Bab 19 Jordan Yang Sial

by Dandelion 10:01,Apr 19,2023
“Aku hanya lewat sini saja, jadi kasus pemerkosaan di sini tidak ada hubungannya dengan aku.” Kata Jordan.

“Diam! Bergeraklah lebih baik!” Veronica menepuk kepala Jordan.

“Tidak bisa, kamu yang harus tenang.”

Setelah selesai bicara, Jordan tiba-tiba menghilang dari hadapan Veronica, lalu dia langsung berlari ke belakang tubuhnya dan langsung mengarahkan pisau ke leher belakangnya.

“Argh…”

Veronica mendesis, tuuhnya terasa lemas, dia memejamkan mata dan langsung jatuh ke bawah.

“Bu polisi, kamu masih butuh waktu 100 tahun lagi jika ingin menaklukan aku.” Jordan memutar kedua tangannya dengan pelan, lalu borgolnya berhasil ditekuk dengan mudah, lalu jatuh ke tanah.

Jordan malas memberikan penjelasan karena polisi wanita ini sudah mengincar dirinya.

Tapi dia tidak bisa meninggalkan wanita ini sendirian di tengah malam seperti ini, bagaimana kalau benar-benar ada seorang pemerkosa di sini, bukankah wanita cantik ini akan menjadi santapan makannya.

Tidak ada cara lain, Jordan pun menggendong Veronica meninggalkan taman ini, lalu dia berencana membuka sebuah kamar di hotel sekitar sini.

Tentu saja dia membuka sebuah kamar untuk menaruhnya di sana.

Jordan menggendong Veronica masuk ke dalam hotel, bisa di bilang bentuk tubuh wanita ini sangatlah bagus, pinggang dan kakinya juga lembut.

Jordan hanya memberikan perasaan tertentu di pikirannya, karena dia malas untuk melakukan hal tertentu.

Ada seorang wanita paruh baya yang duduk di meja resepsionis, sepertinya dia adalah bos wanita hotel ini.

Wanita itu tidak terkejut saat melihat Jordan dan Veronica datang kemari, dia langsung berkata : “Ruang biasa 100, ruang keluarga 200, isi sendiri saja surat formulirnya.”

Kemudian dia menyerahkan selembar kertas dan pena kepada Jordan.

Jordan mengisi dokumen itu sejenak, kemudian dia mengeluarkan satu-satunya uang kertas dalam dompetnya, berkata : “Mau ruang biasa.”

Wanita itu segera menyerahkan kartu kamar kepada Jordan, lalu berkata : “Nak, obat ini cukup kuat, jadi cepeat selesaikan, aku jamin tidak akan ada orang yang memeriksa.”

Kelihatannya wanita ini sudah sering melihat pemandangan seperti ini, dia hanya ingin menghasilkan uang dan tidak peduli dari mana asal wanita itu.

Jordan tersenyum dan tidak menjelaskan apapun, ini hanya masalah persetubuhan saja, jadi tidak ada gunanya dijelaskan.

Dia naik lift ke depan kamar 406, kemudian Jordan pun membuka pintu kamar tersebut.

Setelah menaruh Veronica di atas kasur, Jordan pun pergi dari sana.

Dia merasa dirinya sangat sial, sudah dianggap sebagai pemerkosa, dia harus mengeluarkan uang 100 yuan yang tersisa di dompetnya. Hal ini membuatnya merasa sedikit sakit.

Kalau tahu seperti ini, dia pasti akan menodong Fredo dulu.

Saat Jordan ingin meninggalkan hotel, ada masalah baru yang muncul.

4 hingga 5 mobil polisi berhenti di sekitar hotel.

Lalu ada seelompok polisi yang mengerumuninya, pemimpin dari polisi itu menatap Jordan dengan penuh amarah, lalu Fredo yang wajahnya penuh dengan lebam itu berdiri di samping polisi dan berkata : “Pa! dia yang sudah membuat aku terluka!”

Polisi itu melirik Jordan sekilas, lalu berbicara dengan wajah serius : “Nak, kamu dicurigai telah melakukan perkelahian, jadi ayo ikut kami ke kantor polisi!”

Polisi ini adalah ayah Fredo, Max He.

Jordan mendecakkan bibirnya, malam ini dia sangat sial hingga bermasalah dengan sekelompok orang ini. jika dari awal tahu akan seperti ini, maka dia pasti akan membuat pingsan anak ini.

Dengan kemampuan yang dimiliki oleh Jordan, mengatasi masalah seperti ini bukanlah masalah, tapi jumlah polisi di sini terlalu banyak, jadi Jordan tidak mau terlalu sombong.

Fredo melihat Jordan dengan sombong dan senyum meremehkan. Dia berpikir dalam hati, apakah masih ingin bertarung dengan aku? Ayah aku adalah kepala bregade polisi daerah, satu kesalahan kecil bisa membuat anak ini dihukum!

Jordan mengangkat bahunya, dia tidak melawan dan membiarkan 2 polisi memborgol tangannya, lalu membawanya masuk ke dalam mobil.

Kemudian mobil polisi itu pergi dari sana.

Setelah sampai di kantor polisi, Max langsung membawa Jordan ke ruang interogasi.

Jordan dikurung di ruang interogasi yang hening dan membawakan perasaan aneh. dia pernah berada di banyak tempat, dia bahkan pernah berada di penjara luar negeri, tapi dia baru pertama kali berada di ruang interogasi.

Di samping Max terdapat 2 orang polisi bertubuh besar, dia melihat Jordan sambil tersenyum sinis.

“Nak, kamu kelihatannya begitu santai, apa kamu tahu siapa aku?” Max mencibirnya.

“Apa hubungannya identitas kamu dengan aku?” Jordan menjawab dengan wajah yang santai.

Max pun langsung memasang wajah yang buruk, berkata : “Cih, aku ingin melihat apakah kamu masih bisa keluar dari sini!”

“Mulai interogasi!”

Dua orang polisi bertubuh besar pun mulai bertanya.

“Nama?”

“Jordan Shen.”

“Jenis kelamin?”

“Apakah kamu tidak bisa melihatnya?”

“Umur?”

“22 tahun.”

Maxn menulis beberapa kesalahan yang dilakukan oleh Jordan di komputer, lalu dia mengirim informasi ini ke kantor polisi kota.

Veronica yang bera dalam kamar itu perlahan-lahan membuka matanya, kepalanya terasa sangat pusing.

“Aku dimana?” rambut Veronica sedikit berantakan, dia melihat kanan dan kiri, sepertinya dia sedang berada di kamar hotel.

Kamar hotel? Tunggu, sepertinya dia tadi dibuat pingsan saat ingin menangkap orang berengsek…

Wajah Veronica berubah menjadi pucat, dia langsung terpikirkan hal yang bruuk.

Dia pun langsung mengelus bagian selangkangannya tanpa malu lagi.

Setelah Veronica meyakinkan kalau celana dan celana dalamnya tidak disentuh oleh orang dan dirinya tidak diperkosa, barulah dia menghelakan nafas lega.

Tapi dia masih marah karena orang berengsek itu telah membuat dirinya pingsan!

Veronica mendapatkan sebuah panggilan telepon saat keluar dari hotel.

Setelah mengetahui Jordan sudah ditangkap polisi, Veronica pun menjadi sangat senang, akhirnya orang berengsek itu ditangkap juga.

Lalu ponselnya tiba-tiba berbunyi, itu panggilan dari nomor yang dikenali olehnya.

“Halo pak, ada urusan apa?” tanya Veronica di balik telepon.

“Bu Vero, kamu sekarang beraada di bagian selatan kota ‘kan?” terdengar suara berat dan sedikit cemas dari orang di balik telepon itu.

“Iya.” Veronica menjawabnya dan merasa binggung, untuk apa ketua yang menanyakan hal ini padanya?

Orang yang berbicara di balik telepon itu adalah Jacob Yang, kapten polisi Kota Huahai.

Aneh sekali Jordan bisa ditangkap dan dicurigai tersangka oleh Max di laporan biro keamanan kota.

Sebenarnya Jacob tidak perlu ikut campur dengan urusan keamanan bagiann selatan kota. Tapi Jacob sangat terkejut saat melihat informasi yang ada di laptop.

Jordan Shen? Nama ini sangat familiar, lalu Jacob langsung mati rasa saat melihat foto yang dilaporkan, jadi dia pun langsung menghubungi Veronica.

“Bu Vero! Segera pergi ke kantor polisi bagian selatan dan mencari orang yang bernama Jordan, dia baru saja di tangkap.” Kata Jacob dengan cemas.

“Jordan Shen? Siapa dia?” tanya Veronica dengan penasaran/

“Kamu akan mengetahuinya setelah memahami keadaan ini. ingat, kamu harus melindungi Jordan, aku akan segera kesana!”

Kemudian Jacob langsung memutuskan panggilan telepon itu.

Jordan Shen? Orang yang baru di tangkap polisi?

Bukankah itu orang berengsek tadi? Veronica menggerutkan keningnya.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

140