Bab 5 Amanah dari abah Malik.
by Taurus girls
08:49,Aug 04,2023
Begitu sampai di rumah Abah memanggil ku katanya ada yang mau di bicarakan.
"Humaira... Sini nak,Abah dan Ummi ada yang ingin kami sampaikan sama kamu,Nak..!!"aku bergegas menghampiri Abah dan Ummi.
"Iya Abah..."Abah memberikan sebuah map yang isinya saya sendiri belum tau."apa ini Abah."
"Sekitar 2 tahun lalu Abah bertemu dengan teman lama namanya Pak Hendra,kebetulan beliau itu menawarkan kerjasama untuk mendirikan sebuah perusahaan,pas waktu itu Abah juga punya modal lumayan banyak, Abah terima saja tawarannya,tapi Pak Hendra sekarang sudah kembali menjalankan bisnisnya di luar negeri,akhirx perusahaan itu Abah yang miliki dan mengoperasikannya sendiri,itu surat suratnya lengkap dengan akta kepemilikannya,semua atas namamu nak."
"Abah... Kok namanya sama dengan nama resto pakai Triple Al ."aku langsung membuka map tersebut.
"Iya Nak ... Namanya Abah samakan saja dengan nama resto kita,biar gampang orang mengingatnya, Restoran Triple Al dan Fruit Triple Al Group itu semua atas nama kamu. Nak,tolong di jaga dengan baik dan di jalankan dengan semaksimal mungkin ,karna di sana banyak karyawan menggantungkan hidup demi menafkahi keluarganya."
"Terimakasih banyak Abah.... atas amanah yang diberikan, in syaa Allah Humaira akan menjaganya dengan baik ."aku memeluk Abah dan Ummi,tak terasa air mataku menetes.Aku terharu ternyata selama ini Abah selalu memikirkan kehidupanku dan kedua buah hatiku.
"Nak.. itu alamat perusahaan di Malang tidak jauh dari rumah kita yang di sana, kenapa Abah memilih tempat untuk perusahaannya di sana, karena mayoritas penduduk di daerah Malang itu menggantungkan hidup mereka dari hasil kebun buah.oh ya...kalau ada waktu senggang tolong kamu tinjau langsung ke perusahaan, walaupun sudah ada orang yang Abah percayakan,kamu tetap harus pantau langsung karena itu sudah menjadi tanggung jawabmu untuk menjalankan perusahaan,kamu kan Direktur utamanya."
"Iya Abah... In syaa Allah dalam waktu dekat ini, Humaira akan ke sana untuk meninjau langsung perusahaan yang Abah amanah kan."Setelah bercerita dengan Abah dan Ummi,aku langsung masuk ke kamar.Abah sama Ummi juga masuk istirahat di kamar yang biasa mereka gunakan saat datang berkunjung ke kediaman kami.
Waktu acara ulang tahunku kemarin mas Brian memberikan sebuah kotak kado,coba aku cek dulu apa sebenarnya isi kadonya.Waow,isinya satu set perhiasan yang sangat indah dan tentunya harganya sangat fantastis, mencapai angka milyaran.Mas Brian tau saja kalau selama ini saya sangat mengidam idamkan perhisan ini,maklum perhiasan ini menjadi perbincangan para kaum hawa karena desainnya yang indah dan tentu harganya juga.
Aku selalu berdoa memohon kepada Allah agar rumah tangga kami langgeng sampai maut yang memisahkan, aamiin.
Kring.
Kring.
Terdengar Bunyi notifikasi panggilan masuk,oh ini nomornya mertua ada apa ya.
"Assalamualaikum Maa..."aku menyapa mamanya Mas Brian.
"Waallaikum salam....tolong sampaikan kepada Brian sebentar malam ke rumah ya."
"Baik ma.. nanti Humaira sampaikan." Mamanya mas Brian langung memutuskan sambungan teleponnya secara sepihak.
Ini kok ramai sekali di luar, ternyata kedua buah hatiku Almeera dan Al Jazair sudah pulang di jemput sama Abah, mereka berdua lagi bersenda gurau dengan penuh kehangatan di ruang keluarga ,mereka semua lagi asik mengobrol dan menonton serial acara televisi yang sedang disiarkan secara langsung oleh salah satu stasiun televisi swasta di negeri ini,ada Ummi juga sudah bergabung, aku menghampiri ikut gabung bersama mereka semua.Ada saja yang di bahas kedua buah hatiku , Almeera dan Al Jazair menceritakan semua kegiatan mereka di sekolah tadi.
"Kakek... nanti kalau liburan kakak sama adik mau main ke rumah kakek,"
"Iya...nanti kalau sudah liburan kalian datang kunjungi kakek sama nenek di kampung,nanti kita pergi panen buah di kebun sekalian kita pancing ikan di tambak."Abah senang sekali kalau sudah ber senda gurau dengan ke dua buah hatiku.
Tidak lupa aku mengingatkan kedua buah hatiku untuk segera istirahat karena nanti malam kami mau berkunjung ke rumah orang tuanya Mas Brian.Aku juga memberitahu Abah dan Ummi kalau sebentar malam kami mau berkunjung ke rumahnya mertua.
Ini sudah jam 4 sore sebentar lagi mas Brian sampai.
"Assalamualaikum...."terdengar suara Mas Brian mengucap salam.
"Waallaikum salam, Mas.. " Aku menyalami tangannya mas Brian, kami masuk beriringan menuju ruang keluarga di sana ada Abah sama Ummi juga kedua buah hatiku mereka lagi bercerita sambil bercanda.Mas Brian tidak lupa menyalami kedua orang tuaku.
"Mas...tadi mama telepon katanya sebentar malam kita di suruh ke sana kira kira ada apa ya."
"Maaf Bunda...Mas juga tidak tau,biarlah nanti kalau sudah di sana Mama sama Papa pasti bemberitahu kita."Mas Brian langsung pamit sama Abah dan Ummi, masuk ke kamar untuk membersihkan diri lalu istirahat sejenak sambil menunggu waktu shalat Maghrib.
"Mas... Akhir-akhir ini Bunda sering perhatikan, Mas itu kelihatannya lelah sekali,apa ada masalah di kantor."tanyaku penuh selidik, penasaran karena setiap pulang kantor wajah Mas Brian nampak kelelahan sekali.
"Kalau masalah serius sih,tidak ada...!!hanya banyak laporan yang harus Mas revisi ,maklum perusahaan Mas kan bergerak di bidang konstruksi dan bangunan, jadi setiap ada pembaruan kontrak kita harus merevisi laporan, terutama bagian keuangan."sahutnya sambil tersenyum berusaha menenangkan hatiku, agar tidak mengkhawatirkannya.
"Oh begitu ya,Mas...!!yah, sudah...aku tinggal dulu ya mau mandi ini sudah sore.."tanpa menunggu jawaban dari Mas Brian Aku langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri karena sebentar lagi sudah memasuki waktunya shalat Maghrib.Setelah kami melaksanakan shalat Maghrib berjamaah aku menyuruh anak anak ku untuk siap siap karena sebentar lagi kami mau berkunjung ke rumah orang tuanya Mas Brian, walaupun kedua orang tua Mas Brian tidak menerima kedua buah hatiku dengan sepenuh hati tapi aku selalu mengajarkan kepada mereka untuk selalu menghargai dan menghormati orang yang lebih tua dari mereka.
"Kakak... adik...ayo,kalian berdua siap siap, kita semua akan pergi menemui opa Sam oma sekarang."pintaku kepada kedua buah hatiku itu dengan lembut.
"Iya bunda..."Almeera dan Al Jazair melesat ke dalam kamar mereka masing-masing untuk mengganti pakaian yang mereka berdua kenakan dengan pakaian yang lebih pantas.
Mas Brian sudah menunggu di depan mobil,aku menyuruh Almeera dan Al Jazair untuk segera masuk ke dalam mobil,aku pun segera masuk duduk di sampingnya tempat duduknya Mas Brian.Setelah memastikan Kami semua sudah duduk dengan nyaman, dengan setengah berlari, Mas Radit mengitari setengah badan mobil dan hap, dengan sekali hentakan tubuhnya Mas Brian sudah duduk di bangku balik kemudi.
Sepanjang jalan menuju ke kediaman ke dua orang tuanya Mas Brian,aku hanya diam saja, memikirkan apa yang akan di sampaikan oleh ke dua mertuaku itu, karena tidak biasanya mereka memanggil kami dengan secara mendadak seperti ini.
"Humaira... Sini nak,Abah dan Ummi ada yang ingin kami sampaikan sama kamu,Nak..!!"aku bergegas menghampiri Abah dan Ummi.
"Iya Abah..."Abah memberikan sebuah map yang isinya saya sendiri belum tau."apa ini Abah."
"Sekitar 2 tahun lalu Abah bertemu dengan teman lama namanya Pak Hendra,kebetulan beliau itu menawarkan kerjasama untuk mendirikan sebuah perusahaan,pas waktu itu Abah juga punya modal lumayan banyak, Abah terima saja tawarannya,tapi Pak Hendra sekarang sudah kembali menjalankan bisnisnya di luar negeri,akhirx perusahaan itu Abah yang miliki dan mengoperasikannya sendiri,itu surat suratnya lengkap dengan akta kepemilikannya,semua atas namamu nak."
"Abah... Kok namanya sama dengan nama resto pakai Triple Al ."aku langsung membuka map tersebut.
"Iya Nak ... Namanya Abah samakan saja dengan nama resto kita,biar gampang orang mengingatnya, Restoran Triple Al dan Fruit Triple Al Group itu semua atas nama kamu. Nak,tolong di jaga dengan baik dan di jalankan dengan semaksimal mungkin ,karna di sana banyak karyawan menggantungkan hidup demi menafkahi keluarganya."
"Terimakasih banyak Abah.... atas amanah yang diberikan, in syaa Allah Humaira akan menjaganya dengan baik ."aku memeluk Abah dan Ummi,tak terasa air mataku menetes.Aku terharu ternyata selama ini Abah selalu memikirkan kehidupanku dan kedua buah hatiku.
"Nak.. itu alamat perusahaan di Malang tidak jauh dari rumah kita yang di sana, kenapa Abah memilih tempat untuk perusahaannya di sana, karena mayoritas penduduk di daerah Malang itu menggantungkan hidup mereka dari hasil kebun buah.oh ya...kalau ada waktu senggang tolong kamu tinjau langsung ke perusahaan, walaupun sudah ada orang yang Abah percayakan,kamu tetap harus pantau langsung karena itu sudah menjadi tanggung jawabmu untuk menjalankan perusahaan,kamu kan Direktur utamanya."
"Iya Abah... In syaa Allah dalam waktu dekat ini, Humaira akan ke sana untuk meninjau langsung perusahaan yang Abah amanah kan."Setelah bercerita dengan Abah dan Ummi,aku langsung masuk ke kamar.Abah sama Ummi juga masuk istirahat di kamar yang biasa mereka gunakan saat datang berkunjung ke kediaman kami.
Waktu acara ulang tahunku kemarin mas Brian memberikan sebuah kotak kado,coba aku cek dulu apa sebenarnya isi kadonya.Waow,isinya satu set perhiasan yang sangat indah dan tentunya harganya sangat fantastis, mencapai angka milyaran.Mas Brian tau saja kalau selama ini saya sangat mengidam idamkan perhisan ini,maklum perhiasan ini menjadi perbincangan para kaum hawa karena desainnya yang indah dan tentu harganya juga.
Aku selalu berdoa memohon kepada Allah agar rumah tangga kami langgeng sampai maut yang memisahkan, aamiin.
Kring.
Kring.
Terdengar Bunyi notifikasi panggilan masuk,oh ini nomornya mertua ada apa ya.
"Assalamualaikum Maa..."aku menyapa mamanya Mas Brian.
"Waallaikum salam....tolong sampaikan kepada Brian sebentar malam ke rumah ya."
"Baik ma.. nanti Humaira sampaikan." Mamanya mas Brian langung memutuskan sambungan teleponnya secara sepihak.
Ini kok ramai sekali di luar, ternyata kedua buah hatiku Almeera dan Al Jazair sudah pulang di jemput sama Abah, mereka berdua lagi bersenda gurau dengan penuh kehangatan di ruang keluarga ,mereka semua lagi asik mengobrol dan menonton serial acara televisi yang sedang disiarkan secara langsung oleh salah satu stasiun televisi swasta di negeri ini,ada Ummi juga sudah bergabung, aku menghampiri ikut gabung bersama mereka semua.Ada saja yang di bahas kedua buah hatiku , Almeera dan Al Jazair menceritakan semua kegiatan mereka di sekolah tadi.
"Kakek... nanti kalau liburan kakak sama adik mau main ke rumah kakek,"
"Iya...nanti kalau sudah liburan kalian datang kunjungi kakek sama nenek di kampung,nanti kita pergi panen buah di kebun sekalian kita pancing ikan di tambak."Abah senang sekali kalau sudah ber senda gurau dengan ke dua buah hatiku.
Tidak lupa aku mengingatkan kedua buah hatiku untuk segera istirahat karena nanti malam kami mau berkunjung ke rumah orang tuanya Mas Brian.Aku juga memberitahu Abah dan Ummi kalau sebentar malam kami mau berkunjung ke rumahnya mertua.
Ini sudah jam 4 sore sebentar lagi mas Brian sampai.
"Assalamualaikum...."terdengar suara Mas Brian mengucap salam.
"Waallaikum salam, Mas.. " Aku menyalami tangannya mas Brian, kami masuk beriringan menuju ruang keluarga di sana ada Abah sama Ummi juga kedua buah hatiku mereka lagi bercerita sambil bercanda.Mas Brian tidak lupa menyalami kedua orang tuaku.
"Mas...tadi mama telepon katanya sebentar malam kita di suruh ke sana kira kira ada apa ya."
"Maaf Bunda...Mas juga tidak tau,biarlah nanti kalau sudah di sana Mama sama Papa pasti bemberitahu kita."Mas Brian langsung pamit sama Abah dan Ummi, masuk ke kamar untuk membersihkan diri lalu istirahat sejenak sambil menunggu waktu shalat Maghrib.
"Mas... Akhir-akhir ini Bunda sering perhatikan, Mas itu kelihatannya lelah sekali,apa ada masalah di kantor."tanyaku penuh selidik, penasaran karena setiap pulang kantor wajah Mas Brian nampak kelelahan sekali.
"Kalau masalah serius sih,tidak ada...!!hanya banyak laporan yang harus Mas revisi ,maklum perusahaan Mas kan bergerak di bidang konstruksi dan bangunan, jadi setiap ada pembaruan kontrak kita harus merevisi laporan, terutama bagian keuangan."sahutnya sambil tersenyum berusaha menenangkan hatiku, agar tidak mengkhawatirkannya.
"Oh begitu ya,Mas...!!yah, sudah...aku tinggal dulu ya mau mandi ini sudah sore.."tanpa menunggu jawaban dari Mas Brian Aku langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri karena sebentar lagi sudah memasuki waktunya shalat Maghrib.Setelah kami melaksanakan shalat Maghrib berjamaah aku menyuruh anak anak ku untuk siap siap karena sebentar lagi kami mau berkunjung ke rumah orang tuanya Mas Brian, walaupun kedua orang tua Mas Brian tidak menerima kedua buah hatiku dengan sepenuh hati tapi aku selalu mengajarkan kepada mereka untuk selalu menghargai dan menghormati orang yang lebih tua dari mereka.
"Kakak... adik...ayo,kalian berdua siap siap, kita semua akan pergi menemui opa Sam oma sekarang."pintaku kepada kedua buah hatiku itu dengan lembut.
"Iya bunda..."Almeera dan Al Jazair melesat ke dalam kamar mereka masing-masing untuk mengganti pakaian yang mereka berdua kenakan dengan pakaian yang lebih pantas.
Mas Brian sudah menunggu di depan mobil,aku menyuruh Almeera dan Al Jazair untuk segera masuk ke dalam mobil,aku pun segera masuk duduk di sampingnya tempat duduknya Mas Brian.Setelah memastikan Kami semua sudah duduk dengan nyaman, dengan setengah berlari, Mas Radit mengitari setengah badan mobil dan hap, dengan sekali hentakan tubuhnya Mas Brian sudah duduk di bangku balik kemudi.
Sepanjang jalan menuju ke kediaman ke dua orang tuanya Mas Brian,aku hanya diam saja, memikirkan apa yang akan di sampaikan oleh ke dua mertuaku itu, karena tidak biasanya mereka memanggil kami dengan secara mendadak seperti ini.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved