Bab 10 Part 10
by Dinda Tirani
15:44,Oct 09,2023
Karena sudah terbawa suasana nenengpun menuruti saja apa kemauan bapaknya memeknya yang semakin basah karena tegessek gesek oleh kontol pak ahmad membuatnya semakin liar, nenengpun satu persatu membuka kancing baju piyama dan BHnya dan “Blup” tersembulah 2 daging kenyal yang sangat menggoda dengan warana putih dan putingnya yang sudah tegang memerah, kini neneng hanya menggunakan celana piyamanya yang sudah basah lengket disektiar selangkangannya di pangkuan pak ahmad
pak ahmad : “WOWWW bontot indah banget bentuknya gede kencang”
ustadzah neneng : “ih bapak malu” (mengangkat wajah pak ahmad menatap wajahnya, agar tidak terus melihat toketnya)
pak ahmad : “boleh bapak pegang ?”
ustadzah neneng : “.....” (mengangguk manja)
diberi kesempatan seperti itu langsung saja pak ahmad mencengkram dengan gemasnya daging kembar itu, namun dengan wajah yang masih menatap wajah neneng, terlihat wajah neneng yang sedang mnikmati remasannya neneng hanya bisa menggigit bibir bawahnya untuk menikmati tindakan bapaknya itu
pak ahmad : “kenceng kenyel banget bontot tangan bapak sampe enggak kuat megangnya hehe”
karena sudah tidak tahan nafsunya sudah diubun2 karena mendapat rangsangan pak ahmad tanpa rasa malu lagi neneng mencium pak ahmad dan mendekap kepala pak ahmad agar ciuman itu semakin erat “ehmmmmmm ehhmmmm” hanya lenguhan itu yang terdengar dari ruangan itu, tanpa disuruh lagi neneng mulai menggoyangkan pinggulnya menggesekan memeknya ke kontol pak ahmad yang semakin tegang, pinggulnya terus bergoyang keatas kebawah, pak ahmad yang tidak mau kalah semakin keras mencengkram payudara neneng sampai kulit payu dara neneng sedikit memerah, neneng terus menggelinjang menggesekan memeknya sampai beberapa saat kemdian “srrrrrrrrrrrrrrrrrrr” lendir cintanya keluar membasahi CD dan celana piyamanya yang hanya berbahan tipis kini CD neneng yang berwarna hitam semakin jelas menyeplak diselangkangannya karena celana yang basah oleh lendir cintanya
ustadzah neneng : “aaahhhhhhhhhhhhhhhhh echmmmm ahhh ahh ahh” (melepas ciumannya)
pak ahmad : “ahhh ahh ahhh gila bontot nakal ya, masa keluar sendiri bapak kan belum keluar”
neneng hanya diam tidak memperdulikan omongan pak ahmad dia masih menikmati orgasmenya dan mencoba mengatur nafasnya, setelah merasa cukup tenang neneng bangun dari pangkuan pak ahmad dan berdiri didepan pak ahmad, kini pak ahmad bisa melihat neneng yang tanpa atasan dengan toket yang sudah tercap merah ulah remasannya dan ceplakan CD hitam neneng dari balik celananya yang berbahan tipis dan basah oleh lendir2 kenikmatan
pak ahmad : “kok udahan bontot nakal enggak mau bantu bapak liat ini masih sakit” (sambil menggoyang2kan kontolnya)
ustadzah neneng : “bontot takut pak, bontot kocokin aja ya”
pak ahmad mengerti karena anak terahitnya ini belum menikah pasti dia takut keperawwananya akan robek apabila dia terus bergoyang seperti tadi, pak ahmad masih memiliki rasa sayang kepada putrinya itu dia tidak mau merusak masa depan neneng, namun tanpa diketahui pak keperawanan neneng sudah direbut reyhan pada malam sebelumnya, neneng hanya masih takut bila benda tumpul berotot itu masuk kedalam memeknya
pak ahmad : “iya cepet tapi pake susumu ya bontot hehe”
ustadzah neneng : “hah ? gimana caranya pa ?”
pak ahmadpun kembali memposisikan neneng agar berlutut dihadapannya dan mulai menarik pundanya agar maju kedepan, kini toket neneng sudah menyentuh selangkangan dan kontol pak ahmad
pak ahmad : “kasih minyak dulu biar licin bontot”
neneng menuruti perintah bapaknya dia mulai meneteskan mintak telon ke kontol pak ahmad dan ke toketnya sendiri terasa nyaman dan hangat kontol pak ahmad ketika dilumuri minyak telon
pak ahmad : “”sekarang jepit pake susunya bonntot”
neneng mulai menjepit kontol pak ahmad sesuai dengan permintaanya batang kontol itu seolah hilang ditelan 2 daging kembar kenyal yang mengkilap tersisa kepala kontol pak ahmad yang masih terlihat menyembul disela2 daging kenyal itu, dengan inisiatif sendiri nenengpun mulai menjepitnakn toketnya dengan kedua tangannya dan mengocoknya keatas dan kebawah membuat pak ahmad merasakan sensasi luar biasa kontolnya seolah menyodok memek yang tidak berujung badannya mulai menggelinjang pak ahmad : “ahhh ahhhh ehmmmm bontottt bapak mau ngentott kamu ahhhhh ehmm”
mendengar ocehan yang tidak jelas bapaknya bontot hanya tertawa kecil karena baginya itu lucu neneng malah semakin gemas dan semakin mengeratkan jepitanya sampai seluruh kontol pak ahmad menghilang ditelan toketnya, pak ahmad semakin liar menggelinjang dan mulai mengangkat pinggulnya sampai kepala kontolnya kembali keluar dari sela2 jepitan daging kenyal itu dan “croooooootttt corttttttttttttttttt crotttttttttttt” beberapa kali tembakan peju pak ahmad muncrat keatas seperti airmancur sampai membasahi dagu mulut bahkan sampai rambut neneng
pak ahmad : “ahhhhhhhhhhhhhhhhhh enak ehm ahhhhhhhhh hahhh hahh ahha”
ustadzah neneng : “ehmmm bapak kena muka aku nih ehmmm” (manyun manja)
pak ahmad : “hehe abis engga tahan susu bontot paling mantep kenceng banget jepitannya hehe”
ustadzah neneng : “udah ah malu pak”
pak ahmad : “sinih peluk dulu bapak kan pengen istirahat sambil meluk kamu”
nenengpun mengambil baju piyamanya dan mengelap mukanya yang berceceran peju pak ahmad, lalu kembali ke pankuan pak ahmad namun kini tidak menghadap pak ahmad melainkan membelakanginya, sehingga pak ahmad merasakan kekenyalan bokong neneng di kontolnya yang sudah lemas dan bebas meremas toket indah neneng yang tadi membuatnya tidak kuat
ustadzah neneng : “bapak jangan nikah lagi ya bontot enggak mau punya ibu tiri”
pak ahmad : “kalo setiap hari ditemenin bontot begini bapak enggak bakal nikah lagi deh hehe”
ustadzah neneng : “janji ya”
pak ahmad : “iya janji hehe” (sambil meremas kencang toket neneng)
ustadzah neneng : “awwwwwww nakal ih bapak”
merekapun terus berbincang bincang ringan mengenang saat neneng masih kecil dengan posisi berpangkuan, namun ketika asik mengobrol tiba2 terdengar suara dari depan rumah “tok tok tok” keduanyapun sontak kaget dan mulai bangun dari posisinya
pak ahmad : “coba kamu cek siap itu diluar, bapak masih lemes kamu kan masih muda hehe”
ustadzah neneng : “bapakmah mau enaknya aja!” (sambil berjalan menuju kamar untuk berganti pakaian dan memakai kerudung)
setelah rapi neneng kembali keluar kamar dan berjalan menuju pintu depan untuk mengecek siapa yang tadi mengetuk pintu “ckrek” pintu itu terbuka dan terlihat reyhan neneng masih syok dengan kejadian semalam sehingga hanya mnunduk
ustadzah neneng : “mau apa kamu?”
reyhan : “eh mba jangan jutek dong, aku mau izin keluar mau mengambil uang”
ustadzah neneng : “iya mba izinin, asal pulangnya jangan sore2”
reyhan : “siap mba hehe tapi sun dulu dong”
ustadzah neneng : “gila kamu ini tempat umum”
reyhan : “sebentar aja mba ayo kalo enggak mau aku enggak mau balik"
karena merasa ingin cepat2 istirahat neneng mulai memajukan wajahnya ke wajah reyhan dengan menutup mata, reyhan yang melihat hal itu langung menyergap bibir tipis neneng dia menekan kepala neneng yang sudah berhijab agar tidak bisa lepas dari ciumannya “ehmmmmmmm slurp” lidahnya sedikit bermain dimulut neneng dan tangannya mulai bermain meremas2 toket neneng dari balik jilbab dan kaosnya, setelah beberapa saat karena hampir sesak nafas reyhanpun melepaskan tangannya sehingga ciuman mereka terlepas
ustadzah neneng : “hahh hahhh hahhh udah sanah pergi”
reyhan : “heheh enak enggak mba sebenernya aku mau pergi tapi aku enggak bisa jalan nih liat” (menunjuk sarungnya yang menggelembungkarena kontolnya yang mengeras), isep dulu mba sebentar baru aku pergi ya aku juga buru2 ni”
ustadzah neneng : “gila enggak mau didalem ada bapak aku!”
reyhan : “ayo dong mba sebentar aja tadi juga aku udah ngocok kok bentar lagi juga keluar, apalagi sedotannya mba kan paling mantep pasti cepet ayo mba ini, kalo enggak nanti aku sebarin nih videonya” (mengangkat sarungnya yang ternyata udah tidak memakai apa apa lagi dibalik sarungnya)
kontol reyhan yang mengacung dan ancaman reyhan membuat neneng takut kalo ada yang melihatnya sehingga neneng sedikit menarik reyhan agar masuk ke ruang tamu agar tidak ada orang diluar yang melihat, neneng langsung berjongkok dan melahap kontol reyhan “ehmmmppppppppsluurrppp” bibir tipisnya menyedot sekuat tenaga agar kontol reyhan cepat ngecrot pipinya yang tembem sampai cekung karena kenyotannya yang super
reyhan : “ahhh ehhmmmm mbaaa terus bentar lagi keluar ehmmm” (berbisik)
setalah beberapa menit menyepong kontol reyhan dan “crotttt rottttttttt” reyahan mendekap kepala neneng hingga dibenamkan diselangkannya pejunya keluar lancar menuju tenggorokan neneng
ustadzah neneng : “empttttttttwekkk whmmmmm” (bergumam) neneng yang hanya bisa pasrah menelan semua peju reyhan karena dia tidak bisa bernafas akibat kontol yang memenuhi mulutnya dan hidungnya yang terbenam di jembut selangkangan reyhan, setelah yakin tidak ada lagi tetes peju yang akan keluar rayhan mencabut kontolnya dari mulut neneng “plopp”
reyhan : “hehehe makasih ya mba, bibir atas bibir bawah mba emang mantep hehe”
pak ahmad : “ SIAPA ITU BONTOT DILUAR !” (berteriak dari kamarnya)
ustadzah neneng : “AH ENGGAK PAK INI ADA SANTRI MAU IZIN KELUAR”
mendengar suara pak ahmad reyhan mulai ciut apalagi keinginannya sudah terpenuhi akhirnya diapun ingin segera pergi agar kejadian barusan tidak diketahui pak ahmad
reyhan : “cepet mbak ini surat izin keluarnya dicap aku buru2”
nenengpun mengambil cap arama dan mencap surat yang udah dibuat oleh reyhan, apabila santri ingin keluar dari desa memang harus memiliki cap dari pesantren yang mereka tinggali agar tidak ada yang kabur disetiap jalan keluar desa memang sudah diportal dan terdapat para penjaga, neneng lalu mengecap dan tanda tangan di surat reyhan
reyhan : “makasih ya mba muuachh hehe”
neneng hanya diam melihat tingkah laku reyhan yang membuatnya takut karena terus mengancamnya, reyhanpun pergi dengan wajah yang semringah dand engkul yang lemas
haripun mulai siang dan shomad yang sedari tadi tidur, mulai terbangun dengan kontol yang mengeras karena bermimpi sedang mengentot kakaknya indah dia tidak bisa melupakan kejadian itu rasanya dia tidak percaya melihat ayahnya sedang menyodok pantat kakaknya indah yang montok dari belakang, diapun mulai penasaran dan mencoba mencari tahu, shomad berjalan keluar asrama menuju rumah kakaknya indah sesampainya disana dia mengetuk pintu rumah indah “tok tok tok” dengan hati yang deg degan
ustadzah indah : “siapaa ?!!!” (membuka pintu)
shomoad : “ini aku teh”
ustadzah indah : “oh kamu ada apa mad ?”
pikiran shomad mulai liar melihat ustadzah indah yang saat itu berpakain rapih denngan kerudung hitam kaos abu2 dan leging hitam semuanya ketat membuat tonjolan2 ditubuhnya semakin terlihat
shomad : “eee...mau numpang mandi teh diasrama airnya macet”
ustadzah indah : “jam segini belum mani ya ampunnnn, makanya jangan belajar silat malem2 terus pulangnya, kenapa enggak pulang kerumah aja lagian”
shomad : “hehe iya teh abis deketan kesini, bang jafar kemana teh ?”
ustadzah indah: “oh dia lagi keluar kota yawudah sanah cepet mandi”
shomadpun masuk kerumah indah dan langsung menuju kamar mandi dia memang ingin mandi namun sekalian memastikan kejadian yang dia lihat kemarin, “byurr byurrr byurrrr” suara air orang mandi terdengar dari luar
shomad : “tehhh!!!” (berrteriak dari dalam kamar mandi)
ustadzah indah : “iya kenapa ?”
shomad : “ada anduk enggak ?”
ustadzah indah : “iya nanti teteh ambilin”
shomad : “tehh .. . . .”
ustadzah indah : “apalagi ?!”
shomad : “aku tau apa yang teteh lakun sama bapak dikamar mandi kemarin”
ustadzah indah :”. . . . . . . “ (syok terdiam)
Bersambung
pak ahmad : “WOWWW bontot indah banget bentuknya gede kencang”
ustadzah neneng : “ih bapak malu” (mengangkat wajah pak ahmad menatap wajahnya, agar tidak terus melihat toketnya)
pak ahmad : “boleh bapak pegang ?”
ustadzah neneng : “.....” (mengangguk manja)
diberi kesempatan seperti itu langsung saja pak ahmad mencengkram dengan gemasnya daging kembar itu, namun dengan wajah yang masih menatap wajah neneng, terlihat wajah neneng yang sedang mnikmati remasannya neneng hanya bisa menggigit bibir bawahnya untuk menikmati tindakan bapaknya itu
pak ahmad : “kenceng kenyel banget bontot tangan bapak sampe enggak kuat megangnya hehe”
karena sudah tidak tahan nafsunya sudah diubun2 karena mendapat rangsangan pak ahmad tanpa rasa malu lagi neneng mencium pak ahmad dan mendekap kepala pak ahmad agar ciuman itu semakin erat “ehmmmmmm ehhmmmm” hanya lenguhan itu yang terdengar dari ruangan itu, tanpa disuruh lagi neneng mulai menggoyangkan pinggulnya menggesekan memeknya ke kontol pak ahmad yang semakin tegang, pinggulnya terus bergoyang keatas kebawah, pak ahmad yang tidak mau kalah semakin keras mencengkram payudara neneng sampai kulit payu dara neneng sedikit memerah, neneng terus menggelinjang menggesekan memeknya sampai beberapa saat kemdian “srrrrrrrrrrrrrrrrrrr” lendir cintanya keluar membasahi CD dan celana piyamanya yang hanya berbahan tipis kini CD neneng yang berwarna hitam semakin jelas menyeplak diselangkangannya karena celana yang basah oleh lendir cintanya
ustadzah neneng : “aaahhhhhhhhhhhhhhhhh echmmmm ahhh ahh ahh” (melepas ciumannya)
pak ahmad : “ahhh ahh ahhh gila bontot nakal ya, masa keluar sendiri bapak kan belum keluar”
neneng hanya diam tidak memperdulikan omongan pak ahmad dia masih menikmati orgasmenya dan mencoba mengatur nafasnya, setelah merasa cukup tenang neneng bangun dari pangkuan pak ahmad dan berdiri didepan pak ahmad, kini pak ahmad bisa melihat neneng yang tanpa atasan dengan toket yang sudah tercap merah ulah remasannya dan ceplakan CD hitam neneng dari balik celananya yang berbahan tipis dan basah oleh lendir2 kenikmatan
pak ahmad : “kok udahan bontot nakal enggak mau bantu bapak liat ini masih sakit” (sambil menggoyang2kan kontolnya)
ustadzah neneng : “bontot takut pak, bontot kocokin aja ya”
pak ahmad mengerti karena anak terahitnya ini belum menikah pasti dia takut keperawwananya akan robek apabila dia terus bergoyang seperti tadi, pak ahmad masih memiliki rasa sayang kepada putrinya itu dia tidak mau merusak masa depan neneng, namun tanpa diketahui pak keperawanan neneng sudah direbut reyhan pada malam sebelumnya, neneng hanya masih takut bila benda tumpul berotot itu masuk kedalam memeknya
pak ahmad : “iya cepet tapi pake susumu ya bontot hehe”
ustadzah neneng : “hah ? gimana caranya pa ?”
pak ahmadpun kembali memposisikan neneng agar berlutut dihadapannya dan mulai menarik pundanya agar maju kedepan, kini toket neneng sudah menyentuh selangkangan dan kontol pak ahmad
pak ahmad : “kasih minyak dulu biar licin bontot”
neneng menuruti perintah bapaknya dia mulai meneteskan mintak telon ke kontol pak ahmad dan ke toketnya sendiri terasa nyaman dan hangat kontol pak ahmad ketika dilumuri minyak telon
pak ahmad : “”sekarang jepit pake susunya bonntot”
neneng mulai menjepit kontol pak ahmad sesuai dengan permintaanya batang kontol itu seolah hilang ditelan 2 daging kembar kenyal yang mengkilap tersisa kepala kontol pak ahmad yang masih terlihat menyembul disela2 daging kenyal itu, dengan inisiatif sendiri nenengpun mulai menjepitnakn toketnya dengan kedua tangannya dan mengocoknya keatas dan kebawah membuat pak ahmad merasakan sensasi luar biasa kontolnya seolah menyodok memek yang tidak berujung badannya mulai menggelinjang pak ahmad : “ahhh ahhhh ehmmmm bontottt bapak mau ngentott kamu ahhhhh ehmm”
mendengar ocehan yang tidak jelas bapaknya bontot hanya tertawa kecil karena baginya itu lucu neneng malah semakin gemas dan semakin mengeratkan jepitanya sampai seluruh kontol pak ahmad menghilang ditelan toketnya, pak ahmad semakin liar menggelinjang dan mulai mengangkat pinggulnya sampai kepala kontolnya kembali keluar dari sela2 jepitan daging kenyal itu dan “croooooootttt corttttttttttttttttt crotttttttttttt” beberapa kali tembakan peju pak ahmad muncrat keatas seperti airmancur sampai membasahi dagu mulut bahkan sampai rambut neneng
pak ahmad : “ahhhhhhhhhhhhhhhhhh enak ehm ahhhhhhhhh hahhh hahh ahha”
ustadzah neneng : “ehmmm bapak kena muka aku nih ehmmm” (manyun manja)
pak ahmad : “hehe abis engga tahan susu bontot paling mantep kenceng banget jepitannya hehe”
ustadzah neneng : “udah ah malu pak”
pak ahmad : “sinih peluk dulu bapak kan pengen istirahat sambil meluk kamu”
nenengpun mengambil baju piyamanya dan mengelap mukanya yang berceceran peju pak ahmad, lalu kembali ke pankuan pak ahmad namun kini tidak menghadap pak ahmad melainkan membelakanginya, sehingga pak ahmad merasakan kekenyalan bokong neneng di kontolnya yang sudah lemas dan bebas meremas toket indah neneng yang tadi membuatnya tidak kuat
ustadzah neneng : “bapak jangan nikah lagi ya bontot enggak mau punya ibu tiri”
pak ahmad : “kalo setiap hari ditemenin bontot begini bapak enggak bakal nikah lagi deh hehe”
ustadzah neneng : “janji ya”
pak ahmad : “iya janji hehe” (sambil meremas kencang toket neneng)
ustadzah neneng : “awwwwwww nakal ih bapak”
merekapun terus berbincang bincang ringan mengenang saat neneng masih kecil dengan posisi berpangkuan, namun ketika asik mengobrol tiba2 terdengar suara dari depan rumah “tok tok tok” keduanyapun sontak kaget dan mulai bangun dari posisinya
pak ahmad : “coba kamu cek siap itu diluar, bapak masih lemes kamu kan masih muda hehe”
ustadzah neneng : “bapakmah mau enaknya aja!” (sambil berjalan menuju kamar untuk berganti pakaian dan memakai kerudung)
setelah rapi neneng kembali keluar kamar dan berjalan menuju pintu depan untuk mengecek siapa yang tadi mengetuk pintu “ckrek” pintu itu terbuka dan terlihat reyhan neneng masih syok dengan kejadian semalam sehingga hanya mnunduk
ustadzah neneng : “mau apa kamu?”
reyhan : “eh mba jangan jutek dong, aku mau izin keluar mau mengambil uang”
ustadzah neneng : “iya mba izinin, asal pulangnya jangan sore2”
reyhan : “siap mba hehe tapi sun dulu dong”
ustadzah neneng : “gila kamu ini tempat umum”
reyhan : “sebentar aja mba ayo kalo enggak mau aku enggak mau balik"
karena merasa ingin cepat2 istirahat neneng mulai memajukan wajahnya ke wajah reyhan dengan menutup mata, reyhan yang melihat hal itu langung menyergap bibir tipis neneng dia menekan kepala neneng yang sudah berhijab agar tidak bisa lepas dari ciumannya “ehmmmmmmm slurp” lidahnya sedikit bermain dimulut neneng dan tangannya mulai bermain meremas2 toket neneng dari balik jilbab dan kaosnya, setelah beberapa saat karena hampir sesak nafas reyhanpun melepaskan tangannya sehingga ciuman mereka terlepas
ustadzah neneng : “hahh hahhh hahhh udah sanah pergi”
reyhan : “heheh enak enggak mba sebenernya aku mau pergi tapi aku enggak bisa jalan nih liat” (menunjuk sarungnya yang menggelembungkarena kontolnya yang mengeras), isep dulu mba sebentar baru aku pergi ya aku juga buru2 ni”
ustadzah neneng : “gila enggak mau didalem ada bapak aku!”
reyhan : “ayo dong mba sebentar aja tadi juga aku udah ngocok kok bentar lagi juga keluar, apalagi sedotannya mba kan paling mantep pasti cepet ayo mba ini, kalo enggak nanti aku sebarin nih videonya” (mengangkat sarungnya yang ternyata udah tidak memakai apa apa lagi dibalik sarungnya)
kontol reyhan yang mengacung dan ancaman reyhan membuat neneng takut kalo ada yang melihatnya sehingga neneng sedikit menarik reyhan agar masuk ke ruang tamu agar tidak ada orang diluar yang melihat, neneng langsung berjongkok dan melahap kontol reyhan “ehmmmppppppppsluurrppp” bibir tipisnya menyedot sekuat tenaga agar kontol reyhan cepat ngecrot pipinya yang tembem sampai cekung karena kenyotannya yang super
reyhan : “ahhh ehhmmmm mbaaa terus bentar lagi keluar ehmmm” (berbisik)
setalah beberapa menit menyepong kontol reyhan dan “crotttt rottttttttt” reyahan mendekap kepala neneng hingga dibenamkan diselangkannya pejunya keluar lancar menuju tenggorokan neneng
ustadzah neneng : “empttttttttwekkk whmmmmm” (bergumam) neneng yang hanya bisa pasrah menelan semua peju reyhan karena dia tidak bisa bernafas akibat kontol yang memenuhi mulutnya dan hidungnya yang terbenam di jembut selangkangan reyhan, setelah yakin tidak ada lagi tetes peju yang akan keluar rayhan mencabut kontolnya dari mulut neneng “plopp”
reyhan : “hehehe makasih ya mba, bibir atas bibir bawah mba emang mantep hehe”
pak ahmad : “ SIAPA ITU BONTOT DILUAR !” (berteriak dari kamarnya)
ustadzah neneng : “AH ENGGAK PAK INI ADA SANTRI MAU IZIN KELUAR”
mendengar suara pak ahmad reyhan mulai ciut apalagi keinginannya sudah terpenuhi akhirnya diapun ingin segera pergi agar kejadian barusan tidak diketahui pak ahmad
reyhan : “cepet mbak ini surat izin keluarnya dicap aku buru2”
nenengpun mengambil cap arama dan mencap surat yang udah dibuat oleh reyhan, apabila santri ingin keluar dari desa memang harus memiliki cap dari pesantren yang mereka tinggali agar tidak ada yang kabur disetiap jalan keluar desa memang sudah diportal dan terdapat para penjaga, neneng lalu mengecap dan tanda tangan di surat reyhan
reyhan : “makasih ya mba muuachh hehe”
neneng hanya diam melihat tingkah laku reyhan yang membuatnya takut karena terus mengancamnya, reyhanpun pergi dengan wajah yang semringah dand engkul yang lemas
haripun mulai siang dan shomad yang sedari tadi tidur, mulai terbangun dengan kontol yang mengeras karena bermimpi sedang mengentot kakaknya indah dia tidak bisa melupakan kejadian itu rasanya dia tidak percaya melihat ayahnya sedang menyodok pantat kakaknya indah yang montok dari belakang, diapun mulai penasaran dan mencoba mencari tahu, shomad berjalan keluar asrama menuju rumah kakaknya indah sesampainya disana dia mengetuk pintu rumah indah “tok tok tok” dengan hati yang deg degan
ustadzah indah : “siapaa ?!!!” (membuka pintu)
shomoad : “ini aku teh”
ustadzah indah : “oh kamu ada apa mad ?”
pikiran shomad mulai liar melihat ustadzah indah yang saat itu berpakain rapih denngan kerudung hitam kaos abu2 dan leging hitam semuanya ketat membuat tonjolan2 ditubuhnya semakin terlihat
shomad : “eee...mau numpang mandi teh diasrama airnya macet”
ustadzah indah : “jam segini belum mani ya ampunnnn, makanya jangan belajar silat malem2 terus pulangnya, kenapa enggak pulang kerumah aja lagian”
shomad : “hehe iya teh abis deketan kesini, bang jafar kemana teh ?”
ustadzah indah: “oh dia lagi keluar kota yawudah sanah cepet mandi”
shomadpun masuk kerumah indah dan langsung menuju kamar mandi dia memang ingin mandi namun sekalian memastikan kejadian yang dia lihat kemarin, “byurr byurrr byurrrr” suara air orang mandi terdengar dari luar
shomad : “tehhh!!!” (berrteriak dari dalam kamar mandi)
ustadzah indah : “iya kenapa ?”
shomad : “ada anduk enggak ?”
ustadzah indah : “iya nanti teteh ambilin”
shomad : “tehh .. . . .”
ustadzah indah : “apalagi ?!”
shomad : “aku tau apa yang teteh lakun sama bapak dikamar mandi kemarin”
ustadzah indah :”. . . . . . . “ (syok terdiam)
Bersambung
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved