Bab 8 Nona Besar Keluarga Pei

by Elisa 10:01,Jan 26,2021
Seorang ayah yang sudah lama tidak dia temui malah langsung membahas pernikahannya saat baru bertemu kembali, bahkan mengatakan ini adalah perjodohan yang sudah ditetapkan saat ibunya masih hidup, Lucia Tong merasa lucu saat mendengarnya.
"Kalau memang seperti itu, ibuku tidak mungkin tidak akan mengungkitnya padaku." Lucia Tong langsung pergi setelah tertawa sinis.
Tommy Pei menghadangnya: "Itu karena kamu masih kecil, saat kamu tumbuh besar, ibumu pasti akan mengatakannya padamu." Setelah mengatakan ucapan ini, sang pria sepertinya merasa sedikit menyesal, "Tapi sayangnya, dia tidak sempat bertahan hidup sampai kamu tumbuh dewasa."
Amarah di hatinya Lucia Tong langsung meningkat pesat, berkata dengan dingin: "Kalau bisa, buat ibuku mengatakannya padaku dengan mulutnya sendiri!"
"Kamu!" Tommy Pei akhirnya kehilangan kesabaran, berkata dengan wajah yang galak, "Aku adalah ayahmu, mau tidak mau kamu tetap harus menjalankan pernikahan ini!"
Lucia Tong melihat orang yang berekspresi galak di depan mata ini, sang pria masih sama seperti dulu, hal yang telah dia putuskan bagaikan titah yang diucapkan seorang kaisar, membuat Lucia Tong merasa sangat kesal.
Setelah bersusah payah melakukan perlawanan melepaskan diri dari cengkramannya, dia berkata sambil tertawa: "Aku bermarga Tong, kamu bermarga Pei, kamu bukanlah ayahku!"
Saat ucapannya baru terlontarkan, Tommy Pei mengangkat tangan menamparnya dengan kuat: "Semakin lama semakin durhaka!"
Lucia Tong menutup wajahnya, tepat saat hendak berkata, kepalanya tiba-tiba bersinar, sepertinya telah menyadari sesuatu dalam seketika, pemikiran yang tiba-tiba muncul ini membuat amarahnya sedikit mereda: "Jangan-jangan karena harga saham Pei's Corp anjlok, makanya CEO Pei hendak meniru pernikahan politik seperti di masa kerajaan kuno, dan menggunakan pernikahan ini untuk mengatasi masalah kekurangan dana bukan?"
Masalah yang diresahkan Tommy Pei telah terungkap, membuat raut wajahnya lebih garang.
Sedangkan Lucia Tong malah tiba-tiba tertawa: "Kenapa, putri CEO Pei tidak bersedia menikah? Itu pun gara-gara didikanmu yang tidak tepat, daripada berbasa-basi dengan putri orang lain di sini, kamu lebih baik pulang dan mendidik putrimu baik-baik!"
"Kamu!"
Tommy Pei merasa sangat kesal hingga hendak kembali menamparnya, tapi malah dihadang oleh Lucia Tong, tenaga sang wanita begitu besar, setengah sisi wajah yang memiliki cap merah terlihat cantik, tapi tatapan matanya malah sangat tajam: "Sebuah tamparan tadi anggap saja sebagai tebusan bagimu yang telah mengkontribusikan sebutir sperma, kalau ingin mencari putri, carilah di rumahmu!"
Lucia Tong membalikkan badan dan pergi dengan cepat.
Tommy Pei memberikan isyarat tatapan mata pada sang supir, si supir maju ke depan, lalu memeluknya dari belakang, langsung menariknya menaiki mobil dengan tanpa ragu.
"Apa yang kamu lakukan? Apa yang kalian lakukan? Tolo...... Hmm——"
Pintu mobil langsung tertutup dalam waktu singkat, Lucia Tong meraba tasnya, setelah itu baru kembali teringat, ponselnya masih belum diambil kembali!
…………
Gavin Gu menunggunya sampai merasa bosan, makanya mengambil ponsel Lucia Tong dan membuka kunci layar, lalu menghapus foto Lucia Tong dan Noah Rong selembar demi selembar.
"Paman, mampus kamu."
Sofia Gu entah sejak kapan mulai masih ke dalam ruang VIP secara diam-diam, membuat Gavin Gu terkejut.
Gavin Gu menyimpan ponsel itu: "Kenapa kamu datang ke sini?"
Sofia Gu melemparkan tasnya ke kursi, lalu berkata sambil duduk: "Sekretaris Xia bilang kamu ada janji pertemuan jam 7 malam ini, aku merasa sangat penasaran, makanya datang sebenarnya perempuan seperti apa yang bisa membuatmu tertarik, tapi sungguh tidak kusangka, sekarang sudah jam 8, orangnya malah belum datang juga." Sang gadis menopang dagunya dengan tangan, berkata dengan serius sambil melihat Gavin Gu, "Mampus kamu, kamu telah diabaikannya."
Saat si gadis berkata, Gavin Gu spontan melirik jam tangannya sekilas, jam tangan menunjukkan waktu sudah jam 20.01.
Keningnya sedikit berkerut, sialan, beraninya wanita itu mengabaikanku!
Sofia Gu merasa senang di atas penderitaannya, dia melirik ke ponsel sekilas saat berjalan masuk tadi, meskipun tidak bisa melihat dengan jelas foto yang ada di dalam ponsel, tapi secara kasar bisa melihat itu adalah gambar sepasang pria dan wanita, dan pria itu pasti bukanlah Gavin Gu.
Sang gadis menghela napas: "Sungguh tak kusangka ternyata pamanku tidak bersedia menikahi Nona Pei karena mencintai seorang wanita yang telah bersuami!"
Raut wajah Gavin Gu menjadi galak.
Sofia Gu lanjut berkata: "Kalaupun dia belum menikah, perempuan itu pasti memiliki pacar bukan? Paman, seleramu telah berubah?"
Raut wajah Gavin Gu menjadi garang: "Dia tidak memiliki pacar."
"Benarkah?" Sofia Gu mendekat dan bertanya dengan penasaran, "Sudah putus karena ulahmu? Cepat katakan padaku apa taktik rahasiamu dalam mengejar seorang perempuan, cepat katakan padaku, Paman, cepat katakan, agar aku bisa mempelajari beberapa taktikmu!"
Sang gadis terus mengayunkan lengannya, Gavin Gu mendadak berdiri. Tepat pada saat ini, Robert Xia berlari masih dengan napas terngah-engah, saat melihat Gavin Gu, dia langsung berkata: "CEO Gu, tuan besar menyuruhmu segera pulang. Katanya CEO Pei telah membawakan Nona Pei datang ke rumah."
Gavin Gu memalingkan kepala: "Bukankan masalah ini sudah berakhir?"
Robert Xia menggelengkan kepalanya: "CEO Pei telah salah kira, yang ingin dinikahkan denganmu bukan Mia Pei, melainkan nona besar Pei, saat ini harusnya mereka sedang di perjalanan menuju kediaman keluarga Gu."
Gavin Gu mengerutkan kening, dia tidak pernah mendengar keluarga Pei masih ada seorang putri tertua.
…………
Tommy Pei awalnya memang berniat membawa Lucia Tong pergi ke kediaman keluarga Gu, tapi Lucia Tong hampir merusak mobil hingga setengah hancur di tengah perjalanan, makanya Tommy Pei ujung-ujungnya memutuskan mengurung Lucia Tong di kediaman keluarga Pei, dan pergi ke kediaman keluarga Gu seorang diri.
Saat Mia Pei membuka pintu masuk ke rumah, Lucia Tong sudah terkurung di dalam kamar selama sejam lebih, dia berjalan ke hadapan Lucia Tong dengan penuh amarah.
Lucia Tong berdiri: "Kenapa, ingin berkelahi?"
Mia Pei berusaha menahan amarahnya sekuat tenaga: "Memangnya aku harus balas menggigit anjing yang telah menggigitku? Kukatakan padamu, kamu harus menjalankan pernikahan ini! Kalau bukan karena kamu menguak video itu, keluarga Gu tidak akan membatalkan perjodohan ini, Zhenyi Corp pun tidak akan menarik seluruh investasinya, dan perusahaan milik ayah tidak akan mengalami krisis!"
Lucia Tong awalnya masih berniat untuk bertengkar, tapi setelah mendengar ucapannya ini, dia tiba-tiba tertawa.
"Kamu, apa yang kamu tertawakan?" Mia Pei melongo melihat Lucia Tong yang tertawa terbahak-bahak tak terhentikan itu.
Lucia Tong masih tetap tertawa sambil berkata: "Aku awalnya mengira kamulah yang tidak ingin menikah, tidak disangka ternyata kamu telah diputusin! Mia, tak kusangka kamu akan berakhir seperti ini juga! Inilah hasil yang kamu tanam sendiri, memakannya sampai menangis pun tetap harus kamu makan sampai habis!

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

275