Bab 12 Aku Sangat Takut
by Dandelion
10:01,Apr 19,2023
Saat pulang ke rumah mereka tidak membahas apapun lagi, mereka langsung mandi dan tidur di kamar masing-masing.
Keesokan paginya Jordan mengeluarkan gas dalam tubuhnya dan merenggangkan tubuhnya.
Kelsey baru turun, dia mengenakan pakaian kerja formal yang memperlihatkan bentuk tubuhnya. Matanya terlihat sedikit merah, kelihatannya kemarin malam dia tidak tidur dengan baik.
Kebetulan Jordan juga baru keluar dari kamarnya, dia pun menyapa Kelsey : “Sekarang masih pagi, kamu bisa tidur sebentar.”
“Jangan pedulikan aku, minggir.” Kelsey mendengus, lalu dia berjalan masuk ke kamar mandi.
Dia masih tidak nyaman ada seorang pria yang berada dalam rumahnya.
Jordan juga malas menggodanya, jadi setelah merapikan diri, mereka pergi ke perusahaan.
Rumah Sakit Umum Huahai.
Dalam bangsal tertentu.
Alvin telungkup di atas kasur dengan wajah yang menggelap.
Kemarin malam dia dibuat mabuk oleh Jordan, sehingga dia harus dilarikan ke rumah sakit dan di diagnosa keracunan alkohol, bahkan hampir terjadi masalah dalam otaknya.
Jadi Alvin sekarang merasa sangat pusing dan tidak bisa turun dari kasur.
“Jordan! Sialan kamu!” Alvin mengutuknya dengan wajah ganas.
Awalnya dia ingin membuat Jordan terlihat buruk di mata Kelsey, akhirnya malah dirinya yang menjadi bahan lelucon.
Alvin merasa hampir gila, dia tidak pernah dipermalukan seperti ini, jadi rasa bencinya kepada Jordan pun semakin dalam, dia sangat ingin menghancurkan wajahnya.
“Bos, kamu cari aku?” pintu bangsal pasien pun terbuka, lalu seorang pria berpakaian formal masuk dengan cepat ke dalam dan berbicara penuh hormat pada Alvin.
“Apa kamu sudah mencari tahu tentang Jordan Shen?” tanya Alvin.
“Sudah, anak itu adalah manager humas Lingya International Fashion Company, lalu dia baru kemarin mendapatkan pekerjaan itu.” kata pria berjas itu.
“Manager humas?” Alvin sedikit terkejut, kemudian dia menunjukan wajah yang ganas : “Sialan, wanita murahan itu pura-pura terlihat polos di hadapan aku, tapi sebenarnya dia menyimpan seorang pria. Sekarang bawa Jordan kemari, aku ingin memberinya pelajaran!”
“Iya bos.”
Kelsey sampai ke Lingya International Fashion Company pukul 7 pagi, dia sudah terbiasa datang lebih awal.
“Halo CEO Su!” saat dia masuk ke dalam, ada 2 orang satpam yang menyapanya.
Kelsey menganggukan kepala.
“Halo CEO Su!”
Sepanjang perjalanan semua karyawan menyapa Kelsey dengan wajah yang kaku.
Sekelompok wanita cantik biasanya bersikap sangat tinggi, tapi mereka langsung menundukan kepala dengan wajah kaku ketika di hadapan Kelsey.
Sebagai seorang CEO, aura Kelsey sangatlah mengerikan. Dia adalah seorang dewi di Lingya International Fashion Company, sikapnya sangat keras, tindakan tegas, memiliki otak bisnis yang kuat, jadi dia adalah orang yang sangat dikagumi oleh para pegawainya.
Kelsey naik lift ke kantor CEO yang ada di lantai paling atas.
10 menit kemudian Jordan juga sudah sampai di perusahaan. Dia sudah mulai masuk kerja dan berharap akan segera bagi gaji, karena kalau seperti ini terus, dia tidak akan ada uang untuk naik taksi lagi.
Ketika dia baru turun dari taksi dan ingin jalan ke gedung perusahaan, ada sebuah mobil van yang berhenti di pinggir jalan.
Jordan memancarkan tatapan mata yang dingin, sebagai pembunuh kelas tinggi, dia tentu saja bisa merasakan ada aura membunuh yang sedang memperhatikan dirinya.
Ternyata benar, ada 5 orang pria bertubuh besar yang keluar dari mobil van itu.
“Nak, kamu Jordan?” pemimpin pria itu berbicara sambil menunjuk Jordan dengan ganas.
“Kak Tom, itu benar dia!” kata pria yang ada di sampingnya.
Jordan berkata : “Aku Jordan, ada urusan apa kalian cari aku?”
Pria botak yang di panggil Kak Tom maju ke depan, lalu tersenyum sinis pada Jordan, berkata : “Nak, ayo ikut kami pergi.”
Jordan merasa lucu, lalu berbicara dengan datar : “Bagaimana kalau aku tidak mau pergi dengan kalian?”
“Nak, jika kamu tidak mau ditinju, maka lebih baik dengarkan kata-kata kami!” Kak Tom membentaknya.
Jordan tersenyum sinis, berkata : “Benarkah? Haha, sebenarnya aku masih bisa di ajak bicara, aku tidak ingin main kasar.”
“Itu karena tinjuan kamu tidak terlalu keras.”
Jordan menyegir, berkata : “Salah, karena aku sendiri akan takut dan tidak bisa mengendalikan diri aku jika bertindak kasar.”
Pria-pria itu langsung terkejut saat mendengar ini.
Para preman yang berkeliaran di jalanan mahir dalam berkelahi, tapi pengetahuan dan budaya mereka tidak terlalu baik, jadi kemampuan memahami pembicaraan akan lebih buruk dari orang lain.
Kak Tom dan yang lainnya berpikir beberapa saat baru mengerti dengan kata-kata yang dilontarkan oleh Jordan.
Apakah anak ini merasa tinjuan mereka tidak terlalu keras?
Kak Tom tidak tahan untuk memujinya, ternyata bualan orang berbudaya memang berbeda.
Ini adalah kata-kata bualan yang sangat pantas membuat orang berpikir leih dalam!
Kak Tom langsung mengingat kata-kata bualan ini karena kedepannya dia akan menggunakan kata-kata ini untuk membual.
“Wow, nak kamu sangat pandai membual, tapi bualan ini tidak ada gunanya di hadapan aku!” Kak Tom tertawa, lalu dia memberi perintah pada anak buahnya : “Beri pelajaran pada anak ini, lalu tangkap dia!”
Beberapa pria ganas itu mengerumuni Jordan sambil menunjukan senyum yang sangar.
“Nak, berlututlah padaku, jika tidak aku akan membuat kamu cacat!” seorang pria membentaknya.
“Kamu mau membuat aku cacat? Wah aku takut sekali!”
Jordan bilang dia takut, tapi dia memasang wajah yang mengejek.
“Sialan kamu!” pria itu langsung marah dan ingin menampar wajah Jordan.
Jordan tersenyum sinis sambil menangkap tangan pria itu.
“Krak!”
Lengan pria itu dipatahkan oleh Jordan hingga dia berteriak kesakitan.
“Habisi dia!” pria yang lain langsung menendang pinggang Jordan.
Jordan malas menghidarinya.
“Ting!”
Pria yang menendang Jordan itu menghelakan nafas dingin, bagian kakinya merasa sangat sakit dan hampir saja jatuh ke bawah.
Dia merasa bagian pinggang Jordan sangatlah keras!
“Sialan, apakah kamu manusia?” pria itu tercenggang.
Jordan berjalan perlahan ke depan, lalu meninju hidung orang itu.
Hidung orang itu pun langsung berdarah, kemudian orang itu langsung pingsan.
“Dasar tidak berguna! Cepat habisi dia!” kak Tom membentak anak buahnya.
Sayangnya Jordan bisa menghabisi 5 pria bertubuh besar ini hanya dalam waktu setengah menit saja, kemudian dia menepuk tangannya sambil berjalan ke arah Kak Tom.
Kak Tom merasa mati rasa, bukankah anak ini terlalu kuat?
Jordan sudah sampai di hadapan Kak Tom dan tidak memberinya waktu untuk terkejut lebih lama lagi.
“Mati kamu!”
Kak Tom tiba-tiba memancarkan tatapan mata yang ganas sambil memberikan tijuan ke arah kepala Jordan.
Keesokan paginya Jordan mengeluarkan gas dalam tubuhnya dan merenggangkan tubuhnya.
Kelsey baru turun, dia mengenakan pakaian kerja formal yang memperlihatkan bentuk tubuhnya. Matanya terlihat sedikit merah, kelihatannya kemarin malam dia tidak tidur dengan baik.
Kebetulan Jordan juga baru keluar dari kamarnya, dia pun menyapa Kelsey : “Sekarang masih pagi, kamu bisa tidur sebentar.”
“Jangan pedulikan aku, minggir.” Kelsey mendengus, lalu dia berjalan masuk ke kamar mandi.
Dia masih tidak nyaman ada seorang pria yang berada dalam rumahnya.
Jordan juga malas menggodanya, jadi setelah merapikan diri, mereka pergi ke perusahaan.
Rumah Sakit Umum Huahai.
Dalam bangsal tertentu.
Alvin telungkup di atas kasur dengan wajah yang menggelap.
Kemarin malam dia dibuat mabuk oleh Jordan, sehingga dia harus dilarikan ke rumah sakit dan di diagnosa keracunan alkohol, bahkan hampir terjadi masalah dalam otaknya.
Jadi Alvin sekarang merasa sangat pusing dan tidak bisa turun dari kasur.
“Jordan! Sialan kamu!” Alvin mengutuknya dengan wajah ganas.
Awalnya dia ingin membuat Jordan terlihat buruk di mata Kelsey, akhirnya malah dirinya yang menjadi bahan lelucon.
Alvin merasa hampir gila, dia tidak pernah dipermalukan seperti ini, jadi rasa bencinya kepada Jordan pun semakin dalam, dia sangat ingin menghancurkan wajahnya.
“Bos, kamu cari aku?” pintu bangsal pasien pun terbuka, lalu seorang pria berpakaian formal masuk dengan cepat ke dalam dan berbicara penuh hormat pada Alvin.
“Apa kamu sudah mencari tahu tentang Jordan Shen?” tanya Alvin.
“Sudah, anak itu adalah manager humas Lingya International Fashion Company, lalu dia baru kemarin mendapatkan pekerjaan itu.” kata pria berjas itu.
“Manager humas?” Alvin sedikit terkejut, kemudian dia menunjukan wajah yang ganas : “Sialan, wanita murahan itu pura-pura terlihat polos di hadapan aku, tapi sebenarnya dia menyimpan seorang pria. Sekarang bawa Jordan kemari, aku ingin memberinya pelajaran!”
“Iya bos.”
Kelsey sampai ke Lingya International Fashion Company pukul 7 pagi, dia sudah terbiasa datang lebih awal.
“Halo CEO Su!” saat dia masuk ke dalam, ada 2 orang satpam yang menyapanya.
Kelsey menganggukan kepala.
“Halo CEO Su!”
Sepanjang perjalanan semua karyawan menyapa Kelsey dengan wajah yang kaku.
Sekelompok wanita cantik biasanya bersikap sangat tinggi, tapi mereka langsung menundukan kepala dengan wajah kaku ketika di hadapan Kelsey.
Sebagai seorang CEO, aura Kelsey sangatlah mengerikan. Dia adalah seorang dewi di Lingya International Fashion Company, sikapnya sangat keras, tindakan tegas, memiliki otak bisnis yang kuat, jadi dia adalah orang yang sangat dikagumi oleh para pegawainya.
Kelsey naik lift ke kantor CEO yang ada di lantai paling atas.
10 menit kemudian Jordan juga sudah sampai di perusahaan. Dia sudah mulai masuk kerja dan berharap akan segera bagi gaji, karena kalau seperti ini terus, dia tidak akan ada uang untuk naik taksi lagi.
Ketika dia baru turun dari taksi dan ingin jalan ke gedung perusahaan, ada sebuah mobil van yang berhenti di pinggir jalan.
Jordan memancarkan tatapan mata yang dingin, sebagai pembunuh kelas tinggi, dia tentu saja bisa merasakan ada aura membunuh yang sedang memperhatikan dirinya.
Ternyata benar, ada 5 orang pria bertubuh besar yang keluar dari mobil van itu.
“Nak, kamu Jordan?” pemimpin pria itu berbicara sambil menunjuk Jordan dengan ganas.
“Kak Tom, itu benar dia!” kata pria yang ada di sampingnya.
Jordan berkata : “Aku Jordan, ada urusan apa kalian cari aku?”
Pria botak yang di panggil Kak Tom maju ke depan, lalu tersenyum sinis pada Jordan, berkata : “Nak, ayo ikut kami pergi.”
Jordan merasa lucu, lalu berbicara dengan datar : “Bagaimana kalau aku tidak mau pergi dengan kalian?”
“Nak, jika kamu tidak mau ditinju, maka lebih baik dengarkan kata-kata kami!” Kak Tom membentaknya.
Jordan tersenyum sinis, berkata : “Benarkah? Haha, sebenarnya aku masih bisa di ajak bicara, aku tidak ingin main kasar.”
“Itu karena tinjuan kamu tidak terlalu keras.”
Jordan menyegir, berkata : “Salah, karena aku sendiri akan takut dan tidak bisa mengendalikan diri aku jika bertindak kasar.”
Pria-pria itu langsung terkejut saat mendengar ini.
Para preman yang berkeliaran di jalanan mahir dalam berkelahi, tapi pengetahuan dan budaya mereka tidak terlalu baik, jadi kemampuan memahami pembicaraan akan lebih buruk dari orang lain.
Kak Tom dan yang lainnya berpikir beberapa saat baru mengerti dengan kata-kata yang dilontarkan oleh Jordan.
Apakah anak ini merasa tinjuan mereka tidak terlalu keras?
Kak Tom tidak tahan untuk memujinya, ternyata bualan orang berbudaya memang berbeda.
Ini adalah kata-kata bualan yang sangat pantas membuat orang berpikir leih dalam!
Kak Tom langsung mengingat kata-kata bualan ini karena kedepannya dia akan menggunakan kata-kata ini untuk membual.
“Wow, nak kamu sangat pandai membual, tapi bualan ini tidak ada gunanya di hadapan aku!” Kak Tom tertawa, lalu dia memberi perintah pada anak buahnya : “Beri pelajaran pada anak ini, lalu tangkap dia!”
Beberapa pria ganas itu mengerumuni Jordan sambil menunjukan senyum yang sangar.
“Nak, berlututlah padaku, jika tidak aku akan membuat kamu cacat!” seorang pria membentaknya.
“Kamu mau membuat aku cacat? Wah aku takut sekali!”
Jordan bilang dia takut, tapi dia memasang wajah yang mengejek.
“Sialan kamu!” pria itu langsung marah dan ingin menampar wajah Jordan.
Jordan tersenyum sinis sambil menangkap tangan pria itu.
“Krak!”
Lengan pria itu dipatahkan oleh Jordan hingga dia berteriak kesakitan.
“Habisi dia!” pria yang lain langsung menendang pinggang Jordan.
Jordan malas menghidarinya.
“Ting!”
Pria yang menendang Jordan itu menghelakan nafas dingin, bagian kakinya merasa sangat sakit dan hampir saja jatuh ke bawah.
Dia merasa bagian pinggang Jordan sangatlah keras!
“Sialan, apakah kamu manusia?” pria itu tercenggang.
Jordan berjalan perlahan ke depan, lalu meninju hidung orang itu.
Hidung orang itu pun langsung berdarah, kemudian orang itu langsung pingsan.
“Dasar tidak berguna! Cepat habisi dia!” kak Tom membentak anak buahnya.
Sayangnya Jordan bisa menghabisi 5 pria bertubuh besar ini hanya dalam waktu setengah menit saja, kemudian dia menepuk tangannya sambil berjalan ke arah Kak Tom.
Kak Tom merasa mati rasa, bukankah anak ini terlalu kuat?
Jordan sudah sampai di hadapan Kak Tom dan tidak memberinya waktu untuk terkejut lebih lama lagi.
“Mati kamu!”
Kak Tom tiba-tiba memancarkan tatapan mata yang ganas sambil memberikan tijuan ke arah kepala Jordan.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved