Baru saja Arumi diterima cintanya oleh pria idamannya, keesokan harinya Arumi harus menelan pil pahit saat dinyatakan telah menderita penyakit Parkinson. Dia berusaha merahasiakan semuanya dari Demas karena takut di tinggalkan. Padahal Demas menerima cintanya Arumi hanya agar membuat Arumi seperti pembantunya saja dan tidak lebih dari sekedar iseng taruhan antar sesama teman satu gengnya. “Dem, gw uda naksir sama loe dari jaman masih ssemester dua. Maafkan tentang buku harian gw yang tersebar entah siapa pelakunya dan gw ngaku semua yang tertulis di buku harian itu benar adanya.” Perasaan Arumi berdebar hingga membuat tangannya gemetar sangking gugupnya menunggu tanggapan dari pria idamannya. “Gw juga suka kok sama loe Rum. Kenapa loe sampe gemetaran kayak gini?” kekeh Demas sambil menatap wajah datar seorang laki-laki yang merupakan salah satu saingannya di sekolah dia adalah Devara.