Bab 3 Dokter Jenius

by Muhammad Alwi 14:28,Aug 02,2022
"Locki, lepaskan dia!"

Direktur Bonge baru saja akan memberi Vinzo pelajaran yang pantas, tetapi sebelum dia bisa selesai bicara, dia dimarahi oleh Profesor Savier yang baru keluar.

Locki terkejut, dia tidak tahu apa yang sudah terjadi ketika melihat ekspresi Profesor Savier, dia terdiam untuk sementara waktu.

Mungkinkah … Vinzo benar-benar menyelamatkan nyawa pasien? Bagaimana itu bisa terjadi!

Itu adalah pasien yang sudah dinyatakan mati oleh mulutnya sendiri!

Kecuali Yang Maha Kuasa datang, tidak mungkin bisa menyelamatkan hidup pasien!

Profesor Savier memarahinya lagi "Bagaimana bisa kamu jadi direktur? Junior Vinzo ini adalah seorang dokter jenius, tapi kamu letakan di bagian resepsionis? Apakah kamu sudah tidak ingin bekerja lagi?"

Apa? Dokter jenius?

Direktur Bonge benar-benar terkejut, dia berusaha membela diri "Dia hanya anak magang, bagaimana dia bisa memiliki kualifikasi medis..."

Vinzo mengabaikannya dan kembali ke meja resepsionis untuk melanjutkan pekerjaannya, di ruang gawat darurat, Arvin bergegas keluar.

Dia berjalan ke arah Vinzo dan membungkuk dengan penuh hormat "Tuan Glouv, terima kasih banyak, mulai sekarang, kamu adalah tamu terhormat dari Keluarga Kanadi, aku tidak bisa berbuat banyak, hanya dengan beberapa patah kata di Distrik Gotham, jika Tuan Glouv butuh bantuan kedepannya, kamu bisa temui aku kapan saja!"

Suasana seketika hening!

Begitu kata-kata ini keluar, semua orang termasuk Direktur Bonge, Profesor Savier dan yang lainnya tentu saja terkejut.

Ini adalah bantuan besar dari Arvin, bahkan dari Keluarga Kanadi! Asal tahu saja, Keluarga Kanadi di Kota Hagia adalah raksasa nomor satu!

Namun, yang tidak diharapkan dari semua orang adalah bahwa Vinzo menggelengkan kepalanya perlahan "Tidak perlu, Tuan Kanadi terlalu sopan, menyelamatkan orang adalah tanggung jawab dokter, kami tidak bisa menerima imbalan apapun."

Begitu kata-kata ini keluar, semua orang di sekitar membuka mulutnya lebar-lebar karena terkejut.

Menolak bantuan dari Tuan Kanadi?

Bahkan Arvin sedikit terkejut, semua orang tahu bahwa dirinya dan Keluarga Kanadi tidak pernah menjanjikan bantuan dengan mudah, tetapi Vinzo menolak tanpa berpikir terlebih dulu.

Vinzo mengabaikan reaksi orang-orang di sekitar, lalu dia melanjutkan "Tetua Kanadi banyak terluka ketika dia masih muda, sekarang dia sudah tua dan lukanya menumpuk di dalam tubuhnya, meskipun dia sudah melewati masa kritis, tapi masih ada beberapa penyakit yang membandel di dalam tubuhnya, beberapa hal tersebut masih sulit disembuhkan untuk sementara waktu, pengobatan keduanya..."

"Kamu mau menyembuhkannya? Omong kosong apa lagi ini!"

Locki akhirnya tidak tahan lagi.

Dia benar-benar tidak mengerti apa yang sudah terjadi! Itu hanya anak muda yang baru datang untuk magang, kenapa Arvin dan dua profesor memiliki reaksi yang berlebihan!

Menurut pendapatnya, Vinzo hanya seorang anak magang yang bahkan tidak memiliki ijazah kampus, dia tidak memiliki kualifikasi untuk praktik kedokteran, dia harus diperlakukan seperti orang rendahan.

"Tuan Kanadi, jangan tertipu olehnya… dia hanya anak kecil yang belum lulus, kita semua tahu identitas Tetua Kanadi, bagaimana bisa bocah ini yang melanjutkan..."

Namun, Locki tidak menyelesaikan kalimatnya...

"Plakkk!"

Suara yang sangat nyaring.

Arvin menampar Locki langsung ke lantai.

“Diam, kamu tidak punya hak untuk bicara, kamu mau membunuh ayahku?!” Tegur Arvin tiba-tiba.

Sepintas, dia melihat ekspresi Vinzo yang muram, tamparan ini, belum lagi sekarang ada dendam tersendiri, sekarang semuanya ditujukan pada Vinzo.

"Tuan Glouv, tolong jangan diambil hati omongan orang ini, kamu barusan bilang bersedia menyelamatkan ayahku karena pengorbanannya untuk negara saat masih muda, jadi tolong jaga dan rawat ayahku sampai akhir."

Arvin terdengar sangat tulus, baginya, ayahnya adalah orang yang paling penting dalam hidupnya.

Vinzo melirik Locki yang sudah terlihat sangat kacau, terbaring di lantai sambil menutupi wajahnya, tak bisa berkata-kata.

“Ayahmu sudah mengabdi untuk negara, harusnya dia bisa menikmati masa tuanya, aku akan memenuhi permintaanmu.” Vinzo menatap Arvin.

Arvin langsung bersemangat, menggenggam tangan Vinzo, mengucapkan terima kasih berulang kali, dia memberikan kartu namanya ke tangan Vinzo.

"Dokter Glouv, terima kasih banyak, ini nomor teleponku, jika kamu punya waktu luang, kamu bisa panggil aku kapan aja, aku pasti akan segera mengirim seseorang untuk menjemputmu!"

Vinzo mengangguk, menerima kartu nama itu, lalu menjawab dengan santai "Aku masih punya pekerjaan yang harus dilakukan, kamu pergi temani ayahmu dulu."

Arvin mengangguk, buru-buru berlari kembali ke ruang gawat darurat.

Vinzo kembali ke meja resepsionis, para perawat buru-buru mengelilinginya, mereka semua sudah dengar bahwa Vinzo mengambil tindakan untuk merawat seorang pasien yang bahkan dua profesor di rumah sakit ini tidak dapat menyelamatkannya!

Apalagi pasiennya adalah Tetua Kanadi!

"Vinzo, tidak pernah kukira kamu beneran seorang dokter? Kamu menyelamatkan Tetua Kanadi?! Kamu adalah dokter yang sangat hebat, kenapa hanya bekerja di meja resepsionis?"

"Vinzo, kamu luar biasa, kenapa kamu bantu periksa aku? Dadaku benar-benar sakit!"

"Shinta, kamu tadi malu, sekarang kenapa jadi agresif gini?"

Segera setelah Vinzo kembali, ada banyak pertanyaan dan godaan dari para perawat yang ada.

Vinzo hanya bisa melambaikan tangannya, dia tidak banyak bicara, Vinzo tahu bahwa para perawat ini hanya penasaran, mereka akan terus menanyakan pertanyaan tanpa henti.

Setelah itu, perawat muda yang manis tadi juga sudah kembali, dia menatap Vinzo, tatapannya terlihat berbeda.

Dia mengerutkan bibirnya, berjalan ke arah Vinzo, lalu berkata dengan suara pelan, "Apakah kamu benar-benar seorang dokter jenius?"

“Bagaimana menurutmu?” perawat muda ini sangat polos dan imut, tipe yang disukai Vinzo.

Selama beberapa hari ini, Vinzo memiliki kesan yang baik tentangnya, dia mengedipkan matanya dengan sengaja, berkata sambil tersenyum.

Keduanya sangat dekat, bicara dengan suara pelan, seolah-olah mulut mereka menyentuh telinga masing-masing ketika bicara, di mata orang luar, sikap itu terlihat ambigu.

Wajah perawat muda itu memerah, sebelum dia sempat menjawab, dia mendengar suara batuk dari belakangnya, dia menoleh dengan cepat dan melihat wajah yang cantik, sepertinya ada rona mewah di wajahnya yang halus tanpa cela.

Presiden Perusahaan Rosvena! Nona muda dari Keluarga Rosvena, Zoe Rosvena!

Setengah jam yang lalu, Zoe baru saja mendarat di Kota Hagia, dia menerima kabar bahwa Tetua Kanadi dirawat di rumah sakit, oleh karena itu dia langsung datang untuk melihatnya.

Siapa yang tahu bahwa begitu dia memasuki lobi rumah sakit, Zoe melihat Vinzo dan perawat muda itu saling berbisik.

Ekspresi Zoe tiba-tiba berubah sinis.

Melihat Zoe, perawat muda itu hanya menjulurkan lidahnya, berbalik, lalu pergi bersama perawat muda lainnya.

Vinzo melihat Zoe datang, dia tidak tahu harus berkata apa.

Faktanya, sebelum Vinzo naik gunung, dia dan Zoe sudah saling mengenal, mereka adalah teman sekelas dari universitas yang sama.

Hanya saja, lima tahun yang lalu, Vinzo dibawa pergi oleh master tua sebelum menyelesaikan studinya, adapun kontrak pernikahan antara keduanya...

Dua puluh tahun yang lalu, guru Vinzo, guru yang berada diatas segalanya, datang ke Kota Hagia dan menyelamatkan Keluarga Rosvena yang sedang dalam kesulitan saat itu, Tetua Rosvena mengungkapkan rasa terima kasihnya dan berjanji untuk menikahi Zoe dengan murid yang akan diterima oleh master tersebut di masa depan.

Tapi siapa tahu, guru tua itu tidak pernah menerima murid sampai lima tahun yang lalu, itu adalah Vinzo?

Karena itulah, hal pertama yang dilakukan Vinzo setelah turun gunung adalah menikahi Zoe!

Dia tahu bahwa dia tidak menyukai Zoe, begitupun Zoe yang tidak akan menyukai dirinya sendiri!

Pada titik ini, Zoe menatap Vinzo dengan marah.

Pria di depannya yang memiliki kontrak pernikahan dengannya, yang membuatnya tidak bisa mengendalikan nasibnya sendiri.

"Vinzo, sudah kujelaskan padamu di telepon tiga hari yang lalu, aku akan membantumu dengan urusan pekerjaan, aku juga akan mematuhi kontrak pernikahan, tapi, sampai saat itu, tolong kendalikan dirimu, aku Zoe Rosvena, bersedia menikahi seorang pecundang, tapi aku tidak akan pernah mau menikah dengan seorang pria bajingan!"

Zoe sangat marah, ketika dia memikirkan "istrinya", orang itu bahkan butuh bantuan koneksi untuk ikut program magang, bahkan dia menggoda perawat selama jam kerja, bagaimana mungkin Zoe tidak kesal.

Tapi Zoe tidak bisa menolak, kontrak pernikahan itu ditetapkan oleh kakeknya, tentu saja dia tidak bisa menolaknya.

Vinzo hendak menjelaskan beberapa patah kata ketika Zoe berbalik untuk pergi, namun, sebelum Zoe sempat bergerak, dia mendengar suara Vinzo di belakangnya.

"Kamu salah paham, aku turun gunung kali ini, bukan untuk menikahimu, tetapi untuk memutuskan pernikahan ini!"

Zoe terkejut, tubuhnya yang baru berputar segera berbalik lagi, matanya melotot untuk menatap Vinzo.

"Apa katamu?"

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

2499