Bab 16 Aku Bisa Bantu Kamu Menyelesaikan Masalah Ini

by Dandelion 10:01,Apr 19,2023
Wajah Shella berubah menjadi merah, dia membentaknya : “Suapa suruh kamu melecehkan aku!”

Jordan malas ribut dengan Shella, lalu berteriak : “Aku sudah bilang, aku tidak tahu siapa yang menyerang lebih dulu kemarin malam.”

“Cih, malas ribut dengan kalian, ayo naik mobil!” Shella memutarkan matanya pada Jordan.

“Kalau dari awal seperti ini, bukankah kita akan lebih menghemat waktu?” jawab Jordan sambil tertawa.

“Kalau masih mau banyak omong, turun saja dari mobil!”

Setelah ribut sejenak, akhitnya mobil BMW itu pergi dari sana.

Lantai bawah Lingya International Fashion Company.

“Bu Shella, sekarang sudah sampai jam kerja, kalau tidak ada urusan apapun maka aku akan kembali kerja dulu. Tadi siang kamu yang ajak aku pergi makan, jadi jangan potong gaji aku.” Jordan berbicara sambil tertawa.

Shella merasa sangat kesal, dia memelototi Jordan, berkata : “Cih, bersikaplah lebih baik, nanti aku akan beri kamu pelajaran!”

Wow, masih ada lain kali? Jordan sedikit tidak senang, apakah wanita ini tidak bisa bersikap sedikit baik? Dia masih ingin menjatuhkan dirinya!

Jordan malas memikirkan banyak hal, dia pun masuk ke kantor bagian humas. Para pegawai wanita sudah kembali bekerja, Vika juga sudah merapikan berkas dalam ruangan.

“Maaf Vika aku datang terlambat.” Jordan minta maaf padanya.

“Tidak apa.” Vika memaksa tersenyum padanya.

Jordan pun duduk di atas kursinya dengan santai sambil melihat dokumen yang ada di atas meja.

Beberapa saat kemudian sepertinya Vika sudah tidak bisa menahan rasa kantuknya, dia pun berbaring di atas meja dan tertidur.

Jam kerja tentu saja tidak boleh tidur, tapi Jordan lebih peduli dengan wanita, jadi dia tidak mengganggunya tidur.

Kebetulan saat ini ada seorang sekertaris wanita yang datang untuk mengantar dokumen.

“Bu Vika, ini rancangan perencanaan perusahaan bulan depan…”

“Sstttss!” Jordan langsung berdiri dan berbicara pada sekertaris wanita itu dengan suara rendah : “Bu Vika kelelahan, jangan ganggu di istirahat, jika ada urusan maka langsung bicarakan dengan aku saja.”

Jordan merasa suhu ruangan ini terlalu rendah, jadi dia pun melepaskan jasnya dan ditaruh pada tubuh Vika.

“Pak Jordan sangatlah tampan, aku tidak pernah melihat manajer yang pengertian dan lembut seperti ini!” sekertaris wanita itu memancarkan tatapan mata berbinar sambil melihat Jordan dengan terpesona.

Jordan merasa bangga dan berpikir kamu mau cari dimana manajer yang baik seperti ini.

“Uhuk uhuk, bicara dengan serius.” Jordan berdeham.

“Iya.” Sekertaris wanita itu membawa dokumen ke arah Jordan.

Jordan sudah memahami pekerjaannya, jadi dia bisa mengurusinya dengan mudah.

Saat sekertaris wanita itu berjalan ke arah Jordan, dia tidak lupa untuk menggodanya dengan berbisik di telinga Jordan : “Pak Jordan, malam ini kamu ada waktu kosong? Aku ingin traktir kamu makan.”

Jordan menunjukan senyum yang nakal, dari tempatnya berada dia bisa melihat dua buah gunung putih di balik seragam kerja sekertaris wanita ini.

Karena ini adalah perusahaan fashion, jadi cara berpakaian pegawai wanita disana pun lebih modis.

Wanita itu tersenyum saat melihat Jordan memperhatikan dadanya, lalu dia pun sedikit memajukan tubuhnya sehingga dua buah dadanya ikut bergerak.

Apakah tidak apa kalau bersikap terbuka seperti ini? tubuh Jordan merasa sedikit panas, dia juga seorang pria yanng memiliki gairah, di tambah lagi sikap wanita di rumhanya sangatlah dingin, jadi dia pun sedikit tertekan dan ingin mencari pelampiasan.

Meskipun dia bukanlah orang sembarang, tapi dia sekarang tidak ingin selingkuh.

Jordan menertawakan dirinya sendiri, meskipun dia berpikir seperti ini, tapi seharusnya wanita dingin di rumahnya tidak akan peduli apakah dirinya selingkuh atau tidak.

“Lain kali saja, malam ini aku ada urusan.”

Setelah menyuruh wanita itu pergi, Jordan melanjutkan pekerjaannya.

Vika sepertinya sangat kelelahan, dia tidur hingga jam pulang kerja.

Saat bangun dia tahu dirinya melakukan kesalahan besar, lalu wajahnya berubah menjadi sedikit merah saat melihat jas Jordan berada pada tubuhnya.

Vika berbicara dengan tegang : “Maaf! Aku salah, aku akan memikirkan cara untuk menebus kesalahanku. Pak Jordan, kenapa kamu tidak membangunkan aku?”

“Kamu tidur dengan sangat nyenyak, bagaimana mungkin aku tega mengganggu kamu? tenang saja, aku sudah bantu kamu menyelesaikan pekerjaan kamu.” Jordan berbicara sambil tersenyum.

“Ini…” Vika memasang wajah yang canggung, dia tidak tahu harus mengatakan apa.

Jordan hanya menepuk pundak Vika saat melihat wajahnya yang ketakutan, berkata : “Sudahlah, sekarang sudah waktunya jam pulang kerja, cepatlah pulang, malam ini istirahat dengan baik.”

“Iya, terima kasih.” Vika menghelakan nafas dalam, perasaan hatinya terlihat sedikit rumit.

Kebetulan ponselnya berbunyi, lalu dia pun mengangkat panggilan telepon itu.

“Vika, kamu sekarang dimana?”

Wajah Vika berubah menjadi pucat dan takut saat mendengar hal ini.

Kemudian dia kembali tenang dan berbicara pada Jordan yang ada di samping: “Maaf pak, aku harus pulang dulu!”

Setelah selesai bicara dia langsung mengambil tasnya dan keluar dari kantor.

Jordan melihat ekspresi wajah Vika, awalnya dia tidak perlu peduli dengan urusan orang lain, tapi dia merasa sedikit penasaran dan merasa Vika sedang berada dalam masalah.

Dia juga sudah siap untuk pulang, jadi dia pun mengikuti Vika dari belakang.

Vika terlihat begitu terburu-buru, dia berjalan sambil memegang ponselnya, bertanya : “Fre… Fredo, kanapa kamu bisa tahu nomor telepon aku?”

“Kamu tidak perlu tabu bagaimana cara aku mengetahui nomor telepon kamu, aku beritahu kamu malam ini adalah kesempatan terakhir kamu, jangan sampai buat aku kecewa.”

Vika menggertakan giginya, berkata : “Aku mohon padamu untuk lepaskan aku!”

“Tidak bisa! Aku beritahu kamu, aku sudah tahu ibu kamu dirawat di rumah sakit apa. Aku sudah tidak ada kesabaran lagi, jam 7 malam ini aku tunggu kamu di Fragrant Hill Park pinggiran kota, jika kamu tidak datang, maka tanggung saja konsekuensinya sendiri.”

Meskipun Vika merasa marah, tapi dia tidak bisa melakukan apapun. dia tidak menyangka pria ini bisa mengancam dirinya dengan menggunakan ibunya.

Setelah memutuskan panggilan telepon, Vika berjalan keluar dari gedung Lingya International Fashion.

“Bu Vika, apa yang terjadi?” Jordan maju ke depan dan berbicara padanya.

Vika menoleh dan melihat Jordan sekilas, lalu dia langsung menggelengkan kepala, berkata : “Ti… tidak apa.”

Meskipun dia menghindar, tapi Jordan tetap bisa melihat air mata di balik matanya, jadi Jordan pun merasa simpati kepadanya. Bagaimana pun kesan Jordan kepada Vika masih cukup baik.

“Jika kamu percaya padaku, maka aku bisa bantu kamu untuk menyelesaikan masalah.” Kata Jordan dengan ramah.

“Pak Jordan, kamu adalah orang yang baik. Aku benar-benar tidak apa.”

Setelah selesai bicara Vika pun langsung lari dari sana.

Jordan merasa sedikit kesal, apakah tingkat kepercayaan dirinya begitu rendah?

Kebetulan ponselnya berbunyi, lalu dia melihat itu panggilan telepon dari si gunung es.

“Halo istriku, ada urusan apa?” tanya Jordan sambil tersenyum.

Kelsey tidak bisa melakukan apapun terhadap sikap tidak tahu malu dari Jordan, dia berkata : “Aku sekarang sedang membahas bisnis di luar dan akan pulang sedikit malam.”

Jordan tidak curiga sama sekali kepada Kelsey, kalau dia bilang akan membahas bisnis, maka pasti membahas bisnis, Kelsey tidak perlu membohongi dirinya karena mereka bukanlah calon sepasang suami istri yang sesungguhnya.

“Tapi aku tidak ada kunci rumah.”

“Kalau begitu pikir saja sendiri, jangan ganggu aku.”

Setelah selesai bicara Kelsey langsung memutuskan panggilan telepon itu.

Jordan merasa sangat kesal, bukankah sikap wanita ini terlalu jahat? Jika dipikirkan nasib Jordan sangatlah menyedihkan, dia adalah calon suaminya, tapi dia tidak memiliki kunci rumah.

Jordan menghelakan nafas, malam ini dia tidak memiliki arah tujuan, kebetulan dia melihat Vika emnghentikan sebuah taksi di pinggir jalan, jadi dia pun ikut memanggil sebuah taksi untuk mengikutinya.

Jordan cukup khawatir pada Vika, dengan pengalaman yang dia miliki, dia bisa menebak akan ada hal buruk yang terjadi, jadi dia pun memutuskan untuk mengikutinya.

Vika tidak makan malam dan langsung pergi ke Fragrant Hill Park yang ada di pinggiran.

Pemandangan di sini indah, biasanya tempat ini adalah tempat paling baik untuk sepasang kekasih jalan santai.

Tapi karena akhir-akhir ini muncul beberapa kasus penculikan wanita muda di Fragrant Hill Park, jadi tempat ini menjadi sangat sepi karena tidak ada orang yang berani datang kemari lagi, ditambah cuaca malam ini mendung sehingga hanya sedikit orang yang akan berjalan di sini.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

140