Bab 5 Mengira dia tidak normal
by Summer
10:24,May 28,2021
Pandangan Hudson Huo langsung beralih ke bagian bawah tubuhnya.
Kylie Wen tersipu dan berbalik, "Intinya, aku tidak perlu diperiksa."
Dia memasukkan daftar itu ke tangannya, "Aku akan kembali, kalau tidak, aku benar-benar akan dipecat."
Hudson Huo menatap punggungnya, lalu tersenyum, dan menghentikannya.
"Kenapa lagi?"
"Kamu jelas tahu mana yang sakit, tentu kamu harus ke dokter."
"Ini bagaimana periksanya?" Kylie Wen kaget, siapa yang akan datang berobat untuk hal semacam ini?
Hudson Huo sangat keras kepala, "Aku yang menggendongmu masuk, atau kamu berjalan sendiri mengikutiku masuk?"
Melihat ekspresinya yang serius, Kylie Wen merasa bahwa dia sepertinya bukan menakut-nakutinya saja.
Setelah ragu sejenak, Kylie Wen dengan terpaksa mengikutinya ke departemen kebidanan.
Direktur departemen kebidanan memeriksanya secara pribadi.
Kylie Wen terbaring di atas tempat tidur pemeriksaan, rasa malu yang tak terkatakan.
Untungnya, Hudson Huo tidak mengikutinya masuk, kalau tidak, ini benar-benar....sangat memalukan.
Setelah pemeriksaan, dokter memintanya turun dan memakai celana.
Ketika dia membuka tirai, ia langsung mendapati Hudson Huo sedang duduk di sana.
Kata dokter : "Tuan muda ketiga, bagian bawah tubuh nona ini mengalami sedikit merah bengkak dan berdarah, ini mungkin disebabkan oleh hubungan intim yang keras tadi malam."
Kylie Wen menutup matanya dan merasa sangat malu.
Hudson Huo sangat tenang : "Perawatan seperti apa yang dibutuhkan?"
"Aku akan membuka resep obat untuknya, dan ingatlah untuk minum, lalu hubungan intim harus dikontrol selama beberapa waktu kedepan, sekalipun dibutuhkan, cobalah untuk tidak menggunakan alat yang menambah kesenangan."
Alat? Kylie Wen bertanya-tanya dalam hati, apakah dia menggunakan alat padanya tadi malam?
Kylie Wen melakukannya dalam keadaan setengah sadar, dan ada begitu banyak detail yang tidak dapat ia ingat sama sekali.
Jadi, pria ini tampak lembut dan anggun, tetapi ternyata dia pria tidak normal?
Dia membuka matanya untuk menatapnya.
Citra diri Hudson Huo langsung lenyap seketika.
Apa gunanya memiliki postur tubuh yang bagus? Apa gunanya memiliki wajah tampan? tetapi tidak normal?
Setelah keluar dari rumah sakit, Kylie Wen langsung mengambil obat darinya.
"Aku tidak akan menanggung biaya obat, karena lukaku disebabkan olehmu."
Dia memasukkan obat ke dalam tas, "Tuan Huo, kita sampai di sini saja, jangan pernah bertemu lagi dikemudian hari."
Dia berbalik dan hendak turun tangga.
Hudson Huo tersenyum sinis : "Kamu menipuku, lalu apa alasanmu untuk marah?"
Dasar tidak normal.
"Ini urusanku."
"Menurutku, karena kamu marah padaku, jadi ini adalah urusan kita berdua."
Kylie Wen tidak bisa berkata-kata, dia benar-benar pintar mencari topik pembicaraan.
"Jika kamu tidak bisa memberi tahu alasannya, maka besok, kuharap guru Wen bisa datang ke rumah sesuai dengan waktu yang ditentukan untuk mengajari Hayden."
"Sudah kukatakan, aku mengundurkan diri."
"Kalau gitu, guru Wen juga harus tahu bahwa apa yang kumiliki adalah cara untuk mencegahmu menjadi guru privat."
"Bukankah kamu ini keterlaluan?"
"Bukankah kamu yang menipuku terlebih dahulu?"
Kylie Wen sangat marah dan mendengus dingin : "Kalau begitu, aku mau menaikkan bayarannya."
"Apakah guru Wen ingin asal menaikkan bayaran?"
"Ya, benar."
"Silahkan, sebanyak yang kamu mau, tetapi sebaiknya kamu tidak terlambat."
Dia langsung menuruni tangga begitu selesai berbicara.
Setelah berjalan beberapa langkah, dia kembali berhenti, berbalik dan menatapnya : "Apa yang membuatmu marah?"
Kylie Wen langsung membuang muka.
"Katakan."
"Aku hanya tidak menyangka, tuan Huo yang tampak seperti seorang pria sejati, ternyata memiliki hobi khusus."
"Hobi khusus? apa itu?"
"Kamu....kamu melukaiku dengan memakai alat pada saat aku tertidur, dan kamu masih bisa berpura-pura tidak tahu?"
Hudson Huo mencibir, "Jadi, kamu kira kamu terluka oleh karena alat?"
"Apa maksudmu? dokter saja sudah berkata demikian, kedua telingaku mendengar dengan jelas."
"Itu hanya tebakan dokter, aku tidak akan memakai alat semacam itu."
"Lalu, dari mana lukaku?"
Hudson Huo mengangkat alisnya, berbalik, dan berkata sambil berjalan : "Ukuranku besar."
Kylie Wen tersipu dan berbalik, "Intinya, aku tidak perlu diperiksa."
Dia memasukkan daftar itu ke tangannya, "Aku akan kembali, kalau tidak, aku benar-benar akan dipecat."
Hudson Huo menatap punggungnya, lalu tersenyum, dan menghentikannya.
"Kenapa lagi?"
"Kamu jelas tahu mana yang sakit, tentu kamu harus ke dokter."
"Ini bagaimana periksanya?" Kylie Wen kaget, siapa yang akan datang berobat untuk hal semacam ini?
Hudson Huo sangat keras kepala, "Aku yang menggendongmu masuk, atau kamu berjalan sendiri mengikutiku masuk?"
Melihat ekspresinya yang serius, Kylie Wen merasa bahwa dia sepertinya bukan menakut-nakutinya saja.
Setelah ragu sejenak, Kylie Wen dengan terpaksa mengikutinya ke departemen kebidanan.
Direktur departemen kebidanan memeriksanya secara pribadi.
Kylie Wen terbaring di atas tempat tidur pemeriksaan, rasa malu yang tak terkatakan.
Untungnya, Hudson Huo tidak mengikutinya masuk, kalau tidak, ini benar-benar....sangat memalukan.
Setelah pemeriksaan, dokter memintanya turun dan memakai celana.
Ketika dia membuka tirai, ia langsung mendapati Hudson Huo sedang duduk di sana.
Kata dokter : "Tuan muda ketiga, bagian bawah tubuh nona ini mengalami sedikit merah bengkak dan berdarah, ini mungkin disebabkan oleh hubungan intim yang keras tadi malam."
Kylie Wen menutup matanya dan merasa sangat malu.
Hudson Huo sangat tenang : "Perawatan seperti apa yang dibutuhkan?"
"Aku akan membuka resep obat untuknya, dan ingatlah untuk minum, lalu hubungan intim harus dikontrol selama beberapa waktu kedepan, sekalipun dibutuhkan, cobalah untuk tidak menggunakan alat yang menambah kesenangan."
Alat? Kylie Wen bertanya-tanya dalam hati, apakah dia menggunakan alat padanya tadi malam?
Kylie Wen melakukannya dalam keadaan setengah sadar, dan ada begitu banyak detail yang tidak dapat ia ingat sama sekali.
Jadi, pria ini tampak lembut dan anggun, tetapi ternyata dia pria tidak normal?
Dia membuka matanya untuk menatapnya.
Citra diri Hudson Huo langsung lenyap seketika.
Apa gunanya memiliki postur tubuh yang bagus? Apa gunanya memiliki wajah tampan? tetapi tidak normal?
Setelah keluar dari rumah sakit, Kylie Wen langsung mengambil obat darinya.
"Aku tidak akan menanggung biaya obat, karena lukaku disebabkan olehmu."
Dia memasukkan obat ke dalam tas, "Tuan Huo, kita sampai di sini saja, jangan pernah bertemu lagi dikemudian hari."
Dia berbalik dan hendak turun tangga.
Hudson Huo tersenyum sinis : "Kamu menipuku, lalu apa alasanmu untuk marah?"
Dasar tidak normal.
"Ini urusanku."
"Menurutku, karena kamu marah padaku, jadi ini adalah urusan kita berdua."
Kylie Wen tidak bisa berkata-kata, dia benar-benar pintar mencari topik pembicaraan.
"Jika kamu tidak bisa memberi tahu alasannya, maka besok, kuharap guru Wen bisa datang ke rumah sesuai dengan waktu yang ditentukan untuk mengajari Hayden."
"Sudah kukatakan, aku mengundurkan diri."
"Kalau gitu, guru Wen juga harus tahu bahwa apa yang kumiliki adalah cara untuk mencegahmu menjadi guru privat."
"Bukankah kamu ini keterlaluan?"
"Bukankah kamu yang menipuku terlebih dahulu?"
Kylie Wen sangat marah dan mendengus dingin : "Kalau begitu, aku mau menaikkan bayarannya."
"Apakah guru Wen ingin asal menaikkan bayaran?"
"Ya, benar."
"Silahkan, sebanyak yang kamu mau, tetapi sebaiknya kamu tidak terlambat."
Dia langsung menuruni tangga begitu selesai berbicara.
Setelah berjalan beberapa langkah, dia kembali berhenti, berbalik dan menatapnya : "Apa yang membuatmu marah?"
Kylie Wen langsung membuang muka.
"Katakan."
"Aku hanya tidak menyangka, tuan Huo yang tampak seperti seorang pria sejati, ternyata memiliki hobi khusus."
"Hobi khusus? apa itu?"
"Kamu....kamu melukaiku dengan memakai alat pada saat aku tertidur, dan kamu masih bisa berpura-pura tidak tahu?"
Hudson Huo mencibir, "Jadi, kamu kira kamu terluka oleh karena alat?"
"Apa maksudmu? dokter saja sudah berkata demikian, kedua telingaku mendengar dengan jelas."
"Itu hanya tebakan dokter, aku tidak akan memakai alat semacam itu."
"Lalu, dari mana lukaku?"
Hudson Huo mengangkat alisnya, berbalik, dan berkata sambil berjalan : "Ukuranku besar."
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved