Bab 10 Hanya Lewat!

by Hellos 10:01,Jun 08,2022
Fadly sebenarnya tidak begitu yakin akan masalah ini, namun ia merasa dapat mengulur sedikit waktu, dan yang terpenting, kalau semua masalahnya sangat jelas dan mudah, untuk apa dibuat berbelit-belit lagi.

Apalagi, jelas-jelas dia tahu bahwa akhir dari masalah ini akan sedikit berubah, oleh karena itu merubah masalah ini bukanlah sesuatu yang mudah, oleh karena itu, terkadang, terlalu ketagihan, tidak pantas untuk dikenang.

Ia tidak yakin seratus persen, tapi ia juga tidak bisa membuat dirinya terlihat keji hanya karena masalah kecil seperti ini, apalagi sekarang dirinya sudah terlalu lapar, oleh karena itu ia memikirkan cara ini, dan hatinya masih merasa tidak begitu mengerti.

"Yang ingin kuketahui, kalau sejak awal, masalah ini akan berubah menjadi sulit untuk dijelaskan, apakah kau tetap akan menganggap masalah ini, atau ada penjelasan lain?"

"Aku tidak memiliki maksud lain, aku hanya berharap dapat membantu, jangan karena sedikit masalah kecil, membuatnya semakin marah, tidak perlu serumit itu, kalau sudah seperti itu, tidak ada yang perlu dibicarakan lagi." Vinci tahu bahwa yang ia lakukan tidak begitu keterlaluan, oleh karena itu, dengan keadaan seperti sekarang, dan dapat menceritakan masalah ini dengan sejelas ini, sudah bisa dibilang sebuah ilusi, tapi dia tidak akan membiarkan masalah ini berubah serumit ini!

Fadly merasa daripada dirinya mengulur waktu di sini, lebih baik dia melupakan semuanya, itu adalah cara penyelesaian yang bisa dibilang cukup baik, tapi jika ia mengatakan masalah ini dengan terlalu jelas pada orang ini, atau melakukannya dengan sedikit keterlaluan, mungkin orang ini akan menganggap dirinya seperti orang-orang itu, oleh karena itu ia hanya bisa mengerutkan alisnya.

Tak lama kemudian, ia mengelak masalah ini, katanya ia hanya ingin meminta makanan saja, daripada dirinya harus pulang dan masak, dan yang terpenting, dia hanyalah orang yang kebetulan lewat saja, ia tentu saja tahu diri, ia harap Vinci tidak memperhitungkannya!

Sebenarnya Vinci sangat khawatir akan segala sesuatu yang ia lakukan di sini, tapi dalam menghadapi masalah ini, ia tidak berharap ia membuat orang menjadi tidak jelas seperti ini hanya karena sebuah masalah kecil saja, kalau begitu tidak akan ada untungnya bagi siapapun, oleh karena itu saat ini ia hanya dapat menganggap semua ini tidak pernah terjadi.

Apalagi dengan beberapa alasan ini, jelas-jelas dia tahu bahwa ada beberapa hal yang cukup keterlaluan, dan menyebabkan beberapa perubahan dalam situasi saat ini, tetapi jika tidak hati-hati, bagaimana caranya membuktikan kemutlakan masalah ini?

Setelah memikirkan hal itu, Vinci pun merasa bahwa masalah ini terlalu aneh, ia tidak akan membiarkan masalah seperti ini terulang lagi!

Oleh karena itu ia langsung membawa Fadly pergi makan, dan menraktirnya, daripada terjadi sesuatu.

Setelah dia selesai menraktirnya makan, Fadly pun langsung pergi tanpa ragu sedikit pun, tanpa berkata apa-apa, seolah merasa bahwa memang seharusnya seperti ini, masalah lainnya itu penting atau tidak, lihat saja bagaimana kelak.

"Huh......"

Setelah selesai mengajar dua kelas, Lily sudah tidak ada kelas lagi, ia pun berjalan-jalan dengan santai, melihat seseorang yang menghela nafasnya, ia pun semakin tidak mengerti, bagaimanapun keadaan keluarganya tidak begitu baik, tapi mana mungkin orang itu makan di restoran sebagus ini, ia pun merasa bingung, tapi juga tidak ingin berkata apa-apa, lalu ia pun mengikutinya diam-diam dari belakang, sampai tiba di rumah.

Tentu saja, saat ia tahu bahwa orang itu pulang ke rumah, ia ingin memanggilnya, tapi begitu merasa bahwa dia sedang melamun, ia pun tidak berkata apa-apa, dan hanya mengikutinya masuk saja.

Vinci tentu saja tahu ada yang mengikutinya, bagaimanapun prestasinya di markas tentara sangatlah baik, oleh karena itu, ia juga tidak lupa dengan pelajaran-pelajaran yang ia dapatkan selama di sana, semua masalah pasti sudah ada takdirnya, kalau sejak awal akhir dari masalah itu telah ditakdirkan, kalau begitu akan memalukan sekali.

Jelas-jelas ia tahu bahwa masalah ini akan berakhir dengan aneh, tapi ia juga tidak bisa memahami kebenarannya dengan sepenuhnya, perasaannya sedikit bingung, bahkan tidak mengerti apa yang ingin dilakukan oleh hati kecilnya.

Setelah berpikir demikian, ia pun mengusap ujung hidungnya sendiri, "Aku ingin tahu, apakah hanya karena masalah kecil ini akan benar-benar membuatmu merasa tidak senang, atau mungkin masalah ini sebenarnya memang salah, kalau sejak awal sudah ada takdirnya, itu berarti masalah ini memang sebenarnya tidak dapat dijelaskan, atau ada beberapa alasan yang tidak dapat dikatakan dengan jelas, kalau tidak mana mungkin akan ada perasaan yang seperti itu?"

"Sejak awal aku sudah berkata, masalah ini memang benar-benar membuatku menjadi terlihat keji, tapi kau sendiri malah tidak percaya akan hal ini, oleh karena itu bagaimanapun juga bukan salahku, tapi kau yang tidak pernah memikirkan bahwa masalahnya akan berubah menjadi seperti ini?" Mungkin Lily akan memiliki masalah dengan Kelly karena kejadian tadi pagi, tapi yang harus ia lakukan sangat berbeda dengan pemikiran hati semua orang, karena akhir dari masalah ini memang sangat tidak pasti.

Namun maksudnya sebenarnya bukanlah seperti itu, ia hanya beharap masalah ini dapat diselesaikan dengan mudah.

Vinci tahu dirinya tidak boleh keterlaluan dalam menyelesaikan masalah ini, semua gadis pasti akan memiliki pemikiran seperti itu, kalau dirinya membuatnya tampak keji seperti ini, rasanya seperti telah terjadi sesuatu yang sangat memalukan.

Dan yang terpenting, jelas-jelas dia tahu bahwa masalah ini adalah sebuah ilusi, untuk apa dibuat berbelit-belit seperti ini, oleh karena itu, terkadang, alasan dalam waktu yang panjang, hanyalah merupakan mimpi kosong di antara kedua orang saja.

Setelah berpikir demikian, Vinci pun tersenyum dan berkata, "Sebenarnya aku bukannya tidak begitu mengerti akan beberapa hal, kalau kau memang ingin membuat masalah ini tidak jelas dari luar dan dalam, atau memiliki maksud yang aneh, itu artinya kau sendiri terlalu palsu, karena terlalu keras kepala akan terlalu banyak hal, dan tidak dapat mengubah akhir lainnya, apalagi aku juga tidak tahu mengapa kau marah, karena terlalu banyak hal yang sudah jauh melebihi bayanganku."

"Sebenarnya seharusnya kau tahu aku tidak suka pada rupamu yang selalu tersenyum itu, jelas-jelas di hatimu ada banyak kesedihan, sekarang kau malah berlagak seolah tidak peduli pada apapun, apa kau pikir kau bisa menyembunyikannya dari mataku? Satu lagi, kenapa kau bisa pergi makan di restoran itu?" Lily merasa masalah ini bukanlah masalah yang harus ia jelaskan atau sebagainya, karena akhir dari masalah ini terlalu palsu.

Mungkin karena tahu bahwa masalah ini tidak pantas untuk dikenang, tapi untuk apa dirinya memepertahankan hal yang harus ia lakukan seperti ini!

Seketika Vinci pun sedikit tercengang, ia tidak tahu bagaimana akhir dari masalah ini kelak.

Tapi tak disangka gadis ini sejak awal sudah mengikutinya.

Setelah berpikir seperti itu, tatapan mata Vinci pun tampak sedikit tidak mengerti, "Kau yakin kau ingin bertanya seperti itu?"

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

60