Bab 1 Kembali, Raja Tiansha!

by Myles 08:01,Mar 15,2023
Kota Jiang di bulan Juli, panas seperti api.

Di dalam kerumunan orang, seorang pemuda bertubuh kurus diam-diam menatap kota yang familiar juga asing ini.

“Sudah 15 tahun, aku akhirnya kembali, tujuh kakak perempuanku, apa kalian semua baik-baik saja?”

Pemuda itu bergumam pelan.

Dia bernama Lewis Lu, seorang yatim piatu, sejak kecil tumbuh di panti asuhan, memiliki tujuh orang kakak perempuan tanpa ikatan darah yang memperlakukannya seperti adik kandung.

Saat mereka kecil, permainan yang paling mereka suka adalah bermain rumah-rumahan dengan Lewis Lu, serta berjanji, setelah dewasa akan bersama-sama menikah dengan Lewis Lu.

Saat itu Lewis Lu baru berumur 5 tahun, berkata dengan suara kekanak-kanakkan, kita bukan anak umur 3-4 tahun lagi, ucapan harus bisa dipegang.

Akhirnya para kakak-kakak mengaitkan kelingking dengannya, yang menyesal adalah anjing.

Seperti ini, Lewis Lu kecil setiap hari berharap tumbuh besar, sampai sebuah kebakaran besar menghancurkan hidupnya sepenuhnya.

Dalam kebakaran itu, kakak-kakak awalnya bisa berlari keluar, namun demi kembali mencarinya, pada akhirnya mereka juga terjebak dalam lautan api.

Lewis Lu kecil sangat ketakutan, menangis keras.

Namun bahkan dalam keadan seperti itu, kakak pertama tetap memeluknya, menghiburnya agar dia jangan takut.

Api besar berkobar menyala.

Delapan anak kecil berpelukan erat, dengan cepat pingsan tersedak asap pekat.

Saat Lewis Lu membuka matanya sekali lagi, di depannya tetap ada lautan api, namun yang berbeda adalah, di depannya tidak tahu sejak kapan muncul seorang Pendeta Tao tua.

Pendeta Tao tua berdiri di dalam api yang membara, baju di tubuhnya tak disangka tak rusak sedikit pun.

Lewis Lu kecil terkejut, mengira dirinya berhalusinasi, sampai Pendeta Tao tua itu berkata : “Aku bisa menyelamatkan kakak-kakakmu, syaratnya adalah kamu harus berguru padaku.”

Kalimat ini seperti tali penyelamat, Lewis Lu kecil tanpa berpikir langsung menyahut setuju.

Saat itu dia masih belum menyadari, kehidupannya akan sepenuhnya berubah.

Setelah meninggalkan panti asuhan, Pendeta Tao tua membawa Lewis Lu ke sebuah Kuil Tao, mengajarinya ilmu medis, bela diri, teknik spiritual, bahkan masih menyuruhnya berlatih sebuah latihan tanpa nama

Dia tinggal selama sepuluh tahun.

Lewis Lu berusia 15 tahun, mengira dirinya akhirnya bisa kembali ke Kota Jiang lagi, siapa tahu Pendeta Tao tua kembali mengirimnya ke medan perang di perbatasan.

Begitu tinggal, lima tahun lagi.

Lima tahun hidup militer, pertempuran berdarah, sebuah organisasi kuat bernama “Tiansha” bangkit.

36 Gang Tiansha, disebut Jenderal Dewa, menguasai empat wilayah, sejak itu tidak ada orang yang berani membuat kejahatan di Negara Long.

Sedangkan raja mereka, Kaisar Dewa Lewis, sudah kembali ke tempat kenangannya di masa kecil—Kota Jiang.

.......

Lewis Lu mengingat berbagai kenangan dulu, seperti sedang bermimpi.

Sungguh.

Bila bukan sungguh terjadi pada dirinya, pengalaman seperti ini keluar dari mulut siapapun, dia akan merasa sangat tidak masuk akal.

Panti Asuhan Cahaya Mentari.

Masih ada.

Namun suasana hati Lewis Lu sangat rumit.

Kebakaran besar 15 tahun yang lalu membuat panti asuhan mendapatkan perhatian yang besar, orang-orang peduli dari berbagai lapisan masyarakat menyumbang, membangun ulang panti asuhan.

Bangunan yang dulu sederhana itu berubah menjadi gedung kecil sekarang, berbagai kondisi dan fasilitas jauh lebih baik dibandingkan dulu, namun pada akhirnya bukan lagi tempat familiar Lewis Lu dulu.

Namun, saat Lewis Lu melihat senyum polos di wajah anak-anak itu, rasa asing di hatinya seketika menghilang.

Dia seakan melihat dirinya dan kakak-kakak saat masih kecil.

Ternyata semuanya tidak berubah, panti asuhan tetaplah tempat yang penuh dengan kenangan indah itu.

Lewis Lu mencari staf panti asuhan, menjelaskan maksud kedatangannya.

Dengan cepat, seorang wanita mengenakan kacamata rabun dekat datang ke depan Lewis Lu, menatapnya dengan curiga.

“Aku adalah kepala Panti Asuhan Cahaya Mentari, permisi kamu mencari siapa?”

“Kamu adalah kepala panti asuhan?”

Lewis Lu tertegun sejenak.

Dalam ingatannya, kepala panti asuhan bermarga Wu, seorang kakek yang baik hati, bukan wanita di depannya ini.

Wanita tua itu mengangguk berkata : “Aku sudah belasan tahun menjadi kepala panti asuhan, bukannya kamu datang mencari aku?”

“Aku mencari Kakek Wu.”

“Ternyata mencari kepala panti asuhan sebelumnya, dia sudah lama pensiun!”

Mendengar Lewis Lu mencari kepala panti asuhan sebelumnya, kecurigaan wanita itu hilang, sikapnya juga berubah jauh lebih baik.

Namun Lewis Lu mengernyit.

Kakek Wu ternyata sudah pensiun?

Lagipula mendengar maksud wanita ini, sepertinya Kakek Wu sudah belasan tahun yang lalu meninggalkan jabatan kepala panti asuhan ini.

Apakah karena kebakaran itu?

Lewis Lu bergegas bertanya : “Kalau begitu apa kamu punya alamat Kakek Wu?”

“Ada, ada, ada, kamu tunggu sebentar, aku tuliskan alamatnya padamu.”

Wanita itu berbalik masuk ke ruangan, tidak lama kemudian keluar membawa selembar kertas bertuliskan alamat, menyerahkannya pada Lewis Lu.

“Terima kasih!”

Mengambil alamat yang diberikan wanita itu, Lewis Lu tiba di sebuah rumah penduduk.

Seorang orang tua dengan tubuh bungkuk dan rambut putih sedang menyapu halaman, Lewis Lu sekali lihat dapat mengenali, itu adalah Kakek Wu.

15 tahun tidak bertemu, Kakek Wu tak disangka sudah setua ini?

Lewis Lu merasa getir, mempercepat langkah kaki, namun pemandangan yang terjadi selanjutnya, membuat api amarah di dalam hatinya menyembur keluar.

Saat Kakek Wu sedang menyapu, seorang pemuda mengenakan kemeja bunga-bunga tiba-tiba mendorongnya keras-keras, memakinya berkata :

“Barang tua, aku tahu beberapa wanita itu setiap bulan akan mengirimkan uang padamu, di mana uangnya? Di mana uangnya?”

Di siang bolong, merampok!

Lewis Lu sangat marah, langsung melesat mendekat, mencengkram kerah kemeja bunga-bunga pemuda itu, meraung berkata : “Bahkan merampok uang orang tua, apa kamu masih manusia? Binatang!”

“Uhuk uhuk....”

Pemuda dengan kemeja bunga-bunga jelas tidak menduga akan ada orang yang tiba-tiba mendekat, di wajahnya muncul kilasan terkejut, namun dengan cepat berpura-pura tenang.

“Kamu.... Kamu lepaskan aku, ini urusan keluargaku... Apa hubungannya denganmu?”

“Urusan keluarga?”

Kali ini giliran Lewis Lu yang bingung, menoleh menatap ke arah Kakek Wu.

Ekspresi Kakek Wu sedih, menghela napas : “Bocah, dia memang bukan perampok, dia bernama Garry Wang, anak adopsiku.”

Garry Wang?

Garry Wang?

Lewis Lu menatap sebentar pemuda berkemeja bunga-bunga di depannya, akhirnya mengenalinya.

Pantas saja sedikit familiar, ternyata Garry Wang yang saat masih kecil suka menindas dirinya, lalu dipukul oleh kakak-kakak hingga benjol itu.

Kenapa dia diadopsi oleh Kakek Wu?

Lewis Lu tertegun sesaat.

Garry Wang memanfaatkan kesempatan melepaskan diri dari tangannya, terbatuk dengan keras, lama kemudian baru reda.

“Bajingan, kenapa kamu mengurus urusan orang? Sudah tahu ini adalah urusan keluargaku, kamu masih tidak cepat pergi!”

Garry Wang melotot galak pada Lewis Lu, lalu kembali meraung keras pada Wade Wu.

“Orang tua, kamu mengadopsi aku, seharusnya memberiku makanan, pakaian yang baik, bila tidak dapat memberikan yang terbaik padaku, untuk apa kamu mengadopsiku?”

“Di mana uang yang dikirimkan wanita-wanita itu padamu? Keluarkan! Untuk apa menyembunyikannya, apa ingin membawanya ke dalam peti meti?”

“Aku lihat kamu juga tidak akan hidup beberapa tahun lagi, di masa depan masih harus mengandalkan aku menguburkanmu, kalau kamu tidak memberikan uang ini padaku, mau diberi pada siapa? Sungguh orang tua yang tidak punya otak!”

Garry Wang bicara semakin keterlaluan.

Tubuh Wade Wu yang tua bergetar hebat, namun hanya bisa menunduk dengan diam, menerima makian Garry Wang.

Lewis Lu yang melihat pemandangan ini akhirnya tidak tahan, mengangkat tangan mengayunkan tamparan.

Plak!

“Satu tamparan ini, karena bicara sembarangan, tidak menghormati orang tua!”

Plak!

“Satu tamparan ini, karena kamu membalas kebaikan dengan kejahatan, hidup sia-sia!”

Plak!

“Satu tamparan ini, karena kamu buta!”

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

3313