Bab 1 Kakak Brengsek!

by Hellos 10:01,Jun 08,2022
Huh~

Vinci menghela nafas panjang, sebelum menemuinya, aku pulang saja dulu......

Lalu akhirnya ia pun kembali ke kota kecil tempat ia lahir dan tumbuh besar.

Ia meraba wajahnya sendiri, lalu tersenyum, pelatihannya di markas tentara selama delapan tahun membuatnya berubah drastis.

Sudah tidak banyak kerabat Vinci yagn tersisa, ayah dan ibunya sudah meninggal sejak ia kecil, kerabat-kerabatnya juga menghindarinya bak menghindari belalang, di antara semua kerabatnya yang tersisa, hanya Kakak Ipar Pertama lah yang masih ia rindukan, sedangkan Kakak Pertamanya......

Vinci menggeleng-gelengkan kepalanya, membuang semua hal yang bersangkutan dengan Kakak Pertamanya, lalu tersenyum dan memasuki sebuah gang.

Di kedua sisi gang itu dipenuhi dengan bangunan berlantai tiga, kelihatannya sangat tua, setiap bangunan memiliki pintu masing-masing, begitu pula dengan rumah mereka, dua buah pohon yang merambat keluar dari dinding rumah mereka itu masih sama lebatnya seperti saat ia pergi meninggalkan rumah ini.

Tok tok, Vinci pun mengetuk pintu dengan berdebar-debar.

Di dalam, Kelly membuka pintu dengan tegang sambil memegang sebuah tongkat di tongkat pemukul di tangannya, namun ia malah melihat sesosok wajah yang paling ia rindukan.

"Vi... Vinci?"

Kelly curiga apakah dirinya sedang berhalusinasi karena terlalu tegang.

Vinci sama sekali tidak melihat tongkat pemukul yang ada di tangan Kelly itu, seluruh tatapannya tertuju pada wajah yang tampak sangat kelelahan itu, ekspresi wajah dan tatapannya pun langsung berubah bercampuraduk tanpa sadar.

"Kakak Ipar Pertama, ini aku, Vinci."

Setelah mendengarnya, tongkat pemukul di tangan Kelly pun langsung terjatuh ke tanah, ia langsung memeluk Vinci, air matanya terus menetes dari matanya.

"Vinci, akhirnya kau pulang juga, akhirnya kau pulang juga."

Kata Kelly dengan sangat gembira, kedua tangannya memeluk pinggang Vinci dengan erat, seolah takut Vinci akan tiba-tiba menghilang.

Vinci mengangkat lengannya agak ragu sejenak, namun akhirnya ia juga memeluk Kelly.

"Mama, apakah orang-orang jahat itu datang lagi?"

Mendengar suara yang nyaring itu, Vinci pun mengangkat tatapan matanya melihat ke arah pintu di dalam rumah itu, di depan pintu berdirilah seorang gadis imut yang dikepang dua sedang melihat sedikit keluar dengan sangat hati-hati.

Seketika ia pun teringat, saat ia pergi, Kakak Ipar sedang hamil......

Mendengar suara gadis kecil itu, Kelly pun gemetaran, ia segera melepaskan dirinya dari pelukan Vinci, kedua matanya yang merah itu juga tampak sangat tidak tenang.

Ia sangat menyadari bahwa tindakannya barusan terlalu mesra, mereka sudah bukan mereka yang dulu lagi, sekarang dia adalah Kakak Ipar dari Vinci Hua.

Vinci menyadari maksud perkataan dari gadis itu, lalu ia pun melihat ke arah Kelly dengan tatapan mata serius.

"Kakak Ipar, apa ada sesuatu yang terjadi?"

Mata Kelly pun memerah, air mata yang baru saja ia hentikan itu menetes lagi.

"Kakakmu, Kakakmu berjudi dan mabuk-mabukan lagi, sekarang ia malah melarikan diri karena hutang-hutangnya...... Orang-orang itu datang kemari setiap hari untuk menagih hutang, kita sudah tidak bisa tinggal di sini lagi......"

Kelly semakin bersedih, lalu akhirnya menutup kedua matanya dengan tangannya dan jongkok di atas tanah, pundaknya terus gemetaran.

Hati Vinci terasa sangat sakit, ia mengepalkan kedua tangannya erat-erat, Kakak Pertama sialan!

Melihat Kelly yang jongkok sambil menangis itu, Vinci sungguh sangat menyesal!

Kakak Pertamanya itu sangat suka berjudi dan mabuk-mabukan, dulu, karena Kakak Pertamanya kalah judi dan berkelahi dengan orang lain, Vinci pun memilih untuk menjadi tentara, karena dengan begitu keluarganya akan mendapatkan bantuan dana sebesar delapan puluh ribu RMB, oleh karena itu, ia harus menyelesaikan masalah kakaknya itu, kalau tidak kakaknya harus mendekam di penjara.

Gadis di depan pintu itu berjalan ke samping Kelly dengan gemetaran, ia melihat ke arah Vinci dengan ketakutan sejenak, lalu memeluk Kelly dan berkata dengan lembut, "Mama jangan menangis, Vincy ada di sini."

Vincy...... Vinci......

Vinci sangat terkejut, lalu berkata pada gadis itu, "Vincy, apa namamu Vincy Hua?"

Vincy bersembunyi di belakang Kelly, melihat ke arah Vinci dengan ketakutan, ia menggigit bibirnya seolah tidak tahu harus menjawab atau tidak.

Kelly mendongak ke atas, mengusap air matanya, lalu menggendong gadis itu.

"Benar, namanya Vincy Hua."

Setelah berkata demikian pada Vinci, Kelly berkata pada Vincy dengan lembut, "Vincy, ini Paman, cepat panggil Paman."

"Hai Paman."

Mendengar suara yang nyaring itu, melihat Vincy yang memeluk leher Kelly dengan wajah yang ketakutan itu, Vinci merasa sangat amat kasihan.

Hal apakah yang membuat seorang anak kecil tumbuh menjadi anak yang sangat takut pada orang asing seperti ini.

Vinci pun memaksakan dirinya untuk tersenyum dan berkata, "Hai, Vincy."

Tiba-tiba, terdengar suara keributan dari luar gang, dari kejauhan sudah terdengar sampai kemari.

"Kelly, apa kau sudah menyiapkan uangnya!"

Mendengar suara itu, tubuh Kelly yang kecil itu pun mulai gemetaran, mata Vincy yang sudah memerah itu pun sudah hampir meneteskan air mata.

Semua hal itu dilihat dengan jelas oleh Vinci, hatinya terasa seperti ditusuk-tusuk oleh jarum.

Ia mengambil tongkat pemukul dan berjalan keluar dari halaman rumah, melihat keluar, dan melihat tujuh delapan orang preman yang rambutnya dicat warna-warni sedang berjalan kemari, ia mengangkat tongkat itu dan menggoyang-goyangkan jarinya ke arah para preman itu!

"Hutang harus dibayar oleh orang yang berhutang, Martin Hua yang berhutang pada kalian, langsung cari mereka saja!"

Kemunculan Vinci yang tiba-tiba itu membuat para preman terkejut.

Mendengar perkataannya itu, para preman itu pun tercengang, setelah saling bertatap-tatapan, kepala dari para preman yang berambut kuning itu pun berkata, "Siapa kau?"

Vinci menurunkan tongkatnya dan berkata, "Vinci Haa!"

Preman berambut kuning itu pun tertawa, melihat Vinci dari atas ke bawah, lalu tersenyum dan membuang rokok yang ada di mulutnya.

"Ternyata kau adalah adik Martin Hua, kita sedang bingung untuk mencarimu."

Vinci kebingungan, mencarinya?

"Hutang Kakak Pertamamu pada kami totalnya satu juta tiga ratus ribu RMB, kau harus membereskan hutang ini."

Ternyata mereka mencarinya untuk menagih hutang, Vinci tersenyum dingin, ia melihat tongkat pemukul di tangannya sejenak, lalu langsung berjalan ke depan.

"Satu juta tiga ratus ribu RMB ya, baik, akan kuberikan padamu!"

Baru saja selesai bicara, tongkat pemukul di tangannya itu langsung mengenai pundak preman berambut kuning itu dengan keras.

"Ah!"

Preman berambut kuning pun berteriak dan langsung jatuh berlutut ke atas tanah.

Vinci berlatih di markas tentara selama delapan tahun, kalau bukan karena situasi khusus, ia tidak akan mengundurkan diri sekarang, dan di dalam markas, dia dikenal sebagai Raja Tentara, Raja Tentara Super!

Pukulan itu penuh dengan kemarahan, sehingga membuat tulang pundak preman berambut kuning itu langsung patah!

Setelah memberikan pukulan itu, Vinci belum berhenti, tongkat pemukul di tangannya langsung menyapa para preman yang berada di sekitarnya.

Setiap pukulan tongkat itu menghasilkan suara teriakan kesakitan yang luar biasa.

Setelah ketujuh delapan preman itu terkapar di atas tanah semua, Vinci pun membuang tongkat di tangannya itu sambil tersenyum dingin.

"Kalau kalian ingin menagih hutang carilah Martin Hua, jangan ganggu kami, kalau tidak, aku akan memukuli kalian setiap kali aku bertemu kalian!"

Tatapan mata Vinci yang menatap para preman itu penuh dengan aura dingin!

Preman berambut kuning yang terkapar di atas tanah pun bangkit berdiri dengan mendesah kesakitan, wajahnya pun mengkerut karena rasa sakit yang ia rasakan.

"Sial, tunggu saja, kakak kami pasti akan membereskanmu!"

Tatapan mata Vinci bersinar, lalu teringat pada rentenir yang dulu sering meminjamkan uang pada kakaknya, kalau kali ini juga orang itu......

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

60