Bab 18 Polisi Wanita
by Dandelion
10:01,Apr 19,2023
“Bu Vika, kamu tidak apa-apa ‘kan?” tanya Jordan dengan ramah.
Vika benar-benar kagum dengan Jordan karena masih bisa tersenyum, dia pun berbicara dengan khawatir : “Pak Jordan, orang tadi memiliki identitas yang tidak sederhana, kamu pasti berada dalam masalah.”
Jordan hanya tersenyum, orang biasa mungkin akan takut dengan identitas Fredo, tapi dia tidak takut sama sekali.
“Jangan khawatir, aku akan bantu kamu mengatasi masalah ini.” Jordan menepuk pundak Vika.
Vika tiba-tiba merasakan sebuah perasaan aman saat melihat tatapan mata Jordan yang bersinar, dia ingin mengatakan sesuatu, tapi dia tidak jadi mengatakannya.
“Bagaimana…. Dengan orang itu?” Vika menunjuk ke arah pengawal yang pingsan di bawah pohon.
Sepertinya Jordan telah memukulnya dengan sedikit kuat, jadi dia pun menggaruk kepalanya, berkata : “Aku akan mengatasinya, bu Vika kamu pulang saja dulu.”
“Maaf, aku sudah melibatkan kamu.” Vika berbicara sambil menundukan kepalanya.
Penampilan wanita ini yang lemah membuat orang merasa sakit hati, Jordan pun melambaikan tangannya, berkata : “Aku yang ikut campur sendiri dalam masalah ini, jadi jangan terlalu memikirkan hal ini.”
“Tapi…”
“Tidak ada tapi, pulanglah sekarang, jika ada masalah maka hubungi saja aku.”
Setelah diam sejenak, Vika akhirnya pergi dari sana sesuai dengan kata Jordan.
Ibunya dirawati di rumah sakit yang tidak jauh dari pinggiran kota, Vika tidak tenang dengan ibunya, jadi dia pun pergi ke rumah sakit terlebih dahulu.
Jordan hanya melihat pengawal yang pingsan ini saja, dia malas mengurus orang ini. kata-kata yang dia lontarkan tadi hanya untuk menenangkan Vika saja.
Saat Jordan bersiap untuk pulang, dia tiba-tiba merasakan angin dingin di belakang punggungnya.
Jordan menoleh ke belakang, lalu dia melihat ada seorang wanita bertubuh tinggi yang menendang kepala dirinya.
Kaki putihnya yang panjang itu sedikit bercahaya di bawah sinar rembulan.
Jordan tercenggang, serangan ini dari mana?
Serangan wanita asing ini cukup baik, kakinya bergerak dengan cepat hingga udara pun ikut bergerak, orang biasa pasti tidak akan bisa menghindari serangan mendadak seperti ini.
Tapi Jordan bukanlah orang biasa lagi, dia mengulurkan tangan kanannya untuk menangkap kaki wanita itu, kemudian dia menekannya ke lantai dengan mudah.
“Cepat lepaskan aku!” dia berbicara dengan manja. Wanita ini tidak menyangka kalau respon Jordan begitu cepat, sehingga raut wajahnya berubah.
Jordan melihat wanita yang sudah dijathkan olehnya, dia adalah seorang wanita cantik yang berumur sekitar 20-an tahun, tapi dia memiliki aura yang dingin.
Wanita ini mengenakan t-shirt panjang, celana pendek dan tali pinggang putih.
Wanita ini juga mengenakan topi, sepertinya dia tidak ingin dikenali oleh orang lain.
Nama dia adalah Veronica Bai, dia adalah kapten Brigade Polisi Kriminal kota Huahai yang baru saja dipindahkan kemari dari unit khusus militer.
Akhir-akhir ini terjadi kasus pemerkosaan terhadap wanita muda id Fragrant Hill Park, penjahatnya pun belum ditemukan, jadi malam ini Veronica datang ke Fragrant Hill Park untuk mencoba menangkap penjahat.
Kebetulan saat dia baru sampai ke taman, dia melihat Jordan dan pengawal yang sedang jatuh pingsan di bawah pohon, jadi Veronica langsung menganggap Jordan adalah penjahat itu dan langsung menendang kepala Jordan tanpa ragu sama sekali.
Siapa sangka “Penjahat” ini menguasai teknik bela diri yang baik.
“Hei, kenapa kamu mau menendang aku?” Jordan bertanya dengan kesal.
Wajah Veronica berubah menjadi merah, dia menyadari tidak peduli seberapa kuat upaya yang dia lakukan, kakinya tetap tidak bisa lepas dari genggaman tangan Jordan. Hal ini membuatnya merasa kesal, bagaimana pun dia adalah pasukan militer khusus China yang sudah dilatih selama beberapa tahun, dia memiliki kekuatan yang baik dan bisa menjatuhkan para preman jalanan hanya dengan satu serangan.
Dia tahu mungkin dirinya sudah bertemu dengan seorang master, tapi Veronica tidak hanya tidak takut, sebaliknya dia malah menjadi marah besar karena dia paling benci dengan perlakuan seperti ini.
Veronica tidak mau diam saja, dia terus berusaha utnuk melepaskan diri.
Jordan tanpa sadar memiliki pemikiran yang tidak sehat, karena wanita ini ingin menyerang dirinya, maka sudah seharusnya dia sedikit menodainya.
“Sialan, kalau berani lepaskan aku!” Veronica berbicara dengan wajah yang marah.
Jordan tidak ingin melakukan hal yang berlebihan, dia tertawa, berkata : “Baiklah. Tapi sepertinya aku tidak pernah membuat masalah dengan kamu, jadi kamu harus beritahu aku kenapa kamu menyerang aku secara diam-diam.”
Setelah selesai bicara Jordan melepaskan Veronica.
Sekali Veronica dilepaskan, dia langsung meninju kepala Jordan dengan keras.
“Sial, apakah kita berdua ada dendam?” Jordan merasa sedikit kesal, dia menghindari serangan ini. angin kencang yang lewat di telinganya menggambarkan tinju Veronica ini menyimpan begitu banyak kekuatan.
Gila, apakah dia ingin memukul kepala orang hingga pingsan?
Tinju Veronica yang menyimpan seluruh kekuatannya tidak mengenai sasaran, jadi dia pun kehilangan keseimbangan tubuh dan membuatnya hampir jatuh.
“Ahh!” Veronica berteriak, ekspresi wajahnya berubah karena dia terhuyung ke depan dan akhirnya jatuh ke pelukan Jordan.
Jordan tercenggang saat mencium aroma harum dari tubuh Veronica, lalu dia pun tanpa sada memeluk pinggangnya.
“Cantik, hati-hati.” Jordan tanpa sadar mengangkat pinggang ramping Veronica.
“Berengsek!”
Wajah Veronica berubah emnjadi merah, dia langsung mengluarkan sebuah benda hitam yang keras ke arah dada Jordan, benda ini adalah pistol tipe 92, Jordan pun bisa langsung mengenali kalau ini adalah gaya polisi.
“Jangan bergerak, kalau masih bergerak, aku akan tembak kamu!” kata Veronica dengan dingin.
“Bu polisi, bukankah kamu salah paham?” tanya Jordan dengan kesal.
Veronica menjadi lebih waspada saat melihat Jordan langsung mengetahui kalau dia adalah seorang polisi, dia semakin kesal saat teringat pelecehan yang dilakukan oleh Jordan kepadanya, jadi dia langsung menendang pinggang Jordan.
“Orang berengsek! Bukankah kamu sangat pandai bertarung? Jika kamu berani ayo serang aku… cepat serang aku… kenapa kamu masih tidak main tangan?”
Setiap kali Veronica membentak Jordan, dia terus menendang kakinya dengan sekuat tenaga.
Jordan memiliki kulit yang tebal, meskipun tendangan ini tidak berasa sama sekali padanya, tapi dia tetap merasa kesal.
“Hei, jangan kira aku takut denganmu hanya karena kamu memiliki pistol! Aku bahkan tidak takut kalaupun kamu mempunyai sebuah roket! Aku lihat kamu seorang polisi jadi aku sedikit menghargai kamu.” Jordan berbicara dengan datar.
Veronica tidak pernah bertemu dengan “Penjahat” yang berani seperti ini, lalu dia menggertakan giignya, berkata : “Berani sekali kamu! aku ingin lihat apakah kamu masih seberani ini kalau sudah sampai di kantor polisi.”
“Jangan bergerak!” Veronica mengarahkan pistol ke arah kepala Jordan.
“Apakah semua wanita itu ada penyakit? Kamu sudah menyerang aku secara diam-diam, sekarang masih ingin menangkap aku? Oke, tapi kamu harus beri aku alasan.” Jordan merasa sangat kesal, dia sangat ingin menjatuhkan dan melecehkan wanita ini lagi.
“Jangan banyak omong kosong, aku adalah Veronica Bai, kapten brigade krimina Kota Huahai, sekarang curiga kamu ada hubungan dengan kasus pemerkosaan di sini, jadi sekarang berlututlah.”
Veronica menangkap tangan Jordan, lalu dipelintir tangannya ke belakang dan langsung memborgol tangannya.
“Sialan, siapa yang memperkosa orang? Kamu benar-benar gila!” Jordan memutarkan matanya.
Vika benar-benar kagum dengan Jordan karena masih bisa tersenyum, dia pun berbicara dengan khawatir : “Pak Jordan, orang tadi memiliki identitas yang tidak sederhana, kamu pasti berada dalam masalah.”
Jordan hanya tersenyum, orang biasa mungkin akan takut dengan identitas Fredo, tapi dia tidak takut sama sekali.
“Jangan khawatir, aku akan bantu kamu mengatasi masalah ini.” Jordan menepuk pundak Vika.
Vika tiba-tiba merasakan sebuah perasaan aman saat melihat tatapan mata Jordan yang bersinar, dia ingin mengatakan sesuatu, tapi dia tidak jadi mengatakannya.
“Bagaimana…. Dengan orang itu?” Vika menunjuk ke arah pengawal yang pingsan di bawah pohon.
Sepertinya Jordan telah memukulnya dengan sedikit kuat, jadi dia pun menggaruk kepalanya, berkata : “Aku akan mengatasinya, bu Vika kamu pulang saja dulu.”
“Maaf, aku sudah melibatkan kamu.” Vika berbicara sambil menundukan kepalanya.
Penampilan wanita ini yang lemah membuat orang merasa sakit hati, Jordan pun melambaikan tangannya, berkata : “Aku yang ikut campur sendiri dalam masalah ini, jadi jangan terlalu memikirkan hal ini.”
“Tapi…”
“Tidak ada tapi, pulanglah sekarang, jika ada masalah maka hubungi saja aku.”
Setelah diam sejenak, Vika akhirnya pergi dari sana sesuai dengan kata Jordan.
Ibunya dirawati di rumah sakit yang tidak jauh dari pinggiran kota, Vika tidak tenang dengan ibunya, jadi dia pun pergi ke rumah sakit terlebih dahulu.
Jordan hanya melihat pengawal yang pingsan ini saja, dia malas mengurus orang ini. kata-kata yang dia lontarkan tadi hanya untuk menenangkan Vika saja.
Saat Jordan bersiap untuk pulang, dia tiba-tiba merasakan angin dingin di belakang punggungnya.
Jordan menoleh ke belakang, lalu dia melihat ada seorang wanita bertubuh tinggi yang menendang kepala dirinya.
Kaki putihnya yang panjang itu sedikit bercahaya di bawah sinar rembulan.
Jordan tercenggang, serangan ini dari mana?
Serangan wanita asing ini cukup baik, kakinya bergerak dengan cepat hingga udara pun ikut bergerak, orang biasa pasti tidak akan bisa menghindari serangan mendadak seperti ini.
Tapi Jordan bukanlah orang biasa lagi, dia mengulurkan tangan kanannya untuk menangkap kaki wanita itu, kemudian dia menekannya ke lantai dengan mudah.
“Cepat lepaskan aku!” dia berbicara dengan manja. Wanita ini tidak menyangka kalau respon Jordan begitu cepat, sehingga raut wajahnya berubah.
Jordan melihat wanita yang sudah dijathkan olehnya, dia adalah seorang wanita cantik yang berumur sekitar 20-an tahun, tapi dia memiliki aura yang dingin.
Wanita ini mengenakan t-shirt panjang, celana pendek dan tali pinggang putih.
Wanita ini juga mengenakan topi, sepertinya dia tidak ingin dikenali oleh orang lain.
Nama dia adalah Veronica Bai, dia adalah kapten Brigade Polisi Kriminal kota Huahai yang baru saja dipindahkan kemari dari unit khusus militer.
Akhir-akhir ini terjadi kasus pemerkosaan terhadap wanita muda id Fragrant Hill Park, penjahatnya pun belum ditemukan, jadi malam ini Veronica datang ke Fragrant Hill Park untuk mencoba menangkap penjahat.
Kebetulan saat dia baru sampai ke taman, dia melihat Jordan dan pengawal yang sedang jatuh pingsan di bawah pohon, jadi Veronica langsung menganggap Jordan adalah penjahat itu dan langsung menendang kepala Jordan tanpa ragu sama sekali.
Siapa sangka “Penjahat” ini menguasai teknik bela diri yang baik.
“Hei, kenapa kamu mau menendang aku?” Jordan bertanya dengan kesal.
Wajah Veronica berubah menjadi merah, dia menyadari tidak peduli seberapa kuat upaya yang dia lakukan, kakinya tetap tidak bisa lepas dari genggaman tangan Jordan. Hal ini membuatnya merasa kesal, bagaimana pun dia adalah pasukan militer khusus China yang sudah dilatih selama beberapa tahun, dia memiliki kekuatan yang baik dan bisa menjatuhkan para preman jalanan hanya dengan satu serangan.
Dia tahu mungkin dirinya sudah bertemu dengan seorang master, tapi Veronica tidak hanya tidak takut, sebaliknya dia malah menjadi marah besar karena dia paling benci dengan perlakuan seperti ini.
Veronica tidak mau diam saja, dia terus berusaha utnuk melepaskan diri.
Jordan tanpa sadar memiliki pemikiran yang tidak sehat, karena wanita ini ingin menyerang dirinya, maka sudah seharusnya dia sedikit menodainya.
“Sialan, kalau berani lepaskan aku!” Veronica berbicara dengan wajah yang marah.
Jordan tidak ingin melakukan hal yang berlebihan, dia tertawa, berkata : “Baiklah. Tapi sepertinya aku tidak pernah membuat masalah dengan kamu, jadi kamu harus beritahu aku kenapa kamu menyerang aku secara diam-diam.”
Setelah selesai bicara Jordan melepaskan Veronica.
Sekali Veronica dilepaskan, dia langsung meninju kepala Jordan dengan keras.
“Sial, apakah kita berdua ada dendam?” Jordan merasa sedikit kesal, dia menghindari serangan ini. angin kencang yang lewat di telinganya menggambarkan tinju Veronica ini menyimpan begitu banyak kekuatan.
Gila, apakah dia ingin memukul kepala orang hingga pingsan?
Tinju Veronica yang menyimpan seluruh kekuatannya tidak mengenai sasaran, jadi dia pun kehilangan keseimbangan tubuh dan membuatnya hampir jatuh.
“Ahh!” Veronica berteriak, ekspresi wajahnya berubah karena dia terhuyung ke depan dan akhirnya jatuh ke pelukan Jordan.
Jordan tercenggang saat mencium aroma harum dari tubuh Veronica, lalu dia pun tanpa sada memeluk pinggangnya.
“Cantik, hati-hati.” Jordan tanpa sadar mengangkat pinggang ramping Veronica.
“Berengsek!”
Wajah Veronica berubah emnjadi merah, dia langsung mengluarkan sebuah benda hitam yang keras ke arah dada Jordan, benda ini adalah pistol tipe 92, Jordan pun bisa langsung mengenali kalau ini adalah gaya polisi.
“Jangan bergerak, kalau masih bergerak, aku akan tembak kamu!” kata Veronica dengan dingin.
“Bu polisi, bukankah kamu salah paham?” tanya Jordan dengan kesal.
Veronica menjadi lebih waspada saat melihat Jordan langsung mengetahui kalau dia adalah seorang polisi, dia semakin kesal saat teringat pelecehan yang dilakukan oleh Jordan kepadanya, jadi dia langsung menendang pinggang Jordan.
“Orang berengsek! Bukankah kamu sangat pandai bertarung? Jika kamu berani ayo serang aku… cepat serang aku… kenapa kamu masih tidak main tangan?”
Setiap kali Veronica membentak Jordan, dia terus menendang kakinya dengan sekuat tenaga.
Jordan memiliki kulit yang tebal, meskipun tendangan ini tidak berasa sama sekali padanya, tapi dia tetap merasa kesal.
“Hei, jangan kira aku takut denganmu hanya karena kamu memiliki pistol! Aku bahkan tidak takut kalaupun kamu mempunyai sebuah roket! Aku lihat kamu seorang polisi jadi aku sedikit menghargai kamu.” Jordan berbicara dengan datar.
Veronica tidak pernah bertemu dengan “Penjahat” yang berani seperti ini, lalu dia menggertakan giignya, berkata : “Berani sekali kamu! aku ingin lihat apakah kamu masih seberani ini kalau sudah sampai di kantor polisi.”
“Jangan bergerak!” Veronica mengarahkan pistol ke arah kepala Jordan.
“Apakah semua wanita itu ada penyakit? Kamu sudah menyerang aku secara diam-diam, sekarang masih ingin menangkap aku? Oke, tapi kamu harus beri aku alasan.” Jordan merasa sangat kesal, dia sangat ingin menjatuhkan dan melecehkan wanita ini lagi.
“Jangan banyak omong kosong, aku adalah Veronica Bai, kapten brigade krimina Kota Huahai, sekarang curiga kamu ada hubungan dengan kasus pemerkosaan di sini, jadi sekarang berlututlah.”
Veronica menangkap tangan Jordan, lalu dipelintir tangannya ke belakang dan langsung memborgol tangannya.
“Sialan, siapa yang memperkosa orang? Kamu benar-benar gila!” Jordan memutarkan matanya.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved