Bab 31 Tuan Besar Utama

Darah segar mengalir keluar, warna merahnya menusuk mata.

Ia menggenggam jarinya dan menyembunyikannya ke dalam saku, bersamaan dengan sifat keras kepalanya.

Pakaian yang dikenakannya berwarna putih. Segaris warna merah terang berbekas di sana, bak sekuntum bunga plum yang mekar di tengah salju.

"Aduh, sudah tidak bisa makan, kamu hanya bisa memakannya di kantor. Ingat, jangan makan makanan yang terlalu berminyak, tidak baik untuk tubuh."

Dia masih tetap tersenyum kepadanya....