Bab 8
by AM.assekop
11:02,Oct 30,2023
Pada saat mereka melakukan penyerangan mendadak, Hanz langsung berlari lalu melompat jauh, berniat ingin menghalau dua serangan sekaligus. Hanz tidak terlambat, hanya saja satu pelaku sudah lebih cepat dan gesit.
Tangan kiri Hanz berhasil mencengkeram satu tangan pelaku yang mau menusuk Yuan Feng dengan pisau, sementara tangan kanan Hanz hanya bisa mendorong satu tangan pelaku lainnya yang bermaksud menusuk Yuan Liu.
Pelaku pertama gagal melakukan aksinya terhadap Yuan Feng, namun Yuan Liu harus tertusuk, dan untungnya hanya tertusuk di bagian lengan dan bukan bagian dada kiri, baru saja tangan si pelaku sedikit terdorong sehingga arah tusukannya berubah.
“Kalian penjahat!” Hanz menggeram, lalu menyepak tangan si pelaku pertama sehingga pisau yang ada di tangan pria itu harus terpelanting jauh, setelah itu Hanz langsung memberikan pukulan dalam posisi berdiri dan pria itu terguling di bawahnya. Hanz menang telak.
Yuan Feng kaget karena dia tiba-tiba ingin diserang. Khawatir akan keselamatannya, Yuan Feng berlarian dan menghambur bersama tamu undangan yang lain. Di waktu bersamaan, Yuan Liu meringis kesakitan karena darah tak berhenti mengalir keluar dari lengannya.
Pelaku kedua hendak melakukan penusukan lagi, tetapi Yuan Liu masih sempat melakukan perlawanan. Terjadi perkelahian tak berimbang di sana. “Kurang ajar! Siapa kalian?!!” sentaknya menyeringai marah.
Sebagian orang di sana tak menyadari bahwa barusan terjadi peristiwa yang sangat membahayakan, terlebih kepada dua orang penting Yuan You. Karena saking kacaunya situasi di sana, mereka sampai tak menyadarinya.
Setelah Hanz mengentaskan satu pelaku, dia membalik badan dan melihat Yuan Liu sedang baku hantam dengan pelaku satunya. Hanz melompat, lalu mencangking leher pria itu dari belakang dan menariknya.
Di saat bersamaan, dua petugas keamanan tiba dengan pandangan belingsatan, mencari keberadaan Tuan Besar dan Tuan Muda mereka. Ketika tahu Tuan Muda mereka terluka, mereka lantas berlarian menghampiri dan memberikan perlindungan.
Yuan Liu marah. “Bodoh! Ke mana saja kalian?!” cecarnya murka.
Dengan sangat gampang Hanz mengambil pisau yang ada di tangan pria itu, lalu melemparnya jauh, setelah itu, dalam waktu kurang dari sepuluh detik, wajah si pelaku kedua bonyok bersimbah darah dan sangat sulit dikenali.
Hanz bangkit berdiri lalu menyapu telapak tangannya yang kotor dan kena darah. Napasnya agak tersengal karena dalam waktu kurang dari satu menit barusan, dia menghabiskan cukup banyak energi untuk memberi pelajaran kepada dua pria itu.
Kedua tersangka langsung diamankan oleh petugas keamanan. Yuan Liu segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sementara itu, Yuan Feng saat ini sudah berada di dalam mobil, dijaga ketat oleh petugas keamanan perusahaan.
Tidak lama berselang, seperti biasanya, sang pahlawan kesiangan yakni pihak kepolisian pun akhirnya datang ke lokasi kejadian. Dua pelaku yang sudah babak belur akhirnya langsung diringkus menuju kantor kepolisian.
Dan untuk ledakan, sebenarnya ledakan tersebut bukanlah bom besar yang bisa membahayakan banyak orang. Di lokasi terjadinya ledakan, tepatnya dua bom non eksplosif tersebut berada di dalam parit. Tampak parit tersebut sedikit hancur dan tidak ada korban jiwa dari ledakan tersebut.
Dengan kata lain, ledakan tersebut hanya sebuah pancingan biar terjadi kekacauan di dalam tempat acara, supaya pada akhirnya pelaku bisa leluasa dalam melancarkan aksinya.
“Aku tahu dua pria itu sedang berbincang di toilet dan merencanakan sesuatu, maka dari itu aku memperhatikan gerak-gerik mereka,” ungkap Hanz kepada pihak kepolisian. Dia menunjuk dirinya sendiri sebagai saksi mata atas peristiwa tersebut. Selebihnya, biar pihak kepolisian yang bekerja.
Hanz belum meninggalkan lokasi acara, setelah dari mengecek dua lokasi ledakan, kemudian dia kembali ke toilet sebelumnya. Dan betapa terkejutnya Hanz bahwa di sana ada sebuah alat khusus yang dipakai sebagai pengontrol aliran listrik di tempat acara.
“Siapa kalian berdua?” tanya Hanz. Dia cukup kaget kenapa dua yang juga merupakan tamu undangan ini bisa tahu bahwa di dalam toilet ada sebuah alat pengendali.
“Aku Hyun Ki. Security di kantor Yuan You.”
“Aku Tuoli. Teknisi di kantor Yuan You.”
Hyun Ki merupakan pendatang asal Korea Selatan dan Tuoli merupakan pendatang asal Taiwan. Mereka bisa dikatakan karyawan baru di Yuan You Energy.
Hanz mengoles dagu, tatapannya menjadi serius. “Ulah hacker?”
Hyun Ki daan Tuoli mengangguk.
Dan yang lebih mengherankan lagi adalah bagaimana bisa security dan teknisi itu bisa tahu. Oh, ternyata dua orang itu juga paham dalam permasalahan IT dan siber.
Hanz mengulurkan tangan, mengajak mereka berteman. “Namaku Henzo, office boy di kantor Yuan You Energy. Senang bisa berteman dengan kalian berdua.”
Mereka bertiga satu pemikiran bahwa terjadinya pemadaman listrik secara tiba-tiba dilakukan karena hacking, begitu pula proses terjadinya ledakan, juga dikontrol oleh sebuah sistem komputer. Ternyata para pelaku meninggalkan peralatan mereka di dalam toilet.
Hanz menatap mereka secara berganti. “Apa mungkin kita punya keinginan yang sama, yakni mencari pelakunya?”
Hyun Ki dan Tuoli mengangguk lagi.
Mulai hari ini, mereka bertiga akan menjadi hacker terhebat bagi Yuan You Energy
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved