Bab 8 Cemburu

by Muhammad Alwi 14:29,Aug 02,2022
Di sisi lain, sekelompok orang memasuki ruangan dan langsung dikejutkan oleh dekorasi mewah di dalamnya.

Gandhi sangat puas dengan apa yang dilihatnya ini, dia segera melambaikan tangannya dan meminta Fajol untuk mencari beberapa wanita cantik dan seksi untuk menemani.

Beberapa gadis lain segera cemburu.

"Aduh, Tuan Muda Tirto, kan sudah ada kami! Emang gak cukup ya?"

"Iya, memangnya kami ini kurang memuaskan?"

Fajol melihat situasi ini dengan puas, dia bangkit berdiri dan buru-buru keluar untuk mengatur semuanya.

Tepat ketika Fajol berjalan ke sudut koridor, dia melihat seorang wanita berpakaian sangat seksi dengan aura yang sangat menggoda.

Wangi yang keluar dari tubuh wanita itu, membuat nafsu Fajol langsung meledak.

Fajol berjalan tanpa sadar, mengulurkan tangannya dan menepuk tempat yang menarik matanya.

"Plakkk!"

Fajol menyentuhnya dengan satu tangan, wanita itu tentu saja terkejut.

"Nona manis, berapa semalam? Ayo ikut denganku."

“Bajingan! Kamu cari mati ya!” Ketika wanita itu mendengar kalimat barusan, dia kesal dan segera menampar Fajol.

Sebuah tamparan keras terdengar.

Setelah Fajol terdiam selama beberapa detik, dia kembali tersadar.

Dengan ekspresi muram di wajahnya, karena pengaruh minuman juga, dia segera menarik leher wanita itu, membalikan tubuhnya dan menamparnya "Wanita jalang, berani sekali kamu menamparku, kamu tidak tahu siapa aku ini?!"

Setelah menamparnya dua kali, Fajol mendorong wanita itu ke bawah, lalu berbalik dan pergi dengan ekspresi tidak senang di wajahnya, dia berjalan ke meja resepsionis, meminta beberapa wanita cantik lalu kembali ke ruangannya.

Melihat Fajol kembali dengan marah, dengan bekas tamparan di wajahnya, Gandhi tiba-tiba tertawa "Yo, Fajol, kenapa wajahmu itu, sepertinya kamu kena tampar setelah menggoda wanita ya?"

Fajol bahkan lebih kesal ketika mendengar Gandhi berkata seperti itu, Fajol memukul meja dan berteriak "Aku bertemu wanita jalang diluar sana, pura-pura sok polos di depanku, sudah kuberi pelajaran padanya!"

Vinzo melirik Fajol, mengangkat alisnya, dia memiliki firasat buruk, seolah-olah masalah akan datang.

...

Saat ini, di ruang tunggu yang luas, seorang wanita menangis sambil menutupi wajahnya.

“Bos Birkin, aku ini wanitamu, apa kamu tidak peduli jika aku diperlakukan seperti ini? Bajingan itu mengira aku wanita murahan, padahal aku ini kan wanitamu!” Wanita itu merengek, dia adalah wanita yang ditampar dua kali oleh Fajol!

Ada seorang pria yang duduk di sampingnya, memancarkan aura menakutkan, matanya melotot dan memperlihatkan tatapan mengerikan!

"Dari mana asal anak itu? Kenapa berani sekali!"

"Bos Birkin, bocah itu sepertinya datang bersama pria yang bernama Gandhi itu, dia punya uang dari keluarganya tapi tidak punya kekuatan." Manajer Rohma tersenyum, dia juga terlihat menakutkan saat ini.

Seorang bocah belum dewasa bahkan berani menyentuh wanita favorit Bos Birkin!

Sudah pasti cari mati!

Seperti yang diperkirakan, Dalgona segera bangkit berdiri seperti binatang buas, mengeluarkan aura mematikan yang berbahaya "Panggil pasukan untuk segera ikut denganku, akan ada tumpah darah hari ini!"

Dalgona berkata lalu berjalan menuju ruangan Vinzo, diikuti oleh sekelompok besar orang, semuanya terlihat garang.

...

Di ruangan Gandhi, semua orang bernyanyi dan bersenang-senang, beberapa wanita berkumpul di sekitar Gandhi dan Fajol, karena takut kesempatan mereka diambil oleh wanita lain.

Zaina hanya duduk di samping, jelas tidak tertarik dengan hiburan ini.

Zaina awalnya berpikir bahwa Gandhi setuju untuk membantunya mengurus kakak ipar tidak berguna ini, tapi kenapa sekarang dia malah bersenang-senang sendiri?

"Zaina, ayo kita pulang, sesuatu akan terjadi di sini." Kata Vinzo tiba-tiba.

Zaina melirik Vinzo "Hadeh, emangnya ada apa? Mau nakut-nakutin biar bisa pulang lebih cepat?"

Setelah selesai bicara, dia melihat yang lainnya di sekitar.

“Gajadi deh, ini membosankan, ayo pulang!” Zaina cemberut lalu segera bangkit dan berjalan keluar.

Vinzo melihat ekspresi kesal Zaina, menggelengkan kepalanya perlahan, dia mengikutinya.

Tetapi pada saat ini, ada suara langkah kaki terdengar dari luar ruangan.

Vinzo bergumam “Sepertinya sudah terlambat untuk pulang.”

“Zaina.” Vinzo menghentikan Zaina.

"Ahhh!" Zaina berbalik.

Detik berikutnya "Boom"!

Pintu ruangan itu tiba-tiba ditendang dengan paksa.

Pintu ruangan terbuka lebar, untungnya hanya menyerempat ujung hidung Zaina yang berdiri saat ini, lalu menempel langsung ke dinding.

Segera, Zaina berkeringat dingin!

Karena jika dia mengambil setengah langkah ke depan sekali lagi, dia akan langsung terkena dampak besar dari pintu yang didobrak paksa, mungkin wajahnya bisa jadi penuh darah!

Namun, dia kebetulan dihentikan oleh Vinzo!

Apakah ini benar sebuah kebetulan?

Selain takut, dia melihat Vinzo dengan cara yang berbeda lagi!

Saat ini, musik di dalam ruangan sudah mati, suara gaduh berhenti.

“Apa maksudnya? Gak liat aku lagi nyanyi?” Gandhi menoleh untuk melihat orang di pintu, tentu saja dia langsung mencaci.

Gandhi berdiri dengan ekspresi tidak senang, Fajol juga ikut berdiri, melihat orang yang datang.

Manajer Romha masuk, ekspresinya muram, tidak terlihat sopan seperti sebelumnya, dia menatap Gandhi, lalu menoleh, matanya tertuju pada Fajol, suaranya terdengar lantang "Nak, itu kamu kan?"

Fajol terkejut, Gandhi melihat bahwa itu adalah Manajer Romha, dia buru-buru menghampiri "Manajer Romha, ada apa, kenapa kamu mencari temanku?"

"Tuan Muda Tirto, sepertinya kamu tidak bisa ikut campur kali ini."

Begitu Manajer Romha selesai bicara, beberapa orang lainnya masuk.

Pria yang memimpin kali ini memancarkan aura mendominasi, di sebelahnya, wanita yang mengikutinya adalah wanita yang baru saja ditampar oleh Fajol!

“Benar itu dia?” Dalgona melirik wanita di sampingnya.

“Bos Birkin, benar itu dia!” Ada tatapan penuh kebencian dan kekejaman di mata wanita itu!

Tangan dan kaki Fajol tiba-tiba gemetar, ekspresi semua orang di dalam ruangan itu langsung berubah.

Bos Birkin!

Manajer Romha secara pribadi turun tangan, selain itu juga yang dikenal sebagai "Bos Birkin", siapa lagi kalau bukan Dalgona Birkin!

Ini adalah pria besar yang menguasai daerah di Distrik Eastwood!

Fajol sudah menampar wanitanya?

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

2499