Bab 3 Part 3

by Dinda Tirani 15:29,Oct 09,2023
Birahi yang tadi sudah naik karena menonton video kini mulai bertambah dengan rangsangan dari pak ahamad ustadzah indah mulai hanyut terbawa suasana kini tangannya mencari cari batang kontol pak ahmad

ustadzah indah : "ehmmmmmmmm esar mmmmmm nget" (berusaha mengucapkan "besar banget" disela sela ciumannya)

tangan ustadzah indah yang mungil tidak bisa menggenggam keseluruhan batang kontol pak ahmad ditambah dengan urat2 yang mengelilinginya semakin membuat ustadzah indah nafsu tangannya kini mulai berani meremas dan mengocok kontol pak ahmad

pak ahmad : "hahh hahh hahhh ehmmm terus ndah enak ehmmm"

pak ahmad kini berpidah dari ciumannya dibibir ke daging kembar indah yang sedari tadi sangat menantang "sluurpppppp sluur ehmmmmmmtt muuaachhh " hanya suara itu yang terdengar selama beberapa menit pak ahmad yang seperti anak kecil yang mendapatkan mainan baru terus memainkan toket ustadzah indah yang tidak lain anaknya sendiri dia menyedot putingnya mencupang daging mulusnya, ustadzah indah yang mulai tidak tahan kini tangannya mendekap muka pak ahmad ketoketnya, memeknya mulai banjir lendir hangat memek dan perutnya sedari tadi tersentuh benda tumpul hangat membuat indah ingin segera menggenjot benda itu.

pak ahmad : "indah coba isep kocokin lagi kontol bapak kayak tadi" (tiduran dengan kontol yang mengacung tegang keatas)

ustadzah indahpun tidak menjawab namun langsung berpindah posisi dengan posisi 69 kini pak ahmad melihat gundukan daging apem itu dengan belahan berwarna pink yang diselimuti lendir semakin membuat pak ahmad nafsu, pak ahmad langsung menjilat dan membenamkan mukanya disana, ustadzah indah yang mendapat rangsangan itu terlihat kaget dan mendesah dia mulai membalas dengan menggenggam kontol pak ahmad, rasanya seperti mimpi ustadzah indah yang tadi hanya melihat kontol sebesar ini di video kini ada di genggamannya rasanya sangat keras dan hangat dengan otot urat yang menonjol membuat tangannya geli diapun mencoba mengocoknya namun karena ukurannya yang panjang dan besar kontol itu terasa sangat keset ditangannya ustadzah indahpun mencoba memasukan kontol pak ahmad ke mulutnya yang imut

ustadzah indah : " ehmmm lurppp emmmmm ahhh ehmmmmmm"

dengan berbagai cara dan paksaan akhir kepala kontol itu bisa masuk kemulutnya mulutnya terasa penuh sesak ustadzah indah hanya sanggup memasukan setengah batang kontol bapaknya, pak ahmad yang merasakan kontolnya mulai hangat karena masuk kedalam mulut ustadzah indah dia tidak mau kalah jilatannya semakin cepat dan meremas bokong indah yang padat kencang itu "plakkk" pak ahmad menampar bokong itu karena sangking gemasnya

pak ahmad : "udah indah sayang, ayo masukin bapak udah enggak tahan"

ustadzah indahpun mulai bangun dan merubah posisinya kini dia duduk menghadap pak ahmad ustadzah indah berusaha menduduki kontol pak ahmad, ustadzah indah seperti tidak perduli lagi siapa yang akan dia genjot dengan mememeknya itu dia hanya bisa diam dan menikmatinya, pak ahmad yang kembali melihat wajah ustadzah indah yang sangat mirip dengan mendiang istrinya namun dengan bodiy yang lebih bahenol semakin bernafsu untuk melepaskan rasa kangennya bertahun tahun, ustadzah indah yang mnggunakan kerudung hitam yang disibak kebalakng membuat daging kembarnya terekspos dengan puting merah muda yang mengeras dan mengacung ke atas seolah menantang setiap laki laki untuk mengihsapnya, ustadzah indah kesulitan memasukan batang kontol pak ahmad karena selama ini hanya penis kecil milik suaminya yang dia layani.

ustadzah indah : "ehmmmmmmmmm susahh achh besar banget" (memegang dan mengarahkan kontol pak ahmad ke lobang mememknya)

pak ahmad : "bisa pelan pelan sayang turunin ehmm iya begitu" (memegang pinggul ustadzah indah)

ustadzah indah : " ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh echmmmmm (kepalanya mendongak keatas)

dengan susah payah ustadzah indah memasukan kontol itu dibantu dengan lendir cintanya yang sudah banjir dan bobot bokongnya yang berat akhirnya kontol pak ahmad masuk ke memek ustadzah indah, semua dinding memek ustadzah indah tersentuh oleh kontol pak ahmad dinding memek yang belum pernah tersentuh oleh kontol suami ustadzah indah kini mulai diacak2 oleh kontol pak ahmad

pak ahmad : "echmmmm sempit ohhhh banget indah sayang"

mereka berdua mematung untuk beberapa saat karena menikmati sensasi yang luar biasa ini, ustadzah indah yang masih ingin beradaptasi dengan kontol pak ahmad hanya bisa diam menduduki kontol itu, namun pak ahmad kembali beraksi dengan meremas toket ustadzah indah yang montok.

pak ahmad : "enak indah ? " (meremas daging kembar indah)

ustadzah indah : "ahhhh enak pak"

pak ahmad : "goyang dong sayang"

ustadzah indahpun mulai mencoba mengangkat pinggulnya isi memeknya terasa seperti ikut keluar tertarik kontol pak ahmad, namun stelah setengah kontol pak ahmad keluar kaki indah tidak kuat karena lemas dan bokongnya kembali jatuh menghujam selangkangan pak ahmad

pak ahmad : "achhhhh enak sayang lagi"

ustadzah indah lalu mengulangi gerakan itu dengan ritme yang cepat "pok pok pok pok" suara aduan bokong indah dan selangkangan pak ahmad, kini tidak ada lagi rasa lain selain kenikmatan yang dirasakan ustadzah indah impian terpendamnya yang selama ini ingin menggenjot kontol yang super besar ahirnya terpenuhi

ustadzah indah : "achhh achhha acchhhh keluar achh ehmmm"

lendir cinta ustadzah indahpun keluar mentes membasahi batang kontol pak ahmad badannya yang lemas ambruk ke pelukan bapaknya toket kenyalnya menimpa badan pak ahmad, pak ahmad yang belum puas menuntaskan birahinya tidak tega apabila kembali menyuruh anaknya untuk bergoyang diapun mengangkat sedikit badan ustadzah indah agar dia bisa bangun, pak ahmad membiarkan tubuh anaknya tidur terlungkap telanjang hanya menggunakan jilbab lebarnya bokong putihnya menonjol dengan keringat2 jagung menetes disekelilingnya, pak ahmad yang melihat itu tidak tahan lagi dia mengangkat pinggul ustadzah indah sehingga kini posisi ustadzah indah menungging belahan memek tembemnya yang berlendir seolah menantang untuk disodok, tanpa pemanasan pak ahmad langsung mengarahkan kontolnya ke belahan itu dan menyodoknya "srettttt" terdengar belahan itu terbelah kembali oleh benda tumpul berotot

ustadzah indah : "achhhhhhh ehmmm (kepalanya yang bersandar di kasur kini mulai naik dan bertumpu pada tangannya seperti bayi merangkak)

pak ahmad yang sangat bebas dengan posisi ini menggenjotnya sekuat tenaga kontolnya sampai mentok dengan ritme yang jauh jauh lebih cepat dari genjotan ustadzah indah tadi "plo plok pok " suara itu kembali terdengar namun dengan ritme yang lebih cepat bokong ustadzah indah diremas oleh pak ahmad sampai membekas merah

pak ahmad : "achhh achhh achhhhhhh indahhhhhhh"

pak ahmad tidak kuat lagi pertahanannya jebol peju yang disimpannya bertahun2 mendobrak keluar semua di memek ustadzah indah "croott croott crootttttt" bersamaan dengan ustadzah indah yang kembali orgasme, entah berapa liter peju pak ahmad yang keluar rasanya yang hangat membasahi memek ustadzah indahbercampur dengan lendir cinta ustadzah indah, badan pak ahmad ambruk menindihi ustadzah indah dari belakang meskipun kontol pak ahmad sudah lemas dan pejunya keluar tetap terasa penuh di memek ustadzah indah.

setelah sekian lama berada diposisi itu pak ahmad menggulingkan badannya kesamping ustadzah indah yang masih lelah mengatur nafasnya kontolnya keluar dari memek ustadzah indah "plop", mereka ber2 masih tidak percaya apa yang baru saja mereka lakukan, pak ahmad mencoba mencairkan suasana

pak ahmad : "indah capek ?"

indah : ". . ."

pak ahmad : "enggak papah sinih2" (memeluk indah dari samping)

ustadzah indahpun membalas pelukannya itu, hal itu membuat hati dan pikiran ustadzah indah sedikit tenang karena merasa nyaman, entah berapa lama mereka berpelukan daging putih mulus kenyal itu masih terus berkeringat

ustadzah indah : "indah mau mandi pak lengket" (bangkit dari tidur dan duduk mengusap badannya)

pak ahmad : "ayo dulu juga kamu sering bapak mandiin"

entah pikiran dari mana merekapun ahirnya masuk ke kamar mandi ber2 ustadzah indah yang merasa kini menemukan laki laki sejati yang mampu membuatnya puas diranjang tidak seperti suaminya.

ustadzah indah lalu mencopot jilbabnya rambutnya yang hitam panjang terkuncir kebelakang telihat

pak ahmad : "enggak nyangka kamu sekarang udah segede ini, udah jadi bu ustadzah apalagi ini udah sebesar gini (meremas toket indah)

ustadzah indah : "ich bapak nakal" (mencubit pinggang pak ahmad)

pak ahmad : "suami kamu kejakarta lagi ?"

ustadzah indah : "iyah pak"

pak ahmad : "ohh itu kenapa memek kamu enggak ada jembutnya ? enggak tumbuh perasaan ibumu dulu lebat"

ustadzah indah : "dicukur terus pak disuruh bang jafar dia sukanya gundul"

pak ahmad : "hahah indah emang baik suka nurut sama suami dan orang tua"

ustadzah indah : "bapak nakal ih"

pak ahmad : "kalo ini gedean mana sama suami kamu ?"(memutar mutarkan kkontolnya)

ustadzah indah : "punya bapaklah hahah mas jafar mah kecil"

pak ahmad : tadi puas dong ?"

ustadzah indah : ". . ." (mengangguk manja)

merekapun mulai mandi bersama mulai saling menyiram air dan saling menyabuni kontol pak ahmad memang mulai ngaceng tapi pak ahmad harus menahannya karena ustadzah indah harus mengajar diasrama sebentar lagi, pak ahmad juga ingin berhubungan lebih lama sehingga dia ingin meminum ramuan obat kuat supaya bisa menggenjot ustadzah indah lebih lama, setelah selesai merekapun kembali berpakaian pak ahmad yang sudah memakai kaos kolor dan sarungnya dan ustadzah indah yang sudah rapih memakai jilbab dan baju terusan abu2 dipadu dengan celana leging ketat khas hijaber jaman now

pak ahmad : "selamat mengajar ya bu ustadz haha" (sambil meremas bokong indah)

ustadzah indah : "ich nakal bapak"

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

229