Bab 5 Bulan Bersinar Terang di Atas Laut
by Helix
10:01,Apr 08,2021
Makan malam pasti merupakan momen paling menyenangkan bagi keduanya hari ini.
Dalam momen itu, Jordan Fang tidak memikirkan ke arah mana arus laut akan membawa mereka, juga tidak membayangkan apakah keduanya akan tetap bisa bertahan hidup. Yang ia pikirkan hanyalah makanan yang dingin namun terasa sangat lezat, yang tentu tengah ia santap.
Seusai makan, keduanya membuka sebotol air lagi dan masing-masing minum setengahnya.
Soal makanan barusan, Zoey Li makan satu kotak, sementara Jordan Fang menyantap empat kotak. Dengan demikian, ada tiga kotak makanan dan dua botol mineral yang masih tersisa.
Usai makan kenyang dan minum cukup, Jordan Fang berbaring. Hari sudah malam dan cahaya bulan malam ini indah sekali sekaligus terbayang di lautan. Ketika ada awan yang berpapasan, sinar bulan bisa menghilang tanpa jejak.
Angin laut yang menyegarkan telah membawa pergi teriknya hari. Di telinga, selalu ada suara deburan ombak. Mungkin karena perubahan suasana hati, Jordan Fang yang sebelumnya tidak mempedulikan lingkungan sekitar berubah menjadi sepenuh hati menikmati ketenangan ini.
Di samping si pria, ada si wanita yang duduk dengan kedua tangan memeluk lutut. Ia tidak mau berbaring dengan santai seperti halnya rekan seperjalanannya itu. Mungkin, ia berpikir bahwa postur seperti itu terlalu tidak sedap dipandang dan tidak sesuai dengan identitasnya.
Angin laut perlahan menggoyangkan rambut panjang Zoey Li. Di bawah pantulan sinar bulan, wajahnya tertutupi lapisan embun beku yang samar. Cantiknya membuat siapa pun tidak berani menatap langsung.
Jika menyebut bahwa Jordan Fang tidak pernah berimajinasi tentang atasannya yang cantik dan angkuh ini, itu terlalu polos. Ia pernah melamunkan soal itu. Andai bisa memiliki seorang kekasih seperti Zoey Li, itu bisa menjadi hal paling membahagiakan baginya seumur hidup.
Hanya saja, imajinasi pada akhirnya berakhir sebagai imajinasi. Hanya Jordan Fang yang dahulu yang bisa membayangkan ini. Setelah bekerja dengan Zoey Li untuk waktu yang lama, ia menemukan bahwa imajinasi itu sangat tidak realistis.
Wanita seperti Zoey Li, yang memiliki latar belakang akademis yang gemilang, penampilan yang cantik, dan temperamen yang luar biasa…… Wanita dengan kombinasi ribuan keunggulan saja sudah memiliki banyak pengejar yang berkualitas di sekitar. Apalagi, dia juga berjabatan tinggi. Mana layak dia berpasangan dengan dirinya, yang hanya sebatas pekerja kantoran biasa?
Meski level gaji Jordan Fang di antara para pekerja cukup tinggi, bahkan lebih tinggi dibanding mayoritas pekerja di One Capital, namun dirinya tetap tidak sebanding dengan orang kaya yang sejati.
Dalam dua tahun terakhir, satu-satunya wadah interaksi antara Zoey Li dan Jordan Fang adalah pekerjaan. Sebagian besarnya pun merupakan “interogasi” si wanita terhadap hasil kerja si pria.
“Kita hanya memiliki dua botol air tersisa.”
Zoey Li tiba-tiba berkata dengan lembut. Nada bicaranya sedikit pesimis.
Bagaimana pun, ia adalah seorang wanita. Dalam menghadapi situasi putus asa seperti ini, ketahanan psikologisnya tidak sekuat Jordan Fang.
Faktanya, Jordan Fang awalnya mirip-mirip dengannya. Ia telah kehilangan harapan untuk bertahan hidup sebanyak berkali-kali. Tetapi, sekalinya teringat bahwa ada orang-orang terdekat yang menanti di rumah, ia mengulang tekad untuk tidak boleh membiarkan dirinya berakhir di sini.
“Kita masih memiliki dua botol air tersisa.”
Ini adalah cara Jordan Fang untuk menyemangati Zoey Li. Perkataan keduanya hanya memiliki satu kata yang berbeda, tetapi sikap yang tersaji benar-benar berlawanan.
Si wanita menatap si pria dengan penuh keterkejutan. Matanya di bawah sinar bulan begitu indah dan menyentuh. Ia kaget pria ini memiliki sikap yang begitu optimis. Pada saat yang sama, ia juga sangat berterima kasih atas dorongan yang tidak eksplisit darinya.
Dalam pekerjaan-pekerjaan sebelumnya, evaluasi Zoey Li terhadap Jordan Fang adalah dia memiliki kemampuan dan rasa tanggung jawab, tetapi ia selalu merasa bahwa dia kurang memiliki inisiatif pribadi dan agresivitas untuk pengembangan. Alhasil, ia pun sering menegurnya.
Ketidakpedulian dan keangkuhan adalah gaya memimpinnya. Mampu duduk dengan stabil di posisi CEO One Capital, ia melakukannya bukan dengan cara bermain aman. Wanita itu memilih untuk memperlakukan bawahannya dengan kasar, bahkan terkadang dengan hampir tidak manusiawi. Ini sepenuhnya hanya gaya memimpinnya. Kuncinya adalah ia benar-benar bisa membawa One Capital berada di posisi terdepan di dalam industri. Di situ letak kemahirannya!
“Tiga kotak makanan dan dua botol air. Jika berhemat sedikit, kita setidaknya akan bisa bertahan dua hari.” Jordan Fang melanjutkan.
“Aku khawatir kita tidak juga mendapatkan penyelamatan setelah dua hari.” Zoey Li membalas.
Dengan raut yang tidak terlalu optimis, Jordan Fang berujar: “Kita telah terbawa arus laut selama sehari semalam. Saat ini, kita seharusnya berada sangat jatuh dari lokasi jatuhnya pesawat. Bahkan jika tim pencari dan tim penyelamat telah tiba di lokasi, merkea mungkin tidak akan menemukan kita. Lagipula, ini sudah malam, jadi kemampuan mereka begitu terbatas.”
Saat berbicara, Jordan Fang mengulurkan tangannya ke laut untuk merasakan kecepatan aliran air. Tidak mungkin untuk menyebut angka kecepatannya, tetapi yang jelas kecepatannya sekarang tidaklah lambat.
“Dengan kecepatan kita sekarang, sulit untuk mengatakan ke mana kita akan dibawa oleh arus laut dalam satu malam.”
“Jordan Fang, jika kita tidak bisa bertahan…...”
“Kita akan bisa! Masih hidupnya kita hingga sekarang membuktikan bahwa langit tidak meninggalkan kita. Aku pasti akan membawamu untuk tetap hidup!”
Sebelum si wanita selesai berbicara, si pria sudah memotongnya.
Di masa lalu, ketika berada di kantor, Zoey Li sangat sering mengkritik Jordan Fang. Namun, wanita itu kali ini tidak berkomentar apa pun. Ia menatap Jordan Fang itu dengan tenang. Mungkin benar yang dia katakan, mereka masih bisa bertahan hidup hingga detik ini karena dilindungi langit.
Suasana hati orang terus berubah. Mungkin karena terpengaruh oleh Jordan Fang, Zoey Li, yang sebelumnya sangat optimis, perlahan menghilangan kecil hatinya. Ia pun memperoleh kembali kepercayaan dirinya soal kemampuan keduanya bertahan hidup.
“Bisakah kamu tahu di mana kita?” Zoey Li bertanya.
“Bintang Utara masih terihat di langit, menandakan bahwa kita masih di belahan bumi utara. Pesawat seharusnya jatuh di atas Samudera Pasifik. Saat itu, perjalanannya belum sampai setengah. Kemungkinan besar, kita berada di area tertentu dari Samudera Pasifik Tengah. “
Jordan Fang mencoba mengingat sebanyak mungkin pengetahuan geografis yang pernah dipelajari.
“Bintang Utara ada di belakang kita, jadi arah kita sekarang adalah ke selatan. Angin bertiup dari timur laut. Kita mungkin berada di sabuk angin perdagangan sekarang, kira-kira di lima derajat…... dua puluh lima derajat lintang utara.”
Dengan mata yang tiba-tiba cerah, si wanita berujar: “Jika kamu bisa menghitung garis lintang dan bujur secara kasar…...”
Sebelum ia selesai berbicara, Jordan Fang telah menggeleng dan berargumen, “Tidak ada gunanya. Bahkan jika kita mampu menghitung garis lintang dan bujur dengan presisi, kita tetap tidak bisa mengirimkan pesan apa-apa. Ponselku telah jatuh ke laut saat kecelakaan.”
“Ponsel aku…... juga rusak karena terendam air……”
Ketika berbaring di atas kotak, Zoey Li berpikir untuk menggunakan ponselnya untuk mengirim pesan bantuan, tetapi layarnya terus hitam dan tidak mau menyala.
Tanpa ponsel, gagasan meminta bantuan dengan mengirim pesan jelas tidak bisa dilakukan. Sejauh ini, walau keduanya dapat menghitung perkiraan lintang dan bujur, tidak ada sarana yang berarti untuk meminta bantuan.
“Tidak masalah. Selama kita berjuang, solusi pasti akan ditemukan.”
Untuk mencegah suasana negatif kembali berkuasa, Jordan Fang segera menenangkan dan menyemangati kembali Zoey Li sekaligus dirinya sendiri.
Si wanita juga berkata dengan penuh harapan: “Iya, kami pasti akan selamat.”
Tiba-tiba, terdengar suara gemerincing di permukaan laut, seolah-olah ada sesuatu yang terlempar dari dalamnya. Kemudian, bayangan hitam terbang ke lempengan pesawat tempat mereka berdua berada.
“Ah!”
Tidak siap, Zoey Li terkena sebuah benda basah. Ia tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak ketakutan.
Dalam momen itu, Jordan Fang tidak memikirkan ke arah mana arus laut akan membawa mereka, juga tidak membayangkan apakah keduanya akan tetap bisa bertahan hidup. Yang ia pikirkan hanyalah makanan yang dingin namun terasa sangat lezat, yang tentu tengah ia santap.
Seusai makan, keduanya membuka sebotol air lagi dan masing-masing minum setengahnya.
Soal makanan barusan, Zoey Li makan satu kotak, sementara Jordan Fang menyantap empat kotak. Dengan demikian, ada tiga kotak makanan dan dua botol mineral yang masih tersisa.
Usai makan kenyang dan minum cukup, Jordan Fang berbaring. Hari sudah malam dan cahaya bulan malam ini indah sekali sekaligus terbayang di lautan. Ketika ada awan yang berpapasan, sinar bulan bisa menghilang tanpa jejak.
Angin laut yang menyegarkan telah membawa pergi teriknya hari. Di telinga, selalu ada suara deburan ombak. Mungkin karena perubahan suasana hati, Jordan Fang yang sebelumnya tidak mempedulikan lingkungan sekitar berubah menjadi sepenuh hati menikmati ketenangan ini.
Di samping si pria, ada si wanita yang duduk dengan kedua tangan memeluk lutut. Ia tidak mau berbaring dengan santai seperti halnya rekan seperjalanannya itu. Mungkin, ia berpikir bahwa postur seperti itu terlalu tidak sedap dipandang dan tidak sesuai dengan identitasnya.
Angin laut perlahan menggoyangkan rambut panjang Zoey Li. Di bawah pantulan sinar bulan, wajahnya tertutupi lapisan embun beku yang samar. Cantiknya membuat siapa pun tidak berani menatap langsung.
Jika menyebut bahwa Jordan Fang tidak pernah berimajinasi tentang atasannya yang cantik dan angkuh ini, itu terlalu polos. Ia pernah melamunkan soal itu. Andai bisa memiliki seorang kekasih seperti Zoey Li, itu bisa menjadi hal paling membahagiakan baginya seumur hidup.
Hanya saja, imajinasi pada akhirnya berakhir sebagai imajinasi. Hanya Jordan Fang yang dahulu yang bisa membayangkan ini. Setelah bekerja dengan Zoey Li untuk waktu yang lama, ia menemukan bahwa imajinasi itu sangat tidak realistis.
Wanita seperti Zoey Li, yang memiliki latar belakang akademis yang gemilang, penampilan yang cantik, dan temperamen yang luar biasa…… Wanita dengan kombinasi ribuan keunggulan saja sudah memiliki banyak pengejar yang berkualitas di sekitar. Apalagi, dia juga berjabatan tinggi. Mana layak dia berpasangan dengan dirinya, yang hanya sebatas pekerja kantoran biasa?
Meski level gaji Jordan Fang di antara para pekerja cukup tinggi, bahkan lebih tinggi dibanding mayoritas pekerja di One Capital, namun dirinya tetap tidak sebanding dengan orang kaya yang sejati.
Dalam dua tahun terakhir, satu-satunya wadah interaksi antara Zoey Li dan Jordan Fang adalah pekerjaan. Sebagian besarnya pun merupakan “interogasi” si wanita terhadap hasil kerja si pria.
“Kita hanya memiliki dua botol air tersisa.”
Zoey Li tiba-tiba berkata dengan lembut. Nada bicaranya sedikit pesimis.
Bagaimana pun, ia adalah seorang wanita. Dalam menghadapi situasi putus asa seperti ini, ketahanan psikologisnya tidak sekuat Jordan Fang.
Faktanya, Jordan Fang awalnya mirip-mirip dengannya. Ia telah kehilangan harapan untuk bertahan hidup sebanyak berkali-kali. Tetapi, sekalinya teringat bahwa ada orang-orang terdekat yang menanti di rumah, ia mengulang tekad untuk tidak boleh membiarkan dirinya berakhir di sini.
“Kita masih memiliki dua botol air tersisa.”
Ini adalah cara Jordan Fang untuk menyemangati Zoey Li. Perkataan keduanya hanya memiliki satu kata yang berbeda, tetapi sikap yang tersaji benar-benar berlawanan.
Si wanita menatap si pria dengan penuh keterkejutan. Matanya di bawah sinar bulan begitu indah dan menyentuh. Ia kaget pria ini memiliki sikap yang begitu optimis. Pada saat yang sama, ia juga sangat berterima kasih atas dorongan yang tidak eksplisit darinya.
Dalam pekerjaan-pekerjaan sebelumnya, evaluasi Zoey Li terhadap Jordan Fang adalah dia memiliki kemampuan dan rasa tanggung jawab, tetapi ia selalu merasa bahwa dia kurang memiliki inisiatif pribadi dan agresivitas untuk pengembangan. Alhasil, ia pun sering menegurnya.
Ketidakpedulian dan keangkuhan adalah gaya memimpinnya. Mampu duduk dengan stabil di posisi CEO One Capital, ia melakukannya bukan dengan cara bermain aman. Wanita itu memilih untuk memperlakukan bawahannya dengan kasar, bahkan terkadang dengan hampir tidak manusiawi. Ini sepenuhnya hanya gaya memimpinnya. Kuncinya adalah ia benar-benar bisa membawa One Capital berada di posisi terdepan di dalam industri. Di situ letak kemahirannya!
“Tiga kotak makanan dan dua botol air. Jika berhemat sedikit, kita setidaknya akan bisa bertahan dua hari.” Jordan Fang melanjutkan.
“Aku khawatir kita tidak juga mendapatkan penyelamatan setelah dua hari.” Zoey Li membalas.
Dengan raut yang tidak terlalu optimis, Jordan Fang berujar: “Kita telah terbawa arus laut selama sehari semalam. Saat ini, kita seharusnya berada sangat jatuh dari lokasi jatuhnya pesawat. Bahkan jika tim pencari dan tim penyelamat telah tiba di lokasi, merkea mungkin tidak akan menemukan kita. Lagipula, ini sudah malam, jadi kemampuan mereka begitu terbatas.”
Saat berbicara, Jordan Fang mengulurkan tangannya ke laut untuk merasakan kecepatan aliran air. Tidak mungkin untuk menyebut angka kecepatannya, tetapi yang jelas kecepatannya sekarang tidaklah lambat.
“Dengan kecepatan kita sekarang, sulit untuk mengatakan ke mana kita akan dibawa oleh arus laut dalam satu malam.”
“Jordan Fang, jika kita tidak bisa bertahan…...”
“Kita akan bisa! Masih hidupnya kita hingga sekarang membuktikan bahwa langit tidak meninggalkan kita. Aku pasti akan membawamu untuk tetap hidup!”
Sebelum si wanita selesai berbicara, si pria sudah memotongnya.
Di masa lalu, ketika berada di kantor, Zoey Li sangat sering mengkritik Jordan Fang. Namun, wanita itu kali ini tidak berkomentar apa pun. Ia menatap Jordan Fang itu dengan tenang. Mungkin benar yang dia katakan, mereka masih bisa bertahan hidup hingga detik ini karena dilindungi langit.
Suasana hati orang terus berubah. Mungkin karena terpengaruh oleh Jordan Fang, Zoey Li, yang sebelumnya sangat optimis, perlahan menghilangan kecil hatinya. Ia pun memperoleh kembali kepercayaan dirinya soal kemampuan keduanya bertahan hidup.
“Bisakah kamu tahu di mana kita?” Zoey Li bertanya.
“Bintang Utara masih terihat di langit, menandakan bahwa kita masih di belahan bumi utara. Pesawat seharusnya jatuh di atas Samudera Pasifik. Saat itu, perjalanannya belum sampai setengah. Kemungkinan besar, kita berada di area tertentu dari Samudera Pasifik Tengah. “
Jordan Fang mencoba mengingat sebanyak mungkin pengetahuan geografis yang pernah dipelajari.
“Bintang Utara ada di belakang kita, jadi arah kita sekarang adalah ke selatan. Angin bertiup dari timur laut. Kita mungkin berada di sabuk angin perdagangan sekarang, kira-kira di lima derajat…... dua puluh lima derajat lintang utara.”
Dengan mata yang tiba-tiba cerah, si wanita berujar: “Jika kamu bisa menghitung garis lintang dan bujur secara kasar…...”
Sebelum ia selesai berbicara, Jordan Fang telah menggeleng dan berargumen, “Tidak ada gunanya. Bahkan jika kita mampu menghitung garis lintang dan bujur dengan presisi, kita tetap tidak bisa mengirimkan pesan apa-apa. Ponselku telah jatuh ke laut saat kecelakaan.”
“Ponsel aku…... juga rusak karena terendam air……”
Ketika berbaring di atas kotak, Zoey Li berpikir untuk menggunakan ponselnya untuk mengirim pesan bantuan, tetapi layarnya terus hitam dan tidak mau menyala.
Tanpa ponsel, gagasan meminta bantuan dengan mengirim pesan jelas tidak bisa dilakukan. Sejauh ini, walau keduanya dapat menghitung perkiraan lintang dan bujur, tidak ada sarana yang berarti untuk meminta bantuan.
“Tidak masalah. Selama kita berjuang, solusi pasti akan ditemukan.”
Untuk mencegah suasana negatif kembali berkuasa, Jordan Fang segera menenangkan dan menyemangati kembali Zoey Li sekaligus dirinya sendiri.
Si wanita juga berkata dengan penuh harapan: “Iya, kami pasti akan selamat.”
Tiba-tiba, terdengar suara gemerincing di permukaan laut, seolah-olah ada sesuatu yang terlempar dari dalamnya. Kemudian, bayangan hitam terbang ke lempengan pesawat tempat mereka berdua berada.
“Ah!”
Tidak siap, Zoey Li terkena sebuah benda basah. Ia tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak ketakutan.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved