Bab 1 Tidak menjual diri

by Summer 10:24,May 28,2021
"Hmm....." Rasa sakit di bagian bawah tubuh membuat Kylie Wen sadar dari tidur.

Ruangan itu sangat gelap, tak bisa melihat apa pun.

Dia hanya bisa mendengar napas berat dari seorang pria, dan rasa sakit yang pria itu berikan pada dirinya.

Dia berusaha kuat mendorong jauh pria itu, namun kepalan tangannya seperti mengenai kapas, tidak berguna sama sekali.

Dia tidak bisa berteriak, dan hanya bisa berdoa dalam hati, agar pria itu segera menghentikan perbuatannya.

Gerakan pria itu membuatnya kembali pingsan.

Saat dia sadar kembali, langit sudah terang.

Kylie Wen membuka matanya, memandangi ruangan yang tampak asing ini, dan di benaknya muncul beberapa gambaran mengenai kejadian tadi malam.

Dia tiba-tiba duduk, dan merasakan sakit di bagian bawah tubuhnya.

Ketika turun dari atas tempat tidur, dia melihat sebuah noda merah tercetak di sprei, dia mengepalkan tangan.

Bukan mimpi.....

Pintu kamar mandi terbuka.

Seorang pria keluar dari kamar mandi.

Ketika dia melihat wajah pria itu, dia kaget dan terduduk di atas tempat tidur, kenapa dia orangnya?

Bagian bawah tubuh pria itu hanya terbungkus sehelai handuk mandi, dan meliriknya serta berkata dengan malas : "Sudah bangun?"

Kylie Wen menelan-nelan air ludah, dirinya sangat gugup, lalu bangkit berdiri dengan sekuat tenaga : "Tuan.....tuan Huo."

Pria itu menyeka tetesan air di rambutnya dan berkata : "Jika ada sesuatu yang ingin kamu katakan, maka katakanlah nanti, mandilah terlebih dahulu."

Kylie Wen menatap ke bawah : "Tidak perlu, aku....aku masih ada urusan, aku pamit dulu."

"Guru Wen, apakah tidak perlu penjelasan mengenai kejadian tadi malam?"

Wajah Kylie Wen seketika memerah, apakah hal semacam ini butuh penjelasan?

Apakah harus membuat laporan kepadanya bahwa dirinya minum terlalu banyak, dan tidak mengingat apa yang terjadi?

Kylie Wen menghela napas, mendongak dan menatap Hudson Huo : "Tuan Huo, tubuhku sangat bersih, tidak mengidap penyakit apa pun, selain itu, aku rasa tadi malam tuan Huo tidak dirugikan apa pun, jadi mengenai hal ini, bolehkah kita anggap seolah tidak pernah terjadi?"

Sebenarnya dia tampak percaya diri, namun dirinya mengatakan kalimat terakhirnya dengan takut.

"Aku tahu kamu sangat bersih, karena aku sudah melihatnya dengan mataku sendiri."

Wajah Kylie Wen sedikit memerah, pikirnya dalam hati bahwa hal itu tidak perlu dikatakan, betapa mencanggungkan.

"Penjelasan yang kumaksud adalah hanya ingin menanyakanmu apa yang perlu kulakukan untukmu, menurutku, kamu tidak akan meminta cek padaku."

Kylie Wen tertegun : "Aku tidak butuh apa pun, aku hanya berharap tuan Huo bisa merahasiakan hal ini."

"Hanya itu?"

"Ya." Jawab Kylie Wen dengan sungguh-sungguh.

Hudson Huo mengangkat alisnya dan menatap gadis kurus di depannya ini, lalu mengangguk tanpa ekspresi.

Kylie Wen mengambil pakaian dan tasnya, dan langsung meninggalkan kamar hotel.

Hudson Huo tersenyum sinis.

Wanita ini....menarik.

Hanya ada satu pemikiran di hati Kylie Wen, yaitu segera pergi dari sisi Hudson Huo.

Di kota Bei Cheng, CEO Emperor Emblem Corporation, Hudson Huo, yang baru berusia 27 tahun terkenal sebagai orang yang memiliki kekuasaan, kekayaan...dan bahaya.

Kata orang-orang, demi menduduki posisi sebagai CEO Emperor Emblem Corporation, dia tidak segan membunuh kakak tertuanya dan melumpuhkan kakak keduanya, hingga akhirnya berhasil menduduki posisi tersebut.

Jika ada seseorang yang tidak pernah Kylie Wen berani dambakan, maka orang itu pasti adalah tuan ketiga Huo.

Karena Emperor Emblem Corporation adalah musuh Perusahaan Besar Bai.

Dan Kylie Wen, selamanya tidak ingin berhubungan lagi dengan Perusahaan Besar Bai.

Setelah keluar dari hotel, Kylie Wen menampar dirinya sendiri.

"Apakah kamu gila, kenapa kamu melakukan ini....."

Jika hal ini diketahui oleh keluarga Bai....dia menggeleng-geleng kepala, benar-benar tidak ingin memikirkan konsekuensinya.

Ponselnya berdering saat ini.

Dia mengeluarkan ponselnya dan meliriknya, itu adalah panggilan dari Hudson Huo.

Jarinya bergemetar, ini adalah pertama kalinya nomor telepon Hudson Huo muncul di layar ponselnya.

Kenapa Hudson Huo meneleponnya?

Jika dirinya tidak menjawab panggilannya, apakah akan terlihat merasa bersalah?

Ketika nada dering telepon hampir berakhir, Kylie Wen langsung menekan tombol jawab : "Tuan Huo."

"Karena aku telah mengambil malam pertamamu, maka sebagai kompensasi, kamu boleh meminta satu permintaan dariku, kapan saja kamu bisa memintaku melakukan satu hal untukmu, kecuali memintaku untuk jatuh cinta padamu."

Kylie Wen tertegun sejenak, lalu berkata dengan dingin : "Tuan Huo, kurasa kamu telah salah paham, aku tidak menjual diri."

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

550