Bab 10 Teman Baru Anida 2

by (Ephixna Zero)[NCODE] 11:25,Feb 18,2021
Ketika masuk ke toko baju, mereka terkejut melihat isi toko yang tiada otaknya itu.

Mereka melihat gadis yang hanya mengenakan pakaian transparan. Mibu terkejut melihat pakaian wanita yang tembus pandang itu, sehingga memperlihatkan tubuh yang menggoda itu.

"Halo. Ada yang bisa dibantu?" Tanya pemilik toko baju itu.

"Buset! Kenapa kamu pakai baju transparan tuh?!" Tanya Mibu meneriaki pemilik toko yang menggoda itu.

"Ara-Ara. Ada yang datang nih," sapa wanita itu pada pelanggan itu.

"Ara-Ara your head! Gak malu sama diri sendiri napa!" Mibu menegur wanita yang mengenakan pakaian transparannya.

Anida hanya terdiam sambil menyimak tubuh wanita yang seksi itu.

"Anu. Aku mau beli pakaian petualangan. Apakah ada disini?" Tanya Anda dengan sopan santun.

Wanita itu melirik ke Anida. Ia mendekati Anida dan memandang tubuh Anida yang seksi dan menggoda itu.

"Kamu .... Bagaimana caranya agar mendapatkan tubuh yang seksi dan menggoda itu?" Tanya wanita itu pada Anida.

"Eeto ... Open BO?" Tanya Anida tanpa pikir panjang.

"Apa?! Kamu Open BO?!" Tanya wanita itu terkejut mendengar jawaban Anida.

"Iya," jawab Anida tanpa memikirkan apapun.

Wanita itu tertarik dengan sikap mesum Anida. Sikap Mesum Anida sudah tidak tertolong lagi.

"Wah! Bisa nih! Kalau begitu, aku mau ajak kamu ke tempat yang istimewa. Kamu bakal dapat 1 Gold Ria per hari. Kalau gak beruntung, dapat 1 Ria aja per malam," ajak wanita itu untuk pergi ke pasar malam.

[Info]

[1 Gold Ria = 1000 Ria]

"Eh?! Benarkah?! Aku tidak sabar menantikannya," terima Anida dengan senang hati.

"Chotto Matte! Kami datang kesini untuk beli toko baju. Bukan untuk ke pasar malam!" Mibu meneriaki dan mengomel Anida dan wanita itu.

"Ok. Aku datang kesini untuk membeli beberapa pakaian. Anida mau membeli pakaian petualang. Apakah aku benar?" Tanya Mibu dengan serius.

"Oo. Pakaian. Aku kira mau Open BO. Silahkan keliling-keliling! Ada banyak baju disini!" Ajak wanita itu pada kedua cewek itu.

Anida segera mencari pakaian petualang. Mibu mencari beberapa pakaian.

Setelah mencari baju mereka, mereka segera membayar kepada wanita itu.

"Ok. Pakaian biasa, 28 Ria. 3 Pakaian Biasa 28x3 menjadi 84 Ria. Baju Petualang bagus, 150 Ria. Jadi, totalnya, 150+84 menjadi 234 Ria," pesan wanita itu pada mereka.

Anida segera memberikan uangnya pada wanita itu

"Kau yakin dengan semua ini?" Tanya Mibu merasa ragu pada Anida.

"Tidak apa-apa. Aku traktir, kok." Anida menyakinkan Mibu dengan senyuman tulusnya.

Dengan itu, Anida dan Mibu segera pergi dari toko baju dan segera berjalan ke alun-alun kota Zyrieth.

Anida dan Mibu duduk di alun-alun seperti biasanya. Mereka duduk di dalam alun-aun yang cukup damai dan tentram. Tidak ada yang menyangka bahwa suasana alun-alun menjadi lebih tenang.

"Hei. Aku ingin bertanya padamu," ucap Mibu sambil menatap Anida.

"Apakah kamu ... eh?!" Tanya Mibu terkejut dengan apa yang ia lihat.

Mibu terkejut melihat Anida yang seenaknya ganti baju di depan umum.

Anida tidak peduli dengan orang di sekitarnya. Jadi, ia bisa ganti baju di tempat umum.

"Apa yang kau lakukan, dasar cabul?" Tanya Mibu kepada Anida.

"Ara-Ara. Apakah kamu iri dengan tubuhku?" Tanya Anida dengan tindakan Oneesannya.

"Tidak, bodoh! Kau pasti mau Open BO lagi, kan?" Mibu memarahi Anida.

"Aku harap ada orang datang kesini," harap Anida didatangi dengan pelanggan Open BO.

"Jangan teruskan! Aku akan menghajarmu!" Mibu mengepal tangannya dan segera memukul kepala Anida.

Tidak sengaja pukulan Mibu mendarat ke Oppai Anida. Anida merasa terangsang dengan pukulan Mibu yang meremas dada Anida.

"Ah! Aduh! Kamu mukul ke mana sih? Pelan-pelan saja!" Anida mendesah karena dadanya diremas oleh Mibu.

Mibu pun langsung tepar di tanah. Anida tidak menyangka bahwa skill pasifnya menyala begitu saja.

"Kenapa? Kenapa Oppaimu nikmat sekali?!" Mibu bertanya sambil merasakan sensasi luar biasa.

"Rasanya, aku pengen masuk surga!" Mibu mengucapkan kata terakhirnya.

Anida segera membangunkan Mibu. Tapi, kesadaran Mibu masih kosong. Ia segera membuat keputusan mengenai Mibu yang sedang pingsan.

"Tidak ada pilihan lain. Aku akan membangunkanmu," putus Anida tidak ada pilihan lain.

Anida membawa Mibu ke taman kota yang tidak jauh dari alun-alun kota. Anida menidurkan Mibu di pangkuan pahanya.

Dengan Paha Anida yang lembut, membuat orang lain merasakan dan menjadikan paha Anida sebagai bantal dan badannya sebagai guling.

Lumayanlah buat goyang dikasur.

[*^*]

Pada sore harinya, kesadaran Mibu akhirnya pulih. Mibu membuka matanya karena ia melalui masa-masa yang cukup sulit. Itu membuatnya ingin menghilangkan masa itu.

"Aku dimana?!" Tanya Mibu membuka matanya.

"Ara-Ara. Kamu sudah sadar rupanya," sahut Anida melihat Mibu sadar.

"Ini sudah sore, lho," lanjutnya.

"Oh iya. Aku pingsan kenapa?!" Tanya Mibu menoleh ke langit sore.

"Kamu pingsan karena ini. Jadi, aku menidurkanmu di pahaku," jawab Anida sbil memegang dadanya.

"Oh begitu, yah!" Mibu paham maksud Anida.

Suasana sore yang menenangkan. Mibu dan Anida berada di kondisi yang cukup menguras tenaga. Namun, semuanya pupus dengan suasana sore itu.

Setelah suasana sore yang menenangkan itu, Mibu segera berdiri dari pangkuan paha Anida dan memutuskan untuk pulang.

"Anida. Ayo pulang! Besok kita harus mendaftar di ZAG. Kita akan bertemu di depan Guild nanti," ajak Mibu segera berdiri dari paha Anida.

"Baik!" Terima Anida dengan senang hati.

Anida segera berdiri dan membawa pakaian penginapannya. Mereka segera pergi ke toko roti dengan harga yang murah. Anida yang bayar.

Setelah itu, mereka segera pulang ke tempat mereka masing-masing.

Mibu segera ke rumahnya dan segera menjalani aktivitas yang ia lakukan. Ia tidak menginap di kota. Ia meninggalkan kota dan menghilangakn diri di bayang-bayang.

Anida masuk ke ruangan dan segera Open BO lagi. Dia segera melayani orang jomlbo akut untuk menikamti rasanya punya pacar.

Mereka hidup bahagia pada saat itu.

[*^*]

Di suatu malam, ada sebuah bangunan yang cukup besar. Tidak besar daripada istana. Perusahaan itu ketat sekali.

Terdapat Seorang CEO yang sedang mengerjakan tugasnya untuk membantu perekonomian negara

Di sebuah ruangan CEO, ada cewek cantik yang berambut pink dengan pakaian CEO.

Cantik dengan tubuh Loli yang imut dan seperti anak kecil.

Tak lama kemudian, ada seorang Ugly Bastard segera menuju ke tempatnya untuk meminta sesuatu.

"Permisi, Nona Carmila,"

Carmila segera menghentikan pekerjaannya dan menoleh ke Ugly Bastard itu.

Ia merasa terintimidasi karena tatapan Ugly Bastard yang mengerikan itu. Ia mengingatkan masa lalu yang suram itu.

Ia menjawab, "A-Ada apa?!"

Ugly Bastard yang merupakan penjaga Carmila menjawab,"Tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin melihat keadaanmu saja."

"Aku ... Harus kerjakan dulu. Jadi, ...."

"Aku tahu. Aku tidak akan membiarkanmu menjadi artis Nekopoi, kok," bujuk Ugly Bastard agar Carmila tidak menangis.

Carmila segera pergi dari kantornya dan meninggalkannya pekerjaannya.

"Aku ... Pulang dulu," pamit Carmila dengan ragu dan takut.

Ugly Bastard itu segera menyapa Carmila sebelum meninggalkan ruangan CEOnya.

Carmila pulang dan Ugly Bastard itu ikut pulang menuju ke mansion. Mereka naik kereta kuda untuk mejaga Carmila agar tidak ada goblin yang memperkosa Carmila.

Chapter 10 Berakhir

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

66