Bab 17 Blood Boils
by Mullet
08:01,Dec 20,2022
“Selamatkan nyawa orang, lebih baik dari segalanya, lagi pula aku juga sudah bunuh banyak orang, hari ini biarkan aku sekali-kali menyelamatkan nyawa orang.”
Terry Lu membuka mulut Bodhi, dan meneteskan darahnya ke dalam, begitu juga dengan ketiga anak buah yang lainnya.
Kemudian, ia kembali lagi ke kursi, lalu membuka laci meja dan mengeluarkan sekotak cerutu, mulai merokok.
“Charlie Huang ini pintar menikmati hal juga ya.”
Ujar Terry Lu usai menghisap pelan cerutu dan merasakan cerutu yang wangi.
Waktu pelan-pelan berlalu, dan kondisi luka pada tubuh Bodhi mereka juga tengah memulih kembali dengan kecepatan yang dapat terlihat mata.
Dua jam lebih kemudian, Bodhi lah yang tersadar kembali terlebih dahulu.
Usai memandang sekelilingnya kebingungan, ia pun menemukan Terry Lu yang tengah memangku kaki santai, sambil menghisap cerutu.
Setelah mencoba mengangkat lengannya, ia dengan terkejut menemukan bahwa dirinya bisa-bisanya bergerak. Apalagi ia juga menemukan luka pada dirinya yang hampir semuanya memulih.
Ia pun pelan-pelan duduk kembali. Selain tubuhnya yang sedikit lemas, ia bisa-bisanya tidak merasakan tidak nyaman sama sekali.
“Bukankah aku sudah mati?”
Ingatan Bodhi berhenti pada detik ketika ia terjatuh di atas tanah.
Tiba-tiba ia teringat kembali, waktu ia terjatuh di atas tanah, bayangan yang ia lihat sepertinya adalah bayangan tubuh Terry Lu.
“Terima kasih banyak atas budi Tuan Lu.”
Bodhi berbalik badan dan bersujud sebanyak tiga kali, serta berujar dengan sangat hormat.
Meski tidak mengetahui bagaimana dirinya hidup kembali, tapi selain bantuan dari Tuan Lu, ia juga tidak menemukan lagi alasan lainnya.
Terry Lu mengangguk pelan dan berujar.
“Tidak perlu berterima kasih kepadaku, kamu lah yang menyelamatkan dirimu sendiri.”
Apa yang dikatakan Terry Lu memang benar, kalau bukan karena Bodhi dan beberapa anak buahnya ini begitu setia, dan membuatnya mengenang kembali beberapa rekan yang rela berkorban nyawa dengannya. Mau mereka mati beribu kali, Terry Lu juga malas menghiraukannya.
Bodhi tidak mengerti maksud Terry Lu, tapi ia sudah memastikannya bahwa Tuan Lu lah yang menyelamatkan dirinya.
Saat ini, ia merasa sangat terkejut, karena ia tahu jelas bagaimana dengan kondisinya saat itu, mau dirinya dibawa ke rumah sakit internasional terbaik pun, juga tidak bisa terselamatkan lagi.
Entah cara apa yang dipakai Tuan Lu, tidak hanya membuat dirinya hidup kembali, bahkan juga bisa-bisanya memulih kembali dengan begitu cepat, sungguh sangat tidak biasa.
Tapi, jika ia tahu ia yang memakai darah Terry Lu dan nantinya akan membawakannya sejumlah keuntungan, ia mungkin akan menjadi semakin tercengang.
Bodhi tidak tahu harus berkata apa lagi, dan hanya bisa bersujud sebanyak tiga kali lagi sebagai tanda penghormatan dan terima kasih.
Terry Lu tersenyum dan berkata.
“Kamu persis sekali dengan temanku, ia juga tidak suka bicara, dan tidak pandai menyampaikan perasaannya. Dulu waktu kita berjuang bersama, ia malah rela berkorban untukku, sayangnya waktu itu, aku tidak memiliki kemampuanku sekarang ini, kalau tidak, ia mungkin saja tidak meninggal.”
Sembari berkata, raut wajah Terry Lu pun mulai bersedih.
Namun, setelah itu, ia langsung kembali biasa, dan lanjut berkata.
“Sudahlah, tidak seharusnya aku banyak bercerita denganmu, cepat cari orang untuk beres-beres luar sana. Ingat, sejak hari ini, kamu sudah menjadi orangku, jika lain kali ada yang mencari masalahmu, kamu hanya perlu lapor namaku, dan biarkan ia mencariku.”
Selesai berkata, Terry Lu mengambil kotak cerutu itu berjalan keluar. Tiba di dekat pintu, ia seperti teringat akan sesuatu, kemudian berbalik badan berkata.
“Dan juga, setelah selesai mengurus masalah di sini, hitunglah jumlah usaha dan harta kekayaan Charlie Huang, serta laporkan kepadaku.”
Selesai mengatakan itu, Terry Lu baru meninggalkan tempat begitu saja.
……
Dan setelah kejadian ini berakhir tidak lama kemudian, sebuah mobil hitam Audi A8 pelan-pelan berhenti di depan gerbang Villa South Mount. Sedangkan Jansen Huang membawa beberapa tokoh penting dari keluarganya, berdiri di depan gerbang menunggu kedatangannya.
Setengah jam kemudian, Evely Mu pergi.
Kematian Charlie Huang sungguh membuat Evely Mu sangat terkejut, dan mengerti bahwa dirinya lah yang terlalu meremehkan Terry Lu.
Tapi tidak masalah, ia masih ada cara lain untuk memberi pelajaran kepada Terry Lu.
Awalnya ia ingin memakai koneksinya dengan pihak pemerintah, namun setelah dipikir-pikir kembali, suaminya mengalami sakit parah, dan situasi pemerintahan di Kota Xijing yang bagus juga sudah sangat tidak biasa.
Sebaiknya urusan ini jangan biarkan pihak pemerintahan tahu. Masalah kalangan ini biarkan orang kalangan mereka saja yang urus.
Untuk orang seperti mereka, bagi dirinya hanyalah setumpuk sampah, mau mati berapa banyak pun, ia juga tidak merasa sayang, maka biarkan mereka saling menyerang saja.
Sedangkan untuk masalah Keluarga Huang, ia mengetahui segalanya. Hal-hal yang terjadi di Kota Xijing tidak ada satupun yang bisa kabur dari matanya.
Ia datang ke Keluarga Huang hanya untuk memberi kode kepada Jansen Huang, bahwa ia sudah tahu semuanya akan kejadian di Keluarga Huang, sedangkan untuk selanjutnya, tinggal lihat saja tindakan apa yang akan dilakukan Jansen Huang si tua ini.
Jika ia bertindak dengan baik, maka ia akan membiarkan Keluarga Huang menetap di Kota Xijing, tapi kalau tidak, maka biarkan mereka mati saja.
Setelah Evely Mu pergi, Jansen Huang dan beberapa anggota keluarga lainnya mulai membahas bersama di dalam ruang tamu.
Kedatangan Evely Mu cukup membuat Jansen Huang terkejut, karena tokoh pemerintah seperti mereka hampir tidak pernah berhubungan dengan mereka sama sekali, apalagi tokoh setingkat Evely Mu.
Jansen Huang berpikir cukup lama, baru pelan-pelan berkata.
“Semuanya, ini juga merupakan kesempatan yang jarang sekali didapatkan, jika masalah ini dapat diselesaikan dengan baik, Keluarga Huang kita akan mendapatkan kedudukan yang tidak biasa di Provinsi Xibei, bagaimana menurut kalian?”
Orang-orang menganggukan kepala.
Bisa menjalin hubungan dengan tokoh sepertinya bukanlah hal yang mudah. Siapapun tahu akan identitas Evely Mu.
Sebenarnya semua orang juag tahu, bahwa mereka tetap harus melaksanakan hal tersebut. Apa yang diminta Evely Mu, di Provinsi Xibei ini juga tidak ada orang yang berani menolak.
Melihat semua orang setuju, Jansen Huang pun berkata.
“Baiklah kalau begitu. Segera suruh Jim pulang dan bertemu dengan Terry Lu itu. Apalagi kita juga harus segera menyiapkan calon yang siap untuk menanggung kekuasaan Charlie. Orang itu juga sudah mengiyakan hal tersebut, jadi kita harus cepat melaksanakannya.”
Saat ini ada seseorang berkata, “Kepala Keluarga, Terry Lu bisa membunuh Charlie, setidaknya ia merupakan pendekar puncak Tingkat Pascalangit. Sepertinya, Jim bukanlah musuhnya?”
“Hahahaha.”
Mendengar ini, Jansen Huang tertawa dan berkata.
“Jim adalah jenius keluarga kita, tahun kemarin ia sudah memasuki Tingkat Pralangit, kemudian aku menyuruhnya membawa pusaka keluarga untuk berlatih di belakang gunung. Mau sama-sama Tingkat Pralangit, Jim juga sudah cukup hebat, untuk apa takut dengan seorang Tingkat Pascalangit?”
“Baiklah kalau begitu. Jim benar-benar seorang jenius ya, bisa-bisanya mencapai Tingkat Pralangit di umur segini, sepertinya ada harapan juga untuk menjadi master.”
“Hehe, sudah saatnya juga Keluarga Huang kita menunjukkan kemampuan. Kali ini, kita harus membiarkan semua keluarga bela diri di Provinsi Xibei lihat kalau Keluarga Huang kita akan memiliki seorang master.”
Sembari mengatakan itu, Jansen Huang langsung memasang raut wajah angkuh. Memiliki jenius seperti Jim Huang di keluarganya terdapat kesempatan yang sangat besar untuk memasuki Tingkat Master. Sebagai kepala keluarga, ia juga berhak merasa bangga.
Kali ini, keputusan Jansen Huang harus membuat semua orang yang ada di kalangannya tercengang.
Sedangkan Terry Lu adalah batu loncatan untuk Jim Huang.
……
Hari kedua, di Kota Cangzhou.
Samuel Jin pelan-pelan mengambil sebuah paket, berlari ke dalam rumahnya, dan segera membukanya tanpa sabar.
Ia mengeluarkan sehelai kulit binatang dari dalam sana, sembari melihat inskripsi di atas sana. Samuel Jin bergumam, “Semoga memang sehebat yang dikatakan orang-orang.”
Kemudian, ia mengikuti arahan Utusan Dewa, menggores jarinya, dan meneteskan setetes darah di atas helaian kulit binatang itu.
Jejak darah seketika dihisap habis, kemudian ia melepaskan atasannya, dan menunjukkan tubuh kekarnya, lalu mengambil kulit binatang itu menempelkannya pada dada diri sendiri.
Lalu ia melihat sebuah adegan yang ajaib.
Kulit binatang itu seketika bergabung bersama dengan kulitnya sendiri, serta hilang begitu saja, dan hanya meninggalkan inskripsi di atas sana yang tampak seperti tato badan yang tertinggal di atas dadanya sendiri.
Samuel Jin merasa sangat bergemuruh. Ajaib sekali, seharusnya ini benar.
Kemudian, ia terpikir akan sesuatu, dan mengaktifkan Blood Boils.
Seketika kekuatan yang sangat kuat merambah dari dadanya ke seluruh tubuh. Ia merasakan kekuatannya yang sepertinya tengah bertumbuh banyak, apalagi darahnya juga seperti mendidih, dan membuatnya merasakan dorongan yang ingin melayangkan pukulan.
“Hahaha, nyatanya benar, aku mendapatkan barang berharga.”
Samuel Jin terbahak-bahak, kemudian langsung turun ke bawah dan menaiki mobilnya berangkat ke pinggiran kota.
Tiba di sebuah halaman pinggiran kota, Samuel Jin turun mobil dan berjalan kemari dengan sombong.
Tempat ini adalah tempat bela diri Keluarga Jin. Keluarga Jin juga merupakan keluarga bela diri yang terkemuka, hampir semua junior yang belajar bela diri dalam keluarga berlatih di dalam sini.
Tiba di halaman villa, belasan anggota keluarga tengah berlatih dengan pemandangan yang cukup ramai.
Pandangannya menyapu sekilas kerumunan orang dan menemukan tujuannya.
“Daniel Jin, sini kemari kamu dan lawan aku.” Samuel Jin berteriak kencang, dan seketika menarik pandangan semua orang.
Saat ini, seorang pemuda yang seumur dengan Samuel Jin, namun bertubuh lebih kekar, berjalan kemari.
Orang ini kebetulan adalah lawannya Samuel Jin, Daniel Jin.
Sama-sama anggota Keluarga Jin, mereka berdua malah tidak pernah menyukai satu sama lain, dan sering kali berdebat.
Hanya saja, mereka berdua memiliki tingkat yang sama, namun Daniel Jin mentang-mentang memiliki kekuatan yang lebih besar, sering kali menghajar Samuel Jin hingga bengkak dan biru. Samuel Jin sudah lama menaruh dendam kepadanya, ia membeli Blood Boils ini saja juga karena sudah sangat kesal, namun siapa sangka ia malah mendapatkan barang baik.
“Haha, pecundang sepertimu berani-beraninya datang menantangku lagi?” Daniel Jin tertawa dan berdiri tegak di hadapan Samuel Jin.
“Huh, sekarang siapa yang pecundang juga belum ditentukan.” Samuel Jin yang memiliki pakaian inskripsi sekarang juga menjadi sangat berani dan tidak lemah sama sekali.
Melihat ini, orang-orang di dalam halaman tahu jelas bahwa kedua orang ini musuhan, dan tahu bahwa ada tontonan seru yang bisa mereka saksikan sekarang.
Sebagai anggota keluarga bela diri terkemuka, saling bertarung merupakan yang sangat biasa. Mereka semua pun berhenti dan ikut menyaksikan tontonan seru.
“Makanlah ini!”
Samuel Jin sudah lama menahan semua ini. Tanpa banyak basa basi, ia seketika mengaktifkan Blood Boils, dan mulai bergaya untuk menghantamnya.
Daniel Jin terbahak-bahak senang, dan juga tidak ingin tampak lemah. Ia langsung melayangkan sebuah pukulan ke sana. Untuk kekuatan, ia selalu berada di posisi yang unggul, sama sekali tidak kalah dari Samuel Jin.
“Duar!”
Pukulan mereka berdua bertemu, dan sebuah kekuatan besar pun menyerang kemari. Daniel Jin terus mundur beberapa langkah ke belakang.
Ia memandang Samuel Jin dengan tidak percaya.
“Bagaimana mungkin?” ujarnya tercengang.
“Tidak ada yang tidak mungkin, terimalah jurusku.”
Melihat raut kejut pada wajah Daniel Jin, Samuel Jin tertawa senang, dan langsung menyerang lagi.
Di bawah bantuan Blood Boils, Samuel Jin seperti memiliki tenaga yang tiada habisnya. Setelah menyerang beberapa kali, Daniel Jin hanya mampu menerima serangan, namun tidak mampu membalasnya.
Belasan menit kemudian, Daniel Jin pun mendapatkan luka dan biru, serta terbaring di atas tanah kelelahan.
“Hahahaha.”
Samuel Jin melirik saudara-saudara yang terkejut di sekitarnya, sambil tertawa senang. Usai membalas dendam yang disimpannya bertahun-tahun, ia merasa sangat lega.
Selesai melampiaskannya, ia melirik lagi ke arah Daniel Jin di atas tanah. Samuel Jin mendecih pelan, kemudian berbalik badan meninggalkan villa.
Ia masih mau pulang dan segera menghubungi Utusan Dewa di forum itu. Waktu itu bilangnya barang ini adalah satu set, jadi Samuel Jin memutuskan untuk mengumpulkan satu set barang tersebut, meski harus menghabiskan seluruh harta kekayaannya.
Sedangkan di Kota Tianhai, di dalam sebuah rumah, terdapat seorang pria berusia lima puluh tahun lebih yang tengah memainkan cincinnya.
Terry Lu membuka mulut Bodhi, dan meneteskan darahnya ke dalam, begitu juga dengan ketiga anak buah yang lainnya.
Kemudian, ia kembali lagi ke kursi, lalu membuka laci meja dan mengeluarkan sekotak cerutu, mulai merokok.
“Charlie Huang ini pintar menikmati hal juga ya.”
Ujar Terry Lu usai menghisap pelan cerutu dan merasakan cerutu yang wangi.
Waktu pelan-pelan berlalu, dan kondisi luka pada tubuh Bodhi mereka juga tengah memulih kembali dengan kecepatan yang dapat terlihat mata.
Dua jam lebih kemudian, Bodhi lah yang tersadar kembali terlebih dahulu.
Usai memandang sekelilingnya kebingungan, ia pun menemukan Terry Lu yang tengah memangku kaki santai, sambil menghisap cerutu.
Setelah mencoba mengangkat lengannya, ia dengan terkejut menemukan bahwa dirinya bisa-bisanya bergerak. Apalagi ia juga menemukan luka pada dirinya yang hampir semuanya memulih.
Ia pun pelan-pelan duduk kembali. Selain tubuhnya yang sedikit lemas, ia bisa-bisanya tidak merasakan tidak nyaman sama sekali.
“Bukankah aku sudah mati?”
Ingatan Bodhi berhenti pada detik ketika ia terjatuh di atas tanah.
Tiba-tiba ia teringat kembali, waktu ia terjatuh di atas tanah, bayangan yang ia lihat sepertinya adalah bayangan tubuh Terry Lu.
“Terima kasih banyak atas budi Tuan Lu.”
Bodhi berbalik badan dan bersujud sebanyak tiga kali, serta berujar dengan sangat hormat.
Meski tidak mengetahui bagaimana dirinya hidup kembali, tapi selain bantuan dari Tuan Lu, ia juga tidak menemukan lagi alasan lainnya.
Terry Lu mengangguk pelan dan berujar.
“Tidak perlu berterima kasih kepadaku, kamu lah yang menyelamatkan dirimu sendiri.”
Apa yang dikatakan Terry Lu memang benar, kalau bukan karena Bodhi dan beberapa anak buahnya ini begitu setia, dan membuatnya mengenang kembali beberapa rekan yang rela berkorban nyawa dengannya. Mau mereka mati beribu kali, Terry Lu juga malas menghiraukannya.
Bodhi tidak mengerti maksud Terry Lu, tapi ia sudah memastikannya bahwa Tuan Lu lah yang menyelamatkan dirinya.
Saat ini, ia merasa sangat terkejut, karena ia tahu jelas bagaimana dengan kondisinya saat itu, mau dirinya dibawa ke rumah sakit internasional terbaik pun, juga tidak bisa terselamatkan lagi.
Entah cara apa yang dipakai Tuan Lu, tidak hanya membuat dirinya hidup kembali, bahkan juga bisa-bisanya memulih kembali dengan begitu cepat, sungguh sangat tidak biasa.
Tapi, jika ia tahu ia yang memakai darah Terry Lu dan nantinya akan membawakannya sejumlah keuntungan, ia mungkin akan menjadi semakin tercengang.
Bodhi tidak tahu harus berkata apa lagi, dan hanya bisa bersujud sebanyak tiga kali lagi sebagai tanda penghormatan dan terima kasih.
Terry Lu tersenyum dan berkata.
“Kamu persis sekali dengan temanku, ia juga tidak suka bicara, dan tidak pandai menyampaikan perasaannya. Dulu waktu kita berjuang bersama, ia malah rela berkorban untukku, sayangnya waktu itu, aku tidak memiliki kemampuanku sekarang ini, kalau tidak, ia mungkin saja tidak meninggal.”
Sembari berkata, raut wajah Terry Lu pun mulai bersedih.
Namun, setelah itu, ia langsung kembali biasa, dan lanjut berkata.
“Sudahlah, tidak seharusnya aku banyak bercerita denganmu, cepat cari orang untuk beres-beres luar sana. Ingat, sejak hari ini, kamu sudah menjadi orangku, jika lain kali ada yang mencari masalahmu, kamu hanya perlu lapor namaku, dan biarkan ia mencariku.”
Selesai berkata, Terry Lu mengambil kotak cerutu itu berjalan keluar. Tiba di dekat pintu, ia seperti teringat akan sesuatu, kemudian berbalik badan berkata.
“Dan juga, setelah selesai mengurus masalah di sini, hitunglah jumlah usaha dan harta kekayaan Charlie Huang, serta laporkan kepadaku.”
Selesai mengatakan itu, Terry Lu baru meninggalkan tempat begitu saja.
……
Dan setelah kejadian ini berakhir tidak lama kemudian, sebuah mobil hitam Audi A8 pelan-pelan berhenti di depan gerbang Villa South Mount. Sedangkan Jansen Huang membawa beberapa tokoh penting dari keluarganya, berdiri di depan gerbang menunggu kedatangannya.
Setengah jam kemudian, Evely Mu pergi.
Kematian Charlie Huang sungguh membuat Evely Mu sangat terkejut, dan mengerti bahwa dirinya lah yang terlalu meremehkan Terry Lu.
Tapi tidak masalah, ia masih ada cara lain untuk memberi pelajaran kepada Terry Lu.
Awalnya ia ingin memakai koneksinya dengan pihak pemerintah, namun setelah dipikir-pikir kembali, suaminya mengalami sakit parah, dan situasi pemerintahan di Kota Xijing yang bagus juga sudah sangat tidak biasa.
Sebaiknya urusan ini jangan biarkan pihak pemerintahan tahu. Masalah kalangan ini biarkan orang kalangan mereka saja yang urus.
Untuk orang seperti mereka, bagi dirinya hanyalah setumpuk sampah, mau mati berapa banyak pun, ia juga tidak merasa sayang, maka biarkan mereka saling menyerang saja.
Sedangkan untuk masalah Keluarga Huang, ia mengetahui segalanya. Hal-hal yang terjadi di Kota Xijing tidak ada satupun yang bisa kabur dari matanya.
Ia datang ke Keluarga Huang hanya untuk memberi kode kepada Jansen Huang, bahwa ia sudah tahu semuanya akan kejadian di Keluarga Huang, sedangkan untuk selanjutnya, tinggal lihat saja tindakan apa yang akan dilakukan Jansen Huang si tua ini.
Jika ia bertindak dengan baik, maka ia akan membiarkan Keluarga Huang menetap di Kota Xijing, tapi kalau tidak, maka biarkan mereka mati saja.
Setelah Evely Mu pergi, Jansen Huang dan beberapa anggota keluarga lainnya mulai membahas bersama di dalam ruang tamu.
Kedatangan Evely Mu cukup membuat Jansen Huang terkejut, karena tokoh pemerintah seperti mereka hampir tidak pernah berhubungan dengan mereka sama sekali, apalagi tokoh setingkat Evely Mu.
Jansen Huang berpikir cukup lama, baru pelan-pelan berkata.
“Semuanya, ini juga merupakan kesempatan yang jarang sekali didapatkan, jika masalah ini dapat diselesaikan dengan baik, Keluarga Huang kita akan mendapatkan kedudukan yang tidak biasa di Provinsi Xibei, bagaimana menurut kalian?”
Orang-orang menganggukan kepala.
Bisa menjalin hubungan dengan tokoh sepertinya bukanlah hal yang mudah. Siapapun tahu akan identitas Evely Mu.
Sebenarnya semua orang juag tahu, bahwa mereka tetap harus melaksanakan hal tersebut. Apa yang diminta Evely Mu, di Provinsi Xibei ini juga tidak ada orang yang berani menolak.
Melihat semua orang setuju, Jansen Huang pun berkata.
“Baiklah kalau begitu. Segera suruh Jim pulang dan bertemu dengan Terry Lu itu. Apalagi kita juga harus segera menyiapkan calon yang siap untuk menanggung kekuasaan Charlie. Orang itu juga sudah mengiyakan hal tersebut, jadi kita harus cepat melaksanakannya.”
Saat ini ada seseorang berkata, “Kepala Keluarga, Terry Lu bisa membunuh Charlie, setidaknya ia merupakan pendekar puncak Tingkat Pascalangit. Sepertinya, Jim bukanlah musuhnya?”
“Hahahaha.”
Mendengar ini, Jansen Huang tertawa dan berkata.
“Jim adalah jenius keluarga kita, tahun kemarin ia sudah memasuki Tingkat Pralangit, kemudian aku menyuruhnya membawa pusaka keluarga untuk berlatih di belakang gunung. Mau sama-sama Tingkat Pralangit, Jim juga sudah cukup hebat, untuk apa takut dengan seorang Tingkat Pascalangit?”
“Baiklah kalau begitu. Jim benar-benar seorang jenius ya, bisa-bisanya mencapai Tingkat Pralangit di umur segini, sepertinya ada harapan juga untuk menjadi master.”
“Hehe, sudah saatnya juga Keluarga Huang kita menunjukkan kemampuan. Kali ini, kita harus membiarkan semua keluarga bela diri di Provinsi Xibei lihat kalau Keluarga Huang kita akan memiliki seorang master.”
Sembari mengatakan itu, Jansen Huang langsung memasang raut wajah angkuh. Memiliki jenius seperti Jim Huang di keluarganya terdapat kesempatan yang sangat besar untuk memasuki Tingkat Master. Sebagai kepala keluarga, ia juga berhak merasa bangga.
Kali ini, keputusan Jansen Huang harus membuat semua orang yang ada di kalangannya tercengang.
Sedangkan Terry Lu adalah batu loncatan untuk Jim Huang.
……
Hari kedua, di Kota Cangzhou.
Samuel Jin pelan-pelan mengambil sebuah paket, berlari ke dalam rumahnya, dan segera membukanya tanpa sabar.
Ia mengeluarkan sehelai kulit binatang dari dalam sana, sembari melihat inskripsi di atas sana. Samuel Jin bergumam, “Semoga memang sehebat yang dikatakan orang-orang.”
Kemudian, ia mengikuti arahan Utusan Dewa, menggores jarinya, dan meneteskan setetes darah di atas helaian kulit binatang itu.
Jejak darah seketika dihisap habis, kemudian ia melepaskan atasannya, dan menunjukkan tubuh kekarnya, lalu mengambil kulit binatang itu menempelkannya pada dada diri sendiri.
Lalu ia melihat sebuah adegan yang ajaib.
Kulit binatang itu seketika bergabung bersama dengan kulitnya sendiri, serta hilang begitu saja, dan hanya meninggalkan inskripsi di atas sana yang tampak seperti tato badan yang tertinggal di atas dadanya sendiri.
Samuel Jin merasa sangat bergemuruh. Ajaib sekali, seharusnya ini benar.
Kemudian, ia terpikir akan sesuatu, dan mengaktifkan Blood Boils.
Seketika kekuatan yang sangat kuat merambah dari dadanya ke seluruh tubuh. Ia merasakan kekuatannya yang sepertinya tengah bertumbuh banyak, apalagi darahnya juga seperti mendidih, dan membuatnya merasakan dorongan yang ingin melayangkan pukulan.
“Hahaha, nyatanya benar, aku mendapatkan barang berharga.”
Samuel Jin terbahak-bahak, kemudian langsung turun ke bawah dan menaiki mobilnya berangkat ke pinggiran kota.
Tiba di sebuah halaman pinggiran kota, Samuel Jin turun mobil dan berjalan kemari dengan sombong.
Tempat ini adalah tempat bela diri Keluarga Jin. Keluarga Jin juga merupakan keluarga bela diri yang terkemuka, hampir semua junior yang belajar bela diri dalam keluarga berlatih di dalam sini.
Tiba di halaman villa, belasan anggota keluarga tengah berlatih dengan pemandangan yang cukup ramai.
Pandangannya menyapu sekilas kerumunan orang dan menemukan tujuannya.
“Daniel Jin, sini kemari kamu dan lawan aku.” Samuel Jin berteriak kencang, dan seketika menarik pandangan semua orang.
Saat ini, seorang pemuda yang seumur dengan Samuel Jin, namun bertubuh lebih kekar, berjalan kemari.
Orang ini kebetulan adalah lawannya Samuel Jin, Daniel Jin.
Sama-sama anggota Keluarga Jin, mereka berdua malah tidak pernah menyukai satu sama lain, dan sering kali berdebat.
Hanya saja, mereka berdua memiliki tingkat yang sama, namun Daniel Jin mentang-mentang memiliki kekuatan yang lebih besar, sering kali menghajar Samuel Jin hingga bengkak dan biru. Samuel Jin sudah lama menaruh dendam kepadanya, ia membeli Blood Boils ini saja juga karena sudah sangat kesal, namun siapa sangka ia malah mendapatkan barang baik.
“Haha, pecundang sepertimu berani-beraninya datang menantangku lagi?” Daniel Jin tertawa dan berdiri tegak di hadapan Samuel Jin.
“Huh, sekarang siapa yang pecundang juga belum ditentukan.” Samuel Jin yang memiliki pakaian inskripsi sekarang juga menjadi sangat berani dan tidak lemah sama sekali.
Melihat ini, orang-orang di dalam halaman tahu jelas bahwa kedua orang ini musuhan, dan tahu bahwa ada tontonan seru yang bisa mereka saksikan sekarang.
Sebagai anggota keluarga bela diri terkemuka, saling bertarung merupakan yang sangat biasa. Mereka semua pun berhenti dan ikut menyaksikan tontonan seru.
“Makanlah ini!”
Samuel Jin sudah lama menahan semua ini. Tanpa banyak basa basi, ia seketika mengaktifkan Blood Boils, dan mulai bergaya untuk menghantamnya.
Daniel Jin terbahak-bahak senang, dan juga tidak ingin tampak lemah. Ia langsung melayangkan sebuah pukulan ke sana. Untuk kekuatan, ia selalu berada di posisi yang unggul, sama sekali tidak kalah dari Samuel Jin.
“Duar!”
Pukulan mereka berdua bertemu, dan sebuah kekuatan besar pun menyerang kemari. Daniel Jin terus mundur beberapa langkah ke belakang.
Ia memandang Samuel Jin dengan tidak percaya.
“Bagaimana mungkin?” ujarnya tercengang.
“Tidak ada yang tidak mungkin, terimalah jurusku.”
Melihat raut kejut pada wajah Daniel Jin, Samuel Jin tertawa senang, dan langsung menyerang lagi.
Di bawah bantuan Blood Boils, Samuel Jin seperti memiliki tenaga yang tiada habisnya. Setelah menyerang beberapa kali, Daniel Jin hanya mampu menerima serangan, namun tidak mampu membalasnya.
Belasan menit kemudian, Daniel Jin pun mendapatkan luka dan biru, serta terbaring di atas tanah kelelahan.
“Hahahaha.”
Samuel Jin melirik saudara-saudara yang terkejut di sekitarnya, sambil tertawa senang. Usai membalas dendam yang disimpannya bertahun-tahun, ia merasa sangat lega.
Selesai melampiaskannya, ia melirik lagi ke arah Daniel Jin di atas tanah. Samuel Jin mendecih pelan, kemudian berbalik badan meninggalkan villa.
Ia masih mau pulang dan segera menghubungi Utusan Dewa di forum itu. Waktu itu bilangnya barang ini adalah satu set, jadi Samuel Jin memutuskan untuk mengumpulkan satu set barang tersebut, meski harus menghabiskan seluruh harta kekayaannya.
Sedangkan di Kota Tianhai, di dalam sebuah rumah, terdapat seorang pria berusia lima puluh tahun lebih yang tengah memainkan cincinnya.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved