Bab 4 Kembali Beraktivitas Seperti Biasa.

by Taurus girls 09:50,Aug 03,2023
"Sayang... semoga apa yang kita lakukan semalam segera menumbuhkan buah cinta kita di sini."Mas Brian mengungkapkan keinginannya agar aku bisa hamil lagi sambil mengelus elus perutku.

"Mas..memangnya Almeera dan Al Jazair belum cukup ya,apa perlu kita harus tambah anak lagi..."Aku penasaran apa yang membuat Mas Brian pengen kita punya baby lagi.

"Sayang.. Mas sangat bersyukur memiliki mereka berdua, Almeera dan Al Jazair  adalah permata hatoku,tapi tidak ada salahnya kan kalau kita memiliki baby lagi, umur kita berdua masih cukup produktif, apalagi di bidang finansial Mas merasa cukup bahkan sangat cukup untuk memenuhi dan membiayai kehidupan masa depan mereka kelak."

"Benar ini... hanya itu saja, atau ada alasan yang lain hingga membuat Mas ingin kita memiliki baby lagi."

"Tidak ada alasan yang lain sayang.. Mas ingin saja,pengen gendong baby."

'Sebenarnya Mas punya alasan yang lain sayang, saya tidak mau suatu saat kamu berpaling dariku, kalau kamu punya baby lagi, aku tidak perlu khawatir dengan kembalinya orang yang telah menjadi masa lalu kamu, sayang, apalagi setiap kalimat yang Rendi Hermawan katakan pada malam pernikahan kita dulu, Rendi akan kembali merebut dirimu dari sisiku sewaktu waktu apabila aku tidak mampu membahagiakan dirimu Bunda' semua ini hanya aku pendam sendiri tidak perlu kamu ketahui, sayang.'monolog Mas Brian sambil mengeratkan pelukannya pada wanita yang telah menjadi bidadari surganya itu.

"Baik lah... kita berdoa semoga dia segera hadir diantara kita... tapi Mas taukan kalau aku lagi hamil,aku tidak bisa mengendalikan hasrat dan libidoku yang selalu lebih membara, yang secara tiba-tiba menggelora di banding sebelum hamil,aku harap Mas cukup memahami, salah satu keunikan yang aku miliki pada saat lagi mengandung, Mas

"Oh... kalau urusan yang satu itu,kamu tidak usah ragu, sayang...apakah kamu perlu bukti yang spesifik,ayo...aku buktikan sekarang..!!aku akan memenuhi semua keinginan kamu kapan dan dimana pun, kalau kamu menginginkan aku,dengan senang hati aku akan mengabulkan semua keinginanmu, sayang... justru itu sangat membuatku bahagia,setiap saat kita melakukannya, apalagi permainan kamu yang selalu membuat aku ketagihan, sayang.."kata kata Mas Brian barusan cukup membuat aku malu dan mukaku memerah seperti kepiting rebus, Mas Brian sengaja mau menggodaku lagi,ih tidak mas..aku sudah tidak sanggup.

"Ih.. apa-apaan sih Mas, tidak pernah ada puasnya.. sudah ya aku capek banget..aku mau istirahat sejenak."aku tidak menghiraukan lagi apa yang di katakan Mas Brian selanjutnya.

Setelah sarapan pagi aku sama Mas Brian, langsung siap siap untuk pulang ke rumah karena di sana ada anak anak yang telah menunggu kami,ada Abah sama Ummi juga.Walupun hanya semalam kebersamaan kami berdua tapi sangat berkesan.

"Ayo sayang... Itu Mang Karyo sudah sampai."Mas Brian sambil menggandeng tangan ku menuju ke mobil.

"Iya Mas..."

Selama perjalanan dari hotel tempat kami menginap semalam menuju ke rumah,Mas Brian tidak pernah melepaskan genggaman tangannya dari tangan ku. 

"Sayang.. Akhirnya kita sampai,ayo turun."

"Iya Mas..."begitu pintu mobil terbuka aku melihat ke dua anakku sudah menunggu di depan pintu,ada Abah sama Ummi juga.

"Assalamualaikum... Abah.. Ummi .. kakak.. adik..."sapaku dan Mas Brian.

"Waallaikum salam... Nak."aku dan Mas Brian langsung menyalami Abah sama Ummi.

"Waallaikum salam.. bunda.. ayah.."Almeera dan Al Jazair langsung lari memeluk kami berdua.Kebetulan ini hari libur,kami semua berkumpul di rumah saja.Abah sama Ummi juga belum pulang ke Malang,mereka masih ingin bersenang-senang qdengan ke cucunya.

Setelah makan malam kami semua berkumpul, bercengkrama di ruang keluarga sambil bercerita terutama, kedua buah hatiku mereka senang sekali,karena selama ini hanya Abah sama Ummi saja yang selalu dekat dengan mereka berdua.Semetara ke dua mertua ku sangat jarang menemui mereka berdua.Sepertinya mertua ku itu gengsi sekali untuk mengakui anak anak ku sebagai cucunya.

Secara tiba-tiba Abah menanyakan kabar kedua orang tuanya Mas Brian."Nak Brian.. gimana kabarnya kedua orang tua kamu Nak."

"Alhamdulillah mereka sehat semua Abah.."

"Syukurlah kalau begitu... Humaira kalau lagi ada waktu senggang,kalian berdua sesekali pergi menjenguk dan mengunjungi mereka,sekalian ajak Almeera dan Al Jazair agar mereka berdua dekat dengan kedua orang tuanya Nak Brian, kalian jangan pernah memutuskan tali silaturahmi dengan mereka Nak, bagaimana pun juga mereka berdua itu orang tua kalian juga, terlepas mereka mau menerima kehadiran Humaira sebagai menantu di keluarga besarnya Nak Brian atau tidak,ada anak anak kalian yang merupakan darah mereka juga."Abah coba memahami karakter orang tuanya Mas Brian.

"Iya Abah.. in syaa Allah kalau Mas Brian tidak terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan,dan juga kalau sudah libur sekolah, jadi Almeera dan Al Jazair bisa ikut bersama kami akan pergi mengunjungi mereka di sana."sahutku.

Hari ini suami dan anak anak ku sudah mulai beraktivitas kembali seperti biasa, Mas Brian sudah mulai masuk kantor lagi, walaupun Mas Brian memiliki jabatan sebagai direktur utama dan pemilik perusahaan tapi tetap dia harus memberikan contoh yang baik untuk para karyawannya, harus disiplin dan bertanggung jawab dalam melakukan pekerjaan kantor.

Anak anak ku juga hari ini sudah masuk sekolah kembali seperti biasanya.

"Bunda... hari ini kakak sama adik di antara dan jemput sama kakek saja,kami sudah lama tidak jalan bersama."kedua buah hatiku langsung memeluk Abah dan minta di antar ke sekolah.

"Iya.... Nanti diantara sama kakek, tunggu ya Secara tiba-tiba Abah menanyakan kabar kedua orang tuanya Mas Brian."Nak Brian.. gimana kabarnya kedua orang tua kamu Nak."

"Alhamdulillah mereka sehat semua Abah.."

"Syukurlah kalau begitu... Humaira kalau lagi ada waktu senggang kalian berdua sesekali pergi menjenguk dan mengunjungi mereka berdua sekalian ajak Almeera dan Al Jazair agar mereka berdua dekat dengan kedua orang tuanya Nak Brian, kalian jangan pernah memutuskan tali silaturahmi dengan mereka Nak, bagaimana pun juga mereka berdua itu orang tua kalian juga, terlepas mereka mau menerima kehadiran Humaira sebagai menantu di keluarga besarnya Nak Brian atau tidak,ada anak anak kalian yang merupakan darah mereka juga."Abah coba memahami karakter orang tuanya Mas Brian.

"Iya Abah.. insya Allah kalau Mas Brian tidak terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan,dan juga kalau sudah libur sekolah, jadi Almeera dan Al Jazair bisa ikut bersama kami pergi mengunjungi mereka di sana."

Hari ini suami dan anak anak ku sudah mulai beraktivitas kembali seperti biasanya, Mas Brian sudah mulai masuk kantor lagi, walaupun Mas Brian memiliki jabatan sebagai direktur utama dan pemilik perusahaan tapi dia harus memberikan contoh yang baik untuk para karyawannya harus disiplin dan bertanggung jawab dalam melakukan pekerjaan kantor.

Anak anak ku juga hari ini sudah masuk sekolah kembali seperti biasanya.

"Bunda... hari ini kakak sama adik di antara dan jemput sama kakek saja,kami sudah lama tidak jalan bersama."kedua buah hatiku langsung memeluk Abah dan minta di antar ke sekolah.

"Iya.... Nanti diantara sama kakek, tunggu ya kakek siap siap dulu." Abah senyum bahagia sekali karena kedua anak ku selalu bersikap manja sama beliau, bukan hanya sama Abah saja sama Ummi juga, mereka sangat manja sekali.Itulah sifat kedua buah hatiku kalau sudah ketemu sama Abah dan Ummi mereka tidak mau lepas.

"Kakak ..adik... Nanti kalau diantar sama kakek di jalan jangan nakal, nanti di sekolah belajar dengan baik ya".sambil mengantar mereka ke mobil.

"Iya Bunda...kakak sama adik berangkat ke sekolah dulu ya, assalamualaikum Bunda... Nenek."pamit kedua buah hatiku.

"Waallaikum salam... hati hati di jalan ya." Anak anak memelukku dan Ummi secara bergantian lalu mereka berangkat ke sekolah.

Sepanjang perjalanan menuju ke sekolah anak-anak ku berceloteh dengan gembira.

"Almeera... Aljazair apapun yang terjadi di kemudian hari nanti, kalian berdua jangan tinggalkan Bunda ya, terutama adik...kamu selalu melindungi Bunda sama Kakak,adik... kan anak laki-laki harus menjadi pelindung keluarga dan saudara perempuannya."

"Iya kakek....kami akan selalu bersama Bunda."jawab Almeera dan Al Jazair bersamaan.

"Kakak.... gimana latihan olahraga karatenya, selama ini Bunda sering nggak temani latihan."

"Iya kakek... Bunda selalu temani kakak latihan setiap hari libur, Bunda bilang latihannya hanya hari libur saja, tidak boleh berbenturan dengan hari sekolah, nanti mengganggu pelajaran sekolah."

"Kalau adik...gimana tidak mau ikut latihan olahraga karate kah.?"tanya Abah.

"Adik... ikut juga tapi hanya sekali sekali,adik lebih suka menggeluti bidang  IT kakek... Ini lebih mengasah kemampuan otak."

"Oh gitu ya dek... tidak apa apa juga sih, Ilmu Teknologi juga bagus,kakek juga dulu kuliah di bidang itu, jadi kakek tau kalau di bidang IT itu harus mengandalkan kemampuan otak.Kakak... adik...!! Bagini begini kakek ini sarjana Ilmu Teknologi loh."Abah berusaha mengembalikan memorinya sewaktu dia kuliah dulu.

"Wah....kakek hebat dong, kalau sudah besar nanti adek mau seperti kakek,jadi pengusaha, seorang sarjana Ilmu Teknologi pula."sahut Al Jazair antusias sekali.

"Ayo turun... kita sudah sampai di sekolah, belajar yang baik ya, nanti pulang kakek jemput juga." 

"Kakak sama adik masuk dulu ya."pamit Almeera dan Al Jazair sembil mencium tangan kakeknya.

Setelah mengantarkan Ameera dan Al jazair,Abah langsung pulang ke rumah.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

171