Bab 3

by AM.assekop 11:00,Oct 30,2023

Karyawan kantor yang umumnya orang China mulai sibuk masing-masing dengan pekerjaannya di kantor Yuan You Energy, di Kota Shenzhen, Provinsi Guangdong. Kota Shenzhen merupakan wilayah Special Economic Zones (SEZ) pertama yang kini menjadi kota industri hardware terbesar di China. Secara georgrafis, pusat bisnis dan investasi asing itu berada di selatan, berdekatan dengan Hongkong.

Shenzhen sebelumnya merupakan desa kecil di perbatasan kota, namun pada massa Deng Xiaoping, desa nelayan tersebut berubah menjadi kawasan ekonomi khusus. Perkembangan dan pembangunan yang pesat, menjadikan metropolitan itu sebagai satu kota dengan pertumbuhan tercepat di dunia selama empat puluh tahun terakhir.

Selain karena identik dengan gedung pencakar langit yang banyak, Shenzhen ditunjang dengan sistem transportasi dengan teknologi yang sangat baik, seperti kereta cepat dan lainnya. Tak kalah penting, karena terdapat destinasi wisata dan kuliner yang banyak, Shenzhen pun termasuk kota yang diminati oleh para wisatawan.

Namun, hal yang paling kuat dari Kota Shenzhen tentu saja karena bisnis, terutama industri.

Pada tahun 1980-an, sebelum Mendiang Tuan Fadeyka menyerahkan tampuk kekuasaannya kepada Tuan Dmitry, beliau mengunjungi Shenzhen, lalu melihat bahwa di sini terdapat potensi yang besar dan masa depan yang cerah. Oleh karena itu, beliau bersama para pebisnis dan investor lainnya berbondong-bondong membangun dan mengelola bisnis di Shenzhen.

Mendiang Tuan Fadeyka cerdik – Cerdas dan Licik. Beliau tidak menggunakan nama pribadi dan membawa identitas, melainkan mengajak satu konglomerat asli China untuk bekerja sama, yakni Yuan Feng, dengan memberi kesempatan untuk memiliki sebesar tiga puluh persen saham. Sementara sisanya tentu saja dimiliki oleh Fadeyka Energy.

Hingga saat ini, Yuan You Energy tetap bisa bersaing dengan perusahaan energi lainnya di China, baik yang dimiliki oleh negara atau BUMN maupun perusahaan energi swasta dan asing. Satu-satunya perusahaan migas swasta atau asing yang bersaing dengan Yuan You Energy adalah Shing Group.

Yuan You Energy dan Shin Group tak ubahnya seperti Oilzprom dan Lukgaz. Persaingan bisnis di antara mereka sudah berlangsung selama empat dekade lamanya. Namun, karena Yuan You Energy disokong oleh Fadeyka Energy, maka perusahaan itu tak tampak kesulitan dalam menghadapi para pesaing, begitu juga menghadapi regulator yang terkadang serasa mencekik.


***


Malam harinya ketika Hanz pulang dari bekerja dengan berjalan kaki menyusuri jalanan Kota Shenzhen, dia bertemu dengan seorang pria yang tua di pinggir jalan. Pakaian orang tua itu tampak lusuh dan kusam. Hanz tak sampai hati.

“Ada yang bisa aku bantu, Pak? Apa kau sudah makan?” Hanz jongkok di hadapan pria yang tengah duduk mengapar itu, menghadapkan wajahnya.

Jun mendongakkan kepala. “Aku sudah makan, Nak.”

Hanz mengeluarkan beberapa lembar Yuan, lalu bermaksud memberikannya kepada Jun. “Simpan ini untuk biaya hidup mu, Pak. Ambil saja. Jika butuh bantuan atau butuh tempat menginap, bilang saja padaku.”

Jun menggeleng sekali sambil tersenyum ramah. “Terima kasih, Nak. Kau sungguh dermawan, padahal kau bukan orang asli sini. Simpan saja uang mu kembali. Aku sedang menunggu anak perempuanku kembali.”

Setiap pagi dan malam hari, Jun selalu duduk di bawah lampu jalan di atas trotoar ini, menunggu kedatangan anak perempuan yang sangat dia cintai. Dia mesti berpisah sama anaknya tersebut ketika anaknya masih berumur tiga tahun, berpisah di tempat yang sama, di sini.

Dua puluh lima tahun yang lalu itu Jun sedang menyelamatkan istrinya yang tertabrak mobil, karena sibuk mengurus mayat istrinya tergeletak di pinggir jalan, dia lupa akan keberadaan putri satu-satunya itu. Putrinya yang masih kecil harus hilang, entah ke mana.

Pada hari itu, Jun kehilangan dua orang yang sangat dia cintai, istrinya telah meninggalkannya untuk selama-lamanya, dan dia pun kehilangan putri satu-satunya, namun dia tak tahu apakah putrinya tersebut masih ada, atau telah tiada.

Selama lebih dari dua puluh tahun, semenjak peristiwa itu terjadi, Jun setiap pagi dan malam, sebelum pergi bekerja dan setelah pulang bekerja, selalu duduk di sini, di tempat anaknya berdiri tersandar di tiang lampu jalan.

Jun tersenyum lebar, hanya saja dia tidak mengatakan jujur apa adanya pada Hanz. “Aku bukan orang miskin, Nak. Di kota ini jarang ada orang miskin. Tapi aku bersyukur bisa bertemu orang baik seperti mu. Pulanglah, aku tahu kau baru saja pulang bekerja.”

“Maafkan aku kalau aku barusan menyinggung perasaan mu, Pak. Baiklah kalau begitu. Permisi.” Hanz berdiri, lalu berjalan kembali, menuju apartemennya.

Tidak lama berselang, tiga mobil Hongqi Luxury J5 warna hitam berhenti tepat tak jauh dari posisi Hanz. Salah satu kaca mobil terbuka, lalu seorang pria dengan wajah yang sangat berkharisma tersenyum kepada Hanz.

Hanz kenal wajah beringin itu. Dia adalah Yuan Feng, CEO Yuan You Energy.

“Kau pekerja Yuan You Energy.” Yuan Feng bisa mengenali itu dari pakaian Hanz. “Pria yang kau ajak bicara tadi adalah orang gila. Tapi, karena kau terlalu baik, aku salut pada mu.” Kemudian Yuan Feng memberikan sepucuk kertas undangan. “Hadirlah di acara besok sebagai tamu undangan. Katakan pada ku, apa alasan mu mau baik terhadap orang gila itu.”

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

130