Bab 14 Hamil?
by Elisa
10:01,Jan 26,2021
Lucia tercengang, ia melihat Daniel berjalan keluar sambil membawa dokumennya, lalu berhenti sejenak di depan pintu, katanya, "CEO Pei ingin aku memecatmu, ia ingin agar kau bekerja di Pei's Corp.."
Lucia benar-benar sangat malu, dirinya yang biasanya sama sekali tidak berani berkata apapun di hadapan Carson yang sangat tegas itu, tiba-tiba langsung berkata panjang lebar dan bahkan telah salah sangka padanya, dan yang lebih menyedihkan lagi, saat Lucia hendak meminta maaf, Carson malah tidak menghiraukannya sama sekali!
Setelah bayangan Carson menghilang dari hadapan Lucia, barulah ia tersadar.
Duh!
Tapi Lucia tahu, Tommy ingin dirinya berada di Pei's Corp. agar lebih mudah dikontrol, Tommy juga tahu bahwa dengan sifat Lucia yang seperti ini, dia tidak akan pergi, oleh karena itu ia meminta Carson untuk memecatnya, licik sekali!
Tapi untung saja Carson cukup cerdik, tidak ingin kehilangan karyawan seperti Lucia yang sangat berpotensi!
Karena telah dinaikkan pangkatnya, kini Lucia bekerja dengan semakin giat. Meskipun ada beberapa rekan kerjanya yang tetap memandanginya dengan sorotan mata yang sama, tapi Lucia juga malas untuk memberikan penjelasan, tentu saja ia tidak akan mengatakan bahwa Tommy Pei adalah ayahnya.
Program yagn harus ditulis ulang juga telah ia selesaikan dalam waktu yang telah ditentukan, seminggu kemudian, barulah Lucia punya waktu senggang.
Tiba-tiba, Tommy meneleponnya, "Malam ini, berdandanlah yang cantik, CEO Gu akan datang ke rumah."
Belum sampai Lucia berkata apa-apa, telepon itu langsung dimatikan.
Lucia sangat benci dengan sifat Tommy yang "telah menentukan segalanya dan hanya ingin memberitahumu saja", ia benar-benar kesal sampai hampir membanting handphonenya sendiri.
Begitu pulang kerja, ia langsung pergi ke studio Olivia, karyawannya semua sudah pulang, hanya Olivia saja yang sedang bersih-bersih di sana. Begitu mendengar cerita Lucia, Olivia pun berkata, "Langsung bertemu begitu saja? Kalau tidak, aku temani saja bagaimana, agar kau lebih berani?"
Lucia menggeleng-gelengkan kepalanya, "Tak usah, aku juga tidak berniat untuk pergi."
Olivia tertawa, "Kalau kau tidak pergi, mungkin Tommy besok akan muncul di M.Z untuk menunggumu."
Lucia juga sangat galau, sambil mengambil tasnya, Olivia berkata, "Jangan pikirkan lagi, kalau mereka datang menyerang, kita lawan satu per satu saja sudah cukup! Ayo, kutraktir kau makan es krim terenak di kota ini!"
Lucia tersenyum kecut, "Datang bulanmu sudah selesai?"
"Sudah dari kapan hari! Apa kau sekarang yang datang bulan?"
Olivia hanya sekedar bertanya saja, tapi Lucia malah tercengang, "Hari ini tanggal berapa?"
"Lima belas, kenapa?"
Tanggal lima belas, tunggu, bukankah seharusnya ia datang bulan sejak minggu lalu? Biasanya selalu tepat waktu!
Melihat ekspresi wajah Lucia yang berubah, Olivia pun berpura-pura tidak sengaja menyenggolnya dan berkata sambil tertawa, "Terlambat? Ckck, jangan-jangan kau hamil?"
Tiba-tiba Lucia pun teringat akan kejadian tabrakan mobil hari itu......
Ia bilang ia akan meminum obat anti hai, tapi...... dia, lupa, untuk, meminumnya!
Melihat wajah Lucia yang semakin muram, Olivia pun mencubit pipi Lucia dan berkata, "Hanya bercanda saja, tidak marah kan?"
Tiba-tiba Lucia pun menghentikan langkah kakinya, pandangannya kosong, "Jangan-jangan aku benar-benar hamil!"
"Mana mungkin!" Begitu melihat wajah Lucia yang tampak serius itu, Olivia pun terkejut bukan kepalang, "Sebelum kau dan Noah putus, kalian melakukannya? Apa kau ini gila, kenapa kau memberikan itumu padanya!"
"Bukan dia!"
"Apa? Kalau begitu siapa?"
"A...... Aku juga tidak tahu."
"Lucia Tong, apa kau ini gila?" suara nyaring Olivia itu hampir bisa didengar oleh seluruh orang yang berada di plaza itu.
Lucia segera membungkam mulut Olivia, "Apa hal itu penting sekarang? Tidak bisa, aku harus pergi membeli tespek!"
Olivia menariknya, "Tespek apanya! Langsung ke rumah sakit!"
"Hei, tidak perlu kan?"
"Perlu!"
"Apa kau ingin mengambil kesempatan ini untuk bertemu dengan Dokter Lan?"
"Itu...... itu hanya sekalian saja." kata Olivia sambil memaksa Lucia untuk masuk ke dalam mobil, setelah itu ia pun langsung menginjak gas mobilnya.
Lucia benar-benar sangat malu, dirinya yang biasanya sama sekali tidak berani berkata apapun di hadapan Carson yang sangat tegas itu, tiba-tiba langsung berkata panjang lebar dan bahkan telah salah sangka padanya, dan yang lebih menyedihkan lagi, saat Lucia hendak meminta maaf, Carson malah tidak menghiraukannya sama sekali!
Setelah bayangan Carson menghilang dari hadapan Lucia, barulah ia tersadar.
Duh!
Tapi Lucia tahu, Tommy ingin dirinya berada di Pei's Corp. agar lebih mudah dikontrol, Tommy juga tahu bahwa dengan sifat Lucia yang seperti ini, dia tidak akan pergi, oleh karena itu ia meminta Carson untuk memecatnya, licik sekali!
Tapi untung saja Carson cukup cerdik, tidak ingin kehilangan karyawan seperti Lucia yang sangat berpotensi!
Karena telah dinaikkan pangkatnya, kini Lucia bekerja dengan semakin giat. Meskipun ada beberapa rekan kerjanya yang tetap memandanginya dengan sorotan mata yang sama, tapi Lucia juga malas untuk memberikan penjelasan, tentu saja ia tidak akan mengatakan bahwa Tommy Pei adalah ayahnya.
Program yagn harus ditulis ulang juga telah ia selesaikan dalam waktu yang telah ditentukan, seminggu kemudian, barulah Lucia punya waktu senggang.
Tiba-tiba, Tommy meneleponnya, "Malam ini, berdandanlah yang cantik, CEO Gu akan datang ke rumah."
Belum sampai Lucia berkata apa-apa, telepon itu langsung dimatikan.
Lucia sangat benci dengan sifat Tommy yang "telah menentukan segalanya dan hanya ingin memberitahumu saja", ia benar-benar kesal sampai hampir membanting handphonenya sendiri.
Begitu pulang kerja, ia langsung pergi ke studio Olivia, karyawannya semua sudah pulang, hanya Olivia saja yang sedang bersih-bersih di sana. Begitu mendengar cerita Lucia, Olivia pun berkata, "Langsung bertemu begitu saja? Kalau tidak, aku temani saja bagaimana, agar kau lebih berani?"
Lucia menggeleng-gelengkan kepalanya, "Tak usah, aku juga tidak berniat untuk pergi."
Olivia tertawa, "Kalau kau tidak pergi, mungkin Tommy besok akan muncul di M.Z untuk menunggumu."
Lucia juga sangat galau, sambil mengambil tasnya, Olivia berkata, "Jangan pikirkan lagi, kalau mereka datang menyerang, kita lawan satu per satu saja sudah cukup! Ayo, kutraktir kau makan es krim terenak di kota ini!"
Lucia tersenyum kecut, "Datang bulanmu sudah selesai?"
"Sudah dari kapan hari! Apa kau sekarang yang datang bulan?"
Olivia hanya sekedar bertanya saja, tapi Lucia malah tercengang, "Hari ini tanggal berapa?"
"Lima belas, kenapa?"
Tanggal lima belas, tunggu, bukankah seharusnya ia datang bulan sejak minggu lalu? Biasanya selalu tepat waktu!
Melihat ekspresi wajah Lucia yang berubah, Olivia pun berpura-pura tidak sengaja menyenggolnya dan berkata sambil tertawa, "Terlambat? Ckck, jangan-jangan kau hamil?"
Tiba-tiba Lucia pun teringat akan kejadian tabrakan mobil hari itu......
Ia bilang ia akan meminum obat anti hai, tapi...... dia, lupa, untuk, meminumnya!
Melihat wajah Lucia yang semakin muram, Olivia pun mencubit pipi Lucia dan berkata, "Hanya bercanda saja, tidak marah kan?"
Tiba-tiba Lucia pun menghentikan langkah kakinya, pandangannya kosong, "Jangan-jangan aku benar-benar hamil!"
"Mana mungkin!" Begitu melihat wajah Lucia yang tampak serius itu, Olivia pun terkejut bukan kepalang, "Sebelum kau dan Noah putus, kalian melakukannya? Apa kau ini gila, kenapa kau memberikan itumu padanya!"
"Bukan dia!"
"Apa? Kalau begitu siapa?"
"A...... Aku juga tidak tahu."
"Lucia Tong, apa kau ini gila?" suara nyaring Olivia itu hampir bisa didengar oleh seluruh orang yang berada di plaza itu.
Lucia segera membungkam mulut Olivia, "Apa hal itu penting sekarang? Tidak bisa, aku harus pergi membeli tespek!"
Olivia menariknya, "Tespek apanya! Langsung ke rumah sakit!"
"Hei, tidak perlu kan?"
"Perlu!"
"Apa kau ingin mengambil kesempatan ini untuk bertemu dengan Dokter Lan?"
"Itu...... itu hanya sekalian saja." kata Olivia sambil memaksa Lucia untuk masuk ke dalam mobil, setelah itu ia pun langsung menginjak gas mobilnya.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved