Persahabatan yang terjalin antara Mayang dan Eric membawa mereka dalam hubungan yang begitu rumit. “Bagaimana bila aku menginginkan hal yang lebih?”, Eric memberanikan dirinya untuk menuntut perasaan yang sebenarnya juga dirasakan oleh Mayang. Saat kedua orang itu bertekat untuk menyatukan cinta mereka, ternyata banyak batu sandungan yang harus mereka susun agar menjadi indah. “Sudahlah Eric, aku lelah, lepaskan saja”, seperti mencoba mengiklaskan cahaya saat kita sedang membutuhkannya, apakah Mayang bisa melakukannya? Selalu ada yang menarik hati saat sedang terluka dan lelah seperti saat ini, saat seseorang sudah terlanjur terpatri di dalam hati, dan saat itulah cinta yang begitu kita inginkan kembali menawarkan keindahannya. Siapa yang harus kita pilih? Cinta sejati atau cinta terindah kita? Mayang sayang.