dan Rivana mencari sarang semut untuk membasmi mereka. Mereka tidak boleh membakarnya dengan api.

Harus dengan bukti agar bisa dipercaya. Kalau tidak, akan dihukum dengan penalti yang cukup berat.

Anida dan Rivana menggairahkan teknik mereka untuk membunuh semut.

Anida membuka pakaiannya dan membiarkan semuanya meremas dadanya. Anida merasa terangsang karena banyak semut yang meremas dadanya, sehinga Anida menjadi sange tak karuan.

"Lagi! Ah! Ah! Ah! Ah! Ah!"

Andia pun colmek karena semut itu dibagaikan Ugly Bastard.

Setelah itu, banyak semut pun mati karena mengganbang Anda. Sekitar 600-1000 semut yang mati.

Rivana mengumpulkan semut itu. Ia menggunakan kekuatannya agar mengumpulkan semut itu ke dalam toplesnya.

Kalau semut dibiarkan berkembang, semut itu berkembang dengan jumlah yang banyak dan menghancurkan kota.

Mibu sudah menemukan satu Tong Sampah yang akan digunakan untuk kota Zyrieth.

Mereka sudah mengumpulkan 800 semut yang mati karena meremas dada Anida.

Tugas mereka sudah selesai. Mereka sudah menyelesaikan Level Z6.

Kecuali Anida yang sedang merangsang dirinya dengan tangannya sendiri.

"Nih cewek udah gak ada harga dirinya dah!" Mibu mengeluh.

"Sudah! Sudah! Terus kita apakah semua ini?"

"Tentu saja untuk Guild. Kami menjalankan misi agar mendapatkan uang," lanjut Mibu.

"Guild itu apa?" Tanya Rivana dengan polos

Mibu pusing karena menanggapi pertanyaan dari Rivana. Namun, ia tetap akan menjelaskannya dengan penuh keikhlasan.

"Anona. Guild itu adalah kumpulan misi yang akan dijalankan oleh petualang. Kalau kamu sudah menyelesaikan Guild, kamu akan mendapatkan hadiah,"

"Petualangan itu sendiri adalah sebuah profesi untuk mengeksplorasi tempat. Bisa bertarung monster, bisa menyelamatkan kota, atau bisa melawan Raja Iblis."

"Romur mengatakan, bahwa ada Raja Iblis yang akan menguasai dunia kalau tidak ada Oneesan yang menyegel dimensinya."

"Kalau bisa mengalahkan Raja Iblis, kamu menjadi petualangan yang membahagiakan orang tua," lanjut Mibu.

"Aku mau jadi petualang!" Rivana menjadi anak kecil yang merengek-rengek.

"Yosh! Aku ingin melihat statusmu!"

Mibu segera melihat status dari Rivana. Setelah statusnya terlihat, Mibu mengecek Role dari Rivana itu.

Ia terkekeh melihat status dari Rivana.

[{RPG}]

[Nama : Rivana]

[Ras : Pixie]

[Level : 30]

[HP : 3000/3000]

[Mana : 300/300]

[Armor : 0]

[Damage : 0]

[Speed : 0]

[Magi : 0]

[Role : 60% NPC, 30% Healer, 6% Support, 4% Others]

[Money : -1000 Ria]

[STR : 0

[AGL : 0]

[INT : 0]

[VIT : 0]

[DEX : 0]

"Status macam apa ini?" Tanya Mibu

"Kenapa statusmu menjadi seperti ini?" Tanya Mibu sambil mengomel tidak jelas.

"Itu karena ...." Rivana malu dengan statusnya.

"Muehehehe." Rivana tertawa dengan mulut yang lebar.

"Pixie ini tidak dapat dipercaya," gumam Mibu menatap Rivana dengan datar.

"Sudahlah! Kita harus segera ke Guild sekarang juga!"

"Anida! Kalau kamu masih disitu, aku akan meninggalkanmu," sahut Mibu berjalan meninggalkan Anida.

"Eh?! Tunggu aku!" Anida bergerak dengan cepat.

Mereka segera meninggalkan hutan dan memuji ke Guild. Namun, sebelum itu ada sebuah hal yang cukup aneh.

Ada yang mengganjal kali ini.

[*^*]

Anida dan Mibu sudah sampai di Guild untuk mengumpulkan Questnya.

"Anida! Tunggu sebentar!" Mibu menghentikannya langkah Anida yang sedang memegang toples.

"Rivana dimana?" Tanya Mibu dengan panik.

"Eh?! Bukannya kita sudah bersamanya?" Tanya Anida tidak mengetahui keberadaan Rivana.

"Aduh! Kenapa dia menghilang begitu saja?!" Mibu panik kalau Rivana ada apa-apa.

"Aku tidak tahu. Tapi, sebelum mencarinya, kita harus mengumpulkan Quest dulu," usul Anida dengan tepat.

"Kau benar. Ayo!"

Mibu dan Anida segera pergi. Mereka segera mengumpulkan Quest terlebih dahulu.

Mereka mengumpulkan bukti pada Spinx dan segera mendapatkan hadiah Quest itu. Spinx menerima hasil itu dan memberikan hadiah pada Anida dan Mibu selaku seorang petualang pemula.

[Mibu Milter]

[Beginner]

[Role : Swordman Shielder]

[XP : 1/12 Z6]

[Money : 0>>100]

[Anida Sentinel]

[Beginner]

[Role : Swordman Crussader]

[XP : 1/12 Z6]

[Money : 515>>1315]

[Info]

[XP Guild adalah sebuah sistem dimana harus memenuhi Level Guild sebelum melanjutkan misi yang lebih tinggi lagi]

Setelah mendapat hadiah, mereka segera mencari ke segala arah. Mereka keluar dari Guild dan mencari jejak Rivana.

Mereka mencari Rivana dari berbagai sudut. Dari tempat alun-alun, bar, toko pinggiran, dan luar kota.

Semua itu dilacak untuk menemukan Rivana.

[*^*]

Pada saat mereka ke pasar malam, padahal masih siang, Mibu dan Anida mencari Rivana, karena Rivana sudah tidak ada.

Namun,

Mereka terkejut, terutama Mibu. Ada seorang Pixie yang melayani Ugly Bastard.

Itu adalah Rivana.

Mereka melihat Rivana yang sedang bertugas sebagai ... Lonte.

Chapter 14 Berakhir.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

66