Bab 11 Tantangan di Guild

by (Ephixna Zero)[NCODE] 11:26,Feb 18,2021
Keesokan harinya,, di kota Zyrieth, suasana fajar yang menyengat di musim semi. Orang Penduduk di sekitar sedang menikmati fajar yang indah itu.

Pagi yang cerah, Anida sedang tidur tanpa mengenakan pakaian apapun. Ia tidak keberatan kalau adayang meraba tubuhnya yang membesar itu.

Ia akan bangun dari tempat tidur. Sebelum itu, ia memasukkan jarinya ke dalam lubang. Ia juga meremas dadanya agar ia mencapai puncak Ahegao.

Setelah bangun pagi dengan cairan yang membasahi kamarnya, ia segera menuju ke kamar mandi. Karena penginapan level umum, dia harus Open BO ketika ada yang memesan tubuhnya.

Namun, kalau Mibu melihatnya, ia akan menjauhkan Anida dari pelanggan Open BO itu.

Setelah berpakaian seperti petualang, ia segera keluar dengan langkah kaki pertama sebelum berpetualang.

Ia segera pergi ke Guild untuk mendapatkan

[*^*]

Setelah sampai, ia melihat petualang yang sudah siap untuk mendaftar. Karena sedikit sekali yang menjadi petualang. Mereka harus berkorban lebih keras.

Jadi, para Oneesan harus membuat anak dari sekarang agar anak yang mereka buat akan menjadi petualang.

Anida melihat ada banyak petualang yang sudah siap dengan senjata mereka.

Rata-rata level dari mereka yang mendaftar diri adalah level 35.

Setelah sampai, di tempat resepsionis, ia mengisi formulir yang sama. Ia memang tidak tahu bahasa dari dunia lain. Setidaknya, ia bisa menulis kata dan abjad yang sama sekaliia tidak mengerti.

Ia bertemu dengan Spinx sambil menyerahkan formulirnya untuk

Spinx mencoba untuk mengurusi formulir Anida. Ia segera mengerjakan dengan tulisan yang rapi dan cepat.

Pada saat itu, ada seorang petualang yang memanggil namanya.

"Hey! Anida. Kau disini rupanya!" Sapa seorang petualang yang ternyata itu adalah Mibu.

"Ara-Ara. Ada Mibu ternyata," sapa Anida melambaikan tangan pada Mibu.

Mibu segera mendekatinya. Ia tidak sabar melihat teman baru seperjalanannya.

"Bagaimana dengan pendaftarannya?!" Tanya Mibu dengan antusias.

"Ara-Ara. Belum sih. Tapi, kalau bisa, aku ingin dapat

Namun, pada saat mereka sedang mengobrol, ada 3 petualang yang menghampiri Anida.

"Wah! Wah! Wah! Ada Anida nih. Cewek Cabul nan Mesum," sambut petualangan yang pertama.

"Ayo! Kita ke penginapan nih! Aku sudah bawa vibrator, lho!" Ajak petualangan yang lainnya.

"Aku pengen keluarin cairanku, lho," lanjut petualangan satunya lagi.

Mibu tidak menerima ajakan itu, ia segera mencegah Anida menuju kepada orang itu.

"Hoi! Dasar Ugly Bastard!" Mibu maju dan segera maju kehadapan petualangan itu.

"Apakah kau sudah gila?" Tanya Mibu seraya mengeluarkan pedangnya.

Para petualang itu menghampiri Mibu yang seakan-akan menantang ketiga petualang itu.

"Huh?! Kau yang gila. Dada rata dan masih perawan minggir saja!"

"Iya. Mungkin dia iri dengan Anida. Dada rata kayak gitu mana mau diperhatikan."

"Itu benar."

Ketiga petualang itu menertawakan Mibu yang mengangkat senjatanya.

Anida yang melihat Mibu segera memegang bahu Mibu dengan perlahan.

"Mibu. Apa yang kau lakukan?" Tanya Anida menghampiri Mibu.

Mibu tidak menoleh kepada siapapun. Bahkan, ke Anida.

Ia mengabaikan Anida sambil berkata,"Diam kau! Oneesan sepertimu tidak akan memahami perasaanku."

"Kalau begitu, aku ke resepsionis dulu," pamit Anida mengundurkan diri.

Mibu tidak melihat senyuman yang dilontarkan dari Anida.

Setelah meninggalkan Mibu, Anida segera dipanggil oleh Resepsionis itu.

Ia pasti akan diterima mengingat levelnya sudah memadai karena Open BO.

[*^*]

Pada saat Anida dipanggil resepsionis, ia segera datang.

Dulunya, dia ditolak menjadi petualangan karena levelnya tidak memadai.

Tapi, kali ini, dia pasti bisa.

Pada saat Spinx memeriksa status Anida, ia mengeluarkan bola kristalnya untuk memeriksa status Anida.

[Anida Sentinel]

[50% Unknown. 25% Swordman. 8% Night Prosty (Support Whore). 7% Crusader, 6% Knight. 4% Others]

[Level : 56]

Spinx terkejut dengan status Anda seperti itu. Karena Levelnya sudah lebih baik, ini membuatnya tersenyum tipis.

[{RPG}]

[Nama : Anida Sentinel]

[Level : 56]

[HP : 11800/11800]

[Mana : 1560/1560]

[Damage : 249]

[Role : 50% Unknown. 25% Swordman. 8% Night Prosty (Support Whore). 7% Crusader, 6% Knight. 4% Others]

[Money : 515 Ria]

[STR : 2496]

[AGL : 1]

[INT : 1]

[VIT : 1]

[DEX : 1]

Spinx bertanya, "Nona. Bagaimana cara Nona untuk mendapatkan level yang cepat itu? Apakah Nona membunuh monster yang kuat."

"Ara-Ara. Aku sudah berhadapan dengan Ganteng Serigala. Jadi, Levelku meningkat drastis," jawab Anida tanpa pikir panjang.

Dengan tingkah lugu Anida, membuat wajah Spinx tersipu-sipu. Namun sebagai ksatria, ia menghilangkan sifat itu dan mengubahnya menjadi datar.

"Aku tidak mengerti apa yang kamu maksud," gumam Spinx melihat. Anida dengan datar.

Namun, ada sebuah teriakan di tengah pembicaraan Anida dengan Spinx. Ini membuat Anida segera menghampiri keributan itu.

"Maafkan aku! Aku pergi dulu!" Anida meninggalkan Spinx dan melambaikan tangannya.

"Baiklah," sahut Spinx mengiyakan.

Anida segera pergi menuju kerumunan itu.

Ia melihat Mibu yang membesarkan masalah yang ada di gulid petualangan kepada ketiga petualangan itu.

Ia menghampiri Mibu yang sedang mengarahkan senjatanya pada ketiga petualang itu.

"Mibu. Kamu kenapa? Kok kamu jadi gini?" Tanya Anida.

"Diam! Ini semua salahmu! Aku harus berhadapan dengan mereka semua."

Ketiga Petualangan itu meremehkan Mibu yang memiliki tubuh yang tidak menarik.

Sudah papan cuci, tidak seksi, masih perawan lagi.

Beda dengan Anida yang sudah cabul dan dadanya yang semakin membesar.

"Kamu menantang kami bertarung karena kamu tidak menerima tubuh yang tidak menarik."

"Contohlah Anida! Dia merelakan dirinya untuk diperkosa 3 orang sekaligus. Bahkan, dia menikmatinya."

"Karena cewek lain menolaknya, kami selalu coli sambil membayangkan Anida." Petualangan ketiga mengaku selalu coli.

Mibu semakin kesal. Ia tidak akan memaafkan orang yang buruk seperti mereka bertiga.

Ini membuat situasi menjadi panas seperti suasana hot di video porno.

"Aku tidak akan memaafkan kalian. Sebenarnya, Anida masih polos. Namun, karena kalian yang membuatnya seperti ini, dia selalu Open BO untuk mencari nafkahnya."

"Oleh karena itu, aku menantang kalian untuk melawanku sendirian!"

Tekad Mibu semakin besar untuk menghajar orang yang berhati busuk itu.

Karena itu, ketiga petualangan itu menerima tantangan Mibu yang menarik itu.

"Baiklah. Aku terima tantanganmu itu."

"Kalau kamu menang, kami akan menjauh dan pergi ke pasar malam."

"Kalau kamu kalah, kamu berhenti menjadi petualang dan Open bO bersama Anida."

Mibu menerimanya tanpa memikirkan resikonya. Ini sudah menjadi harga diri wanita yang sudah ternistakan itu.

Mendengar Open BO itu, Anida menjadi bersemangat karena ia akan Open BO lagi.

"Wah! Tidak sabar Open BO bersama Mibu."

"Diam kau! Kau diam saja, Dasar Oneesan Lonte!" Olok Mibu memarahi Anida.

"Karena kau, aku harus menerima tantangan ini."

Mibu sudah bersiap untuk mempertaruhkan nyawanya.

Ketiga petualang itu sudha siap dengan senjata dan rencana mereka.

Tantangan pun dimulai

Chapter 11 Berakhir.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

66