Bab 19 Siapapun Jangan Harap Bisa Pergi Dari Sini
by Mullet
10:18,Dec 22,2022
Si Rambut Kuning mengikuti suara memandang ke arah sana, ia hanya menemukan Terry Lu yang berdiri dengan malas-malasan tiba di hadapan Danisa Xue, sembari tersenyum menepuk pundaknya, kemudian berkata kepada Si Rambut Kuning.
“Kamu ingin membawa pergi adikku, apakah kamu sudah minta izin denganku?”
Si Rambut Kuning melirik Terry Lu sekilas.
Kemudian hanya menemukan rambutnya yang berantakan dengan atasannya yang berupa kaos biasa yang sudah tidak dicuci beberapa hari dengan celana dalam besar dan sandal jepit.
“Haha, kakak? Boleh juga kalau tidak ingin aku membawanya pergi, tapi bagaimana kamu yang membayar utangnya?” ujar Si Rambut Kuning tanpa peduli sama sekali.
Terry Lu mengabaikan Si Rambut Kuning, melainkan bertanya kepada Danisa Xue dan Windy Li, “Bolehkah kalian ceritakan kejadiannya kepadaku?”
Windy Li memasang wajah ketakutan dan tidak mau membuka mulut. Melihat ini, Danisa Xue pun menceritakan kejadiannya. Untuk foto telanjang, ia juga baru mengetahuinya hari ini, dan ia juga menceritakannya kepada Terry Lu.
Sebenarnya untuk hal itu, ia tidak perlu menceritakannya lagi, karena Terry Lu juga mendengarnya. Ia hanya ingin mengetahui, mengapa ia meminjam uang ini?
Mendengar cerita Danisa Xue, Terry Lu juga sekiranya memahami apa yang terjadi, masalah ini adalah masalah biasa seorang gadis yang buta akan cinta, apalagi juga sangat jelas bahwa Windy Li ini lah yang terjebak, namun dirinya masih tidak mengetahuinya.
Sedangkan Terry Lu tentu saja tidak akan membiarkan Danisa Xue memberikan uang yang ditukarkan dengan nyawa kakaknya untuk sampah-sampah tersebut.
Saat Terry Lu tengah berpikir untuk langsung memakai kekerasan atau tidak, ponselnya pun berdering.
Saat mengangkatnya, panggilan itu pun berasal dari Bodhi. Terry Lu juga langsung menekan tombol angkat.
“Tuan Lu, orang yang Anda suruh aku cari sudah ada kabarnya.”
“Oh, bagaimana dengan kondisinya?”
“Kemarin malam ia ada muncul di sebuah bar di bagian barat kota, aku sudah menyuruh orang untuk berjaga di sana, serta menyuruh orang untuk melakukan penelusuran, jika ada kabar terbaru, aku akan segera mengabarkan Anda.”
“Hmm, baik, tapi sekarang ada beberapa urusan yang perlu kamu urus, kamu cepat datang ke restoran mie goreng saus seberang gerbang Universitas Xijing.”
“Baik, Tuan Lu, aku akan segera ke sana.”
Bodhi tidak menanyakannya urusan apa, ia juga tidak perlu bertanya. Apa yang diminta Tuan Lu, ia akan berusaha mungkin melaksanakannya.
Setelah memutuskan panggilan, Terry Lu tersenyum berkata kepada Si Rambut Kuning, “Mohon tunggu, sebentar lagi akan ada orang yang mengirim uang kemari.”
Terry Lu memutuskan untuk menyerahkan urusan ini kepada Bodhi. Entah bagaimanapun, Bodhi juga adalah pemimpin dunia bawah Xijing. Untuk hal-hal seperti ini, ia pasti bisa menyelesaikannya dengan benar.
Mendengar ini, Si Rambut Kuning duduk di atas kursi dan menutup pintu berkata.
“Bagus, aku akan menunggu di sini, kalau nanti tidak ada uang, aku akan membunuhmu terlebih dahulu, lalu memperkosa kedua gadis itu.”
Terry Lu tersenyum berujar, “Tidak masalah.”
Kemudian ia menarik tangan Danisa Xue duduk di tempat ia makan. Windy Li duduk di samping Danisa Xue gemetaran.
“Bagaimana dengan pelajaranmu dekat-dekat ini?” tanya Terry Lu kepada Danisa Xue.
Danisa Xue yang masih ada masalah dalam hati memasang wajah pahit berujar, “Kak Terry, bisa-bisanya kamu masih begitu santai menanyakan pelajaranku. Melihat begitu banyak uang, kini kita harus bagaimana?”
Danisa Xue tidak mengetahui identitas Terry Lu yang sesungguhnya. Selama ini, ia hanya mengira Terry Lu adalah teman baik kakaknya saja.
Lagi pula Terry Lu tidak terlihat seperti seorang orang kaya. Danisa Xue juga tidak pernah kepikiran kalau Terry Lu bisa mendapatkan begitu banyak uang.
“Tidak perlu khawatir. Untuk urusan ini, Kakak akan membantumu menyelesaikannya. Kalau masih tidak bisa, wanita cantik di sampingku ini adalah seorang CEO dan bernilai sekian ratus juta, biarkan ia yang bayar juga boleh.”
Terry Lu memandang Alicia Huo sembari bercanda berkata.
Alicia Huo tersenyum. Asal Terry Lu butuh, tidak hanya ratusan ribu, bahkan juta hingga puluh jutaan, ia juga akan segera memperolehnya.
Tapi ia tahu, dengan kemampuan Terry Lu, sebenarnya tidak perlu ia bantu, jadi ia hanya tersenyum saja.
Mendengar ini, Danisa Xue tersenyum pahit berkata, “Kak Terry, aku juga tidak kenal dengan Kakak ini, bagaimana mungkin aku enak hati meminta bantuannya.”
Saat ini, Windy Li yang terus terdiam berkata, “Tuan Lu dan Kakak ini, jika kalian membantumu, tunggu kekasihku mendapatkan uang, aku akan segera mengembalikannya kepada kalian.”
Ia tidak kenal akan Terry Lu, dan tidak kenal Alicia Huo juga, hanya saja ia mendengar Danisa Xue memanggilnya seperti itu.
Mendengar mereka berdua yang mau membantu, Windy Ki seperti menemukan sebuah harapan, jadi ia pun membuka mulut meminta bantuan.
Ia memiliki sesuatu yang terdapat di tangan orang itu. Jika ia tidak dapat mengembalikan uangnya, dan sekalinya foto telanjangnya tersebar, ia pun tidak ada muka lagi untuk bertemu dengan orang lain.
Mendengar ini, Terry Lu menggeleng kepala dan merasa sangat kasihan akan kebodohan Windy Li, serta tidak tahan berkata untuk mengingatkannya.
“Sampai sekarang ini, kamu masih memikirkan kekasihnya? Jangan-jangan kamu masih tidak mengetahuinya kalau kekasihmu lah yang sengaja menjebakmu?”
Mendengar ini, wajah Windy Li langsung memerah dan berkata, “Tidak mungkin, Kris tidak akan menipiku.”
Terry Lu hampir menyembur darah mendengarnya. Kenyataan yang begitu jelas, mengapa gadis ini tidak dapat melihatnya.
“Kalau kekasihmu tidak menipumu, mengapa waktu membayar utang, ia malah hilang?” Terry Lu lanjut berkata.
Windy Li langsung berkata, “Itu hanya karena ia ada urusan di kantor dan mengurus bisnis saja. Bagaimana mungkin ia menipiku, aku tidak akan bisa percaya, kamu jangan menjatuhkannya ya.”
Melihat Windy Li yang begitu agresif, Terry Lu sungguh kehabisan kata.
Huh!
Terry Lu menghela nafas pelan. Kalau bukan masalah sekarang ini sudah melibatkan Danisa Xue, ia mungkin saja akan berbalik badan pergi begitu saja. Untuk wanita bodoh sepertinya, biarkan ia terus terbohong saja.
Alicia Huo juga tidak berdaya sama sekali. Gadis ini benar-benar buta akan cinta, entah juga kapan ia tersadar kembali.
Wajah Danisa Xue juga muncul ekspresi tidak senang.
Padahal Kak Terry berbaik hati membantu dan mencerahkannya, namun ia malah berujar begitu agresif, hingga ia juga merasa malu.
Karena sudah malas mengurus wanita bodoh itu, Terry Lu pun mulai berbincang santai dengan Danisa Xue.
Sedangkan Si Rambut Kuning yang menutup pintu sana tersenyum sinis memandang Terry Lu mereka. Ia pun sudah berencana untuk mengurus Terry Lu dulu, baru membawa kedua gadis itu pergi jika ia tidak mendapatkan uangnya.
Dua puluh menit kemudian, Bodhi tiba di tempat dan membawa seorang anak buah masuk ke dalam restoran mie.
“Tuan Lu.”
Bodhi tidak peduli akan beberapa orang di luar sana dan sibuk menyapa Terry Lu.
Terry Lu mengangguk.
Untuk pria di samping Bodhi, ia juga mengenalnya, merupakan salah satu anak buah setia Charlie Huang, dan juga salah satu dari ketiga orang yang diselamatkan Terry Lu.
“Apa yang terjadi?”
Bodhi datang ke dekat Terry Lu, membungkuk badan dan bertanya.
Terry Lu menunjuk beberapa orang di luar pintu dan berkata.
“Temanku tertipu oleh rentenir, pinjam lima ratus ribu malah naik jadi tujuh ratus lima puluh ribu. Jika tidak bisa menbayarnya, mereka akan mengancam dengan foto telanjang, bagaimana kamu mengurus masalah ini?”
“Kalau begitu, bagaimana dengan maksud Tuan Lu?” tanya Bodhi.
“Untuk uang ini, temanku memutuskan untuk tidak mengembalikannya, namun foto yang ia miliki juga perlu sepenuhnya menghapus semuanya. Jika ada satu foto yang tersebar, maka kamu ikut saja jejak Charlie Huang.” ujar Terry Lu santai.
Bodhi langsung mengangguk dan berujar, “Tidak masalah, Tuan Lu. Aku sudah tahu apa yang harus aku lakukan.”
Bodhi takut dirinya salah paham, dan salah mengatasi masalah, jadi bertanya sekali lagi. Sekarang jika ia sudah tahu bagaimana dengan apa yang diinginkan Tuan Lu, ia pun akan melaksanakannya sesuai perintah, jadi tidak ada yang perlu dibahas lagi.
Sedangkan pemimpin dari segerombolan si rambut kuning sana langsung marah besar, setelah mendengar Terry Lu yang bisa-bisanya tidak mau membayar utang, kemudian ia langsung bangkit dan berteriak sombong, “Tunggu seharian, ternyata kamu sedang mempermainkan aku. Tidak usah berharap kalau kalian semua bisa keluar dari sini.”
Sembari berkata, ia mengeluarkan sebuah pisau kecil dari pinggangnya dan menatap Terry Lu beberapa dengan garang. Beberapa anak buah di belakangnya juga langsung mengeluarkan senjata mereka. Sekalinya ada masalah, mereka semua pun sudah siap menyerang Terry Lu mereka.
Danisa Xue dan Windy Li seperti pernah melihat adegan tersebut, sehingga seketika dibuat ketakutan dan pelukan berduaan.
Alicia Huo masih baik-baik saja. Di dunia bisnis seperti ini, ia sudah sering menemuinya. Lagi pula, adanya Terry Lu di depan, ia merasa aman, dan juga hanya tegang sesaat lalu kembali merasa lega.
Melihat gerak-gerik beberapa orang ini, Terry Lu tersenyum kepada Bodhi, “Pemimpin jalan Xijing kamu ini sepertinya tidak seperti namanya ya.”
Bodhi tersenyum malu dan merunduk kepala berkata, “Maaf buat Tuan Lu merasa malu, aku pergi urus masalahnya dulu.”
“Pergi sana.” Terry Lu melambaikan tangan dan menyerahkan masalah ini kepadanya.
Bodhi datang ke hadapan pemimpin segerombolan si rambut kuning dan pelan-pelan berkata, “Kalian itu anak buah siapa, cepat sebut namanya.”
Pemimpin si rambut kuning menyeringai berkata, “Apa pedulimu, dan untuk apa kamu berpura-pura di sana.”
Terry Lu berkerut alis. Beberapa orang ini hanyalah berandalan paling dasar masyarakat, tidak mengenal dirinya juga merupakan hal yang sangat biasa.
Maksud Bodhi adalah membiarkan mereka menyebut nama bos mereka. Ia akan menelepon dan menyelesaikan masalah ini dengan mudah, serta meninggalkan kesan baik untuk Tuan Lu. Menyerang beberapa anak pemuda ini memang sungguh membuatnya merasa malu.
Tapi, kalau mereka tidak mau bekerja sama, maka ia juga tidak berdaya sama sekali. Mereka sendiri lah yang mencari siksaan ini.
Bodhi seketika minggir ke samping dan mengikuti pria bertubuh kekar di belakangnya, serta langsung maju ke depan dan memukul pemimpin si rambut kuning sana.
Si rambut kuning itu juga tidak takut sama sekali, dan langsung mengarahkan pisau kepada seorang pria kekar.
Pria kekar itu adalah anak yatim piatu yang diadopsi Charlie Huang. Di dalam anak buah setia Charlie Huang, ia berada di urutan ketujuh, jadi ia diberi nama Siete Huang.
Ia diajar oleh Charlie Huang selama belasan tahun, dan ikut Charlie Huang melewati banyak kali pertarungan.
Beberapa hari yang lalu, ia juga mengalami sebuah pertarungan nyawa. Meski baru Tingkat Luar saja, tapi ahli Tingkat Dalam saja juga tidak berani asal bertingkah di hadapannya.
Berhadapan dengan beberapa orang ini, benar-benar sudah berlebihan memakainya.
Kemudian hanya menemukan tangan kiri Siete Huang yang menangkap pisau, namun tangan kanannya terus meninju dada si rambut kuning itu.
Terdengar suara kencang dimana si rambut kuning terlempar keras ke atas lantai, dan saat itu darahnya pun menyembur keluar,
Selesai melempar pisau, Siete Huang berlari ke arah beberapa si rambut kuning yang membelalak mata besar, bagai harimau kelaparan, ia langsung menjatuhkan beberapa orang ke lantai.
Sekelompok rambut kuning berbaring di atas tanah dan tidak berhenti mendesah kesakitan, kalau bukan tulang rusuknya parah, maka kaki tangan mereka yang patah, sehingga terlihat sangat menyedihkan.
Apalagi si rambut kuning yang menjadi pemimpin di sana, dadanya langsung diserang Siete Huang. Mereka yang hnay tahu makan minum dan cari hiburan, mana mungkin merupakan lawannya Siete Huang yang pernah ikut bertarung nyawa.
Pukulan itu langsung membuat orang-organnya terluka, dan bisa saja ada mengalami krisis.
Siete Huang yang mengalahkan beberapa si rambut kuning itu pun diam-diam berjalan kembali ke belakang Bodhi.
Saat ini, Bodhi datang ke depan pemimpin si rambut kuning dan pelan-pelan berkata, “Apakah sekarang kalian bisa memberitahu siapa bos kalian?”
“Kamu ingin membawa pergi adikku, apakah kamu sudah minta izin denganku?”
Si Rambut Kuning melirik Terry Lu sekilas.
Kemudian hanya menemukan rambutnya yang berantakan dengan atasannya yang berupa kaos biasa yang sudah tidak dicuci beberapa hari dengan celana dalam besar dan sandal jepit.
“Haha, kakak? Boleh juga kalau tidak ingin aku membawanya pergi, tapi bagaimana kamu yang membayar utangnya?” ujar Si Rambut Kuning tanpa peduli sama sekali.
Terry Lu mengabaikan Si Rambut Kuning, melainkan bertanya kepada Danisa Xue dan Windy Li, “Bolehkah kalian ceritakan kejadiannya kepadaku?”
Windy Li memasang wajah ketakutan dan tidak mau membuka mulut. Melihat ini, Danisa Xue pun menceritakan kejadiannya. Untuk foto telanjang, ia juga baru mengetahuinya hari ini, dan ia juga menceritakannya kepada Terry Lu.
Sebenarnya untuk hal itu, ia tidak perlu menceritakannya lagi, karena Terry Lu juga mendengarnya. Ia hanya ingin mengetahui, mengapa ia meminjam uang ini?
Mendengar cerita Danisa Xue, Terry Lu juga sekiranya memahami apa yang terjadi, masalah ini adalah masalah biasa seorang gadis yang buta akan cinta, apalagi juga sangat jelas bahwa Windy Li ini lah yang terjebak, namun dirinya masih tidak mengetahuinya.
Sedangkan Terry Lu tentu saja tidak akan membiarkan Danisa Xue memberikan uang yang ditukarkan dengan nyawa kakaknya untuk sampah-sampah tersebut.
Saat Terry Lu tengah berpikir untuk langsung memakai kekerasan atau tidak, ponselnya pun berdering.
Saat mengangkatnya, panggilan itu pun berasal dari Bodhi. Terry Lu juga langsung menekan tombol angkat.
“Tuan Lu, orang yang Anda suruh aku cari sudah ada kabarnya.”
“Oh, bagaimana dengan kondisinya?”
“Kemarin malam ia ada muncul di sebuah bar di bagian barat kota, aku sudah menyuruh orang untuk berjaga di sana, serta menyuruh orang untuk melakukan penelusuran, jika ada kabar terbaru, aku akan segera mengabarkan Anda.”
“Hmm, baik, tapi sekarang ada beberapa urusan yang perlu kamu urus, kamu cepat datang ke restoran mie goreng saus seberang gerbang Universitas Xijing.”
“Baik, Tuan Lu, aku akan segera ke sana.”
Bodhi tidak menanyakannya urusan apa, ia juga tidak perlu bertanya. Apa yang diminta Tuan Lu, ia akan berusaha mungkin melaksanakannya.
Setelah memutuskan panggilan, Terry Lu tersenyum berkata kepada Si Rambut Kuning, “Mohon tunggu, sebentar lagi akan ada orang yang mengirim uang kemari.”
Terry Lu memutuskan untuk menyerahkan urusan ini kepada Bodhi. Entah bagaimanapun, Bodhi juga adalah pemimpin dunia bawah Xijing. Untuk hal-hal seperti ini, ia pasti bisa menyelesaikannya dengan benar.
Mendengar ini, Si Rambut Kuning duduk di atas kursi dan menutup pintu berkata.
“Bagus, aku akan menunggu di sini, kalau nanti tidak ada uang, aku akan membunuhmu terlebih dahulu, lalu memperkosa kedua gadis itu.”
Terry Lu tersenyum berujar, “Tidak masalah.”
Kemudian ia menarik tangan Danisa Xue duduk di tempat ia makan. Windy Li duduk di samping Danisa Xue gemetaran.
“Bagaimana dengan pelajaranmu dekat-dekat ini?” tanya Terry Lu kepada Danisa Xue.
Danisa Xue yang masih ada masalah dalam hati memasang wajah pahit berujar, “Kak Terry, bisa-bisanya kamu masih begitu santai menanyakan pelajaranku. Melihat begitu banyak uang, kini kita harus bagaimana?”
Danisa Xue tidak mengetahui identitas Terry Lu yang sesungguhnya. Selama ini, ia hanya mengira Terry Lu adalah teman baik kakaknya saja.
Lagi pula Terry Lu tidak terlihat seperti seorang orang kaya. Danisa Xue juga tidak pernah kepikiran kalau Terry Lu bisa mendapatkan begitu banyak uang.
“Tidak perlu khawatir. Untuk urusan ini, Kakak akan membantumu menyelesaikannya. Kalau masih tidak bisa, wanita cantik di sampingku ini adalah seorang CEO dan bernilai sekian ratus juta, biarkan ia yang bayar juga boleh.”
Terry Lu memandang Alicia Huo sembari bercanda berkata.
Alicia Huo tersenyum. Asal Terry Lu butuh, tidak hanya ratusan ribu, bahkan juta hingga puluh jutaan, ia juga akan segera memperolehnya.
Tapi ia tahu, dengan kemampuan Terry Lu, sebenarnya tidak perlu ia bantu, jadi ia hanya tersenyum saja.
Mendengar ini, Danisa Xue tersenyum pahit berkata, “Kak Terry, aku juga tidak kenal dengan Kakak ini, bagaimana mungkin aku enak hati meminta bantuannya.”
Saat ini, Windy Li yang terus terdiam berkata, “Tuan Lu dan Kakak ini, jika kalian membantumu, tunggu kekasihku mendapatkan uang, aku akan segera mengembalikannya kepada kalian.”
Ia tidak kenal akan Terry Lu, dan tidak kenal Alicia Huo juga, hanya saja ia mendengar Danisa Xue memanggilnya seperti itu.
Mendengar mereka berdua yang mau membantu, Windy Ki seperti menemukan sebuah harapan, jadi ia pun membuka mulut meminta bantuan.
Ia memiliki sesuatu yang terdapat di tangan orang itu. Jika ia tidak dapat mengembalikan uangnya, dan sekalinya foto telanjangnya tersebar, ia pun tidak ada muka lagi untuk bertemu dengan orang lain.
Mendengar ini, Terry Lu menggeleng kepala dan merasa sangat kasihan akan kebodohan Windy Li, serta tidak tahan berkata untuk mengingatkannya.
“Sampai sekarang ini, kamu masih memikirkan kekasihnya? Jangan-jangan kamu masih tidak mengetahuinya kalau kekasihmu lah yang sengaja menjebakmu?”
Mendengar ini, wajah Windy Li langsung memerah dan berkata, “Tidak mungkin, Kris tidak akan menipiku.”
Terry Lu hampir menyembur darah mendengarnya. Kenyataan yang begitu jelas, mengapa gadis ini tidak dapat melihatnya.
“Kalau kekasihmu tidak menipumu, mengapa waktu membayar utang, ia malah hilang?” Terry Lu lanjut berkata.
Windy Li langsung berkata, “Itu hanya karena ia ada urusan di kantor dan mengurus bisnis saja. Bagaimana mungkin ia menipiku, aku tidak akan bisa percaya, kamu jangan menjatuhkannya ya.”
Melihat Windy Li yang begitu agresif, Terry Lu sungguh kehabisan kata.
Huh!
Terry Lu menghela nafas pelan. Kalau bukan masalah sekarang ini sudah melibatkan Danisa Xue, ia mungkin saja akan berbalik badan pergi begitu saja. Untuk wanita bodoh sepertinya, biarkan ia terus terbohong saja.
Alicia Huo juga tidak berdaya sama sekali. Gadis ini benar-benar buta akan cinta, entah juga kapan ia tersadar kembali.
Wajah Danisa Xue juga muncul ekspresi tidak senang.
Padahal Kak Terry berbaik hati membantu dan mencerahkannya, namun ia malah berujar begitu agresif, hingga ia juga merasa malu.
Karena sudah malas mengurus wanita bodoh itu, Terry Lu pun mulai berbincang santai dengan Danisa Xue.
Sedangkan Si Rambut Kuning yang menutup pintu sana tersenyum sinis memandang Terry Lu mereka. Ia pun sudah berencana untuk mengurus Terry Lu dulu, baru membawa kedua gadis itu pergi jika ia tidak mendapatkan uangnya.
Dua puluh menit kemudian, Bodhi tiba di tempat dan membawa seorang anak buah masuk ke dalam restoran mie.
“Tuan Lu.”
Bodhi tidak peduli akan beberapa orang di luar sana dan sibuk menyapa Terry Lu.
Terry Lu mengangguk.
Untuk pria di samping Bodhi, ia juga mengenalnya, merupakan salah satu anak buah setia Charlie Huang, dan juga salah satu dari ketiga orang yang diselamatkan Terry Lu.
“Apa yang terjadi?”
Bodhi datang ke dekat Terry Lu, membungkuk badan dan bertanya.
Terry Lu menunjuk beberapa orang di luar pintu dan berkata.
“Temanku tertipu oleh rentenir, pinjam lima ratus ribu malah naik jadi tujuh ratus lima puluh ribu. Jika tidak bisa menbayarnya, mereka akan mengancam dengan foto telanjang, bagaimana kamu mengurus masalah ini?”
“Kalau begitu, bagaimana dengan maksud Tuan Lu?” tanya Bodhi.
“Untuk uang ini, temanku memutuskan untuk tidak mengembalikannya, namun foto yang ia miliki juga perlu sepenuhnya menghapus semuanya. Jika ada satu foto yang tersebar, maka kamu ikut saja jejak Charlie Huang.” ujar Terry Lu santai.
Bodhi langsung mengangguk dan berujar, “Tidak masalah, Tuan Lu. Aku sudah tahu apa yang harus aku lakukan.”
Bodhi takut dirinya salah paham, dan salah mengatasi masalah, jadi bertanya sekali lagi. Sekarang jika ia sudah tahu bagaimana dengan apa yang diinginkan Tuan Lu, ia pun akan melaksanakannya sesuai perintah, jadi tidak ada yang perlu dibahas lagi.
Sedangkan pemimpin dari segerombolan si rambut kuning sana langsung marah besar, setelah mendengar Terry Lu yang bisa-bisanya tidak mau membayar utang, kemudian ia langsung bangkit dan berteriak sombong, “Tunggu seharian, ternyata kamu sedang mempermainkan aku. Tidak usah berharap kalau kalian semua bisa keluar dari sini.”
Sembari berkata, ia mengeluarkan sebuah pisau kecil dari pinggangnya dan menatap Terry Lu beberapa dengan garang. Beberapa anak buah di belakangnya juga langsung mengeluarkan senjata mereka. Sekalinya ada masalah, mereka semua pun sudah siap menyerang Terry Lu mereka.
Danisa Xue dan Windy Li seperti pernah melihat adegan tersebut, sehingga seketika dibuat ketakutan dan pelukan berduaan.
Alicia Huo masih baik-baik saja. Di dunia bisnis seperti ini, ia sudah sering menemuinya. Lagi pula, adanya Terry Lu di depan, ia merasa aman, dan juga hanya tegang sesaat lalu kembali merasa lega.
Melihat gerak-gerik beberapa orang ini, Terry Lu tersenyum kepada Bodhi, “Pemimpin jalan Xijing kamu ini sepertinya tidak seperti namanya ya.”
Bodhi tersenyum malu dan merunduk kepala berkata, “Maaf buat Tuan Lu merasa malu, aku pergi urus masalahnya dulu.”
“Pergi sana.” Terry Lu melambaikan tangan dan menyerahkan masalah ini kepadanya.
Bodhi datang ke hadapan pemimpin segerombolan si rambut kuning dan pelan-pelan berkata, “Kalian itu anak buah siapa, cepat sebut namanya.”
Pemimpin si rambut kuning menyeringai berkata, “Apa pedulimu, dan untuk apa kamu berpura-pura di sana.”
Terry Lu berkerut alis. Beberapa orang ini hanyalah berandalan paling dasar masyarakat, tidak mengenal dirinya juga merupakan hal yang sangat biasa.
Maksud Bodhi adalah membiarkan mereka menyebut nama bos mereka. Ia akan menelepon dan menyelesaikan masalah ini dengan mudah, serta meninggalkan kesan baik untuk Tuan Lu. Menyerang beberapa anak pemuda ini memang sungguh membuatnya merasa malu.
Tapi, kalau mereka tidak mau bekerja sama, maka ia juga tidak berdaya sama sekali. Mereka sendiri lah yang mencari siksaan ini.
Bodhi seketika minggir ke samping dan mengikuti pria bertubuh kekar di belakangnya, serta langsung maju ke depan dan memukul pemimpin si rambut kuning sana.
Si rambut kuning itu juga tidak takut sama sekali, dan langsung mengarahkan pisau kepada seorang pria kekar.
Pria kekar itu adalah anak yatim piatu yang diadopsi Charlie Huang. Di dalam anak buah setia Charlie Huang, ia berada di urutan ketujuh, jadi ia diberi nama Siete Huang.
Ia diajar oleh Charlie Huang selama belasan tahun, dan ikut Charlie Huang melewati banyak kali pertarungan.
Beberapa hari yang lalu, ia juga mengalami sebuah pertarungan nyawa. Meski baru Tingkat Luar saja, tapi ahli Tingkat Dalam saja juga tidak berani asal bertingkah di hadapannya.
Berhadapan dengan beberapa orang ini, benar-benar sudah berlebihan memakainya.
Kemudian hanya menemukan tangan kiri Siete Huang yang menangkap pisau, namun tangan kanannya terus meninju dada si rambut kuning itu.
Terdengar suara kencang dimana si rambut kuning terlempar keras ke atas lantai, dan saat itu darahnya pun menyembur keluar,
Selesai melempar pisau, Siete Huang berlari ke arah beberapa si rambut kuning yang membelalak mata besar, bagai harimau kelaparan, ia langsung menjatuhkan beberapa orang ke lantai.
Sekelompok rambut kuning berbaring di atas tanah dan tidak berhenti mendesah kesakitan, kalau bukan tulang rusuknya parah, maka kaki tangan mereka yang patah, sehingga terlihat sangat menyedihkan.
Apalagi si rambut kuning yang menjadi pemimpin di sana, dadanya langsung diserang Siete Huang. Mereka yang hnay tahu makan minum dan cari hiburan, mana mungkin merupakan lawannya Siete Huang yang pernah ikut bertarung nyawa.
Pukulan itu langsung membuat orang-organnya terluka, dan bisa saja ada mengalami krisis.
Siete Huang yang mengalahkan beberapa si rambut kuning itu pun diam-diam berjalan kembali ke belakang Bodhi.
Saat ini, Bodhi datang ke depan pemimpin si rambut kuning dan pelan-pelan berkata, “Apakah sekarang kalian bisa memberitahu siapa bos kalian?”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved