Bab 4 Kota Zyrieth, Republik Maya
by (Ephixna Zero)[NCODE]
11:20,Feb 18,2021
Anida tidak menyangka bahwa selak yang ia makan agak pedas. Meskipun ia memakannya dengan pelan, ia tidak tahan dengan pedas dari seblak itu.
Alhasil, Anida akan terangsang untuk kedua kalinya.
"Ah! Ah!" Anida mendesah karena ia kepedasan makan seblak.
Desahan Anida yang sangat elegan itu terdengar sampai satu toko seblak.
Pelanggan seblak yang sedang menikmati seblak, tidak menyangka mereka mendengar suara yang lembut dan menggoda itu.
Dengan desahan Anida, mereka sangat nostalgia dengan desahan pasangan mereka. Mereka menjadi melakukan hal di ranjang intuk mengeluarkan cairan yang lezat itu.
"Gawat! Ah! Tolong aku! Ah! Aku kepedasan! Ah!" Desahan Anida menjadi desahan yang sangat legendaris.
Seketika toko seblak menjadi tempat prostitusi. Entah kenapa dengan desahan Oneesan, menjadi kekacauan di toko seblak.
Ada seorang wanita gemuk yang mendengar desahan itu. Desahan itu cukup menjadi seorang artis Nekopoi.
Ia menghampiri Anida yang sedang colmek (memasukkan jari dan menggosoknya di vagina untuk mendapatkan kepuasan seksual) setelah makan seblak yang pedas di meja sambil merasakan klimaks yang sangat menyenangkan. Ini lebih parah daripada seorang gadis yang menjadi mesum karena suatu hal.
Ia mengetahui desahan itu. Karena Anida membutuhkan air putih agar Anida menjadi lebih tenang.
"Nona! Ini air minumnya. Kau pasti kepedasan," sodor wanita gemuk pada Anida.
Anida sontak mengambil air minumnya dari wanita gemuk itu dan segera meminumnya. Setelah minum, ia merasa lebih segar lagi.
"Ah! Rasanya aku ingin hidup lagi!" Anida merasa lebih tenang. Namun, pelanggan lainnya justru keenakan dengan desahan Anida.
"Hoah! Rasanya enak sekali! Aku ingin tambah lagi!"
Anida merasa lebih baik karena ia mendapatkan penawar dari pedasnya seblak itu. Jadi, ini membuat wanita gemuk ingin mengatakan sesuatu pada Anida.
"Nona. Sebaiknya anda ikut denganku! Banyak yang harus kukatakan padamu, Nona Kecil!" Suruh wanita gemuk itu sambil tersenyum.
"Eh?! Untuk apa? Aku baru ingin makan seblak lagi," jawab Anida dengan polos.
"Sudahlah! Aku akan mentraktirku nanti," cekal wanita gemuk itu.
"Benarkan?!" Tanya Anida dengan mata berkaca-kaca.
"Iya. Tapi,kamu harus ikut denganku," lanjut wanita gemuk itu.
"Tidak ada pilihan lain," jawab Anida pasrah dengan keadaan.
Ia segera mengikut wanita gemuk yang mengenakan pakaian kaos, dan celana. Serta celemek yang ia pakai untuk memasak seblak.
"Pengunjung saat ini boleh gratis! Kalian boleh beli satu seblak lagi!" Teriak wanita gemuk itu pada pelanggan yang sedang terangsang gara-gara Anida mendesah karena kepedasan.
"Hore!"
Dari sorakan itu, membuat Anida tidak enak. Dengan itu, toko seblak akan bangkrut.
Tapi, ia tidak peduli. Ia akan berhadapan langsung dengan wanita gemuk itu.
Setelah sampai di belakang dapur, wanita gemuk itu segera menyampaikan sesuatu pada Anida.
"Nak! Kamu sadar apa yang telah kamu lakukan?" Tanya wanita gemuk itu.
"Um. Tidak tahu. Aku tadi makan seblak. Terus karena aku kepedasan, jadi aku mendesah begitu. Apa yang kurang yah?" Tanya Anida sambil memikirkan sesuatu.
"Nona. Kamu mendesah karena kepedasan. Kalau kamu mendesah disini, nanti pelanggan disini menjadi terangsang, lho. Ujung-ujungnya pelanggannya jadi artis Nekopoi semua tuh," tegas wanita gemuk itu cemas bahwa pelanggannya jadi artis Nekopoi.
"Eh?! Ara-Ara. Apakah aku separah itu?" Tanya Anida merasa terkejut dengan situasi saat ini.
"Iya. Kamu sangat parah. Kalau kamu mendesah di restoran mewah. Bisa-bisa pelanggan restoran menjadi sange semua saat itu," jelas wanita gemuk itu.
"Biar kulihat!" Wanita itu segera melihat potensi dari Anida.
Wanita gemuk itu melihat Anida dari sudut pandang yang berbeda. Ia memandang tubuh Anida yang sedang mengenakan pakaian petualang. Tubuh Anida sangat menarik perhatian.
"Coba buka bajumu! Aku ingin memeriksa tubuhmu!" Suruh wanita gemuk itu untuk membuka baju.
"Tidak mau! Kalau begini, aku mau keluar," tolak Anida melindungi dirinya.
"Sudahlah! Aku akan memasang kembali nih," rayu wanita gemuk itu membuka baju Anida.
"Kalau aku sange, bawakan aku Serigala Ganteng yah!" Pesan Anida dengan menahan rangsangannya.
Wanita gemuk itu segera memeriksa tubuh Anida yang sangat tidak diketahui itu. Ukuran wanita. Ukuran Cup, dan lain sebagainya.
Setelah mengecek semuanya, wanita gemuk itu sangat terkejut. Ia tidak percaya dengan postur tubuh Anida.
Saking terkejutnya, ia sampai tersungkur kaku. Entah apa yang merasukinya. Tapi, ini sangat langka.
"Ada apa?!" Tanya Anida pada wanita gemuk sambil mengenakan pakaian kembali.
"Tidak mungkin! Kau ...."
"Kau adalah Oneesan yang terpilih untuk melindungi kerajaan ini!"
"Eh?! Aku tidak mengerti. Kenapa?!" Tanya Anida masih polos.
"Dahulu kala, ada sebuah peperangan yang cukup sengit yang telah terjadi. Para kerajsaan segera melakukan perperangan untuk merebut kekuasaannya."
"Tidak hanya dari kelompok manusia,ada ras tertentu yang akan menguasai dunia. Entah kenapa ambisi mereka cukup besar untuk menghabisi lawan itu."
"Pertama, dari Ras Decepticon (Robot). Kedua, dari Ras Red Manchester (Iblis). Ketiga, dari Ras Corona (Virus di Just Shapes and Beats). Keempat, dari Ras Monster, dan ras lainnya."
"Ras itulah yang akan menguasai dunia. Lalu, ada 10 kerajaan yang terkuat saat ini."
"Rin Kingdom, Avalyn Kingdom, Miku Kingdom, Lylith Kingdom, Stariot Kingdom, Mega Kingdom, Luka Kingdom, Voyage Kingdom, Saturn Kingdom, dan Dynasty of Chelsea."
"Nama kota ini adalah kota kecil yang bernama Zyrieth. Kota yang merupakan bagian dari kerajaan yang dibawah 10 kerajaan. Kerajaan ini namanya Republik Maya."
"Republik ini adalah negara yang cukup lemah. Tidak hanya dari beberapa kota yang hancur. Saat ini, petualang semakin berkurang karena ancaman dari berbagai ras."
"Saking menyeramkannya, mereka bisa saja mati karena mempertaruhkan nyawanya kepada monster. Tidak hanya itu, negara ini sudah terancam kalah oleh peperangan dan ancaman. Jadi, kami tidak punya harapan untuk bertahan lagi."
Anida mendengarkan dengan baik. Meskipun ia selalu mendesah, ia mengetahui ini semua. Jadi, ia akan membuat sebuah perubahan.
"Oh begitu. Ara-Ara. Jadi, orang yang mendesah itu kenapa?" Tanya Anisa melihat situasi di toko seblak.
"Itu karena mereka ingin buat anak lagi. Karena mereka kekurangan penduduk, jadi mereka ingin buat anak lagi. Tapi, masalahnya harus nikah dulu. Nikah pun agak rumit. Jadi, mereka menahannya beberapa saat kemudian," jelas wanita gemuk itu.
"Ok. Aku sudah mendengarkan semua ceritanya. Jadi, ...."
"Aku pengen seblak lagi! Soalnya enak banget," minta Anida dengan mata berkaca-kaca.
"Saking enaknya, kamu langsung mendesah. Dasar Oneesan Pilihan!" Wanita gemuk itu tertawa keras dan segera membuatkan seblak untuk Anida.
Anida segera duduk dan merasakan seblak yang pedas tadi. Untuk menghindari peristiwa sange tadi, wanita gemuk itu mengurangi cabai dalam seblak. Setelah itu, menghidangkannya kepada Anida.
Anida segera melahapnya kdengan cepat arena seblak itu enak. Tubuh Oneesan yang diisi dengan seblak terisi kembali. Ia sudah bertenaga karena makan seblak.
Setelah makan, ia meminta izin pada wanita gemuk untuk tinggal sementara. Ia harus mencari penginapan dan pekerjaan yang cook untuknya setelah mendengarkan cerita barusan itu.
Chapter 4 Berakhir
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved