Bab 5 Tenggelam pada saat yang bersamaan
by Dennise
08:01,Nov 22,2022
Mereka berhubungan selama empat kali pada sore harinya, dan kemarin juga tidak beristirahat dengan baik, jadi Taylor Tang sedang menutup matanya dan beristirahat.
Callista Chi berbaring di lengannya, wajahnya menempel di dada telanjangnya.
Dadanya naik turun, itu memberinya rasa aman. Callista Chi merasa dia nyata dan sudah menjadi miliknya sepenuhnya. Hanya pria sebaik ini yang cocok dengannya.
Taylor Tang membuka satu kelopak matanya dan tersenyum: Mau lagi?”
Wanita pendiam akan menjadi liar saat di ranjang.
"Siapa suruh kamu begitu kuat..." Suara Callista Chi sangat manja, patuh dan memikat.
Pria suka mendengar pujian dalam hal ini, Taylor Tang mencium dahinya dengan penuh kasih: "Aku akan membuatmu lebih nyaman malam ini."
"Tadi kamu pergi kemana?"
“Kulihat kamu sudah lelah, jadi aku pergi membuatkan segelas jus buah pir untukmu.” Callista Chi menyerahkannya.
"Aku sangat ingin minum ini sekarang. Sayang, kamu benar-benar sangat memahami aku." Taylor Tang meminumnya dan melembabkan tenggorokan. Itu membuatnya merasa jauh lebih baik.
"Taylor, kapan kita pindah?"
"Bukankah kamu sangat menyukai orang tuaku?"
“Ya, tapi saat ini sangat sedikit orang yang tinggal bersama orang tua mereka setelah menikah. Aku ingin berduaan denganmu.” Callista Chi seperti seekor kucing Persia yang bersenang-senang di pelukannya.
Meskipun Taylor Tang sekarang sudah menjadi suaminya Callista Chi, dia masih merasa tidak nyaman ketika memikirkan Dennise Ye tinggal di sebelahnya dan ingin mendekati suaminya. Tidak ada wanita yang tidak memperdulikan kekasih masa kecil suaminya, apalagi mereka tumbuh bersama di bawah satu atap.
Di mata Taylor Tang, Callista Chi adalah wanita yang lebih murni daripada mutiara putih, bagaimana mungkin dia tahu Callista Chi memiliki begitu banyak perhitungan. Suara lembutnya seperti sup ekstasi, membuatnya terpikat dan tidak bisa menolak permintaan apa pun.
"Oke, kita akan pindah bulan depan."
"Baguslah. Taylor, aku sangat mencintaimu."
Dennise Ye mengunci diri di kamarnya dan tidak makan malam. Dia sudah marah hingga kenyang
Pada pukul delapan, pelayan mengetuk pintu dan berkata semua orang berada di kolam renang, dan Daniel Tang menyuruhnya pergi kesana.
Dennise Ye sangat tidak pengen pergi, tetapi dia tampak lemah jika tidak pergi, selain itu, mengapa dia harus memberikan segalanya kepada Callista Chi?
Hanya karena Callista Chi lebih cantik darinya?
Dia juga tidak buruk, kan? Setidaknya lekuk tubuhnya seratus kali lebih bagus darinya.
Dennise Ye sengaja memilih bikini seksi.
Ada kolam renang terbuka besar di halaman belakang vila. Angin malam terasa lembut dan air di kolam berkilau.
Begitu Dennise Ye pergi ke sana, dia melihat Callista Chi sedang bermesraan dengan Taylor Tang. Dia mengalihkan pandangannya dan melakukan pemanasan dengan serius.
"Taylor? Taylor?"
Menyadari konsentrasi Taylor Tang tidak tertuju padanya, Callista Chi menoleh dan mengikuti arah pandangannya. Dia sedang menatap Dennise Ye.
Dennise Ye memiliki wajah yang dingin, tetapi tubuhnya sangat panas (seksi). Sebaliknya, Callista Chi dan Thalia Tang, yang tidak pernah berolahraga, bertubuh ramping dan kurus, dan tampak sedikit datar.
Callista Chi merasa cemburu dan sangat kesal. Dia tidak tahan Taylor Tang terus menatap tubuh Dennise Ye.
"Dingin sekali..." Callista Chi menggigil, menarik perhatian Taylor Tang dengan manja.
“Yah, tidak akan dingin lagi setelah berada di kolam nanti.” Taylor Tang memeluknya tanpa memusatkan perhatian padanya. Dia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Dennise Ye.
Sejak kapan gadis kecil keriput itu berkembang dengan sangat baik? Tubuhnya sangat panas sehingga dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melihatnya.
Ketika dia keluar dengan memakai bikini barusan, dia sangat terkesima. Seutas tali di lubuk hatinya tiba-tiba tertarik, dan semangat itu langsung menjalar ke atas kepala dan meledak. Bahkan melihat tubuh telanjang Callista Chi tidak begitu membuatnya bersemangat.
Gadis kecilnya telah bertumbuh dewasa. Taylor Tang tidak tahu harus senang atau kecewa. Tapi sesuatu yang dia tahu yaitu dia tidak suka tubuh Dennise dilihat oleh pria lain.
"Dulu payudara Dennise kecil, tapi sekarang setidaknya sudah mencapai C cup. Ini semua berkat Derick."
"Apa?"
“Kudengar jika seorang pria memijat payudara wanita, payudara akan menjadi lebih besar.” Callista Chi berkata dengan nada anak kecil yang polos. Bahkan ketika mengatakan perkataan ini, dia sangat terkesan polos.
Taylor Tang tiba-tiba merasa sedikit tidak nyaman, dan memaksa dirinya sendiri untuk mengalihkan perhatiannya kembali ke istri di pelukannya. Dia menyeringai: "Benarkah? Kalau begitu, nanti aku akan memijatmu juga?"
"Dasar nakal..." Callista Chi memukul dadanya dengan kepalan kecil.
Dennise Ye melihatnya hingga merasa mual. Dia pun melompat ke dalam air, dan membentuk lekukan yang indah.
Dia berenang dengan sangat baik dan tidak perlu mengambil napas selama beberapa putaran.
Taylor Tang yang mengajarinya berenang saat beberapa tahun yang lalu. Ketika dia masih kecil, dia sangat takut air. Taylor Tang menghabiskan banyak waktu dan energi mengajarinya secara perlahan-lahan, lalu dia berhasil mengatasi ketakutannya terhadap air.
Tahun ini, Taylor Tang mengalami bencana saat mengikuti sebuah kamp musim dingin. Ketika dia menemukannya di hutan belantara, Taylor Tang sudah kehabisan napas. Dia sangat panik, berpikir jika Taylor Tang mati, dia tidak akan bisa hidup lagi.
Untungnya, dia pernah mempelajari teknik memberi pernapasan buatan dan menghidupkannya kembali. Dia menggendong Taylor Tang yang hampir dua kali lipat dari beratnya sendiri, melewati pegunungan selama sehari semalam, dan akhirnya berhasil keluar dari pegunungan.
Ketika dia bangun, orang di sisinya adalah Callista Chi, dan dia pikir Callista Chi yang menyelamatkannya.
"Ini tidak adil, aku harus memberitahu Taylor, dia berhak tahu yang sebenarnya." Ucapnya tegas.
Tapi Callista Chi menghentikannya: "Kamu melakukannya untuk keegoisanmu sendiri. Taylor telah menyatakan perasaannya padaku, dan kami sedang berkencan."
Dia merasa seperti disambar lima Guntur. Dia hanya merasakan "dengungan" di telinganya, kemudian benar-benar kehilangan pendengarannya. "Tidak, itu tidak mungkin...jelas-jelas kau tahu aku menyukainya..."
"Tapi orang yang Taylor sukai adalah aku. Dia pikir akulah yang menyelamatkannya, dan dia sangat bahagia. Jika dia tahu orang itu adalah dirimu, apakah kamu pikir dia masih bisa begitu bahagia? Bukankah saat kamu mencintai seseorang, kamu ingin berusaha sebisamu untuk membuatnya bahagia? Walaupun mengorbankan dirimu sendiri? Jika tidak, kamu terlalu egois, dan itu bukan disebut cinta. "
Setelah Taylor Tang keluar dari rumah sakit, dia benar-benar menjadi pacar Callista Chi. Keduanya menjalani hubungan yang mulus dan segera menikah.
Rasa sakitnya seperti air yang menerpa daratan, membungkus Dennise Ye dengan erat. Kakinya kram: "Tolong...Taylor...tolong aku..." Dia berusaha memukul air untuk menarik perhatiannya.
Taylor Tang melihatnya dan hendak berenang, tetapi Callista Chi tenggelam pada saat yang sama.
"Taylor...tolong aku..." teriak Callista Chi dan terus melambaikan tangannya.
Dia menoleh dan berenang ke arah Callista Chi... Dia bahkan tidak ragu-ragu sedikitpun.
Dennise Ye tidak berjuang lagi. Biarin saja... Hidup ini terlalu menyakitkan, malah setelah mati akan bebas.
Dia membiarkan dirinya tenggelam.
Callista Chi berbaring di lengannya, wajahnya menempel di dada telanjangnya.
Dadanya naik turun, itu memberinya rasa aman. Callista Chi merasa dia nyata dan sudah menjadi miliknya sepenuhnya. Hanya pria sebaik ini yang cocok dengannya.
Taylor Tang membuka satu kelopak matanya dan tersenyum: Mau lagi?”
Wanita pendiam akan menjadi liar saat di ranjang.
"Siapa suruh kamu begitu kuat..." Suara Callista Chi sangat manja, patuh dan memikat.
Pria suka mendengar pujian dalam hal ini, Taylor Tang mencium dahinya dengan penuh kasih: "Aku akan membuatmu lebih nyaman malam ini."
"Tadi kamu pergi kemana?"
“Kulihat kamu sudah lelah, jadi aku pergi membuatkan segelas jus buah pir untukmu.” Callista Chi menyerahkannya.
"Aku sangat ingin minum ini sekarang. Sayang, kamu benar-benar sangat memahami aku." Taylor Tang meminumnya dan melembabkan tenggorokan. Itu membuatnya merasa jauh lebih baik.
"Taylor, kapan kita pindah?"
"Bukankah kamu sangat menyukai orang tuaku?"
“Ya, tapi saat ini sangat sedikit orang yang tinggal bersama orang tua mereka setelah menikah. Aku ingin berduaan denganmu.” Callista Chi seperti seekor kucing Persia yang bersenang-senang di pelukannya.
Meskipun Taylor Tang sekarang sudah menjadi suaminya Callista Chi, dia masih merasa tidak nyaman ketika memikirkan Dennise Ye tinggal di sebelahnya dan ingin mendekati suaminya. Tidak ada wanita yang tidak memperdulikan kekasih masa kecil suaminya, apalagi mereka tumbuh bersama di bawah satu atap.
Di mata Taylor Tang, Callista Chi adalah wanita yang lebih murni daripada mutiara putih, bagaimana mungkin dia tahu Callista Chi memiliki begitu banyak perhitungan. Suara lembutnya seperti sup ekstasi, membuatnya terpikat dan tidak bisa menolak permintaan apa pun.
"Oke, kita akan pindah bulan depan."
"Baguslah. Taylor, aku sangat mencintaimu."
Dennise Ye mengunci diri di kamarnya dan tidak makan malam. Dia sudah marah hingga kenyang
Pada pukul delapan, pelayan mengetuk pintu dan berkata semua orang berada di kolam renang, dan Daniel Tang menyuruhnya pergi kesana.
Dennise Ye sangat tidak pengen pergi, tetapi dia tampak lemah jika tidak pergi, selain itu, mengapa dia harus memberikan segalanya kepada Callista Chi?
Hanya karena Callista Chi lebih cantik darinya?
Dia juga tidak buruk, kan? Setidaknya lekuk tubuhnya seratus kali lebih bagus darinya.
Dennise Ye sengaja memilih bikini seksi.
Ada kolam renang terbuka besar di halaman belakang vila. Angin malam terasa lembut dan air di kolam berkilau.
Begitu Dennise Ye pergi ke sana, dia melihat Callista Chi sedang bermesraan dengan Taylor Tang. Dia mengalihkan pandangannya dan melakukan pemanasan dengan serius.
"Taylor? Taylor?"
Menyadari konsentrasi Taylor Tang tidak tertuju padanya, Callista Chi menoleh dan mengikuti arah pandangannya. Dia sedang menatap Dennise Ye.
Dennise Ye memiliki wajah yang dingin, tetapi tubuhnya sangat panas (seksi). Sebaliknya, Callista Chi dan Thalia Tang, yang tidak pernah berolahraga, bertubuh ramping dan kurus, dan tampak sedikit datar.
Callista Chi merasa cemburu dan sangat kesal. Dia tidak tahan Taylor Tang terus menatap tubuh Dennise Ye.
"Dingin sekali..." Callista Chi menggigil, menarik perhatian Taylor Tang dengan manja.
“Yah, tidak akan dingin lagi setelah berada di kolam nanti.” Taylor Tang memeluknya tanpa memusatkan perhatian padanya. Dia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Dennise Ye.
Sejak kapan gadis kecil keriput itu berkembang dengan sangat baik? Tubuhnya sangat panas sehingga dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melihatnya.
Ketika dia keluar dengan memakai bikini barusan, dia sangat terkesima. Seutas tali di lubuk hatinya tiba-tiba tertarik, dan semangat itu langsung menjalar ke atas kepala dan meledak. Bahkan melihat tubuh telanjang Callista Chi tidak begitu membuatnya bersemangat.
Gadis kecilnya telah bertumbuh dewasa. Taylor Tang tidak tahu harus senang atau kecewa. Tapi sesuatu yang dia tahu yaitu dia tidak suka tubuh Dennise dilihat oleh pria lain.
"Dulu payudara Dennise kecil, tapi sekarang setidaknya sudah mencapai C cup. Ini semua berkat Derick."
"Apa?"
“Kudengar jika seorang pria memijat payudara wanita, payudara akan menjadi lebih besar.” Callista Chi berkata dengan nada anak kecil yang polos. Bahkan ketika mengatakan perkataan ini, dia sangat terkesan polos.
Taylor Tang tiba-tiba merasa sedikit tidak nyaman, dan memaksa dirinya sendiri untuk mengalihkan perhatiannya kembali ke istri di pelukannya. Dia menyeringai: "Benarkah? Kalau begitu, nanti aku akan memijatmu juga?"
"Dasar nakal..." Callista Chi memukul dadanya dengan kepalan kecil.
Dennise Ye melihatnya hingga merasa mual. Dia pun melompat ke dalam air, dan membentuk lekukan yang indah.
Dia berenang dengan sangat baik dan tidak perlu mengambil napas selama beberapa putaran.
Taylor Tang yang mengajarinya berenang saat beberapa tahun yang lalu. Ketika dia masih kecil, dia sangat takut air. Taylor Tang menghabiskan banyak waktu dan energi mengajarinya secara perlahan-lahan, lalu dia berhasil mengatasi ketakutannya terhadap air.
Tahun ini, Taylor Tang mengalami bencana saat mengikuti sebuah kamp musim dingin. Ketika dia menemukannya di hutan belantara, Taylor Tang sudah kehabisan napas. Dia sangat panik, berpikir jika Taylor Tang mati, dia tidak akan bisa hidup lagi.
Untungnya, dia pernah mempelajari teknik memberi pernapasan buatan dan menghidupkannya kembali. Dia menggendong Taylor Tang yang hampir dua kali lipat dari beratnya sendiri, melewati pegunungan selama sehari semalam, dan akhirnya berhasil keluar dari pegunungan.
Ketika dia bangun, orang di sisinya adalah Callista Chi, dan dia pikir Callista Chi yang menyelamatkannya.
"Ini tidak adil, aku harus memberitahu Taylor, dia berhak tahu yang sebenarnya." Ucapnya tegas.
Tapi Callista Chi menghentikannya: "Kamu melakukannya untuk keegoisanmu sendiri. Taylor telah menyatakan perasaannya padaku, dan kami sedang berkencan."
Dia merasa seperti disambar lima Guntur. Dia hanya merasakan "dengungan" di telinganya, kemudian benar-benar kehilangan pendengarannya. "Tidak, itu tidak mungkin...jelas-jelas kau tahu aku menyukainya..."
"Tapi orang yang Taylor sukai adalah aku. Dia pikir akulah yang menyelamatkannya, dan dia sangat bahagia. Jika dia tahu orang itu adalah dirimu, apakah kamu pikir dia masih bisa begitu bahagia? Bukankah saat kamu mencintai seseorang, kamu ingin berusaha sebisamu untuk membuatnya bahagia? Walaupun mengorbankan dirimu sendiri? Jika tidak, kamu terlalu egois, dan itu bukan disebut cinta. "
Setelah Taylor Tang keluar dari rumah sakit, dia benar-benar menjadi pacar Callista Chi. Keduanya menjalani hubungan yang mulus dan segera menikah.
Rasa sakitnya seperti air yang menerpa daratan, membungkus Dennise Ye dengan erat. Kakinya kram: "Tolong...Taylor...tolong aku..." Dia berusaha memukul air untuk menarik perhatiannya.
Taylor Tang melihatnya dan hendak berenang, tetapi Callista Chi tenggelam pada saat yang sama.
"Taylor...tolong aku..." teriak Callista Chi dan terus melambaikan tangannya.
Dia menoleh dan berenang ke arah Callista Chi... Dia bahkan tidak ragu-ragu sedikitpun.
Dennise Ye tidak berjuang lagi. Biarin saja... Hidup ini terlalu menyakitkan, malah setelah mati akan bebas.
Dia membiarkan dirinya tenggelam.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved