Bab 4 Part 4

by Dinda Tirani 15:32,Oct 09,2023
Cahaya matahari pagi mulai bersinar memasuki kamar ustadzah neneng, matanya yang sayu mulai sedikit terbuka ustadzah neneng mulai terbangun dan badannya terasa lemas mengingat kejadian apa yang terjadi semalam, ingin rasanya kejadian semalam hanya mimpi buruk namun melihat tubuhnya yang telanjang hanya tertutup selimut dan piyama yang sudah terlepas hal itu rasanya tidak mungkin tubuhnya telah dinikmati oleh perampok itu bahkan mertuanya juga ikut merasakan memeknya, ketika sedang melamun pikirnnya mulai teringat kepada ibu rini yang masih sakit hari juga sudah pag menuju siang ustadzah neneng belum menyiapkan sarapan, ustadzah neneng langsung bergerka cepat seolah memaksa tubuhnya yang lemas untuk segera mencuci muka dan memakai pakaian seadanya dengan daleman, kaos hitam lengan panjang dan sarung yang lebih mudah dan cepat untuk dipakai jlbabnya yang berlumuran pejupun segera diganti dengan yang baru, ustadzah neneng berlari kecil menuruni tangga dan menuju kamar pak anton dan bu rini 

"tok tok tok" ustadzah neneng mengetuk pintu kamar itu, tidak berapa lama terbukalah pintu kamar itu terlihat wajah pak anton yang membukakan pintu

ustadzah neneng : "ehh pak maaf neng bangunnya kesiangan belum masak, ibu sama bapak mau sarapan apa nanti neng masak atau beliin diluar"

pak anton : "enggak usah enggak usah, tadi bapak udah beli, itu buat kamu juga udah bapak beliin" (menunjuk bungkusan berisikan nasi kuning dengan kerupuknya diatas meja samping kasur bu rini)

bu rini : "eh neng sini masuk sarapan"

ustadzah nenengpun masuk ke kamar itu berjalan melewati karpet yang semalam tubuhnya dinikmati oleh 3 perampok sekaligus diatas karpet itudia berjalan dan duduk disamping kasur untuk menemani bu rini

bu rini : "kata bapak kamu sakit yah ? sakit apa ? atau kecapekan abis masak sendirian ?

ustadzah neneng : "ehhh enggak kok bu cuma anu masuk angin biasa aja" (melirik pak anton)

pak anton : "yaudah makan dulu neng itu biar cepet ilang sakitnya" (duduk disamping ustadzah neneng)

merekapun seperti biasa berbicara mengobrol dan bersanda gurau meskipun ustadzah neneng dan pak anton terlihat sangat canggung akibat kejadian semalam, mereka berakting agar ibu rini tidak tahu kejadian apa yang terjadi semalam ketika sedang asik mengbrol sampailah obrolan mereka kepada reyhan

pak anton : "si reyhan gimana masih kejebak banjir neng ?"

ustadzah neneng : "ehmm anu belum ada kabar pak belum aku tanya juga, nanti aku coba telfon"

pak anton : "yaudah nanti juga pulang"

setelah selesai makan dan mengobrol ustadzah neneng izin untuk menelfon reyhan untuk mencari tahu keadaannya, ustadzah neneng mulai berjalan menuju kamarnya untuk mencari hp yang diberikan oleh reyhan, hp itu tidak ikut diambil oleh para perampok karena memang kamar ustadzah neneng tidak ikut di geledah, ustadzah neneng mulai mengotak ngatik hp untuk mencari nomor reyhan dan langsung menelfonnya "tuttt tuuutt tuuutt ckrk"

reyhan : "halo sayang"

ustadzah neneng : "eh pah gimana masih banjir ?"

reyhan : "masih mah tapi udah nyusut kayaknya nanti malem atau besok juga udah pulang, kangen ya hehe"

ustadzah neneng : "ihh tadi ditanyai bapak sama ibu, takutnya kenapa2"

reyhan : "gak kok sayang tenang aja, mah boleh minta sesuatu gak"

ustadzah neneng: "minta apa pah ?"

reyhan : "papa kangen pengen liat toket mamah foto dong nanti kirim ya"

ustadzah neneng : "ihhh nakal hehe kasian papah lagi nafsu ya cepet pulang ya"

reyhan : "iya nih mah kontol papa udah kangen sama yang gondron2 hehe"

ustadzah neneng : "ihh gondrong juga papah suka kan"

reyhan : "hehe iya dong, yaudah coba foto bugil mah kirim ya"

ustadzah neneng : "iyaaa pah sabar"

panggilan telfon itupun terputus dan beralih kedalam chat, ustadzah neneng yang kangenpun menuruti permintaan suaminya dia mulai kembali membuka pakaiannya dan mulai berfoto bugil untuk suaminya ustadzah neneng mulai berpose sexy, seperti meremas toketnya membuka bibir memeknya yang merah dan dipenuhi bulu jembut, dan bokong yang masih bertulisakan "papah reyhan", setelah mengirimkan foto kepada reyhan, tentu saja hp ustadzah neneng langsung mendapat balasan chat dari reyhan yang sangat puas dan reyhanpun mengirimkan balik foto kontolnya yang sedang ngaceng kepada ustadzah neneng

ketika sedang asyik bermesraan dichat , tiba tiba ada caht masuk dari nomer yang tidak dikenal di hp ustadzah neneng chat itu berisi kata kata "hallo ukhti binalku, udah bangun semalam enak dong ?", mendapat chat seperti itu tubuh ustadzah neneng mulai berkeringat padahal dia sedang bugil dan kamar reyhan tidak panas, ustadzah nenengpun membalas chat itu "maaf ini siapa ?" bersikap seperti tidak mengingat kejadian semalam namaun nomor yang tidak dikenal itu langsung mengirimkan foto2 ustadzah neneng yang sedang dientot oleh perampok semalam yang memakai topeng bahkan ada fotonya yang sedang dientot oleh pak anton dari belakang, tubuh ustadzah neneng langsung kembali lemas melihat foto2 itu,

chat dari reyhan kembali muncul "makasih ya mah, papah udah puas nih nanti kita lanjut dirumah ya sayang mamah" chat itu hanya dilihat dan tidak dibalas oleh ustadzah neneng karena fikirannya masih berfokus pada nomer yang tidak dikenal itu, ustadzah neneng lalu mulai memberanikan diri untuk membalas "mau kamu apa kamu mau uang berapa ?" chat itu langsung dibalas "aku gak mau uang sayang aku cuma mau liat tubuh kamu yang sexy itu lagi hehe, coba kirim fotomu bugil sayang, kao gak mau nanti aku kirim foto videomu ini ke suamimu aku udah punya nomernya loh hehe" ustadzah neneng semakin ketakutan apabila reyhan sampai tau entah apa yang akan terjadi nanti pikirnya akhirnya ustadzah nenengpun mengirimkan foto2 yang sebelumnya dikirimkan kepada suaminya dikirimkan juga kepada nomor yang tidak dikenal itu 

"uhhhh sayangg bodymu emang mantep kapan2 kita entot bareng2 lagi ya heheh, tapi foto aja masih kurang nih aku mau kamu coba kirim videomu lagi nyepong mertuamu hahah kalo hari ini gak kirim tunggu saja videomu ini menyebar sampai suamimu hahha"

ustadzah neneng semakin takut "tolong jangan saya mohon, nanti saya tanyakan sama mertua saya" air mata ustadzah neneng mulai menetes karena ketakutan diapun langsung kembali memakain sarung dan kaosnya tidak lupa jilbab langsung ibu2nya dia pakai, entah karena malas, buru2 atau ffikirannya sedang kosong ustadzah neneng tidak memakai bh dan cdnya dan langsung turun ke lanti 1 untuk menemui pak anton yang sedang menonton tv

ustadzah neneng : "pakk.." (dengan suara lemas dan mengelap air matanya)

pak anton : "iya neng ehh kenapa ?"

ustadzah neneng : "ini pak ada chat dari orang2 semalem"

ustadzah nenengpun menunjukan semua chatannya dan bahkan pak anton sempai melihat pose2 sexy ustadzah neneng yang membuat kontolnya mengeras

pak anton : "jadi gimana apa kita lapor polisi aja ?"

ustadzah neneng : "tapi aku takut pak aku gak mau reyhan tau"

pak anton : "terus gimana emang kamu mau...." (tidak berani melanjutkan kata2nya)

ustadzah neneng : "gimana lagi pak, bapak mau?"

pak anton : "Eehh gimana ya bapak sih terserah kau aja neng"

ustadzah neneng : "yasudah pak ibu gimana ? udah tidur"

pak anton : "iya tadi abis minum obat tidur kayanya"

ustadzah neneng : "yasudah pak disini saja takut nanti ibu bangun manggil kita gak denger"

pak anton : "ehmm ehh iya neng"

ruang ttv yang biasa digunakan pak anton itu memang jaraknya sangat dekat dari kamar pak anton hanye dipisahkan oleh tembok, apabila pak anton sudah menemani bu rini sampai tidur pak anton pasti menonton tv untuk menghilangkan bosan,namun kali ini pasti tidak hanya bosan yang dia hilangkan

ustadzah neneng mulai menyiapakan kameranya menghadap pak anton yang sedang duduk dengan sarung dan kaos oblong putihnya persis seperti pak ahmad, ustadzah neneng langsung memencet tombol untuk merekam dan mulai menghampiri pak anton dia berlutut didepan pak anton seperti sedang sungkem lalu perlahan tangannya mulai menyibak sarung pak anton sampai pinggang hingga cd pak anton terlihat, perlahan ustadzah neneng mencopot cd pak anton hingga terlepas dan "towew" kontol pak anton yang gemuk langsung bergoyang didepan wajah ustadzah neneng, telapak tangan ustadzah neneng perlahan menggenggam kontol pak anton karena ukurannya yang gemuk telapak tangannya terasa sangat penuh jari2nya hampir tidak bersentuhan, perlahan tangan ustadzah neneng bergerak naik turun mengocok kontol pak anton

pak anton : "echmmmmmmmm"

perlahan ustadzah neneng mendekatkan wajahnya ke selangkangan pak anton bibirnya yang tipis mulai dibukanya lebar2 menyesuaikan ukuran kontol pak anton, bibirnya mulai menempel dikepala kontol pak anton, membuat pak anton sedikit bergoyang dan "sluurpppp" kontol pak anton mulai masuk kedalam mulut imut ustadzah neneng

pak anton : "ahhh enak nengg"

pak anton mulai sedikit menekan kepala ustadzah neneng yang masih menggunakan jilbab ke selangkangannya, "slurppppp" wajah ustadzah neneng kini menempel diselangkangan pak anton hidungnya kembali mencium aroma selangkangan pria, jembut pak anton dapat dirasakan dihidung ustadzah neneng, setelah mulutnya sudah dapat menyesuakin ukuran kontol pak anton yang tidak terlalu panjang namun gemuk itu kini ustadzah neneng mulai memainkan lidahnya memutari batang kontol pak anton 

ustadzah neneng : "slurrpppechmmm"

pak anton : "ahhh terus neng terus iseppp"

mendengar perintah pak anton ustadzah neneng menghisap sekuat2nya "slurppp slurrppp" kepalanya mulai naik turun memijit kontol pak anton, menerima sereangan seperti itu pak anton mulai menaikkan pinggulnya seirama dengan kocokan mulut ustadzah neneng

pak anton : "echmmm echhmmmm ahhhhh mantep bangat ahh"

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

229