Bab 7 Adik Ini, Sedikit Dominan!

by Myles 08:01,Mar 15,2023
Semua pegawai di seluruh Hailee Corp ricuh.

CEO Hailee Ye dingin mereka tak disangka bertengkar dengan Tuan Muda Keluarga Xu demi seorang pria muda tampan?

Apa dia sudah gila?

Keluarga Xu adalah distributor terbesar Hailee Corp.

Benar saja membuktikan ucapan itu, wanita yang dimabuk asmara akan linglung, kehilangan akal sehat.

Bahkan wanita kuat seperti Hailee Ye juga tidak dapat kabur dari prinsip ini.

Dalam sekejap gosip tersebar.

Hailee Ye malas menghiraukan, langsung menarik Lewis Lu meninggalkan gedung Hailee Corp, namun sayangnya, di luar bertemu Garry Wang lagi.

Garry Wang tetaplah pemuda seperti dulu, tidak berubah sedikitpun.

Saat melihat Hailee Ye, dia langsung berlutut : “Kakak pertama, aku mohon berikan 200.000 RMB lagi padaku, kali ini sungguh untuk terakhir kali, aku bersumpah!”

Ternyata, 200.000 RMB yang diberikan Hailee Ye pada Garry Wang bukan untuk mengembalikan hutang, melainkan ingin menggandakan modal, hasilnya kalah total lagi.

“Pergi, melihatmu aku merasa jijik!”

Suasana hati Hailee Ye sangat buruk, Garry Wang kebetulan menemuinya, tentu saja tidak akan mendapat hasil yang baik.

Porsche mengeluarkan raungan dan melaju pergi.

Di jalan pulang, Lewis Lu menatap sisi wajah kakak pertama yang terlihat serius, dengan merasa bersalah berkata : “Kak, maaf!”

Hari pertama kembali sudah membuat kakak pertama begitu khawatir, Lewis Lu juga sangat mengaggumi dirinya.

Ekspresi Hailee Ye melunak sedikit, berkata : “Lewis kamu sedang bicara apa, ini juga bukan salahmu.”

Dia sudah lama muak dengan gangguan John Xu, hanya saja karena dia adalah distributor, jadi tidak memiliki konflik terang-terangan.

Walaupun hari ini tidak ada Lewis Lu, konflik ini cepat atau lambat juga akan meledak.

“Kak, aku sudah berpikir sungguh-sungguh, jabatan manajer Departemen Personalia ini, tetap tidak cocok denganku.”

Krit—

Hailee Ye menginjak rem tiba-tiba, menoleh melotot pada Lewis Lu, berkata marah :

“Apakah kamu juga memedulikan gosip-gosip itu? Kita kakak beradik tidak melakukan hal yang buruk, apa perlu takut dengan ucapan orang lain?”

Kali ini dia sungguh marah.

Tidak peduli bagaimana orang di perusahaan bergunjing, Hailee Ye tidak peduli, namun ucapan Lewis Lu membuatnya sangat sedih.

“Bukan kak, kamu salah paham.”

Lewis Lu bergegas menjelaskan : “Aku hanya terbiasa bebas, sungguh tidak cocok mengelola perusahaan, tidak ada hubungannya dengan gosip.”

Hailee Ye terdiam sebentar, terakhir menghela napas berkata : “Baiklah, asal kamu gembira saja.”

“Oh ya kak, apa lusa nanti perusahaan kalian akan mengadakan konferensi pers untuk produk baru?”

“Ya, sekarang aku sedikit khawatir, selalu merasa John Xu dan Beauty Corp tidak akan diam saja.”

Hailee Corp bersiap mengadakan konferensi pers produk baru sebelum masuk pasaran, memperkenalkan ulang produk baru perusahaan, wartawan sudah dihubungi lebih awal.

Namun melihat hal yang terjadi akhir-akhir ini, takutnya konferensi pers ini tidak akan begitu lancar.

Hailee Ye sangat risau.

.......

Vila Green.

Tempat Hailee Ye biasa tinggal, dikelilingi taman bunga, kupu-kupu berterbangan.

Setiap membuka pintu halaman, aroma harum bunga menerpa, kerisauan Hailee Ye akan tersapu habis.

Lewis Lu menatap ke sekeliling, berkata terkejut : “Kak, rumah sebesar ini, kamu tinggal sendirian?”

“Ya, kakak-kakakmu yang lainnya akhir-akhir ini sangat sibuk, jarang pulang, kalau bukan karena kamu berkata ingin dirahasiakan, malam ini aku pasti menelepon menyuruh mereka pulang.”

Hailee Ye sudah berganti dengan baju rumah yang longgar, lagipula atasannya bergambar kartun kelinci putih, sangat menggemaskan.

Ada perasaan dari seorang dewi dingin seketika berubah menjadi kakak tetangga sebelah.

“Lewis, kamu menonton televisi sebentar di ruang tamu, kakak akan memasak untukmu.” Kata Hailee Ye.

“Tidak perlu serepot ini kak, kamu buat mie saja.”

“Ini... Bukankah terlalu sembarangan?”

“Tidak, aku masih ingat saat kita kecil tidak ada makanan ringan, kakak sering diam-diam mengambil panci Kakek Wu untuk membuatkan kami mie, aku juga sangat merindukan rasa di masa kecil.”

“Kalau begitu... Baiklah!”

Hailee Ye seketika berubah menjadi koki, sibuk beberapa saat di dalam dapur, tidak lama kemudian keluar sambil membawa dua mangkuk mie rebus telur yang masih panas.

Lewis Lu makan dengan lahap, sambil tidak hentinya memuji berkata : “Uh... Kak, mie buatanmu masih sama seperti dulu, aku sudah sangat lama tidak memakannya.”

“Bila kamu suka, kakak akan membuatkan untukmu seumur hidup.”

Melihat Lewis Lu meminum sup hingga tidak tersisa setetespun, Hailee Ye tersenyum lebar.

Saat bersiap membereskan mangkuk, Lewis Lu berdiri duluan berkata : “Kak, biar aku saja, tanganmu begitu lembut, mudah terluka karena sabun cuci piring.”

“Oh, ternyata Lewis bisa sayang pada kakak.”

Hailee Ye menunjukkan senyum gembira, tidak berebutan dengan Lewis Lu, berkata : “Kalau begitu kakak pergi mandi dulu.”

Selesai bicara, dia masuk ke kamar mandi.

Namun setelah selesai mandi, Hailee Ye tiba-tiba bengong.

Dia lupa mengambil piyama.

Dulu di dalam rumah tidak pernah ada pria yang masuk, Hailee Ye selesai mandi bisa langsung keluar, tidak hanya dia, saudara-saudaranya yang lain juga seperti ini.

Melihat baju kotor yang sudah dimasukkan ke dalam mesin cuci, Hailee Ye merenung.

Memakai atau tidak, ini adalah sebuah pertanyaan.

Pada akhirnya, Hailee Ye mengambil sebuah handuk putih, bersiap saat Lewis Lu menonton televisi, diam-diam kembali ke kamar, namun baru berjalan setengah, kakinya tiba-tiba terpeleset.

“Haiya.”

“Kak apa kamu tidak apa-apa?”

“Jangan...”

Hailee Ye belum sempat mengeluarkan kata “Kemari”, Lewis Lu sudah muncul di hadapannya, wajah cantiknya seketika merah padam.

Lewis Lu juga tertegun.

Apa yang terjadi?

Dia mendengar seruan kakak pertama, segera berlari mendekat, lalu, melihat kakak pertama terjatuh di atas lantai.

?

Lewis Lu tertegun sesaat, saat tersadar, tiba-tiba maju menggendong Hailee Ye.

“Lewis, kamu...”

Wajah Hailee Ye merah padam, jantungnya berdebar kencang.

Walaupun keduanya dekat seperti kakak adik, namun bagaimanapun tidak punya hubungan darah, Lewis jangan-jangan ingin...

Hailee Ye sangat tegang.

Saat ini, Lewis Lu tiba-tiba bertanya : “Apa di rumah ada antiseptik?”

“......Ada, di laci di bawah televisi.”

Setelah Lewis Lu menggendong kakak pertama ke atas kasur, dia segera berbalik keluar kamar, mencari antiseptik dan cotton bud.

Memanfaatkan waktu ini, Hailee Ye bergegas mengenakan gaun tidur.

“Lututmu terluka, aku bantu kamu mengoleskan antiseptik.”

Lewis Lu menggunakan cotton bud yang dicelupkan ke antiseptik, dengan sungguh-sungguh mengoleskan di atas luka di lutut kakak pertama.

“Aku... Aku sendiri saja!”

Suara Hailee Ye sedikit bergetar.

Walaupun dia sudah mengenakan gaun tidur, namun tetap sedikit tipis, dengan pose seperti ini menghadap Lewis Lu, sejujurnya sedikit malu.

“Jangan bergerak sembarangan!”

Namun di saat ini, Lewis Lu berseru rendah, ekspresinya serius.

Hailee Ye sedikit terkejut.

Selanjutnya, dengan sangat malu membenamkan kepalanya di dalam selimut.

Sangat malu!

Tapi.

Adik ini sepertinya sedikit dominan!

........

Malam ini, Lewis Lu tidur sangat pulas.

Saat bangun di hari kedua, kakak pertama sudah pergi ke kantor, di dalam ruang tamu ada sarapan yang sudah dia buatkan, masih meninggalkan selembar kertas notes tempel berbentuk hati.

“Anak nakal, harus makan sarapan!”

Di belakangnya masih menggambar sebuah wajah tersenyum.

Hati Lewis Lu dipenuhi dengan rasa bahagia.

Jangan melihat kakak pertama dari luar terlihat sangat dingin, sampai di rumah, dia adalah kakak besar berhati hangat.

Jadi, dirinya semakin tidak dapat membuatnya sedih sedikitpun.

Teringat ini, di tatapan Lewis Lu tiba-tiba muncul kilasan dingin, mengeluarkan ponsel menelepon sebuah nomor istimewa.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

3313