Bab 6 Tamatlah Riwayatku
by Harvie
12:46,Jun 26,2022
Wesley Mu terus berjalan ke arah pembunuh yang lain.
“Argh......” Suara pekikan kembali terdengar, pembunuh yang lain itu juga langsung dikalahkan oleh Wesley Mu.
Livia Qiu yang sedari tadi hanya duduk di atas jalanan tercengang melihat semua yang terjadi.
Bukankah ini sangat tangguh?
Dia tahu dengan sangat jelas, empat orang yang ingin membunuhnya ini pasti seorang pembunuh profesional, ditambah lagi di tangannya juga memiliki senjata api, orang biasa tidak mungkin bisa mengalahkan para pmebunuh itu. Tapi di depan pemuda ini, jika tidak melihatnya langsung Livia Qiu tidak akan mempercayainya.
Di saat Livia Qiu masih sangat terkejut, dia melihat pembunuh yang bernama Bagas itu telah menggenggam belati dan mengarahkannya ke pinggang Wesley Mu.
“Awas!” Melihat hal ini, Livia Qiu langsung terlihat khawatir, kemudian berucap mengingatkan.
“Oh, kukira kamu tidak akan mengingatkanku.” Tatapan Wesley Mu meliriknya sejenak, lalu berucap sambil menyengir lebar.
“Kamu......” Livia Qiu merasa sangat marah, hingga sebesar ini tidak pernah ada orang yang berbicara seperti ini padanya. Orang ini sungguh lancang, hanya saja belum sempat dia menyelesaikan ucapannya, mata indahnya langsung membelalak lebar.
Karena saat ini Wesley Mu langsung membalikkan tubuhnya, kemudian menendang perut pembunuh yang bernama Bagas itu hingga langsung muntah darah, seketika pembunuh itu langsung meninggal di tempat.
Setelah menjatuhkan tiga orang, Wesley Mu kembali berjalan ke hadapan pemimpin pembunuh itu, lalu berucap dengan dingin, “Katakan, siapa yang mengutus kalian, lain kali aku akan pergi sendiri untuk berkunjung.”
Dia tidak ingin mencari masalah, tapi apa daya, orang-orang ini juga ingin membunuhnya, jadi dia akan membuat perhitungan.
“Hei, kamu jangan terlalu sombong, kamu berani menghajar kami, orang hebat di belakang kami tidak akan melepaskanmu, walaupun kamu kabur ke ujung dunia sekalipun, kamu pasti tetap akan mati!” Siapa sangka pemimpin pembunuh itu malah mengancam Wesley Mu, tatapannya penuh dengan kebencian.
“Gawat!” Wesley Mu tiba-tiba menyadari sesuatu, lalu segera ingin bertindak untuk mengentikan, tapi terlambat satu langkah, pembunuh itu sudah memuntahkan darah, dia langsung bunuh diri dengan racun.
Tiga pembunuh lainnya juga sama seperti itu, satu per satu meminum racun untuk bunuh diri.
“Sepertinya pembunuh profesional, menyembunyikan racun di gigi palsu dan bunuh diri.” Wesley Mu mengerutkan alisnya, berjongkok memeriksa sejenak, untuk membuktikan tebakannya. Dia menemukan di keempat lengan pembunuh ini terdapat tato bunga mawar, seperti melambangkan sebuah identitas, seketika ini membuatnya merasa sakit kepala.
Hatinya mulai memperhitungkan, ‘Pulang nanti aku akan menyelidiki sebenarnya siapa yang ada di balik semua ini.’
“Benar-benar sial, aku akan pulang untuk tidur.” Wesley Mu menggelengkan kepalanya, tidak memikirkan banyak hal lagi. Seperti kata pepatah, mengambil tindakan untuk menutupi rahasia. Jika orang hebat di balik pembunuh ini mencari masalah, maka selanjutnya adalah dirinya.
“Tunggu...... Bisakah kamu, mengantarkanku ke rumah sakit?” Wesley Mu baru berjalan dua langkah, tapi terdengar suara Livia Qiu yang sangat lemah di balik tubuhnya.
Mendengar hal ini, langkah kaki Wesley Mu langsung berhenti, berbalik dan melirik sejenak, hanya terlihat Livia Qiu telah bangkit berdiri lalu berjalan ke arahnya dengan terseok-seok. Wajahnya penuh dengan permohonan, saat ini Wesley Mu baru menyadari ada darah yang merembes di bagian perit wanaita ini, sepertinya terluka karena tembakan beberapa pembunuh itu.
Tapi, apa hubungannya dengannya?
Dia hanya orang lewat yang ingin pulang tapi malah mendapatkan bencana seperti ini.
“To…… tolong aku.”
Tapi saat ini langkah Livia Qiu semakin tidak stabil, suaranya terdengar semakin memohon, pandangannya menggelap, seketika dia jatuh pingsan ke atas jalanan.
“Benar-benar merepotkan!” Melihat hal ini, Wesley Mu segera bergerak di detik saat Livia Qiu jatuh, menariknya ke dalam pelukannya, seketika hal ini membuat hatinya lunak, dia tidak tega melihat wanita secantik ini terluka.
Wesley Mu melihat sejenak luka wanita ini, tanpa berpikir banyak langsung menggendongnya ke rumahnya. Alasannya sangat sederhana, karena luka tembak ini, jika diantar ke rumah sakit, pasti akan dipertanyakan, sedangkan dia paling benci berurusan dengan polisi, juga takut jika identitasnya terbongkar.
Jika orang-orang tua itu tahu dirinya melindungi seorang wanita, bukankah dirinya akan ditertawakan oleh mereka.
Ditambah lagi walaupun luka wanita ini adalah luka tembak, tapi hanya tergores, bukan luka parah. Hanya kehilangan darah dan terlalu terkejut sehingga menyebabkannya jatuh pingsan, segera membersihkan dan mengobati lukanya itu sudah cukup.
Selama beberapa tahun saat Grup Dragon menargetkan pasukan asing, luka tembak sudah menjadi makanan sehari-hari. Sejak awal dia sudah mempelajari bagaimana mengurus luka tembak, di rumah juga ada kotak obat.
Memikirkan hal ini, Wesley Mu menghela napas pasrah, lalu menggendong Livia Qiu ke rumahnya.
Beruntung di sepanjang jalan tidak ada orang, ditambah lagi tidak ada properti apa pun di daerah tuaini, membuatnya pulang ke rumah sewanya dengan lancar.
Setelah meletakkan Livia Qiu di atas ranjang, Wesley Mu langsung membuka lemari mencari kotak obat, dirinya dengan terampil mulai menjahit luka dan juga membersihkan luka dengan kain kasa.
“Benar-benar!”
Melihat sejenak Livia Qiu yang masih pingsan, Wesley Mu berucap kesal sejenak, lalu melepaskan pakaian atasnya, menunjukkan kulit putihnya, membuat matanya hanya bisa menatap lurus.
Harus diakui wanita ini tidak hanya cantik, tapi bentuk tubuh dan kulitnya juga luar biasa, memiliki lekukan di tempat yang seharusnya.
“Ehem, dia harus segera diobati!” Setelah Wesley Mu menikmati beberapa saat, akhirnya teringat jika dia belum melakukan hal utama, langsung berdeham sejneak, lalu mulai membersihkan luka dengan alkohol, kemudian menjahit luka Livia Qiu dengan terampil.
Karena tidak ada obat bius, saat menjahit luka terasa luar biasa sakit, membuat Livia Qiu yang pingsan, mengerutkan alisnya dan wajahnya mengernyit kesakitan, tapi sepasang matanya tetap tidak terbuka.
Sedangkan Wesley Mu, tidak peduli gadis itu keksakitan atau tidak, yang penting dia telah menghentikan pendarahan dan menjahit lukanya.
“Huft……”
Selesai menjahit luka Livia Qiu, dia melilit kain kasa agar lukanya tidak infeksi, lalu Wesley Mu baru menghela napas lega. Melihat sejenak jam yang tergantung di dinding, sudah pukul tiga subuh, rasa lelah telah melanda tubuhnya, mengeluarkan satu-satunya selimut untuk menyelimuti gadis itu, lalu dirinya sendiri tidur meringkuk di atas sofa.
Keesokan pahinya, di saat mentar pagi menyinar masuk ke rumah tua ini, Livia Qiu yang awalnya sedang berbaring di atas ranjang, perlahan-lahan mulai membuka matanya, lalu menatap sekitar dengan sedikit bingung.
“Aku ada di mana? Jelas-jelas aku ingat kemarin malam aku diserang pembunuh, kemudian Paman Leo meninggal demi menyelamatkanku, pada akhirnya aku tetap terkejar oleh pembunuh, lalu ada seseorang yang sial menyelamatkanku.” Livia Qiu berguman sendiri, baru mengingat kejadian kemarin malalm.
“Benar, bukankah pada akhirnya aku meminta orang sial itu untuk mengantarkanku ke rumah sakit? Jangan-jangan......”
Tapi dengan cepat Livia Qiu langsung teringat akan sesuatu, seketika langsung duduk dengan terkejut, lalu menyadari di sofa yang terletak tidak jauh itu ada Wesley Mu yang sedang tidur dengan nyenyak, seketika langsung menangis.
“Tamatlah riwayatku, ternyata aku dilecehkan oleh orang sial ini!”
“Argh......” Suara pekikan kembali terdengar, pembunuh yang lain itu juga langsung dikalahkan oleh Wesley Mu.
Livia Qiu yang sedari tadi hanya duduk di atas jalanan tercengang melihat semua yang terjadi.
Bukankah ini sangat tangguh?
Dia tahu dengan sangat jelas, empat orang yang ingin membunuhnya ini pasti seorang pembunuh profesional, ditambah lagi di tangannya juga memiliki senjata api, orang biasa tidak mungkin bisa mengalahkan para pmebunuh itu. Tapi di depan pemuda ini, jika tidak melihatnya langsung Livia Qiu tidak akan mempercayainya.
Di saat Livia Qiu masih sangat terkejut, dia melihat pembunuh yang bernama Bagas itu telah menggenggam belati dan mengarahkannya ke pinggang Wesley Mu.
“Awas!” Melihat hal ini, Livia Qiu langsung terlihat khawatir, kemudian berucap mengingatkan.
“Oh, kukira kamu tidak akan mengingatkanku.” Tatapan Wesley Mu meliriknya sejenak, lalu berucap sambil menyengir lebar.
“Kamu......” Livia Qiu merasa sangat marah, hingga sebesar ini tidak pernah ada orang yang berbicara seperti ini padanya. Orang ini sungguh lancang, hanya saja belum sempat dia menyelesaikan ucapannya, mata indahnya langsung membelalak lebar.
Karena saat ini Wesley Mu langsung membalikkan tubuhnya, kemudian menendang perut pembunuh yang bernama Bagas itu hingga langsung muntah darah, seketika pembunuh itu langsung meninggal di tempat.
Setelah menjatuhkan tiga orang, Wesley Mu kembali berjalan ke hadapan pemimpin pembunuh itu, lalu berucap dengan dingin, “Katakan, siapa yang mengutus kalian, lain kali aku akan pergi sendiri untuk berkunjung.”
Dia tidak ingin mencari masalah, tapi apa daya, orang-orang ini juga ingin membunuhnya, jadi dia akan membuat perhitungan.
“Hei, kamu jangan terlalu sombong, kamu berani menghajar kami, orang hebat di belakang kami tidak akan melepaskanmu, walaupun kamu kabur ke ujung dunia sekalipun, kamu pasti tetap akan mati!” Siapa sangka pemimpin pembunuh itu malah mengancam Wesley Mu, tatapannya penuh dengan kebencian.
“Gawat!” Wesley Mu tiba-tiba menyadari sesuatu, lalu segera ingin bertindak untuk mengentikan, tapi terlambat satu langkah, pembunuh itu sudah memuntahkan darah, dia langsung bunuh diri dengan racun.
Tiga pembunuh lainnya juga sama seperti itu, satu per satu meminum racun untuk bunuh diri.
“Sepertinya pembunuh profesional, menyembunyikan racun di gigi palsu dan bunuh diri.” Wesley Mu mengerutkan alisnya, berjongkok memeriksa sejenak, untuk membuktikan tebakannya. Dia menemukan di keempat lengan pembunuh ini terdapat tato bunga mawar, seperti melambangkan sebuah identitas, seketika ini membuatnya merasa sakit kepala.
Hatinya mulai memperhitungkan, ‘Pulang nanti aku akan menyelidiki sebenarnya siapa yang ada di balik semua ini.’
“Benar-benar sial, aku akan pulang untuk tidur.” Wesley Mu menggelengkan kepalanya, tidak memikirkan banyak hal lagi. Seperti kata pepatah, mengambil tindakan untuk menutupi rahasia. Jika orang hebat di balik pembunuh ini mencari masalah, maka selanjutnya adalah dirinya.
“Tunggu...... Bisakah kamu, mengantarkanku ke rumah sakit?” Wesley Mu baru berjalan dua langkah, tapi terdengar suara Livia Qiu yang sangat lemah di balik tubuhnya.
Mendengar hal ini, langkah kaki Wesley Mu langsung berhenti, berbalik dan melirik sejenak, hanya terlihat Livia Qiu telah bangkit berdiri lalu berjalan ke arahnya dengan terseok-seok. Wajahnya penuh dengan permohonan, saat ini Wesley Mu baru menyadari ada darah yang merembes di bagian perit wanaita ini, sepertinya terluka karena tembakan beberapa pembunuh itu.
Tapi, apa hubungannya dengannya?
Dia hanya orang lewat yang ingin pulang tapi malah mendapatkan bencana seperti ini.
“To…… tolong aku.”
Tapi saat ini langkah Livia Qiu semakin tidak stabil, suaranya terdengar semakin memohon, pandangannya menggelap, seketika dia jatuh pingsan ke atas jalanan.
“Benar-benar merepotkan!” Melihat hal ini, Wesley Mu segera bergerak di detik saat Livia Qiu jatuh, menariknya ke dalam pelukannya, seketika hal ini membuat hatinya lunak, dia tidak tega melihat wanita secantik ini terluka.
Wesley Mu melihat sejenak luka wanita ini, tanpa berpikir banyak langsung menggendongnya ke rumahnya. Alasannya sangat sederhana, karena luka tembak ini, jika diantar ke rumah sakit, pasti akan dipertanyakan, sedangkan dia paling benci berurusan dengan polisi, juga takut jika identitasnya terbongkar.
Jika orang-orang tua itu tahu dirinya melindungi seorang wanita, bukankah dirinya akan ditertawakan oleh mereka.
Ditambah lagi walaupun luka wanita ini adalah luka tembak, tapi hanya tergores, bukan luka parah. Hanya kehilangan darah dan terlalu terkejut sehingga menyebabkannya jatuh pingsan, segera membersihkan dan mengobati lukanya itu sudah cukup.
Selama beberapa tahun saat Grup Dragon menargetkan pasukan asing, luka tembak sudah menjadi makanan sehari-hari. Sejak awal dia sudah mempelajari bagaimana mengurus luka tembak, di rumah juga ada kotak obat.
Memikirkan hal ini, Wesley Mu menghela napas pasrah, lalu menggendong Livia Qiu ke rumahnya.
Beruntung di sepanjang jalan tidak ada orang, ditambah lagi tidak ada properti apa pun di daerah tuaini, membuatnya pulang ke rumah sewanya dengan lancar.
Setelah meletakkan Livia Qiu di atas ranjang, Wesley Mu langsung membuka lemari mencari kotak obat, dirinya dengan terampil mulai menjahit luka dan juga membersihkan luka dengan kain kasa.
“Benar-benar!”
Melihat sejenak Livia Qiu yang masih pingsan, Wesley Mu berucap kesal sejenak, lalu melepaskan pakaian atasnya, menunjukkan kulit putihnya, membuat matanya hanya bisa menatap lurus.
Harus diakui wanita ini tidak hanya cantik, tapi bentuk tubuh dan kulitnya juga luar biasa, memiliki lekukan di tempat yang seharusnya.
“Ehem, dia harus segera diobati!” Setelah Wesley Mu menikmati beberapa saat, akhirnya teringat jika dia belum melakukan hal utama, langsung berdeham sejneak, lalu mulai membersihkan luka dengan alkohol, kemudian menjahit luka Livia Qiu dengan terampil.
Karena tidak ada obat bius, saat menjahit luka terasa luar biasa sakit, membuat Livia Qiu yang pingsan, mengerutkan alisnya dan wajahnya mengernyit kesakitan, tapi sepasang matanya tetap tidak terbuka.
Sedangkan Wesley Mu, tidak peduli gadis itu keksakitan atau tidak, yang penting dia telah menghentikan pendarahan dan menjahit lukanya.
“Huft……”
Selesai menjahit luka Livia Qiu, dia melilit kain kasa agar lukanya tidak infeksi, lalu Wesley Mu baru menghela napas lega. Melihat sejenak jam yang tergantung di dinding, sudah pukul tiga subuh, rasa lelah telah melanda tubuhnya, mengeluarkan satu-satunya selimut untuk menyelimuti gadis itu, lalu dirinya sendiri tidur meringkuk di atas sofa.
Keesokan pahinya, di saat mentar pagi menyinar masuk ke rumah tua ini, Livia Qiu yang awalnya sedang berbaring di atas ranjang, perlahan-lahan mulai membuka matanya, lalu menatap sekitar dengan sedikit bingung.
“Aku ada di mana? Jelas-jelas aku ingat kemarin malam aku diserang pembunuh, kemudian Paman Leo meninggal demi menyelamatkanku, pada akhirnya aku tetap terkejar oleh pembunuh, lalu ada seseorang yang sial menyelamatkanku.” Livia Qiu berguman sendiri, baru mengingat kejadian kemarin malalm.
“Benar, bukankah pada akhirnya aku meminta orang sial itu untuk mengantarkanku ke rumah sakit? Jangan-jangan......”
Tapi dengan cepat Livia Qiu langsung teringat akan sesuatu, seketika langsung duduk dengan terkejut, lalu menyadari di sofa yang terletak tidak jauh itu ada Wesley Mu yang sedang tidur dengan nyenyak, seketika langsung menangis.
“Tamatlah riwayatku, ternyata aku dilecehkan oleh orang sial ini!”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved