Bab 14 Aku Harus Pergi Untuk Mengobatinya
by Muhammad Alwi
14:29,Aug 02,2022
Bola mata Leony tiba-tiba membesar, dia berteriak "Hei! Jangan sembarangan! Cepat mundur!"
Tapi setelah melihatnya lagi, Leony bisa melihat orang itu dengan jelas, itu ada Vinzo.
"istri" tidak berguna dari sahabatnya!
Leony sangat marah sehingga dia hampir memaki, pria yang tidak berguna ini, apa yang ingin dia lakukan? Cari mati?
"Kamu berhenti disitu!"
Dia berteriak lagi.
Vinzo menoleh, melirik Leony, berkata dengan tenang "Ada orang yang terluka, aku harus pergi untuk mengobatinya."
Mengobati orang lain? Dia mau mengobati orang lain sekarang? Apakah otaknya masih sehat?
Leony hendak melanjutkan sumpah serapahnya, tetapi sebelum dia bisa bicara, Leony melihat kaki Vinzo bergerak, seolah-olah hanya melangkah, tapi dalam sekejap mata, dia sudah sampai di depan pintu bank.
“Bagaimana, bagaimana mungkin!” Polisi yang berdiri di samping Leony berkedip, dia hendak mengejar dan menangkap Vinzo, tetapi dalam sekejap mata, Vinzo sudah berada di depan pintu, apakah matanya berhalusinasi?
"Kapten Leony, dia luar biasa!"
Leony mengangkat kepalanya dan melihat bahwa Vinzo telah mencapai pintu bank, dia berjongkok, memeriksa luka yang diterima petugas keamanan.
Saat ini Vinzo berdiri dengan sudut yang aneh, menghadap ke pintu kaca bank, tetapi dia berada titik buta, tubuhnya hanya menunjukkan sedikit tepi pakaiannya, tidak terlalu banyak terlihat.
Leony melihat situasi tersebut, dirinya cemas.
“Dia berada di posisi yang tepat karena beruntung?” Leony tidak akan menyadari jika dia tidak melihat posisi Vinzo, tubuhnya berada sedemikian rupa sehingga dia bisa bersembunyi di balik pintu kaca, di mana para teroris tidak bisa menyerang.
Bahkan orang yang terlatih secara profesional seperti dia tidak dapat menilai karena gugup, bagaimana mungkin seorang pria tidak berguna seperti Vinzo bisa menemukan posisi seperti itu?
“Kapten Leony, apakah kita harus tetap kesana dan membawanya kembali?” Petugas di sampingnya buru-buru bertanya.
Leony mengerutkan kening, ada gejolak yang tidak dapat dijelaskan di dalam hatinya "Sekarang sudah terlajur, datang kesana sekarang hanya cari mati, mari kita lihat situasinya dulu."
Vinzo memeriksa luka petugas keamanan itu, arterinya yang terkena peluru, jika terus dibiarkan seperti ini, nyawa petugas keamanan itu pasti tidak akan terselamatkan, untungnya, Vinzo datang ke sini tepat waktu, jika tidak, situasinya akan jauh berbeda.
“Paman, tenang saja, aku sudah di sini, kamu akan baik-baik saja.” Vinzo mengangkat kepalanya, tersenyum, menenangkan petugas keamanan yang terluka “Bertahanlah bersamaku, aku akan membantumu mengobati lukanya."
Ketika Leony dari kejauhan melihat situasi ini, dia benar-benar terkejut, Vinzo… masih bisa tetap tersenyum? Lelucon macam apa ini!
Dia hanya merasa jantungnya seperti terkena peluru, adegan di depannya seperti ilusi, dalam situasi tegang seperti itu, Vinzo bisa begitu tenang, siapa sebenarnya dia?
Leony mengingat kejadian tadi malam ketika dia tidak bisa mengejar Vinzo dengan mobilnya.
Pria ini jelas tidak sesederhana itu!
Di bank, gangster itu menahan sandera, pistol di tangannya diarahkan ke pintu kaca, dia membidik untuk waktu yang lama, tetapi dia hanya bisa melihat kerah Vinzo, hal ini membuatnya kesal.
Bocah ini, berani menyelamatkan orang lain di depannya!
Sandera yang berada lengannya masih terus menangis tanpa henti, matanya sudah berlinang air mata, teroris ini semakin kesal dan berteriak "Jika terus menangis, aku akan menembakmu di kepala!"
Di luar pintu, Vinzo sudah mengobati luka dari petugas keamanan, menepuk pundaknya dengan santai, lalu berkata sambil tersenyum "Paman, tenang saja, kamu istirahat di sini dulu, aku akan menyelamatkan para sandera."
Setelah mengatakan itu, Vinzo berdiri dan mengulurkan tangan untuk membuka pintu kaca.
Leony di kejauhan merasa bahwa hatinya terasa sudah lepas dari tempatnya, apakah orang ini sudah gila!
"Hati-hati, jangan masuk!"
Hampir sebagai refleks, Leony bergegas datang, tapi melihat bahwa Vinzo telah membuka pintu kaca——
Dor--!
Sebuah tembakan terdengar, Leony merasakan kepalanya pusing, seolah-olah dia sudah bisa melihat Vinzo terkena peluru dan terhempas keluar, darah berceceran di tempat!
Tapi setelah melihatnya lagi, Leony bisa melihat orang itu dengan jelas, itu ada Vinzo.
"istri" tidak berguna dari sahabatnya!
Leony sangat marah sehingga dia hampir memaki, pria yang tidak berguna ini, apa yang ingin dia lakukan? Cari mati?
"Kamu berhenti disitu!"
Dia berteriak lagi.
Vinzo menoleh, melirik Leony, berkata dengan tenang "Ada orang yang terluka, aku harus pergi untuk mengobatinya."
Mengobati orang lain? Dia mau mengobati orang lain sekarang? Apakah otaknya masih sehat?
Leony hendak melanjutkan sumpah serapahnya, tetapi sebelum dia bisa bicara, Leony melihat kaki Vinzo bergerak, seolah-olah hanya melangkah, tapi dalam sekejap mata, dia sudah sampai di depan pintu bank.
“Bagaimana, bagaimana mungkin!” Polisi yang berdiri di samping Leony berkedip, dia hendak mengejar dan menangkap Vinzo, tetapi dalam sekejap mata, Vinzo sudah berada di depan pintu, apakah matanya berhalusinasi?
"Kapten Leony, dia luar biasa!"
Leony mengangkat kepalanya dan melihat bahwa Vinzo telah mencapai pintu bank, dia berjongkok, memeriksa luka yang diterima petugas keamanan.
Saat ini Vinzo berdiri dengan sudut yang aneh, menghadap ke pintu kaca bank, tetapi dia berada titik buta, tubuhnya hanya menunjukkan sedikit tepi pakaiannya, tidak terlalu banyak terlihat.
Leony melihat situasi tersebut, dirinya cemas.
“Dia berada di posisi yang tepat karena beruntung?” Leony tidak akan menyadari jika dia tidak melihat posisi Vinzo, tubuhnya berada sedemikian rupa sehingga dia bisa bersembunyi di balik pintu kaca, di mana para teroris tidak bisa menyerang.
Bahkan orang yang terlatih secara profesional seperti dia tidak dapat menilai karena gugup, bagaimana mungkin seorang pria tidak berguna seperti Vinzo bisa menemukan posisi seperti itu?
“Kapten Leony, apakah kita harus tetap kesana dan membawanya kembali?” Petugas di sampingnya buru-buru bertanya.
Leony mengerutkan kening, ada gejolak yang tidak dapat dijelaskan di dalam hatinya "Sekarang sudah terlajur, datang kesana sekarang hanya cari mati, mari kita lihat situasinya dulu."
Vinzo memeriksa luka petugas keamanan itu, arterinya yang terkena peluru, jika terus dibiarkan seperti ini, nyawa petugas keamanan itu pasti tidak akan terselamatkan, untungnya, Vinzo datang ke sini tepat waktu, jika tidak, situasinya akan jauh berbeda.
“Paman, tenang saja, aku sudah di sini, kamu akan baik-baik saja.” Vinzo mengangkat kepalanya, tersenyum, menenangkan petugas keamanan yang terluka “Bertahanlah bersamaku, aku akan membantumu mengobati lukanya."
Ketika Leony dari kejauhan melihat situasi ini, dia benar-benar terkejut, Vinzo… masih bisa tetap tersenyum? Lelucon macam apa ini!
Dia hanya merasa jantungnya seperti terkena peluru, adegan di depannya seperti ilusi, dalam situasi tegang seperti itu, Vinzo bisa begitu tenang, siapa sebenarnya dia?
Leony mengingat kejadian tadi malam ketika dia tidak bisa mengejar Vinzo dengan mobilnya.
Pria ini jelas tidak sesederhana itu!
Di bank, gangster itu menahan sandera, pistol di tangannya diarahkan ke pintu kaca, dia membidik untuk waktu yang lama, tetapi dia hanya bisa melihat kerah Vinzo, hal ini membuatnya kesal.
Bocah ini, berani menyelamatkan orang lain di depannya!
Sandera yang berada lengannya masih terus menangis tanpa henti, matanya sudah berlinang air mata, teroris ini semakin kesal dan berteriak "Jika terus menangis, aku akan menembakmu di kepala!"
Di luar pintu, Vinzo sudah mengobati luka dari petugas keamanan, menepuk pundaknya dengan santai, lalu berkata sambil tersenyum "Paman, tenang saja, kamu istirahat di sini dulu, aku akan menyelamatkan para sandera."
Setelah mengatakan itu, Vinzo berdiri dan mengulurkan tangan untuk membuka pintu kaca.
Leony di kejauhan merasa bahwa hatinya terasa sudah lepas dari tempatnya, apakah orang ini sudah gila!
"Hati-hati, jangan masuk!"
Hampir sebagai refleks, Leony bergegas datang, tapi melihat bahwa Vinzo telah membuka pintu kaca——
Dor--!
Sebuah tembakan terdengar, Leony merasakan kepalanya pusing, seolah-olah dia sudah bisa melihat Vinzo terkena peluru dan terhempas keluar, darah berceceran di tempat!
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved