Bab 7 Part 7
by Dinda Tirani
15:37,Oct 09,2023
Hari mulai berlalu namun malam itu tidak bisa dilupakan neneng begitu saja, neneng yang masih polos kini merasa ternoda karena perbuatan reyhan yang sudah memperkosa mulutnya, bau yang belum pernah neneng cium tidak bisa dilupakannya bau kontol reyhan membekas dipikirannya, dia hanya bisa bengong sambil membereskan pekerjaan rumah, pak ahmad yang melihat neneng melamun langsung menegurnya
pak ahmad : “bontot kenapa kok melamun ?”
mba neneng : “ehh enggak pak” (mulai tersadar)
pak ahamad : “ngalmunin cowok ya ?”
mba neneng : “enggak pak ih ngapain mikirin cowok aku kan masih muda”
pak ahmad : “emang suka cowok mana sih nanti bapak lamarin deh hehe”
mba neneng : “ih apa sih bapak”ketika bapak anak itu saling meledek terdengar suara
“assalamualaikum” dari luar rumah, mereka ber2pun sontak menjawab salam “waalaikum salam”, dan yang datang adalah reyhan hall itu membuat neneng salah tingkah, neneng yang sedang memegang sapu ragu berjalan sehingga maju mundur dan mukanya yang terus menengok ke kanan dan ke kiri
pak ahmad : “kok malah disitu terus itu tanyain dia mau apa” (sambil kembali meminum kopi dan membaca koran)
mba neneng : “iya ada apa” (menundukan wajahnya)
reyhan : “saya disuruh ustadz shomad ambil korek buat obor mba” (sambil menyunginggkan mulutnya dan memperhatikan badan neneng)
ustadz shomad memang sering membuat obor untuk penerangan saat dia malam hari mengajarkan gerakan silat, ustadz shomad mengajarkan silat di tengah lapangan dimalam hari yang jauh dari pemukiman shingga tidak ada penerangan lain selain bulan.
mba neneng : “iyah tunggu sebentar” (berjalan menuju dapur)mba neneng yang saat itu menggunakan jilbab merahtua sarung dan kaos dirangkap dengan sweater terlihat sangat cantik wajahnya yang putih mengingatkan reyhan bahwa selangkangannya pernah berada disana, toket dan goyangan pantat saat neneng berjalan tidak luput dari mata reyhan bokongnya bergerak kekanan dan kekiri membuat reyhan menelan ludah teringat didepan itu terdapat hutan belantara ya memek neneng memang memiliki bulu yang lebat turunan ibunya. nenengpun kembali menghampiri reyhan dengan membawa korek gas, namun mata reyhan bukan ke arah korek melainkan toket neneng yang menonjol daribalik kaosnya ingin sekali dia membenamkan mukanya dissana
mba neneng : “ini” (memberikan rokok itu sambil membuang muka)
reyhan : “oh iya satu lagi”
mba neneng : “apa?”
reyhan : “nanti malam aku mau curhat lagi jangan pake daleman ya pas ngajar , kalo enggak mau sekarang aku sebarin videonya” (berbisik)mba neneng yang mendengar hal itu langsung kaget takut marah dll pikirannya campur aduk namun karena masih takut dengan ancaman reyhan diapun hanya bisa diam dan mengangguk
reyhan : “yawudah nanti aku tunggu yah mba hehe” (berjalan keluar)mba neneng hanya bisa diam mematung dia terus berdiri di depan pintu wajahnya kosong dia takut hal gila apalagi yang reyhan bakal lakuin ke dia
pak ahmad : “bontot kenapa diem aja jangan ngelamun disitu enggak baik”
mba neneng : “eh iya pak”
neneng berjalan kembali masuk rumah dia berjalan mendekati pak ahmad dan duduk disebelahnya, neneng tiba2 menyandarkan kepalanya di pundak pak ahmad dia kembali menunjukan tingkah manjanya sebagai anak bungsu, ancaman reyhan membuatnya takut namun neneng juga tidak bisa cerita ke bapaknya
pak ahmad : “ehh kenapa bontot tumben manja lagi”
mba neneng : “enggak pak cuma lagi bingung neneng kangen ibu pak “ (memluk pak ahmad)
pak ahmad terkejut mendapat pelukan tiba2 dari neneng toketnya terasa menyentuh dadanya bau rambutnya dari balik jilbab tercium sangat wangi membuat kontol pak ahmad sedikit tegang
pak ahmad : “udah udah kalo ada masalah cerita sama bapak,nanti juga kita semua kumpul lagi sama ibu” (mengelus punggung neneng)
mba neneng : “iya pak enggak ada apa apa kok cuma lagi kangen”
pak ahmad baru sadar bahwa si bontotnya ini juga tidak kalah montok dengan indah kakaknya, pak ahmad yang awalnya sangat sayang kepada neneng kini rasa nafsu ikut timbul karena mendapat himpitan dua bongkah daging kenyal yang sekarang sedang ditekan di dadanya, pak ahmad mencoba menyembunyikan tonjolan batang kontolnya di sarungnya dengan cara menjepit di ke2 belah pahanya agar tonjolan itu tidak terlihatsetelah berapa lama neneng memeluk pak ahmad dan sedikit meneteskan airmatanya tanpa pak ahmad ketahui karena sibuk memposisikan kontolnya, neneng melepaskan pelukannya dan kembali ke dapur untuk melanjutkan pekerjaan rumahnya.
waktupun terus berjalan sampai malam dan tibalah waktunya untuk neneng mengajar dia masih berkaca didepan cermin dilemarinya dia memandangi tubuhnya yang tidak terlalu tinggi dan montok dengan sarung merah gelap yang dipakainya dan kaos lengan panjang hitam yang berbahan cukup tebal membuat badannya hangat, dan jilbab biru tua yang menutupi kepala dan dadanya, namun kain itu tetap tidak bisa menutupi tonjolan daging kembar didadadnya, neneng terus berfikir di depan cermin apakah dia harus menuruti permintaan reyhan atau dia menolaknya tapi neneng takut reyhan kembali mengancamnya dengan video itu, setelah lama berfikir nenengpun memutuskn untuk menuruti permintaan reyhan, dia perlahan mengangkat sarungnya dari bawah terlihata betisnya yang putih mulus karena jaran terkena sinar matahari, dia terus menariknya sampai terlihat pahanya yang montok dan dan tidak kalah putih dengan betisnya tanpa ada cacat hingga sampailah di CDnya yang berwarna pink dengan pita kecil ditengahnya, diapun menarik CDnya kebawah membuat sarungnya ikut kembali menutupi kaki indahnya, sekelibat terlihat pangkal pahanya dengan gradasi warna pink dikaca, kini neneng sudah tidak memakai apa2 lagi dibalik sarungnya ituch, neneng merasa aneh dia seperti tidak memakai apa2 dibawah walaupun sarungnya sudah menutupi bagian bawah badannya, neneng lalu menaruh kembali CDnya ke lemari.
neneng berjalan keasrama dengan perlahan dan jalan yang sedikit aneh, telapak tangannya terus menutupi selangakangannya hingga sampai ke tempat dia mengajar, selama mengajar neneng hanya terus duduk bersila, karena semua meja diruangan itu tidak seperti disekolah yang harus memakai tempat duduk, meja itu seperti meja kecil sehingga neneng dan santrinya harus duduk bersila dilantai, neneng hanya terus duduk tanpa menulis apapun dipapan tulis dia hanya menyuruh santrinya membaca dan menhafal untuk tes yang sebentar lagi akan dilaksanakan, tidak terasa waktu semakin berlalu hingga menunjukan pukul 20:30 nenengpun menyuruh santrinya agar kembali ke kamar untuk makan dan beristirahat.
seperti biasa neneng tetap berada di ruangan itu untuk menunggu apabila ada yang ingin datang untuk curhat, beberapa orang mulai mengantri untuk curhat termasuk tomi dan reyhan
tomi : "gimana nih bos besok udah haru bayar gua belum ada kiriman"
reyhan : "oh iyah bang besok ayo kita ke ATM ambil duit hehe"
tomi : "WAH BENER NIH BOS !! siaplah" (merangkul pundak reyhan)
waktu terus berjalan hingga sampai giliran tomi untuk mengobrol dengan neneng tentang masalahnya, tomi tidak begitu lama didalam karena dia merasa sudah bisa membayar berkat bantuan reyhan dia hanya memberitahukan kepada neneng bahwa besok dia akan membayar administrasi asrama
tomi : "udah nih bos silahkan masuk hehe kalo butuh apa2 bilang ajah sama gua bos, atau mau dikawal nih"
reyhan : "hehe santai ajah bang duluan ajah kekamar nanti aku nyusul"
tomi : "siapp" (berjalan dengan wajah yang sumringah)
reyhan mulai berjalan menuju neneng diruangan itu reyhan kembali melihat bidadari sedang duduk bersila, reyhan terus berjalan menuju neneng hingga dia sampai didepan meja itu
reyhan : "mba neneng nurut enggak sama permintaan aku hehe?"
neneng hanya bisa menunduk dan mengangguk
reyhan : "hahaha ada yang kangen kamu nih liat sini dong"
nenengpun mulai mengangkat kepalanya dan dia kaget melihat pemandangan didepannya, tanpa sepengatahuan neneng reyhan sudah membuka kolor dan mengangkat sarungnya hingga kontolnya mengacung didepan mukanya
reyhan : "tuh liat udah enggak sabar ketemu mba sampe tegang begini hehe cium dong mba"
neneng hanya diam dan memalingkan wajahnya kesamping
reyhan : "oh mba mau bandel nanti aku sebar nih"
mendengar itu neneng kembali takut dan menghela nafasnya dan kembali menghadapkan wajahnya kekontol reyhan dengan mata tertutup neneng memajukan wajahnya hinga tersentuhlah bibirnya yang tipis dengan kepala kontol reyhan "cup"
reyhan : "hahah nah gitu dong"
reyhan berjalan mengitari meja hingga dia berada disamping neneng dan dia ikut duduk bersila disamping neneng, tangannya mulai merangkul pundak neneng, neneng yang hanya bisa pasrah mulai mnyenderkan kepalanya di dada reyhan
reyhan : "mba cantik emutin donk yang dibawah udah kangen mba nih"
reyhan mulai sedikit menuntun kepala neneng menuju ke selangkangannya, hingga sampailah kepala neneng didepan batang kontol reyhan neneng mulai pasrah menutup matanya dan membuka mulutnya lebar2, reyhan mulai mengarahkan kontolnya ke mulut neneng dan "sellpppp" batang kontolnya mulai masuk ke mulut imut neneng
reyhan : "ahhhhh ehmmm isep mba enak"
"slurpp sluurpp" neneng mulai menghisap2 batang itu terasa hangat mulutnya bersentuhan dengan batang kontol reyhan bau khas itu kembali tercium dihidung neneng matanya sedikit terbuka terlihat sisa batang kontol reyhan yang belum tertelan dimulutya dengan biji yang sudah kencang dibawah, reyhan kembali meneken wajah neneng ke selangkangannya lebih kebawah sehingga kontolnya makin masuk ke mulut neneng hingga menyentuh tenggorokan neneng, mulut neneng mulai di rubungi bulu2 jembut reyhan bau selangkangan pria semakin tercium dihidung neneng mata neneng kembali tertutum menahan bau dengan nafas dan enek karena sesuatu menyentuh tenggorokannya hingga tangannya mencengkram lengan reyhan untuk menahan rasa itu
reyhan : "achhh ehmmmmmm isup mba enak ehmmm masukin terus"
Bersambung
pak ahmad : “bontot kenapa kok melamun ?”
mba neneng : “ehh enggak pak” (mulai tersadar)
pak ahamad : “ngalmunin cowok ya ?”
mba neneng : “enggak pak ih ngapain mikirin cowok aku kan masih muda”
pak ahmad : “emang suka cowok mana sih nanti bapak lamarin deh hehe”
mba neneng : “ih apa sih bapak”ketika bapak anak itu saling meledek terdengar suara
“assalamualaikum” dari luar rumah, mereka ber2pun sontak menjawab salam “waalaikum salam”, dan yang datang adalah reyhan hall itu membuat neneng salah tingkah, neneng yang sedang memegang sapu ragu berjalan sehingga maju mundur dan mukanya yang terus menengok ke kanan dan ke kiri
pak ahmad : “kok malah disitu terus itu tanyain dia mau apa” (sambil kembali meminum kopi dan membaca koran)
mba neneng : “iya ada apa” (menundukan wajahnya)
reyhan : “saya disuruh ustadz shomad ambil korek buat obor mba” (sambil menyunginggkan mulutnya dan memperhatikan badan neneng)
ustadz shomad memang sering membuat obor untuk penerangan saat dia malam hari mengajarkan gerakan silat, ustadz shomad mengajarkan silat di tengah lapangan dimalam hari yang jauh dari pemukiman shingga tidak ada penerangan lain selain bulan.
mba neneng : “iyah tunggu sebentar” (berjalan menuju dapur)mba neneng yang saat itu menggunakan jilbab merahtua sarung dan kaos dirangkap dengan sweater terlihat sangat cantik wajahnya yang putih mengingatkan reyhan bahwa selangkangannya pernah berada disana, toket dan goyangan pantat saat neneng berjalan tidak luput dari mata reyhan bokongnya bergerak kekanan dan kekiri membuat reyhan menelan ludah teringat didepan itu terdapat hutan belantara ya memek neneng memang memiliki bulu yang lebat turunan ibunya. nenengpun kembali menghampiri reyhan dengan membawa korek gas, namun mata reyhan bukan ke arah korek melainkan toket neneng yang menonjol daribalik kaosnya ingin sekali dia membenamkan mukanya dissana
mba neneng : “ini” (memberikan rokok itu sambil membuang muka)
reyhan : “oh iya satu lagi”
mba neneng : “apa?”
reyhan : “nanti malam aku mau curhat lagi jangan pake daleman ya pas ngajar , kalo enggak mau sekarang aku sebarin videonya” (berbisik)mba neneng yang mendengar hal itu langsung kaget takut marah dll pikirannya campur aduk namun karena masih takut dengan ancaman reyhan diapun hanya bisa diam dan mengangguk
reyhan : “yawudah nanti aku tunggu yah mba hehe” (berjalan keluar)mba neneng hanya bisa diam mematung dia terus berdiri di depan pintu wajahnya kosong dia takut hal gila apalagi yang reyhan bakal lakuin ke dia
pak ahmad : “bontot kenapa diem aja jangan ngelamun disitu enggak baik”
mba neneng : “eh iya pak”
neneng berjalan kembali masuk rumah dia berjalan mendekati pak ahmad dan duduk disebelahnya, neneng tiba2 menyandarkan kepalanya di pundak pak ahmad dia kembali menunjukan tingkah manjanya sebagai anak bungsu, ancaman reyhan membuatnya takut namun neneng juga tidak bisa cerita ke bapaknya
pak ahmad : “ehh kenapa bontot tumben manja lagi”
mba neneng : “enggak pak cuma lagi bingung neneng kangen ibu pak “ (memluk pak ahmad)
pak ahmad terkejut mendapat pelukan tiba2 dari neneng toketnya terasa menyentuh dadanya bau rambutnya dari balik jilbab tercium sangat wangi membuat kontol pak ahmad sedikit tegang
pak ahmad : “udah udah kalo ada masalah cerita sama bapak,nanti juga kita semua kumpul lagi sama ibu” (mengelus punggung neneng)
mba neneng : “iya pak enggak ada apa apa kok cuma lagi kangen”
pak ahmad baru sadar bahwa si bontotnya ini juga tidak kalah montok dengan indah kakaknya, pak ahmad yang awalnya sangat sayang kepada neneng kini rasa nafsu ikut timbul karena mendapat himpitan dua bongkah daging kenyal yang sekarang sedang ditekan di dadanya, pak ahmad mencoba menyembunyikan tonjolan batang kontolnya di sarungnya dengan cara menjepit di ke2 belah pahanya agar tonjolan itu tidak terlihatsetelah berapa lama neneng memeluk pak ahmad dan sedikit meneteskan airmatanya tanpa pak ahmad ketahui karena sibuk memposisikan kontolnya, neneng melepaskan pelukannya dan kembali ke dapur untuk melanjutkan pekerjaan rumahnya.
waktupun terus berjalan sampai malam dan tibalah waktunya untuk neneng mengajar dia masih berkaca didepan cermin dilemarinya dia memandangi tubuhnya yang tidak terlalu tinggi dan montok dengan sarung merah gelap yang dipakainya dan kaos lengan panjang hitam yang berbahan cukup tebal membuat badannya hangat, dan jilbab biru tua yang menutupi kepala dan dadanya, namun kain itu tetap tidak bisa menutupi tonjolan daging kembar didadadnya, neneng terus berfikir di depan cermin apakah dia harus menuruti permintaan reyhan atau dia menolaknya tapi neneng takut reyhan kembali mengancamnya dengan video itu, setelah lama berfikir nenengpun memutuskn untuk menuruti permintaan reyhan, dia perlahan mengangkat sarungnya dari bawah terlihata betisnya yang putih mulus karena jaran terkena sinar matahari, dia terus menariknya sampai terlihat pahanya yang montok dan dan tidak kalah putih dengan betisnya tanpa ada cacat hingga sampailah di CDnya yang berwarna pink dengan pita kecil ditengahnya, diapun menarik CDnya kebawah membuat sarungnya ikut kembali menutupi kaki indahnya, sekelibat terlihat pangkal pahanya dengan gradasi warna pink dikaca, kini neneng sudah tidak memakai apa2 lagi dibalik sarungnya ituch, neneng merasa aneh dia seperti tidak memakai apa2 dibawah walaupun sarungnya sudah menutupi bagian bawah badannya, neneng lalu menaruh kembali CDnya ke lemari.
neneng berjalan keasrama dengan perlahan dan jalan yang sedikit aneh, telapak tangannya terus menutupi selangakangannya hingga sampai ke tempat dia mengajar, selama mengajar neneng hanya terus duduk bersila, karena semua meja diruangan itu tidak seperti disekolah yang harus memakai tempat duduk, meja itu seperti meja kecil sehingga neneng dan santrinya harus duduk bersila dilantai, neneng hanya terus duduk tanpa menulis apapun dipapan tulis dia hanya menyuruh santrinya membaca dan menhafal untuk tes yang sebentar lagi akan dilaksanakan, tidak terasa waktu semakin berlalu hingga menunjukan pukul 20:30 nenengpun menyuruh santrinya agar kembali ke kamar untuk makan dan beristirahat.
seperti biasa neneng tetap berada di ruangan itu untuk menunggu apabila ada yang ingin datang untuk curhat, beberapa orang mulai mengantri untuk curhat termasuk tomi dan reyhan
tomi : "gimana nih bos besok udah haru bayar gua belum ada kiriman"
reyhan : "oh iyah bang besok ayo kita ke ATM ambil duit hehe"
tomi : "WAH BENER NIH BOS !! siaplah" (merangkul pundak reyhan)
waktu terus berjalan hingga sampai giliran tomi untuk mengobrol dengan neneng tentang masalahnya, tomi tidak begitu lama didalam karena dia merasa sudah bisa membayar berkat bantuan reyhan dia hanya memberitahukan kepada neneng bahwa besok dia akan membayar administrasi asrama
tomi : "udah nih bos silahkan masuk hehe kalo butuh apa2 bilang ajah sama gua bos, atau mau dikawal nih"
reyhan : "hehe santai ajah bang duluan ajah kekamar nanti aku nyusul"
tomi : "siapp" (berjalan dengan wajah yang sumringah)
reyhan mulai berjalan menuju neneng diruangan itu reyhan kembali melihat bidadari sedang duduk bersila, reyhan terus berjalan menuju neneng hingga dia sampai didepan meja itu
reyhan : "mba neneng nurut enggak sama permintaan aku hehe?"
neneng hanya bisa menunduk dan mengangguk
reyhan : "hahaha ada yang kangen kamu nih liat sini dong"
nenengpun mulai mengangkat kepalanya dan dia kaget melihat pemandangan didepannya, tanpa sepengatahuan neneng reyhan sudah membuka kolor dan mengangkat sarungnya hingga kontolnya mengacung didepan mukanya
reyhan : "tuh liat udah enggak sabar ketemu mba sampe tegang begini hehe cium dong mba"
neneng hanya diam dan memalingkan wajahnya kesamping
reyhan : "oh mba mau bandel nanti aku sebar nih"
mendengar itu neneng kembali takut dan menghela nafasnya dan kembali menghadapkan wajahnya kekontol reyhan dengan mata tertutup neneng memajukan wajahnya hinga tersentuhlah bibirnya yang tipis dengan kepala kontol reyhan "cup"
reyhan : "hahah nah gitu dong"
reyhan berjalan mengitari meja hingga dia berada disamping neneng dan dia ikut duduk bersila disamping neneng, tangannya mulai merangkul pundak neneng, neneng yang hanya bisa pasrah mulai mnyenderkan kepalanya di dada reyhan
reyhan : "mba cantik emutin donk yang dibawah udah kangen mba nih"
reyhan mulai sedikit menuntun kepala neneng menuju ke selangkangannya, hingga sampailah kepala neneng didepan batang kontol reyhan neneng mulai pasrah menutup matanya dan membuka mulutnya lebar2, reyhan mulai mengarahkan kontolnya ke mulut neneng dan "sellpppp" batang kontolnya mulai masuk ke mulut imut neneng
reyhan : "ahhhhh ehmmm isep mba enak"
"slurpp sluurpp" neneng mulai menghisap2 batang itu terasa hangat mulutnya bersentuhan dengan batang kontol reyhan bau khas itu kembali tercium dihidung neneng matanya sedikit terbuka terlihat sisa batang kontol reyhan yang belum tertelan dimulutya dengan biji yang sudah kencang dibawah, reyhan kembali meneken wajah neneng ke selangkangannya lebih kebawah sehingga kontolnya makin masuk ke mulut neneng hingga menyentuh tenggorokan neneng, mulut neneng mulai di rubungi bulu2 jembut reyhan bau selangkangan pria semakin tercium dihidung neneng mata neneng kembali tertutum menahan bau dengan nafas dan enek karena sesuatu menyentuh tenggorokannya hingga tangannya mencengkram lengan reyhan untuk menahan rasa itu
reyhan : "achhh ehmmmmmm isup mba enak ehmmm masukin terus"
Bersambung
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved