Bab 2 Mau Atau Tidak

by Hellosir 10:01,Jul 21,2022
Tatapan mata semua orang pun terarah kepada pemuda yang berada di sudut itu, mereka melihat pemuda itu saat ini sedang menyulut sepuntun rokok dengan santainya, seolah Remy Martin mahal yang baru saja ia lemparkan itu bukan lemparannya.

Seiringan dengan asap rokok yang ia keluarkan, Aleks pun berkata dengan santai, "Aku paling benci dengan pria yang memaksa wanita. Apalagi preman seperti kalian ini."

Perasaan Aleks sejak tadi sungguh sangat kacau. Dia hanya ingin minum dengan tenang saja, namun tak disangka ia melihat masalah seperti ini, menonton kejadian dengan diam bukanlah kebiasaannya.

Wanita cantik berambut panjang yang ia tolong itu pun menatap Aleks yang tenang dengan tercengang, entah mengapa, begitu melihat wajah Aleks yang santai itu, sang wanita pun tiba-tiba merasa tenang.

Wajah pria botak yang kepalanya dilempari botol kaca itu pun penuh dengan darah dan alkohol. Pria botak itu menjilat bibirnya, tatapan matanya penuh dengan kekejian, ia menatap Aleks dengan keji, "Berani-beraninya kau menyentuhku, apa kau cari mati!"

Lalu, pria botak itu pun mengambil sebuah botol, dan hendak berlari ke arah Aleks, namun Aleks tidak melihat si pria botak itu sama sekali, tatapan matanya tetap sangat santai, ia menghisap rokoknya dengan tenang.

Melihat rupa Aleks yang sama sekali tidak menganggapnya itu, sang pria botak pun semakin marah, "Aku akan membunuhmu!"

"Hati-hati!" Melihat botol di tangan sang pria botak hampir mengenai kepala Aleks, sang wanita cantik pun segera berteriak.

"Prang!"

Suara botol kaca yang pecah pun terdengar, sang wanita menutup matanya, seperti tidak berani melihat kejadian yang sadis itu.

Beberapa saat kemudian, barulah ia membuka kedua mataanya. Setelah itu barulah ia menyadari, botol kaca itu tidak mengenai kepala sang pemuda, pemuda yang masih duduk di sana itu sudah bangkit berdiri, saat itu tangan kanannya sedang mencengkram leher sang pria botak dengan erat. Sedangkan sang pria botak sedang berlutut di atas lantai, tatapan matanya penuh dengan ketakutan.

"Ce...... cepat lepaskan bosku!" Para pengikut pria botak itu segera mengepung Aleks, namun tidak ada seorang pun yang berani maju, hanya berani memperingatkan dengan lemas saja.

"Ingin membunuhku?" Aleks menatap pria botak itu.

Saat itu, semua orang di sekitar mereka benar-benar tercengang, kejadian yang hanya ada di televisi ternyata terjadi di hadapan mereka.

Semua orang tidak pernah membayangkan, lengan yang tampaknya sangat biasa itu, ternyata bisa mengangkat seorang manusia hidup delapan puluh kilograman hanya dengan satu tangan saja, dan yang lebih menakutkan lagi, orang itu masih sangat muda.

"Sampah!" Melihat pria botak itu sudah hampir kehabisan nafas, barulah Aleks melepaskan tangannya, tubuh pria botak itu pun terkapar di atas lantai, para pengikutnya segera berlari dan membopongnya.

Namun Aleks tampak seolah tidak terjadi apa-apa, kembali duduk ke tempatnya dengan santai, lalu berkata pada Kak Zhao yang bergegas kemari, "Kak Zhao, bawakan sebotol Remy Martin lagi."

"Baik, Kak Aleks!" Kak Zhao mengangguk dengan penuh hormat, lalu segera pergi.

Melihat kejadian itu, pria botak yang baru saja sedikit puluh itu pun sangat terkejut, orang lain mungkin tidak tahu siapa itu Kak Zhao, tapi dia tahu jelas, Kak Zhao kelihatannya memang hanyalah seorang manajer dari Elf Bar ini, namun sebenarnya dia adalah orang kepercayaan dari pemilik bar ini. Dan pemilik Elf Bar ini adalah orang yang tidak mungkin pernah ia sentuh, setelah berpikir demikian, sang pria botak pun langsung bersyukur, bersyukur bahwa pemuda itu tidak membunuhnya.

"Bos, apa kita perlu panggil orang?" tanya salah seorang pengikut sang pria botak itu tiba-tiba.

"Plak!"

Pria botak langsung menampar pengikutnya itu, lalu berkata dengan marah, "Panggil apanya! Cepat pergi!"

Pria botak itu segera meninggalkan Elf Bar bersama dengan para bawahannya, keributan barusan pun berlalu, melihat sikap Aleks barusan, banyak sekali wanita cantik yang ingin datang untuk berkenalan, tapi tidak ada seorang pun yang berani.

Wanita cantik berambut panjang itu bernama Chelsea Guo, dia adalah murid baru dari Universitas Chengnan, sejak Aleks mulai menyerang, ia benar-benar sudah sangat tertarik padanya, jantungnya benar-benar berdebar kencang.

Setelah berpikir sejenak, Chelsea pun merapikan rambut-rambut di depan keningnya, dan berjalan ke hadapan Aleks.

Aleks meletakkan gelasnya dan mengangkat kepalanya, rambut hitam panjang wanita di hadapannya itu mengeluarkan aroma yang sangat wangi, ia mengenakan baju berwarna putih, celana panjang berwarna kuning, sepasang sepatu hak tinggi kristal berwarna hitam. Tubuhnya sangat montok dan sempurna, dan yang membuat orang paling tertarik, awalah wajahnya yang sangat cantik itu.

Meskipun tadi ia sudah melihat bahwa gadis ini sangat cantik, tapi saat ia muncul di hadapannya dengan jarak yang sedekat ini, Aleks yang merasa bahwa dirinya sudah sering melihat wanita cantik itu pun tetap saja tidak tahan untuk tidak mengalihkan pandangannya.

Namun yang membuat Chelsea terkejut, setelah Aleks memandanginya dengan kagum sejenak, ia pun berkata dengan tenang, "Ada apa?"

Chelsea menggigit bibirnya, lalu berkata, "Tadi, terima kasih!"

Aleks hanya mengangguk, menuangkan minumannya, dan meneguknya dengan lahap, setelah itu barulah ia berkata, "Tempat seperti ini tidak cocok untukmu, cepat pulang sana!"

Menghadapi kedinginan Aleks, Chelsea juga tidak ingin mencari masalah, ia meninggalkan bar itu, namun ia agak sedikit tidak terima, bagaimanapun dirinya adalah wanita yang cukup cantik, pria mana yang tidak tergoda saat melihatnya? Bukankah dia hanya menolongnya sekali ini saja? Apa hebatnya?

Aleks tentu saja tidak tahu bahwa hanya karena dirinya tidak ingin melihat wanita cantik, wanita cantik itu langsung membencinya, saat ini ia sedang meneguk minumannya segelas demi segelas, tiba-tiba terdengar suara yang sangat tajam dari belakangnya, "Hei, pria tampan! Tebak siapa aku!"

Sepasang tangan kecil yang lembut menutupi mata Aleks, mencium aroma parfum mahal itu, Aleks sudah tahu siapa wanita itu.

Miranda sedikit bersandar pada punggung Aleks, nafasnya yang wangi dan hangat itu membuat leher Aleks terasa geli.

"Aroma Chanel No. 5 ini, ditambah dengan aroma tubuh naturalmu, selain Kak Miranda, siapa lagi yang memilikinya?" Aleks mencium aroma itu dalam-dalam, lalu berkata demikian.

Kak Miranda tersenyum dan melepaskan tangannya, lalu berputar ke hadapan Aleks, mencubit dagu Aleks dengan jari-jari kecilnya, jarak wajah mereka berdua tidak sampai 5 cm, Aleks sama sekali tidak canggung, seolah sudah terbiasa dengan godaan Kak Miranda ini.

Wajah Aleks tidak memerah, malah wajah Kak Miranda yang menggodanya itulah yang merah terlebih dahulu, dengan sedikit malu ia berkata, "Bibirmu benar-benar manis."

Miranda hari ini mengenakan celana kulit yang ketat, dan jaket berwarna merah api, membuat lekuk tubuhnya yang sangat sempurna itu tampak menggoda, rambut hitam pendek sebahunya, di bawah cahaya lampu bar, tampak seperti berwarna merah keunguan, membuatnya tampak lebih menggoda, apalagi wajahnya yang cantik bak ukiran itu, semakin membuat orang tergoda. Banyak sekali orang yang menyadari, wanita ini jauh lebih cantik dari wanita yang baru saja diselamatkan oleh Aleks tadi.

Banyak orang yang memandanginya dari kejauhan, tak tahan untuk menelan air ludah, bahkan ada beberapa pria hidung belang yang menanyai identitas Kak Miranda pada orang-orang sekitarnya. Namun saat mereka baru saja bertanya siapa wanita cantik itu, orang-orang di sekitarnya langsung memperingatkan, "Kalau kau tidak ingin mati, cepat tutup mulutmu, wanita itu bukanlah wanita yang bisa kau inginkan."

Kak Miranda juga tidak peduli keadaan di sana, ia terus menggoda Aleks, menghadapi godaan wanita cantik seperti Kak Miranda ini, tidak ada pria normal mana pun yang tidak akan bereaksi.

"Temani aku minum sebentar!" Aleks menahan api di dalam hatinya, dan membuka mulutnya tiba-tiba.

Melihat Aleks yang malam ini sepertinya berbeda dengan biasanya, Kak Miranda pun berhenti menggodanya, dan berkata, "Kak Zhao, bawakan aku satu gelas!"

"Baik, bos!" Setelah mendengar ucapan Kak Miranda, Kak Zhao, Manajer Elf Bar pun segera menjawabnya dengan sopan dan pergi mengambil gelas.

Setelah Kak Zhao mengambil gelas dan mengisi gelas itu sampai penuh, barulah Kak Zhao pergi, Kak Miranda menggoyang-goyangkan gelas wine-nya dengan pelan, sambil menatap Aleks, "Kenapa? Ada masalah?"

"Tidak ada apa-apa, hanya diselingkuhi saja." kata Aleks dengan sedikit menyindir, dan meneguk minumannya lagi.

"Hahahaha!" Siapa sangka, setelah mendengarkan perkataan Aleks, Kak Miranda tiba-tiba tertawa, sejak awal Aleks sudah menduga reaksi Kak Miranda, ia juga tidak merasa aneh, hanya berkata dengan pasrah, "Kalau tahu sejak awal aku tidak akan memberitahumu."

Setelah puas tertawa, barulah Kak Miranda berkata pada Aleks sambil tersenyum, "Kalau sudah diselingkuhi, ayo jadian denganku saja!"

Melihat wanita yang sama sekali tidak bisa menolak dirinya di hadapannya itu, api di dalam hati Aleks semakin membara, Aleks sama sekali tidak ragu, kalau dia menginginkannya, dia bisa langsung membawa wanita di hadapannya ini untuk bersenang-senang sekarang.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

60