Bab 15 Hal Yang Memalukan
by Dandelion
10:01,Apr 19,2023
Jordan terkejut, akhirnya wanita ini sudah menunjukan watak aslinya.
“Pak Jordan, apakah kamu tidak merasa ada yang aneh pada tubuhmu?” Shella tersenyum dengan aneh.
Jordan juga ikut tertawa, berkata : “Tidak, tidak ada yang aneh.”
Shella menggerutkan keningnya, dia merasa sedikit binggung kenapa tidka ada respon apapun pada orang ini? obat sakit perut ini bilang akan bereaksi dalam waktu satu jam.
Sialan, ini tidak mungkin obat palsu bukan?
Saat Shella sedang memikirkan ini, perutnya tibat-iba merasa sedikit sakit dan mulai berteriak.
“Kruk kruk kruk…”
Wajah Shella berubah menjadi pucat, perutnya tiba-tiba merasa tidak enak, lalu dia merasa sepertinya dia tidak sembarang makan?
“Shella, tempat ini terlalu pinggiran, lalu aku juga tidak melihat restoran di sini?” Jordan berbicara sambil tersenyum.
“Restoran kepalamu! Aku akan menghabisi kamu! kamu tidak boleh ikut dengan aku, menetaplah dalam mobil!” Shlle memegang perutnya sambil memutarkan matanya pada Jordan, kemudian dia mengeluarkan tisu dan keluar dari mobil dengan cepat.
Jordan merasa sedikit penasaran, dia membuka pintu mobilnya dan turun, lalu berkata : “Bu Shella, jangan lari begitu cepat, itu adalah hutan belangkara, hati-hati ada bahaya.”
Wajah Shella berubah menjadi merah, lalu berteriak : “Jangan ikuti aku! Aku… ada urusan mendesak!”
“Kruk kruk kruk…”
Perutnya mulai berbunyi lagi, Shella sudah tidak tahan lagi dan langsung berjongkok di balik semak belukar.
“Shella, ada banyak rumput liar di sana, hati-hati ada ular.” Jordan pura-pura berteriak dari kejauhan.
Shella paling takut dengan ular, tubuhnya langsung bergetar dan hampir jatuh terduduk ke tanah saat mendengar ucapan Jordan.
Dia sudah menahan sampai batasnya, wajah Shella penuh dengan keringat, perutnya terus mengeluarkan suara yang aneh…
Shella langsung berbicara dengan wajah yang malu saat melihat Jordan akan berjalan kemari : “Jangan kemari! Men… menjauhlah dariku!”
“Baiklah, kalau begitu hati-hati.” Jordan berteriak.
“Aku tahu…” Shella menjawabnya dengan suara lemah.
Jordan memiliki penglihatan lebih baik dari orang biasa, meskipun dia berdiri jauh dari sana, tapi dia bisa melihat wajah Shella dengan jelas.
Dia melihat Shella terlihat sangat kesakitan saat buang air besar, lalu Jordan pun sudah bisa menebak apa yang terjadi.
Sialan, ternyata dia menaruh obat sakit perut di minuman itu?
Gila, dia sudah memberiku obat sakit perut, lalu membuang aku ke hutan belangkara seperti ini?
Bukankah wanita ini sangat gila! Jordan memutarkan matanya.
Shella terlihat sangat menderita.
Dia pernah diare, tapi dia tidak pernah diare separah ini!
Jordan menggerutkan keningnya dan merasa sedikit khawatir saat melihat Shella tidak memberikan respon dalam waktu yang lama dan tubuhnya yang penuh dengan keringat.
Meskipun wanita ini sangat jahat, tapi Jordan tidak ingin melihat dia menderita seperti ini, bagaimana pun dia adalah wanita cantik.
Jordan berjalan ke sana, tubuh Shella sudah sangat lemah, kakinya gemetaran, dia juga merasa sangat malu, jadi dia pun berteriak pada Jordan dengan kesal : “Cepat tolong aku…”
Setelah selesai bicara tubuh Shella miring ke samping dan hampir jatuh ke tanah.
Jordan mengangkatnya berdiri, lalu tangan kanannya memijat perutnya.
Kemudian Jordan menggendong Shella untuk istirahat di pondok yang ada di sekitar sana dan menukar pakaian yang bersih.
“Bu Shella, apakah kamu hari ini salah makan sesuatu? Kenapa kamu bisa diare seperti ini?” Jordan berbicara sambil menunjukan senyumnya.
Wajah Shella berubah menjadi merah, dia merasa sangat malu.
Dia juga tidak menyangka kalau efek dari obat sakit perut bisa separah ini!
Shella merasa sangat kesal ternyata jebakan ini kena pada dirinya sendiri. Awalnya dia memberikan obat ini pada Jordan, kenapa akhirnya kena pada dirinya sendiri?
“Ternyata darit adi kamu sudah tahu kalau di minuman itu ada obat sakit perut?” Shella menggertakan giginya dan melototi Jordan.
“Obat sakit perut apa?” Jordan mengangkat bahunya dan berbicara dengan binggung.
Shella menggertakan giignya, berkata : “Jordan, kamu tidak perlu berakting lagi! kamu sangat hebat, aku mengaku kalah padamu!”
Jordan tertawa, lalu berkata : “Bu Shella, aku tidak sehebat kamu hingga bisa menjebak aku dengan menggunakan obat sakit perut.”
Shella, Shella, kenapa kamu bisa membiarkan pria ini merendahkan kamu?
Dia menahan rasa malu dalam hatinya, lalu bertanya : “Pak Jordan, aku ingin bertanya padamu.”
“Ada apa?” Jordan bertanya sambil memutarkan matanya.
Shella merasa sangat malu, berkata : “Pak Jordan, kamu tahu aku adalah wnaita yang dingin. Tadi… saat aku sedang lemah dan tidak berdaya, kamu tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan pelecehan padaku ‘kan?”
Jordan tertawa : “Tidak, aku hanya menggendong kamu dan membantu kamu ganti baju saja. Lalu… kamu tahu sendiri ada beberapa hal yang tidak bisa aku tutup saat membantu kamu tukar baju tadi…”
Shella seketika marah besar, berkata : “Jordan, berengsek kamu! berani sekali kamu melecehkan aku! Aku akan membalas perbuatan kamu!”
Shella ingin mencakar Jordan.
Jordan pun tidak sabar lagi, dia menarik lengan Shella, lalu membentaknya : “Sudah sudah, jangan main lagi! sekarang sudah tahun berapa? Lagi pula bukankah kamu mengenakan pakaian dalam? Aku juga tidak melihat bagian dalam tubuh kamu.”
“Dasar berengsek! Bagaimana aku bisa tahu kalau kamu tidak lihat ke dalam?” jawab Shella dengan kesal.
“Shella, jangan main-main lagi. sekarang sudah hampir masuk jam kerja lagi, ayo kita pergi dari sini.” kata Jordan.
Shella mendengus, saat dia ingin menjawabnya, perutnya tiba-tiba mengeluarkan suara lagi.
Jordan terkejut, lalu dia melihat Shella dengan aneh : “Apakah kamu ingin buang air besar lagi?”
“Buang kepalamu!” wajah Shella berubah menjadi merah, dia berada dalam keadaan marah besar hingga dadanya naik turun.
Jordan pun langsung bertanya : “Lalu kenapa perut kamu berbunyi lagi?”
Shella berbicara dengan kesal : “Aku lapar, apa itu salah?”
Jordan juga merasa sedikit lapar, lalu berkata : “Kalau begitu ayo cari tempat untuk makan siang.”
“Menjauhlah dariku.” Shella mendengus.
Akhirnya pertengkaran mereka berakhir, mereka berdua pun makan di restoran di sekitar sana, rasa makanan di sana cukup enak.
Setelah keluar dari restoran, Shella mengangkat panggilan telepon dari Kelsey : “Shella, sekarang sudah jam kerja, kenapa kamu masih tidak datang ke kantor?”
“A… aku ada sedikit masalah di luar, sebentar lagi aku akan pulang.” Jawab Shella.
Setelah memutuskan panggilan telepon, Shella langsung melirik Jordan sekilas, berkata : “Apa yang kamu lihat? Aku beritahu kamu, pulang sendiri ke kantor dan jangan harap naik mobil aku!”
“Shella, kita ini rekan kerja, kamu tidak perlu bersikap seperti ini padaku bukan?” Jordan merasa sedikit kesal.
Shella ebrbicara dengan sinis : “Siapa rekan kerja kamu? aku tidak punyak rekan kerja yang tidak tahu mau seperti kamu ini!”
Jordan berteriak : “Di tempat sepi seperti ini, kamu suruh aku cari taksi di mana?”
“Cih, kamu ingin naik mobil aku? Boleh, tapi jilat dulu sepatu hak aku, lalu aku pun akan membiarkan kamu naik mobil aku.” Shella mengangkat alis matanya dan berbicra dengan angkuh.
Jordan memasang wajah yang gelap, wanita ini benar-benar jahat!
“Shella Liu! Sialan kamu! kamu sudah beri aku obat diare, jika aku tidak menyelamatkan kamu, mungkin kamu harus buang air besar hingga malam hari!” Jordan berbicara dengan kesal.
“Pak Jordan, apakah kamu tidak merasa ada yang aneh pada tubuhmu?” Shella tersenyum dengan aneh.
Jordan juga ikut tertawa, berkata : “Tidak, tidak ada yang aneh.”
Shella menggerutkan keningnya, dia merasa sedikit binggung kenapa tidka ada respon apapun pada orang ini? obat sakit perut ini bilang akan bereaksi dalam waktu satu jam.
Sialan, ini tidak mungkin obat palsu bukan?
Saat Shella sedang memikirkan ini, perutnya tibat-iba merasa sedikit sakit dan mulai berteriak.
“Kruk kruk kruk…”
Wajah Shella berubah menjadi pucat, perutnya tiba-tiba merasa tidak enak, lalu dia merasa sepertinya dia tidak sembarang makan?
“Shella, tempat ini terlalu pinggiran, lalu aku juga tidak melihat restoran di sini?” Jordan berbicara sambil tersenyum.
“Restoran kepalamu! Aku akan menghabisi kamu! kamu tidak boleh ikut dengan aku, menetaplah dalam mobil!” Shlle memegang perutnya sambil memutarkan matanya pada Jordan, kemudian dia mengeluarkan tisu dan keluar dari mobil dengan cepat.
Jordan merasa sedikit penasaran, dia membuka pintu mobilnya dan turun, lalu berkata : “Bu Shella, jangan lari begitu cepat, itu adalah hutan belangkara, hati-hati ada bahaya.”
Wajah Shella berubah menjadi merah, lalu berteriak : “Jangan ikuti aku! Aku… ada urusan mendesak!”
“Kruk kruk kruk…”
Perutnya mulai berbunyi lagi, Shella sudah tidak tahan lagi dan langsung berjongkok di balik semak belukar.
“Shella, ada banyak rumput liar di sana, hati-hati ada ular.” Jordan pura-pura berteriak dari kejauhan.
Shella paling takut dengan ular, tubuhnya langsung bergetar dan hampir jatuh terduduk ke tanah saat mendengar ucapan Jordan.
Dia sudah menahan sampai batasnya, wajah Shella penuh dengan keringat, perutnya terus mengeluarkan suara yang aneh…
Shella langsung berbicara dengan wajah yang malu saat melihat Jordan akan berjalan kemari : “Jangan kemari! Men… menjauhlah dariku!”
“Baiklah, kalau begitu hati-hati.” Jordan berteriak.
“Aku tahu…” Shella menjawabnya dengan suara lemah.
Jordan memiliki penglihatan lebih baik dari orang biasa, meskipun dia berdiri jauh dari sana, tapi dia bisa melihat wajah Shella dengan jelas.
Dia melihat Shella terlihat sangat kesakitan saat buang air besar, lalu Jordan pun sudah bisa menebak apa yang terjadi.
Sialan, ternyata dia menaruh obat sakit perut di minuman itu?
Gila, dia sudah memberiku obat sakit perut, lalu membuang aku ke hutan belangkara seperti ini?
Bukankah wanita ini sangat gila! Jordan memutarkan matanya.
Shella terlihat sangat menderita.
Dia pernah diare, tapi dia tidak pernah diare separah ini!
Jordan menggerutkan keningnya dan merasa sedikit khawatir saat melihat Shella tidak memberikan respon dalam waktu yang lama dan tubuhnya yang penuh dengan keringat.
Meskipun wanita ini sangat jahat, tapi Jordan tidak ingin melihat dia menderita seperti ini, bagaimana pun dia adalah wanita cantik.
Jordan berjalan ke sana, tubuh Shella sudah sangat lemah, kakinya gemetaran, dia juga merasa sangat malu, jadi dia pun berteriak pada Jordan dengan kesal : “Cepat tolong aku…”
Setelah selesai bicara tubuh Shella miring ke samping dan hampir jatuh ke tanah.
Jordan mengangkatnya berdiri, lalu tangan kanannya memijat perutnya.
Kemudian Jordan menggendong Shella untuk istirahat di pondok yang ada di sekitar sana dan menukar pakaian yang bersih.
“Bu Shella, apakah kamu hari ini salah makan sesuatu? Kenapa kamu bisa diare seperti ini?” Jordan berbicara sambil menunjukan senyumnya.
Wajah Shella berubah menjadi merah, dia merasa sangat malu.
Dia juga tidak menyangka kalau efek dari obat sakit perut bisa separah ini!
Shella merasa sangat kesal ternyata jebakan ini kena pada dirinya sendiri. Awalnya dia memberikan obat ini pada Jordan, kenapa akhirnya kena pada dirinya sendiri?
“Ternyata darit adi kamu sudah tahu kalau di minuman itu ada obat sakit perut?” Shella menggertakan giginya dan melototi Jordan.
“Obat sakit perut apa?” Jordan mengangkat bahunya dan berbicara dengan binggung.
Shella menggertakan giignya, berkata : “Jordan, kamu tidak perlu berakting lagi! kamu sangat hebat, aku mengaku kalah padamu!”
Jordan tertawa, lalu berkata : “Bu Shella, aku tidak sehebat kamu hingga bisa menjebak aku dengan menggunakan obat sakit perut.”
Shella, Shella, kenapa kamu bisa membiarkan pria ini merendahkan kamu?
Dia menahan rasa malu dalam hatinya, lalu bertanya : “Pak Jordan, aku ingin bertanya padamu.”
“Ada apa?” Jordan bertanya sambil memutarkan matanya.
Shella merasa sangat malu, berkata : “Pak Jordan, kamu tahu aku adalah wnaita yang dingin. Tadi… saat aku sedang lemah dan tidak berdaya, kamu tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan pelecehan padaku ‘kan?”
Jordan tertawa : “Tidak, aku hanya menggendong kamu dan membantu kamu ganti baju saja. Lalu… kamu tahu sendiri ada beberapa hal yang tidak bisa aku tutup saat membantu kamu tukar baju tadi…”
Shella seketika marah besar, berkata : “Jordan, berengsek kamu! berani sekali kamu melecehkan aku! Aku akan membalas perbuatan kamu!”
Shella ingin mencakar Jordan.
Jordan pun tidak sabar lagi, dia menarik lengan Shella, lalu membentaknya : “Sudah sudah, jangan main lagi! sekarang sudah tahun berapa? Lagi pula bukankah kamu mengenakan pakaian dalam? Aku juga tidak melihat bagian dalam tubuh kamu.”
“Dasar berengsek! Bagaimana aku bisa tahu kalau kamu tidak lihat ke dalam?” jawab Shella dengan kesal.
“Shella, jangan main-main lagi. sekarang sudah hampir masuk jam kerja lagi, ayo kita pergi dari sini.” kata Jordan.
Shella mendengus, saat dia ingin menjawabnya, perutnya tiba-tiba mengeluarkan suara lagi.
Jordan terkejut, lalu dia melihat Shella dengan aneh : “Apakah kamu ingin buang air besar lagi?”
“Buang kepalamu!” wajah Shella berubah menjadi merah, dia berada dalam keadaan marah besar hingga dadanya naik turun.
Jordan pun langsung bertanya : “Lalu kenapa perut kamu berbunyi lagi?”
Shella berbicara dengan kesal : “Aku lapar, apa itu salah?”
Jordan juga merasa sedikit lapar, lalu berkata : “Kalau begitu ayo cari tempat untuk makan siang.”
“Menjauhlah dariku.” Shella mendengus.
Akhirnya pertengkaran mereka berakhir, mereka berdua pun makan di restoran di sekitar sana, rasa makanan di sana cukup enak.
Setelah keluar dari restoran, Shella mengangkat panggilan telepon dari Kelsey : “Shella, sekarang sudah jam kerja, kenapa kamu masih tidak datang ke kantor?”
“A… aku ada sedikit masalah di luar, sebentar lagi aku akan pulang.” Jawab Shella.
Setelah memutuskan panggilan telepon, Shella langsung melirik Jordan sekilas, berkata : “Apa yang kamu lihat? Aku beritahu kamu, pulang sendiri ke kantor dan jangan harap naik mobil aku!”
“Shella, kita ini rekan kerja, kamu tidak perlu bersikap seperti ini padaku bukan?” Jordan merasa sedikit kesal.
Shella ebrbicara dengan sinis : “Siapa rekan kerja kamu? aku tidak punyak rekan kerja yang tidak tahu mau seperti kamu ini!”
Jordan berteriak : “Di tempat sepi seperti ini, kamu suruh aku cari taksi di mana?”
“Cih, kamu ingin naik mobil aku? Boleh, tapi jilat dulu sepatu hak aku, lalu aku pun akan membiarkan kamu naik mobil aku.” Shella mengangkat alis matanya dan berbicra dengan angkuh.
Jordan memasang wajah yang gelap, wanita ini benar-benar jahat!
“Shella Liu! Sialan kamu! kamu sudah beri aku obat diare, jika aku tidak menyelamatkan kamu, mungkin kamu harus buang air besar hingga malam hari!” Jordan berbicara dengan kesal.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved