Bab 4 Mengambang Mengikuti Arus
by Helix
10:01,Apr 08,2021
Di tengah lautan, Jordan Fang akhirnya tidak lagi sendirian. Munculnya Zoey Li memberinya lebih banyak keberanian untuk menghadapi situasi keputusasaan.
Dalam banyak kesemapatan, situasi keputusasaan bisa menghancurkan kekuatan batin manusia dan membuat orang itu cepat atau pun lambat menjadi gila.
Untungnya, dengan Zoey Li di sisinya, semua ini telah teredam. Munculnya rasa ketidakberdayaan tidak akan diperpanjang, dan Jordan Fang terpicu untuk mempertahankan keberaniannya demi tetap hidup.
Lempengan pesawat seukuran tempat tidur. Jordan Fang dan Zoey Li duduk di dua ujung secara terpisah untuk memastikan keseimbangan terjaga.
Setelah beberapa saat beristirahat, warna wajah Zoey Li telah pulih sedikit dari kepucatan. Meski kini nampak sangat berantakan, ia tetap memancarkan kecantikan yang biasanya tidak berani ditatap oleh orang lain secara langsung.
Mungkin karena biasanya diperlakukan dengan angkuh oleh Zoey Li di kantor, dengan hanya mereka berdua yang ada di atas lempengan ini, Jordan Fang merasa sedikit takut padanya. Ini seolah dirinya sedetik kemudian bisa disalahkan dengan kasar. Ketakutan yang sebenarnya berlebihan ini membuat si pria canggung hingga tidak tahu harus meletakkan tangannya di mana.
“Apa kamu mengatakan sesuatu saat aku tadi pingsan?” Si wanita samar-samar ingat bahwa tadi sepertinya ada suara yang berteriak padanya tanpa henti.
“Tidak, tidak ada.” Jordan Fang dengan panik menyembunyikannya.
Bagaikan senter, sepasang mata Zoey Li menatap lurus ke Jordan Fang seolah bisa membaca isi hatinya.
“Lupakanlah.”
Setelah beberapa saat, Zoey Li berkata dengan lembut. Bahkan jika Jordan Fang memarahi dirinya sendiri pada saat itu, berhubung dia telah menyelamatkannya, maka segalanya tidak usah dipermasalahkan.
......
Keduanya terombang-ambing di arus laut selama seharian. Saat ini, matahari telah jatuh mendekati permukaan laut. Hanya sentuhan terakhirnya yang tersisa di langit.
Awan merah “membakar” langit dan ombak memancarkan bayangannya. Ini sejatinya adalah pemandangan yang keindahannya sulit dideskripsikan, namun Jordan Fang dan Zoey Li saat ini tidak tertarik untuk menghargai dan menikmatinya.
Daripada mengagumi pemandangan, yang mereka berdua pikirkan adalah bagaimana bertahan hidup di lingkungan yang sangat keras ini.
Setelah terpapar matahari seharian, mereka berdua kini sangat kelelahan. Sedikit tenaga yang tersisa hanya dapat digunakan untuk menahan diri agar tidak tertidur. Sebabnya, mereka takut bahwa sekalinya tertidur, mereka tidak akan bisa bangun lagi.
Pada akhirnya, keduanya ingat kotak yang tadi ikut diangkat. Pada saat itu, Jordan Fang mengerahkan tenaga yang cukup besar untuk mengangkatnya, tetapi kemudian perhatiannya terfokus pada Zoey Li dan kotak pun terlupakan.
“Apakah kamu tahu apa yang ada di dalamnya?”
Mata Jordan Fang tertuju pada kotak aluminium berukuran besar itu.
Zoey Li menjawab: “Tidak tahu. Saat itu, aku sedang mengapung di laut. Aku sudah kelelahan dan akan tenggelam secepat mungkin. Tiba-tiba, kotak itu melintas di depanku. Aku memegangnya kuat-kuat, kemudian tanpa sadar kehilangan kesadaran.”
“Tidak peduli apa isinya, kita kini hanya bisa membukanya dan mengecek.”
Jordan Fang dan Zoey Li berdiskusi. Saat ini keduanya haus dan lapar, dan mereka tidak memiliki bala bantuan. Satu-satunya yang dapat mereka andalkan adalah kotak di depan mereka.
Zoey Li setuju: “Kalau begitu, bukalah.”
Setelahnya, Jordan Fang berpindah ke bagian depan kotak. Jangan hanya lihat desainnya yang sangat halus, di berbagai sisinya terpasang beberapa gerendel.
Usai memeriksanya satu putaran, Jordan Fang membuka semua gerendel. Yang akan terjadi berikutnya adalah momen yang paling menarik. Apakah benda yang ada di dalam……
Mata Zoey Li menatap tanpa berkedip. Itu bisa menjadi kunci apakah mereka berdua akan bisa terus hidup di laut.
Jordan Fang bahkan menutup mata karena tidak berani melihat. Apakah langit tidak akan berhenti menyediakan mereka cara untuk bertahan hidup atau mereka ditakdirkan untuk wafat di tengah laut, jawabannya tergantung pada ini.
Klik!
Saat kotak itu dibuka, Zoey Li menutup mulutnya dan lalu menjerit kegirangan.
Mendengar teriakan gembiranya, Jordan Fang menghela nafas lega. Ah, pasti di dalamnya adalah sesuatu yang baik!
Begitu membuka mata, ia melihat ada beberapa kotak makan berbahan aluminium foil serta beberapa botol kecil air mineral di sebelahnya.
“Ini…... ini makanan dan minuman pesawat!”
Zoey Li dan Jordan Fang saat ini sangat gembira seperti baru menemukan harta karun.
Sikap ini sama sekali tidak berlebihan, sebab penemuan itu bisa membuka jalan berikutnya di tengah keputusasaan mereka. Masih selamat dari insiden jatuhnya pesawat, mereka ternyata juga tidak ditakdirkan untuk wafat di tengah laut. Melihat makanan dan minuman di dalam kotak, keduanya mendapatkan kembali kepercayaan diri untuk terus hidup.
Setelah dihitung, ada delapan kotak makanan dan lima botol air mineral. Meski tidak banyak, keduanya adalah barang berharga bagi siapa pun yang kelaparan serta kehausan.
Ketika Jordan Fang mengulurkan tangan untuk mengambil air mineral, ekspresi Zoey Li tiba-tiba menjadi tegang. Persediaan di dalam kotak terbatas, dan mereka berdua tidak tahu berapa lama mereka akan hanyut di sepanjang arus laut. Konsumsi dua orang jelas lebih banyak daripada satu orang. Pada masa seperti ini, andai Jordan Fang berniat jahat, dirinya harus menyiapkan persediaan untuk keselamatan diri sendiri.
“Kamu minumlah terlebih dahulu.”
Sementara Zoey Li masih berwaspada, Jordan Fang sudah mengambil sebotol air mineral dan menyerahkannya kepada dirinya.
Melihat wajah kecokelatan Jordan Fang, Zoey Li tahu bahwa dia pasti sangat haus saat ini, tetapi masih mementingkan dirinya. Ia jadi sedikit malu dengan pemikirannya barusan.
Dipikir-pikir, masuk akal juga. Jika Jordan Fang ingin membalas keangkuhannya di tempat kerja, buat apa ia repot-repot menyelamatkan dirinya? Begitu melihat dirinya, langsung pura-pura tidak melihat saja!
“Terima kasih……”
Zoey Li luar biasa haus. Setelah menerima benda itu, ia menghabiskannya dalam satu teguk.
Telah minum sebanyak ini, ia tidak merasakan apa pun. Mulutnya masih kering, tetapi tubuhnya untuk sudah terasa jauh lebih nyaman.
Penampilannya barusan membuat Zoey Li sedikit malu dan wajahnya sedikit memerah. Berhubung biasanya memasang citra angkuh, ketika dirinya tiba-tiba menghabiskan sebotol air mineral dengan satu tegukan, apakah Jordan Fang diam-diam dalam hati menertawai dirinya?
“Cukup? Apa ingin sebotol lagi?”
Melihat Zoey Li begitu kehausan, Jordan Fang mengeluarkan sebotol air lagi dan memberikannya kepada Zoey Li.
Setelah minum sebotol air tadi, tubuh Zoey Li sejatinya sudah jauh lebih baik dan pikirannya sudah jauh lebih tenang. Melihat sodoran si pria, si wanita menolak: “Kamu saja yang minum. Kamu pasti juga sangat haus.”
Jordan Fang memang juga sangat haus. Berhubung Zoey Li menolak, maka ia tidak berbasa-basi lagi dan langsung menghabiskan seluruh isinya dalam satu teguk. Sama saja dengan si wanita!
Dari lima botol, kini masih tersisa tiga. Jordan Fang mengumpulkan dua botol yang barusan telah kosong dan menyimpannya kembali ke dalam kotak. Di tengah keterombang-ambingan di laut begini, segala sesuatu di sekitar bisa saja memainkan peran penting di saat-saat kritis. Alhasil, ia tidak berniat membuang kedua botol begitu saja.
Setelah minum air, Jordan Fang mengeluarkan makanan pesawat. Sudah kelaparan seharian, mereka akhirnya memiliki kesempatan untuk bersantap. Untung juga kotak aluminiumnya tertutup dengan baik, jadi kualitas makanan di dalamnya masih terjaga.
Makanan pesawat biasanya dianggap tidak enak. Yang ada di depan mereka juga tidak panas, tetapi di mata Jordan Fang dan Zoey Li, makanan tersebut merupakan makanan terenak di dunia.
Zoey Li tidak makan banyak. Gayanya saat makan masih tetap angun. Setelah mengunyah beberapa kali dengan perlahan, ia berhenti.
“Tidak makan sedikit lebih banyak lagi?” Jordan Fang bertanya dengan perhatian.
“Tidak, aku kenyang.” Zoey Li menggelengkan kepala. Nafsu makannya selalu sangat sedikit. Ia bahkan sangat jarang menghabiskan satu kotak makanan. Si wanita lalu menatap makanan si pria dan mengingatkan: “Kamu kelelahan secara fisik, jadi makanlah lebih.”
Jordan Fang kembali membuka satu kotak makan dan berujar: “Kalau begitu, aku tidak akan sungkan-sungkan.”
Dalam banyak kesemapatan, situasi keputusasaan bisa menghancurkan kekuatan batin manusia dan membuat orang itu cepat atau pun lambat menjadi gila.
Untungnya, dengan Zoey Li di sisinya, semua ini telah teredam. Munculnya rasa ketidakberdayaan tidak akan diperpanjang, dan Jordan Fang terpicu untuk mempertahankan keberaniannya demi tetap hidup.
Lempengan pesawat seukuran tempat tidur. Jordan Fang dan Zoey Li duduk di dua ujung secara terpisah untuk memastikan keseimbangan terjaga.
Setelah beberapa saat beristirahat, warna wajah Zoey Li telah pulih sedikit dari kepucatan. Meski kini nampak sangat berantakan, ia tetap memancarkan kecantikan yang biasanya tidak berani ditatap oleh orang lain secara langsung.
Mungkin karena biasanya diperlakukan dengan angkuh oleh Zoey Li di kantor, dengan hanya mereka berdua yang ada di atas lempengan ini, Jordan Fang merasa sedikit takut padanya. Ini seolah dirinya sedetik kemudian bisa disalahkan dengan kasar. Ketakutan yang sebenarnya berlebihan ini membuat si pria canggung hingga tidak tahu harus meletakkan tangannya di mana.
“Apa kamu mengatakan sesuatu saat aku tadi pingsan?” Si wanita samar-samar ingat bahwa tadi sepertinya ada suara yang berteriak padanya tanpa henti.
“Tidak, tidak ada.” Jordan Fang dengan panik menyembunyikannya.
Bagaikan senter, sepasang mata Zoey Li menatap lurus ke Jordan Fang seolah bisa membaca isi hatinya.
“Lupakanlah.”
Setelah beberapa saat, Zoey Li berkata dengan lembut. Bahkan jika Jordan Fang memarahi dirinya sendiri pada saat itu, berhubung dia telah menyelamatkannya, maka segalanya tidak usah dipermasalahkan.
......
Keduanya terombang-ambing di arus laut selama seharian. Saat ini, matahari telah jatuh mendekati permukaan laut. Hanya sentuhan terakhirnya yang tersisa di langit.
Awan merah “membakar” langit dan ombak memancarkan bayangannya. Ini sejatinya adalah pemandangan yang keindahannya sulit dideskripsikan, namun Jordan Fang dan Zoey Li saat ini tidak tertarik untuk menghargai dan menikmatinya.
Daripada mengagumi pemandangan, yang mereka berdua pikirkan adalah bagaimana bertahan hidup di lingkungan yang sangat keras ini.
Setelah terpapar matahari seharian, mereka berdua kini sangat kelelahan. Sedikit tenaga yang tersisa hanya dapat digunakan untuk menahan diri agar tidak tertidur. Sebabnya, mereka takut bahwa sekalinya tertidur, mereka tidak akan bisa bangun lagi.
Pada akhirnya, keduanya ingat kotak yang tadi ikut diangkat. Pada saat itu, Jordan Fang mengerahkan tenaga yang cukup besar untuk mengangkatnya, tetapi kemudian perhatiannya terfokus pada Zoey Li dan kotak pun terlupakan.
“Apakah kamu tahu apa yang ada di dalamnya?”
Mata Jordan Fang tertuju pada kotak aluminium berukuran besar itu.
Zoey Li menjawab: “Tidak tahu. Saat itu, aku sedang mengapung di laut. Aku sudah kelelahan dan akan tenggelam secepat mungkin. Tiba-tiba, kotak itu melintas di depanku. Aku memegangnya kuat-kuat, kemudian tanpa sadar kehilangan kesadaran.”
“Tidak peduli apa isinya, kita kini hanya bisa membukanya dan mengecek.”
Jordan Fang dan Zoey Li berdiskusi. Saat ini keduanya haus dan lapar, dan mereka tidak memiliki bala bantuan. Satu-satunya yang dapat mereka andalkan adalah kotak di depan mereka.
Zoey Li setuju: “Kalau begitu, bukalah.”
Setelahnya, Jordan Fang berpindah ke bagian depan kotak. Jangan hanya lihat desainnya yang sangat halus, di berbagai sisinya terpasang beberapa gerendel.
Usai memeriksanya satu putaran, Jordan Fang membuka semua gerendel. Yang akan terjadi berikutnya adalah momen yang paling menarik. Apakah benda yang ada di dalam……
Mata Zoey Li menatap tanpa berkedip. Itu bisa menjadi kunci apakah mereka berdua akan bisa terus hidup di laut.
Jordan Fang bahkan menutup mata karena tidak berani melihat. Apakah langit tidak akan berhenti menyediakan mereka cara untuk bertahan hidup atau mereka ditakdirkan untuk wafat di tengah laut, jawabannya tergantung pada ini.
Klik!
Saat kotak itu dibuka, Zoey Li menutup mulutnya dan lalu menjerit kegirangan.
Mendengar teriakan gembiranya, Jordan Fang menghela nafas lega. Ah, pasti di dalamnya adalah sesuatu yang baik!
Begitu membuka mata, ia melihat ada beberapa kotak makan berbahan aluminium foil serta beberapa botol kecil air mineral di sebelahnya.
“Ini…... ini makanan dan minuman pesawat!”
Zoey Li dan Jordan Fang saat ini sangat gembira seperti baru menemukan harta karun.
Sikap ini sama sekali tidak berlebihan, sebab penemuan itu bisa membuka jalan berikutnya di tengah keputusasaan mereka. Masih selamat dari insiden jatuhnya pesawat, mereka ternyata juga tidak ditakdirkan untuk wafat di tengah laut. Melihat makanan dan minuman di dalam kotak, keduanya mendapatkan kembali kepercayaan diri untuk terus hidup.
Setelah dihitung, ada delapan kotak makanan dan lima botol air mineral. Meski tidak banyak, keduanya adalah barang berharga bagi siapa pun yang kelaparan serta kehausan.
Ketika Jordan Fang mengulurkan tangan untuk mengambil air mineral, ekspresi Zoey Li tiba-tiba menjadi tegang. Persediaan di dalam kotak terbatas, dan mereka berdua tidak tahu berapa lama mereka akan hanyut di sepanjang arus laut. Konsumsi dua orang jelas lebih banyak daripada satu orang. Pada masa seperti ini, andai Jordan Fang berniat jahat, dirinya harus menyiapkan persediaan untuk keselamatan diri sendiri.
“Kamu minumlah terlebih dahulu.”
Sementara Zoey Li masih berwaspada, Jordan Fang sudah mengambil sebotol air mineral dan menyerahkannya kepada dirinya.
Melihat wajah kecokelatan Jordan Fang, Zoey Li tahu bahwa dia pasti sangat haus saat ini, tetapi masih mementingkan dirinya. Ia jadi sedikit malu dengan pemikirannya barusan.
Dipikir-pikir, masuk akal juga. Jika Jordan Fang ingin membalas keangkuhannya di tempat kerja, buat apa ia repot-repot menyelamatkan dirinya? Begitu melihat dirinya, langsung pura-pura tidak melihat saja!
“Terima kasih……”
Zoey Li luar biasa haus. Setelah menerima benda itu, ia menghabiskannya dalam satu teguk.
Telah minum sebanyak ini, ia tidak merasakan apa pun. Mulutnya masih kering, tetapi tubuhnya untuk sudah terasa jauh lebih nyaman.
Penampilannya barusan membuat Zoey Li sedikit malu dan wajahnya sedikit memerah. Berhubung biasanya memasang citra angkuh, ketika dirinya tiba-tiba menghabiskan sebotol air mineral dengan satu tegukan, apakah Jordan Fang diam-diam dalam hati menertawai dirinya?
“Cukup? Apa ingin sebotol lagi?”
Melihat Zoey Li begitu kehausan, Jordan Fang mengeluarkan sebotol air lagi dan memberikannya kepada Zoey Li.
Setelah minum sebotol air tadi, tubuh Zoey Li sejatinya sudah jauh lebih baik dan pikirannya sudah jauh lebih tenang. Melihat sodoran si pria, si wanita menolak: “Kamu saja yang minum. Kamu pasti juga sangat haus.”
Jordan Fang memang juga sangat haus. Berhubung Zoey Li menolak, maka ia tidak berbasa-basi lagi dan langsung menghabiskan seluruh isinya dalam satu teguk. Sama saja dengan si wanita!
Dari lima botol, kini masih tersisa tiga. Jordan Fang mengumpulkan dua botol yang barusan telah kosong dan menyimpannya kembali ke dalam kotak. Di tengah keterombang-ambingan di laut begini, segala sesuatu di sekitar bisa saja memainkan peran penting di saat-saat kritis. Alhasil, ia tidak berniat membuang kedua botol begitu saja.
Setelah minum air, Jordan Fang mengeluarkan makanan pesawat. Sudah kelaparan seharian, mereka akhirnya memiliki kesempatan untuk bersantap. Untung juga kotak aluminiumnya tertutup dengan baik, jadi kualitas makanan di dalamnya masih terjaga.
Makanan pesawat biasanya dianggap tidak enak. Yang ada di depan mereka juga tidak panas, tetapi di mata Jordan Fang dan Zoey Li, makanan tersebut merupakan makanan terenak di dunia.
Zoey Li tidak makan banyak. Gayanya saat makan masih tetap angun. Setelah mengunyah beberapa kali dengan perlahan, ia berhenti.
“Tidak makan sedikit lebih banyak lagi?” Jordan Fang bertanya dengan perhatian.
“Tidak, aku kenyang.” Zoey Li menggelengkan kepala. Nafsu makannya selalu sangat sedikit. Ia bahkan sangat jarang menghabiskan satu kotak makanan. Si wanita lalu menatap makanan si pria dan mengingatkan: “Kamu kelelahan secara fisik, jadi makanlah lebih.”
Jordan Fang kembali membuka satu kotak makan dan berujar: “Kalau begitu, aku tidak akan sungkan-sungkan.”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved