Bab 2 Titipan dari Mas Brian.

by Taurus girls 08:18,Aug 03,2023
Dalam perjalanan menuju restoran yang katakan Almeera tadi tiba tiba saja terdengar suara notifikasi panggilan masuk handphoneku.

Kring.
Kring.

Panggilan masuk dari nomor handphone Abah.

"Assalamualaikum Bah..,bagaimana kabarnya Abah sama ummi.? "aku menanyakan kabar kedua orangtuaku.

"Waallaikum salam nak..Alhamdulillah  kami sehat semau,gimana  juga kabar suami dan anak anak kamu Nak...?"Abah juga tidak lupa menanyakan kabar kami sekeluarga.

"Alhamdulillah.. Abah kami sehat semua, maaf Abah... apakah ada hal penting yang ingin Abah bicarakan dengan Humaira...??"tanya, penasaran karena tidak biasanya abah menelpon di jam sibuk seperti ini.

"Iya.. Nak ,ini Abah mau minta tolong untuk mengecek restoran yang ada di Jakarta situ karena Abah belum bisa kesana ,di sini juga restorannya lagi ramai pengunjung, in syaa Allah Abah rencananya mau ke Bandung juga mau cek restoran di sana,kan tidak bagus juga kalau hanya di percayakan kepada orang lain, Nak...??Abah juga harus sekali sekali  turun tangan sendiri untuk melihat perkembangan restoran kita..."sahut abah dari seberang sana.

"Iya.. Abah ini juga lagi di jalan rencananya aku dan anak anak mau ke sana ,Al Meera dan Aljazair minta makan siang di sana,nanti kalau sudah sampai saya telpon Abah."

"Oke.. sudah dulu ya ,hati hati bawah mobilnya, Assalamualaikum ."

"Waallaikum salam Abah."

Aku langsung mengakhiri panggilan dari Abah.Lima belas menit kemudian,akhirnya kami sampai juga di restoran yang di rekomendasikan Almeera untuk makan siang hari ini, restoranku sendiri,restoran ini di  bangun Abah sudah berjalan selama 4 tahun,memang ini Abah yang dirikan,tapi semua aku yang kelola mengenai pengeluaran dan pemasukannya.Selama berjalannya restoran ini Mas Brian tidak pernah tau kalau saya kelolah semua keuangannya,Mas Brian juga tidak tau juga kalau selama ini Abah punya usaha restoran, taunya Abah itu hanya seorang petani sawah , pengusaha tambak,dan usaha perkebunan buah.

"Ayo ...kakak ,adek turun kita sudah sampai katanya sudah lapar,buruan...!!"aku menyuruh kedua buah hatiku untuk segera turun dari mobil.

"Iya Bunda.."sahut mereka berdua yang langsung turun dari mobil dan masuk ke dalam restoran.Ternyata di dalam penuh dengan pengunjung,ini kebetulan memang jam istirahat kantor, untuk makan siang.Pengujung disini rata rata pegawai kantoran,karena lokasinya memang sangat strategis restoran ini letaknya di tengah pusat perkantoran,jadi jangan heran kalau jam jam segini hampir tidak ada tempat duduk yang kosong.
Begitu aku memasuki restoran langsung di sambut oleh Pak Arya kebetulan beliau adalah orang kepercayaan Abah untuk mengelola restoran di kota yang sama dengan tempat tinggal kami.

"Assalamualaikum Bu bagaimana kabarnya ,kebetulan tadi Pak Malik menghubungi saya kalau hari ini Ibu mau berkunjung ke restoran." Pak Arya menjelaskan kalau Abah menghubungi beliau , setelah menghubungi ku.

"Waallaikum salam Pak,alhamdulillah kami sehat,iya Pak..tadi Abah menghubungi saya untuk meninjau perkembangan restoran, sepertinya pelanggan restoran cukup bagus dan meningkat ya Pak"

"Iya ..Bu ,gimana kita langsung ke ruangan Ibu saja"

"Tidak usah Pak, di sini saja tolong carikan meja yang dekat dengan jendela karna ada anak anak ,sekalian laporannya di antarkan ke sini,oh ,ya Pak tolong sampaikan ke pelayanan untuk mengantarkan 2 paket udang goreng krispi sama 3 gelas Oren jus yang dingin ,ini anak anak mau makan."

Pak Arya mengantarkan kami menuju sebuah meja yang letaknya persis di bawah jendela sesuai dengan permintaanku.

"Bu...saya permisi untuk ambil semua berkas yang harus ibu periksa..."pamit Pak Arya yang lagsung menuju ruangan di mana tadi beliau sudah menyiapkan semua berkas yang di minta sama Abah untuk di periksa.

Sambil menunggu Pak Arya, tidak menunggu lama pelayan sudah mengantarkan pesanan yang tadi aku minta,aku memperhatikan kedua buah hatiku, yang lagi menikmati makan siang mereka,udang goreng krispi , rasanya senang sekali melihat mereka berdua makan dengan lahap sekali.

"Bunda..enak sekali loh udang goreng krispinya ,ayo bunda cobain rasanya ini seperti masakan yang sering bunda buat untuk kami."celoteh si bungsu Al Jazair.

"Iya..ini bunda cobain,wah enak sekali,kakak.. adik ..pelan pelan makannya, jangan ngomong saat makan,nanti tersedak. "aku mengingatkan mereka agar tidak berbicara pada saat lagi makan.

"He..he iya bunda habis enak sekali..."tidak lama kemudian Pak Arya sudah ada di depan meja tempat kami duduk.

"Bu ini berkas berkasnya tolong di koreksi dulu.."pak Arya langsung menyerahkan semua berkas keuangan baik itu pengeluaran maupun pemasukkan.

"Baik Pak.. "setelah memeriksa semua berkas yang berhubungan dengan resto,dalam berkas tersebut tidak ada kesalahan dan kejanggalan semuanya aman  bahkan di sini data keuntungan meningkat secara signifikan.

"Pak.. ini laporannya semua aman dan terkendali, syukur Alhamdulillah keuntunga resto meningkat secara signifikan, in syaa Allah di bulan bulan berikutnya pemasukan di restoran ini tidak ada perubahan, tetap stabil dan keuntungan akan semakin meningkatkan, aamiin.."aku menyerahkan kembali semua berkas laporan keuangan restoran ke Pak Arya.

"Aamiin... Baik Bu.."

"Terimakasih banyak ya Pak Arya atas semua kontribusi nya untuk kemajuan restoran ini."

" Sama sama Bu...,sebenarnya ini semua bukan hanya usaha saya semata untuk memajukan restoran ini, tapi berkat ide ide dan kepiawaian ibu lah sehingga restoran ini bisa maju dengan pesat ditengah persaingan bisnis yang ada saat ini,oh ya.. saya juga mau berterimakasih sama ibu dan sama Pak Malik yang sudah memberikan kepercayaan kepada saya untuk mengelola restoran ini."

"Iya..ama sama sama."setelah semua urusan yg berhubungan dengan resto selesai , anak anakku juga sudah selesai makan kami pun langsung pulang ke rumah.


Akhirnya sampai juga di rumah,aku langsung menghubungi Abah untuk menyampaikan semua laporan keuangan restoran.

"Assalamualaikum Abah.."sapaku lebih dulu, begitu sambungan telpon terhubung.

"Waallaikum salam nak.. gimana, perkembangan restorannya, Nak...??"sahut apa sekaligus menanyakan perkembangan restoran kami.

"Alhamdulillah semua urusan restoran berjalan dengan lancar bahkan keuntungan bulan ini lumayan banyak, lebih dari bulan bulan sebelumnya.."aku menjelaskan semua data laporan keuangan dan keuntungan restoran yang sudah aku periksa tadi

"Syukur Alhamdulillah kalau begitu,oh ya.. Abah mau tanya apakah suamimu, Nak Brian sudah tau belum kalau selama beberapa tahun belakangan ini kamu mengelola keuangan beberapa usaha restoran kita."

"Mas Brian belum tau Abah..!!nanti kalau ada waktu senggang baru aku akan beritahukan pada mas Brian."terdengar dari seberang sana Abah menarik nafas berat,aku pun tidak tau ada apa dengan Abah karena baru kali ini beliau menanyakan perihal ini,padahal selama ini Abah diam saja seperti ada yang mengganjal di hatinya.

"Yah sudahlah ...semua keputusan ada di tangan kamu Nak, Abah itu ikut saja apa yang menurut kamu itu baik, maka lakukan lah."

"Baik lah.. Abah,aku tutup dulu teleponnya aku mau shalat zhuhur dulu, assalamualaikum Abah."

"Iya, Nak,Waallaikum salam.."selesai menghubungi Abah aku segera menuju kamar untuk melaksanakan shalat zhuhur sekalian aku mengingatkan anak-anak ku agar tidak lupa untuk melaksanakan shalat Dzuhur juga.

Aku coba merebahkan tubuh ini sejenak di atas kasur karena sedari tadi rasa nya lelah sekali setelah melakukan aktivitas hari ini, Almeera dan Al Jazair langsung istirahat juga.

Tok.tok.

Aku sempat tertidur kaget bangun karena samar samar terdengar suara orang mengetuk pintu, dengan langkah malas aku menuju pintu kamar.

Ceklek.

Aku membuka pintu kamar dengan gontai, terlihat Bi Jumi sudah berdiri di depan pintu kamar.

"Maaf Bu .. bibi mengganggu waktu istirahat nya,itu di depan ada tamu adiknya bapak katanya ada urusan penting sama ibu.."

"Iya Bi..tidak apa apa.. maaf karena aku terlalu capek akhirnya ketiduran..." aku langsung menemui adiknya Mas Brian, sekalian saya minta tolong Bi Jumi untuk menyiapkan minuman sama cemilannya.

"Bi.. tolong siapkan minuman dingin dan juga makan ringan, nanti sekalian di antar kedepan ya, makasih Bi.."

"Iya.. Bu sama sama."segera aku menemui Alia yang telah duduk menunggu di ruang tamu.

"Assalamualaikum,Mbak ..maaf saya mengganggu waktu istirahatnya,ini ada titipan,kebetulan tadi Mas Brian mampir ke butik, Mbak di suruh siap siap nanti jam 7 malam ada acara di luar,tadi juga mas Brian bilang sore ini tidak pulang nanti ketemu langsung di sana, Mbak dandan yang cantik ya siapa tau aja mas Brian mau ajak diner..."Alia senyum senyum sendiri ,sambil berbicara, sudah menjadi kebiasaan Alia kalau lagi ngomong tidak pernah di rem, bersamaan dengan Bi Jumi mengantarkan minuman yang tadi saya pesan.

"Waallaikum salam, tidak apa-apa...!!Alia di minum dulu, maaf ala kadarnya saja..."

"Makasih Mbak.. maaf saya sudah merepotkan."

"Tidak apa-apa..kira kira ada acara apa ya Alia soalnya Mas Brian tadi pagi sebelum berangkat ke kantor tidak ngomong apa apa, Mbak deg-degan ini.."

"Saya juga tidak tau Mbak...nanti sebentar Mbak coba telepon Mas Brian.."

"Iya Alia.. trimakasih banyak ya sudah mau mengantarkan pesanannya Mas Brian" aku langsung mengambil paper bag yang di antar Alia barusan.

"Iya sama-sama Mbak.., sekalian saya mau pamit pulang masih banyak kerjaan di butik, assalamualaikum."

"Waallaikum salam hati hati di jalan."Alia langsung pamit pulang kembali ke butik untuk melanjutkan pekerjaannya.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

171