Bab 10 Krisis Air Tawar

by Helix 10:01,Apr 08,2021
Di bawah keluhan Zoey Li, Jordan Fang menelan ikan terbang kedua.
Melihat gaya makanya yang begitu enak seperti sedang menyantap makanan mahal, Zoey Li yang cukup lapar tiba-tiba merasa ingin mencoba. Mungkin, ikan itu memang lezat.
“Jordan Fang, apakah benar-benar bisa dimakan?” Zoey Li bertanya dengan suara rendah.
“Cukup oke, hanya kalah sedikit dari salmon.” Jordan Fang melanjutkan: “Jika kamu ingin mencoba, aku akan membersihkannya untukmu.”
Di saat ini, si wanita mengangguk. Tidak ada alasan lain selain karena ia sangat lapar. Rasa lapar memang mampu membuat seseorang melupakan wajah dan identitasnya.
Melihat Zoey Li ingin mencoba, Jordan Fang menunjukkan senyuman puas. Ia dengan terampil membersihkan ikan terbang terakhir untuknya dan menyodorkannya.
“Uh……”
Zoey Li sedikit menyesal ketika menerima sodorannya.
Rasanya empuk dan lengket di tangan. Dengan daging yang berwarna merah muda dan menghasilkan bau amis ketika didekatkan ke hidung, apakah ikan ini benar-benar layak dimakan mentah?
Zoey Li beberapa kali menaruh ikan di depan mulut. Pada akhirnya, ia terus memundurkannya karena tidak berhasil mengumpulkan keberanian yang cukup.
“Cobalah satu gigitan. Makanan selalu bisa memberi sedikit tenaga.”
Dalam membujuknya, Jordan Fang juga merasa sedikit senang di atas penderitaan orang lain. Akhirnya, ia bisa melihat wanita angkuh dan dingin ini makan ikan mentah dengan jijik!
Zoey Li tahu bahwa ini adalah masa yang tidak biasa. Untuk bertahan hidup, ia harus melakukan segalanya. Wanita itu segera menutup mata, memasukkan ikan terbang ke dalam mulut, dan menggigitnya.
“Uwek!”
Reaksinya sangat kuat. Zoey Li langsung muntah.
Ia benar-benar tidak tahan dengan bau ikan mentah yang menyengat. Ini membuat perutnya sangat mual dan tidak nyaman. Sembari meringkuk ke tepi reruntuhan pesawat, wanita itu memuntahkan daging yang barusan digigit.
Melihat reaksi Zoey Li, Jordan Fang, yang awalnya ingin melihat lelucon, langsung melupakan niatnya. Pada momen ini, ia lebih khawatir tentang kemungkinan runtuhnya mental si wanita.
Setelah muntah sejenak, Zoey Li akhirnya duduk kembali. Dilihat dari wajahnya yang pucat, bukannya membawa energi bagi tubuhnya, ikan itu membuatnya semakin lemah.
“Maaf, aku tidak menyangka reaksimu begitu kuat.” Jordan Fang berujar pelan.
“Tidak ada yang perlu disesali. Dalam lingkungan seperti ini, kita harus melakukan apa pun demi kelangsungan hidup.” Mata Zoey Li sangat merah. Ia menangis pelan saat muntah. Wanita itu tidak pernah menjadi wanita yang lemah. Tetapi, ketika harus bersusah-payah untuk hidup, ia tidak bisa mencegah sisi-sisi rapuhnya untuk muncul ke permukaan.
Si pria memandang si wanita dengan iba dan berkata: “Bagaimana jika kamu berikan ikannya untukku? Jika kamu benar-benar tidak bisa memakannya, biarlah aku saja.”
Mata Zoey Li menembus cahaya. Dengan mengertakkan gigi, ia protes: “Aku bisa melakukannya! Apa yang dapat kamu lakukan, aku juga dapat lakukan!” Kemudian, ia menaruh potongan ikan terbang ke laut dan mencucinya lagi. Si wanita pun kembali menelannya.
Kali ini, Zoey Li tidak muntah seperti tadi. Ia menutup mata. Dengan ekspresi menyakitkan, wanita itu berjuang menelan ikan terbang ke dalam perut.
Menyaksikan Zoey Li menelan ikan terbang dengan susah payah, kesan Jordan Fang padanya mengalami perubahan signifikan. Wanita biasa mungkin tidak akan dapat melakukannya, tetapi Zoey Li bisa. Kekuatan tekadnya sungguh mengagumkan!
Setelah menyantap ikan terbang, mereka berdua tidak berbicara. Zoey Li belum pulih dari sensasi menyantap ikan itu, sementara Jordan Fang menunggui reaksi di perutnya.
Sejujurnya, makan ikan mentah adalah hal yang sangat berbahaya. Tanpa adanya bantuan medis, jika terjadi infeksi parasit, itu sama saja dengan mengetuk gerbang alam baka. Namun untuk saat ini, Jordan Fang dan Zoey Li memang sudah hanya berjarak selangkah darinya. Ini membuat mereka harus berani mengambil risiko.
Saat itu adalah tengah hari. Beberapa jam kemudian, tidak satu pun dari mereka mengalami diare, mual, atau muntah. Ini adalah berkah dalam kesialan. Keraguan di dalam hati lambat laun pun menghilang.
Jalan untuk bertahan hidup sangatlah sulit. Bahkan jika keduanya tidak mengalami masalah dengan menyantap ikan mentah, terik matahari saat ini bisa membuat keduanya “terpanggang”.
Setelah seharian terpapar panas kemarin, kulit yang terbuka dari keduanya telah memerah. Tangan, kaki, dan wajah tampak seperti terbakar. Di area yang lebih serius, seperti bagian belakang leher, kulit mati akibat matahari sudah berjatuhan, lalu kulit baru tetap saja terpapar. Rasa sakit karena kepanasan benar-benar tidak tertahankan. Saat keringat mengucur di lapisan kulit baru, rasanya akan cukup pedih hingga harus menggertakkan gigi untuk menahan.
“Aku mau sekarat karena kehausan…... Ayo minum air.”
Zoey Li memegagngi tenggorokannya yang akan mengering. Di dalam kotak, hanya ada dua botol air yang tersisa untuk menjadi penyelamat hidup.
Jordan Fang juga sangat haus, namun ia memiliki kekhawatirannya sendiri. Dua botol air itu satu-satunya air tawar yang tersisa di antara keduanya. Kalau diminum sekarang, mereka artinya tidak akan memiliki stok lagi. Mereka akan seratus persen bergantung pada takdir!
Melihat Jordan Fang tidak menjawab, Zoey Li, yang sangat haus, menjadi tidak sabar dan bertanya: “Sampai kapan kamu akan menyimpan dua botol ini?”
Jordan Fang menjawab: “Aku hanya berpikir keduanya adalah air tawar terakhir kita. Aku tidak akan menyentuhnya sebagai detik-detik terakhir.”
“Jika sekarang saja tidak mampu melewati, buat apa bicara kedepannya?” Zoey Li bertanya lagi.
“Kamu benar……”
Di lingkungan yang ekstrem, jika tidak ada makanan, seseorang dapat hidup setidaknya empat atau lima hari. Tetapi, dengan terus terpapar sinar matahari seperti ini, air di tubuh akan menguap dan hilang. Jika tidak segera ditambah, sangat mungkin sehari pun tidak sanggup dilalui.
Jordan Fang itu juga memahami perihal ini. Jadi, ia menyetujui ajakan Zoey Li. Namun, keduanya memakai cara yang hemat. Mereka hanya membuka satu botol air dan masing-masing meminum setengahnya, jadi masih ada satu botol yang tersisa.
Tetapi, jelas sekali bahwa keduanya terlalu optimistis dengan dampak meminum setengah botol air. Suhu tinggi yang panas dengan kejam memanggang permukaan laut. Keringat keduanya terus menetes ke bawah. Setelah beberapa jam, Zoey Li menunjukkan gejala serangan panas.
Si wanita, yang sedang bersandar di kotak, tiba-tiba bersandar ke belakang dan hendak berguling ke laut. Untungnya, si pria bertindak cepat dengan menariknya kembali.
Melihat wajahnya yang pucat tanpa darah, bibirnya yang begitu putih, dan tubuhnya yang panas seperti bola api, Jordan Fang panik.
“Zoey Li, Zoey Li!”
“Aku…... pusing…...” Zoey Li memegangi dahi.
“Jangan berbicara. Kamu pasti terkena serangan panas.”
Jordan Fang segera melepas kemeja, meletakkan salah satu ujungnya di kotak, dan menarik ujung lainnya dengan tangan. Ia menciptakan sudut gelap kecil bagi Zoey Li untuk melindungi kepalanya dari sinar matahari langsung. Di akhir, si pria mengeluarkan sebotol air terakhir mereka dan bergerak untuk membantu si wanita menegaknya.
“Itu air terakhir kita. Kamu bisa menyimpannya untuk nanti-nanti…...” Zoey Li membuka mata dengan susah payah, melirik botol air di tangan Jordan Fang, dan berkata dengan nafas lemah: “Aku mungkin tidak akan bisa bertahan lagi. Jangan sia-siakan air itu untukku.”
“Berhenti menawar. Cepat buka mulutmu.”
Jordan Fang saat ini sama sekali tidak memedulikan fakta bahwa air itu adalah persediaan terakhir mereka. Di benaknya hanya ada satu pikiran, yakni Zoey Li harus diselamatkan!

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

661