Bab 9 Menyantap Ikan Mentah

by Helix 10:01,Apr 08,2021
Entah bagaimana caranya, setelah terombang-ambing di atas lempengan pesawat semalaman, Jordan Fang dan Zoey Li tiba di bawah langit timur yang semakin memutih.
Semalam adalah malam yang menyiksa bagi keduanya. Di malam yang dingin, mereka tidak berani bergerak karena takut gelombang besar akan menjungkirbalikkan lempengan pesawat. Bahkan, mereka juga takut akan jatuh ke laut begitu terlelap.
Matahari bergerak keluar dari laut seperti bola api merah. Cahayanya tidak menyilaukan, tetapi dapat membuat orang merasakan sentuhan kehangatan.
Beberapa saat kemudian, dengan permukaan laut dipenuhi oleh cahaya pagi yang merah, Jordan Fang dan Zoey Li satu per satu bangun.
“Bagaimana tidurmu tadi malam?”
Jordan Fang meluruskan pinggang, lalu menguap lebar-lebar.
“Sangat buruk……”
Zoey Li membuka sepasang mata merah cerah. Ia bisa dikatakan tidak bisa tidur semalaman. Takut jatuh ke laut, ia hanya bisa bersandar pada kotak besar. Postur seperti itu benar-benar tidak nyaman. Sampai sekarang, tulang punggungnya masih kaku.
Si pria menawarkan: “Bagaimana jika kamu tidur sebentar lagi? Aku akan mengawasimu.”
“Tidak, terima kasih.”
Si wanita memahami kebaikannya, tetapi ia merasa canggung membiarkan seorang pria mengawasinya tidur.
Seiring berjalannya waktu, mereka berdua terus duduk di atas lempengan pesawat sambil menatap ujung permukaan laut. Keduanya berharap untuk bisa melihat daratan atau pulau di saat berikutnya.
Tidak juga melihat apa yang diinginkan, keduanya mulai merasa lapar. Waktu sudah berlalu lebih dari lima belas jam sejak makan terakhir. Terutama karena pengerahan tenaga fisik yang cukup besar, rasa lapar mereka kini menggila.
Jordan Fang membuka kotak besar. Di dalamnya ada sebagian kecir air laut, sementara di tengah-tengahnya ada tiga “tamu tak diundang” yang mereka temui tadi malam. Tidak terhitung banyaknya ikan terbang yang melewati mereka berdu saat itu. Banyak dari mereka menabrak lempengan pesawat. Berhubung makanan pesawat sudah tidak layak santap, Jordan Fang pun buru-buru mengemas semua ikan terbang yang bisa tertangkap di lempengan pesawat ke dalam kotak.
Ikan-ikan terbang itu tidak terlihat bagus di dalam kotak. Mereka sedikit sekarat. Jika tidak segera disantap, mereka pasti akan mati.
“Apakah kamu benar-benar ingin makan ikan terbang?”
Zoey Li menatap Jordan Fang dengan tidak percaya. Ia memang pernah makan salmon dan tuna, tetapi untuk memakan ikan hidup semacam ini tanpa perawatan apa pun, hatinya tidak memiliki keberanian.
Jordan Fang tahu bahwa tidak ada gunanya memaksa Zoey Li saat ini. Satu-satunya yang bisa ia lakukan adalah menunjukkan sendiri kepadanya bahwa jika ingin bertahan hidup dalam situasi seperti ini, ikutilah cara-caraku.
Jujur saja, si pria sendiri tidak mengetahui apakah ikan terbang bisa dimakan atau tidak. Tetapi, ia sudah lapar sampai merasa pusing. Perutnya mulas dan badannya lemas. Ia harus makan sesuatu sekarang juga!
“Bagaimana jika, tidak usah makan……” Zoey Li terus menggelengkan kepala.
“Tidak apa-apa, kamu lihatlah aku makan.”
Untuk memberi contoh pada si wanita, si pria hanya bisa betindak begini. Ia dalam hati berpikir bahwa dalam film-film dokumenter tentang bertahan hidup di hutan belantara, manusia bisa memakan apa pun. Maka, yang kali ini seharusnya akan aman!
Terpikir hal ini, Jordan Fang menjadi semakin yakin. Ia mengambil ikan terbang dari kotak, memegangnya erat dengan kedua tangan, dan menggigit mulutnya ke arah kepala dan tubuh ikan.
“Uwek!”
Tepat setelah menggigit kulit ikan, bau darah bercampur dengan bau lendir ikan mengalir ke mulut Jordan Fang. Ia hampir muntah di tempat.
Melihat cara Jordan Fang menggigit ikan terbang, Zoey Li hanya merasa tercengang. Ia seolah-olah menyaksikan seorang pria primitif meminum darah di hadapannya. Tanpa sadar, wanita itu menggerakkan tubuh sedikit ke samping.
Tidak mudah untuk menggigit kepala ikan dengan mengandalkan gigi saja. Jordan Fang harus berulang kali menggigit dan mencabutnya dengan tangan. Setiap gigitan akan membuat seluruh rongga mulut penuh dengan sensasi amis darah. Setelah ikan terbang meronta beberapa kali, Jordan Fang akhirnya berhasil memecah tubuhnya menjadi dua.
Di saat ini, bibir dan mulut Jordan Fang telah penuh dengan darah. Mata Zoey Li memerah saat mengamatinya. Ia tidak berani membayangkan bahwa ia akan menggigit ikan seperti Jordan Fang barusan.
Ekspresi wajah si pria sangat rumit. Sejujurnya sensasi memnyantap ikan hidup sangat tidak enak, tetapi ia kini harus memaksakan diri untuk menelannya. Hanya dengan cara ini, ia akan memperoleh kekuatan fisik untuk terus bertahan.
“Jordan Fang, kamu…...”
Zoey Li menutup mulut dengan ketakutan.
“Tidak apa-apa, rasanya lebih enak dari yang diharapkan.”
Meski rasanya benar-benar tidak enak, Jordan Fang masih berhasil mengeluarkan senyuman. Namun, tampilan wajah yang penuh darah tetap kelewat menakutkan.
Tidak berniat menyantap kepala ikan terbang, Jordan Fang mengesampingkan kepalanya. Siapa tahu bisa dipakai nanti. Ia kemudian memasukkan jari-jarinya ke lubang bekas gigitan, membersihkan isi perut ikan, dan membasuh bagian dalamnya dengan air laut.
Setelah proses yang hati-hati, ikan yang bersih pun tampil di hadapan mereka.
“Mau coba makan?”
Jordan Fang menyodorkan ikan terbang yang sudah dibersihkan itu ke Zoey Li.
“Tidak, kamu saja!”
Yang disodorkan buru-buru melambaikan tangannya dan menggelengkan kepala. Ekspresinya sangat ketakutan dan jijik.
“Baiklah, kalau begitu aku akan makan dulu.”
Melihat bahwa si wanita tidak bersedia mencoba, si pria melanjutkan percontohannya.
Jordan Fang juga mengetahui bahwa memakan makanan mentah di alam liar sangat berbahaya. Kemungkinan menderita diare atau infeksi parasit sangat tinggi, tetapi untungnya daging ikan jauh lebih aman. Sementara itu, siput dan kerang mutlak tidak dapat dimakan, sebab risiko adanya parasit jauh lebih tinggi dari daging ikan.
Sembari menatap Zoey Li, ia menemukan bahwa dia masih terus ketakutan. Jordan Fang tidak bisa memedulikan hal sebanyak itu. Tubuhnya terus-menerus memberikan instruksi kepadanya. Pada saat ini, ia bisa pingsan jika tidak segera makan.
“Ssshhh!”
Jordan Fang menggigit ikan terbang, merobek sepotong ikan mentah, dan mengunyahnya di dalam mulut dengan mata tertutup.
Awalnya, bau amisnya sangat tidak enak, bahkan membuat hidung agak tercekat. Jordan Fang sudah mau muntah saat merasakannya. Habis bagian tersulit terlewati, setelah mengunyahnya beberapa kali, Jordan Fang merasa daging ikan ini agak sedikit asin. Cukup enak!
Mungkin juga rasa laparlah yang membuat Jordan Fang menjadi kurang peka terhadap rasa dan tidak pilih-pilih makanan. Setelah menyesuaikan diri, Jordan Fang menelan ikan terbang sedikit demi sedikit. Kini yang tersisa hanya sirip dan ekornya.
“Egh……”
Sehabis bersantap, Jordan Fang bersendawa. Mulutnya penuh bau amis.
Untungnya, ikan membawa banyak energi, sehingga rasa lapar akan diturunkan secara drastis.
“Apakah kamu ingin makan sedikit?”
Si pria mengambil ikan terbang kedua. Ia siap menyantapnya dengan cara yang sama.
“Aku tidak mau. Kamu makan sendiri saja.”
Meski pun juga sangat lapar, Zoey Li masih tidak bisa melewati penolakan di dalam hati. Melihat ikan terbang yang masih bergerak-gerak di tangan Jordan Fang, ia benar-benar tidak bisa memaksakan dirinya untuk memakannya.
Kali ini, Jordan Fang memproses ikan itu dengan lebih terampil. Begitu menyantapnya, jelas-jelas sensasinya sangat tidak biasa, ia malah merasa rasanya begitu enak!
Melihat Jordan Fang mengunyah-nguyah, Zoey Li tidak bisa untuk tidak menahan ludah. Dengan wajah merah, ia meninggikan suara: “Makan ya makan, buat apa mengecap-ngecap!”

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

661