Bab 1
by AM.assekop
10:59,Oct 30,2023
PROLOG :
Hanz telah berhasil mengentaskan perlawanan Hacker dan Gangster dari kelompok BlackCarbon, lalu berhasil pula mengalahkan gembong teroris, dan terakhir dia berhasil pula membalaskan dendam keluarganya terhadap pembunuh kedua kakaknya, Frank Solonik, yang merupakan mertuanya sendiri.
Selain itu, Hanz sukses dalam mengurus perusahaan keluarga, mengembalikan Oilzprom yang sempat dikuasai pemerintah ke Fadeyka Energy, lalu melebarkan sayap hingga ke daratan Britania dan Irlandia. Sejauh ini, Hanz si Tuan Muda memang layak dikatakan Jenius.
Namun, petualangan Hanz tidak cukup sampai di sana. Sekarang, dia punya tantangan baru, yakni dia terbang menuju negeri China, mengurus salah satu perusahaan Fadeyka Energy, yakni Yuan You Energy. Kabarnya, Keluarga Yuan akan mengambil alih perusahaan dengan menjadikan mereka sebagai pemilik saham mayoritas.
Untuk mengetahui apa permasalahan sebenarnya yang ada di sana, maka Hanz menyamar menjadi seorang OB. Selain itu, dia ingin tahu bagaimana Keluarga Yuan dalam mengelola perusahaan, apakah sudah baik, atau malah berantakan.
Di samping isu Yuan You Energy China, Hanz juga ingin menyoroti secara langsung di kandangnya sendiri, terkait isu global yang membahas bahwa satu platform media sosial “Tektok”, di mana aplikasi tersebut menuai penolakan di berbagai negara dengan sejumlah alasan, seperti pencurian data pengguna, joget tidak ada akhlak, dan membahayakan pelaku UMKM, serta banyak lagi.
Persaingan antara China dan Amerika dalam persoalan ekonomi global memang terkadang menjadi topik hangat bagi sebagian orang meskipun perang dingin di antara kedua negara tak sepanas antara Amerika dan Rusia. Terlalu banyak friksi di antara Amerika dan China dalam banyak hal.
Terkait isu bahwa China akan mengusai pasar dunia. Bagaimana bisa?
Sebuah petualangan baru, di China.......
*
*
*
Bukh!
Byuuurrr!
Air pel itu berhamburan dan membasahi lantai. Wadah air pel itu terpental empat meter, terbalik lemas.
Yuan Liu tertawa jahat sambil menerbitkan seringai busuk. Dengan sombongnya dia menyepak peralatan mengepel lantai itu, tanpa ada respect. Sebagai satu-satunya putra mahkota, atau anak tunggal dari Tuan Yuan Feng, Yuan Liu memang lebih arogan dari pada siapa pun, berbanding terbalik dengan karakter bapaknya yang kalem dan bersahaja.
Terlebih terhadap karyawan luar seperti Hanz, apalagi Hanz tampak seperti orang Colombia, bentuk wajahnya seperti bule Eropa, tapi warna kulitnya sengaja dibuatnya agak sedikit gelap. Hanz sengaja menumbuhkan kumis tipis dan juga berewok. Dan bagi orang China, terutama bagi Yuan Liu, Hanz tak ubahnya seperti manusia yang berasal dari planet berbeda.
“Uppss ... Aku kira bola!” Yuan Liu berkacak pinggang seperti pemilik toko kelontong yang memberikan titah kepada para pekerja kasar di hadapannya.
Seorang wanita cantik berambut panjang dan lurus, menggosok-gosokkan telapak tangannya di sekitar bahu, gestur menyapu debu yang menempel di blazer hitamnya. “Sayang, kenapa bisa bolanya menyemburkan air? Lihatlah, pemain di hadapan kau itu malah diam membatu? Apakah dia baru saja habis minum air pel karena saking lemasnya?”
Yuan Liu menampakkan wajah sedih di hadapan Hanz. “Astaga! Pemain satu ini kenapa hanya diam? Hei kau, karyawan baru! Sialan! Aku baru melihat kau! Siapa yang sudah menjadikan kau OB di sini?”
Hanz menjawab dengan nada yang tegas meskipun hatinya sedikit hancur. “Pak Andrey, dia yang memasukkan aku bekerja di sini.”
Yuan Liu mengangguk sok paham. “Andrey yang berasal dari Rusia itu? Kau pasti juga berasal dari Rusia. Tapi ....” Yuan Liu mengerutkan keningnya, sok berpikir. “Aku yakin, sebelum ini kau bekerja sebagai driver online. Wajahmu tampak kusam.”
Li Wei meyilangkan tangan di dada, lalu berkomentar sinis, “Sayang, driver online masih mending, aku yakin kalau sebelum ini dia bekerja sebagai kuli bangunan di sebuah proyek. Tenaga kerja asing seperti dia ini tidak punya tampang kalau dia punya sebuah kendaraan. Lihatlah wajahnya yang menyedihkan.”
Yuan Liu dan Li Wei tertawa terbahak-bahak.
Meskipun masih sangat muda, Yuan Liu sudah menjabat sebagai manager umum di perusahaan bapaknya sendiri. Sementara Li Wei, karena saat ini hanya bekerja sebagai staf biasa, dia melakukan jilatan untuk mengejar mimpinya menjadi sekretaris kantor, yakni dengan cara merebut dan mamainkan hati Yuan Liu.
Hubungan asmara di antara mereka terbilang masih hangat-hangat taik ayam. Semenjak bekerja sekitar enam bulan lalu, Li Wei sudah menjalin kedekatan dengan Yuan Liu, membuka kancing atas bajunya dan melebarkan selangkangannya. Demi posisi sekretaris, dia rela melakukan apa saja.
Bagi Yuan Liu, Li Wei memang termasuk wanita cantik dan seksi, dengan wajah oval dan kulit mulus seperti kulit bayi. Bulu mata lentik dan gayanya seperti aktor Mandarin di era modern. Li Wei memang punya daya pikat tersendiri, oleh karena itu Yuan Liu pun mengusahakan agar kekasihnya tersebut secepatnya menjadi sekretaris kantor.
Ketika Hanz ingin membereskan apa yang baru saja terjadi, tiba-tiba seorang wanita berkarakter seperti Hinata mendekat, tersenyum, dan berkata, “Biar aku bantu.”
Dia adalah Mei Yin, sekretaris kantor yang selama ini dibenci oleh Yuan Liu dan Li Wei.
Hanz telah berhasil mengentaskan perlawanan Hacker dan Gangster dari kelompok BlackCarbon, lalu berhasil pula mengalahkan gembong teroris, dan terakhir dia berhasil pula membalaskan dendam keluarganya terhadap pembunuh kedua kakaknya, Frank Solonik, yang merupakan mertuanya sendiri.
Selain itu, Hanz sukses dalam mengurus perusahaan keluarga, mengembalikan Oilzprom yang sempat dikuasai pemerintah ke Fadeyka Energy, lalu melebarkan sayap hingga ke daratan Britania dan Irlandia. Sejauh ini, Hanz si Tuan Muda memang layak dikatakan Jenius.
Namun, petualangan Hanz tidak cukup sampai di sana. Sekarang, dia punya tantangan baru, yakni dia terbang menuju negeri China, mengurus salah satu perusahaan Fadeyka Energy, yakni Yuan You Energy. Kabarnya, Keluarga Yuan akan mengambil alih perusahaan dengan menjadikan mereka sebagai pemilik saham mayoritas.
Untuk mengetahui apa permasalahan sebenarnya yang ada di sana, maka Hanz menyamar menjadi seorang OB. Selain itu, dia ingin tahu bagaimana Keluarga Yuan dalam mengelola perusahaan, apakah sudah baik, atau malah berantakan.
Di samping isu Yuan You Energy China, Hanz juga ingin menyoroti secara langsung di kandangnya sendiri, terkait isu global yang membahas bahwa satu platform media sosial “Tektok”, di mana aplikasi tersebut menuai penolakan di berbagai negara dengan sejumlah alasan, seperti pencurian data pengguna, joget tidak ada akhlak, dan membahayakan pelaku UMKM, serta banyak lagi.
Persaingan antara China dan Amerika dalam persoalan ekonomi global memang terkadang menjadi topik hangat bagi sebagian orang meskipun perang dingin di antara kedua negara tak sepanas antara Amerika dan Rusia. Terlalu banyak friksi di antara Amerika dan China dalam banyak hal.
Terkait isu bahwa China akan mengusai pasar dunia. Bagaimana bisa?
Sebuah petualangan baru, di China.......
*
*
*
Bukh!
Byuuurrr!
Air pel itu berhamburan dan membasahi lantai. Wadah air pel itu terpental empat meter, terbalik lemas.
Yuan Liu tertawa jahat sambil menerbitkan seringai busuk. Dengan sombongnya dia menyepak peralatan mengepel lantai itu, tanpa ada respect. Sebagai satu-satunya putra mahkota, atau anak tunggal dari Tuan Yuan Feng, Yuan Liu memang lebih arogan dari pada siapa pun, berbanding terbalik dengan karakter bapaknya yang kalem dan bersahaja.
Terlebih terhadap karyawan luar seperti Hanz, apalagi Hanz tampak seperti orang Colombia, bentuk wajahnya seperti bule Eropa, tapi warna kulitnya sengaja dibuatnya agak sedikit gelap. Hanz sengaja menumbuhkan kumis tipis dan juga berewok. Dan bagi orang China, terutama bagi Yuan Liu, Hanz tak ubahnya seperti manusia yang berasal dari planet berbeda.
“Uppss ... Aku kira bola!” Yuan Liu berkacak pinggang seperti pemilik toko kelontong yang memberikan titah kepada para pekerja kasar di hadapannya.
Seorang wanita cantik berambut panjang dan lurus, menggosok-gosokkan telapak tangannya di sekitar bahu, gestur menyapu debu yang menempel di blazer hitamnya. “Sayang, kenapa bisa bolanya menyemburkan air? Lihatlah, pemain di hadapan kau itu malah diam membatu? Apakah dia baru saja habis minum air pel karena saking lemasnya?”
Yuan Liu menampakkan wajah sedih di hadapan Hanz. “Astaga! Pemain satu ini kenapa hanya diam? Hei kau, karyawan baru! Sialan! Aku baru melihat kau! Siapa yang sudah menjadikan kau OB di sini?”
Hanz menjawab dengan nada yang tegas meskipun hatinya sedikit hancur. “Pak Andrey, dia yang memasukkan aku bekerja di sini.”
Yuan Liu mengangguk sok paham. “Andrey yang berasal dari Rusia itu? Kau pasti juga berasal dari Rusia. Tapi ....” Yuan Liu mengerutkan keningnya, sok berpikir. “Aku yakin, sebelum ini kau bekerja sebagai driver online. Wajahmu tampak kusam.”
Li Wei meyilangkan tangan di dada, lalu berkomentar sinis, “Sayang, driver online masih mending, aku yakin kalau sebelum ini dia bekerja sebagai kuli bangunan di sebuah proyek. Tenaga kerja asing seperti dia ini tidak punya tampang kalau dia punya sebuah kendaraan. Lihatlah wajahnya yang menyedihkan.”
Yuan Liu dan Li Wei tertawa terbahak-bahak.
Meskipun masih sangat muda, Yuan Liu sudah menjabat sebagai manager umum di perusahaan bapaknya sendiri. Sementara Li Wei, karena saat ini hanya bekerja sebagai staf biasa, dia melakukan jilatan untuk mengejar mimpinya menjadi sekretaris kantor, yakni dengan cara merebut dan mamainkan hati Yuan Liu.
Hubungan asmara di antara mereka terbilang masih hangat-hangat taik ayam. Semenjak bekerja sekitar enam bulan lalu, Li Wei sudah menjalin kedekatan dengan Yuan Liu, membuka kancing atas bajunya dan melebarkan selangkangannya. Demi posisi sekretaris, dia rela melakukan apa saja.
Bagi Yuan Liu, Li Wei memang termasuk wanita cantik dan seksi, dengan wajah oval dan kulit mulus seperti kulit bayi. Bulu mata lentik dan gayanya seperti aktor Mandarin di era modern. Li Wei memang punya daya pikat tersendiri, oleh karena itu Yuan Liu pun mengusahakan agar kekasihnya tersebut secepatnya menjadi sekretaris kantor.
Ketika Hanz ingin membereskan apa yang baru saja terjadi, tiba-tiba seorang wanita berkarakter seperti Hinata mendekat, tersenyum, dan berkata, “Biar aku bantu.”
Dia adalah Mei Yin, sekretaris kantor yang selama ini dibenci oleh Yuan Liu dan Li Wei.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved