Bab 7 Minta Maaf!
by Hellos
10:01,Jun 08,2022
Dari awal Vinci khawatir tentang hubungan kedua wanita ini, tapi sikap mereka berdua selama ini sangat baik, sekarang mereka tiba-tiba malah membuat masalah seperti ini, masalah seperti ini sangatlah memalukan, bagaimanapun masalah seperti ini sangat tidak bisa dikatakan dengan jelas.
Apalagi, masalah seperti ini memang aneh, ditambah lagi dengan perubahan-perubahannya yang terjadi, oleh karena itu mendengar perbincangan mereka, Vinci pun hanya bisa menganggap tidak terjadi apa-apa, lalu duduk di meja makan, dan mulai makan bersama dengan keponakannya, terserah mereka ingin berbuat apa.
Bagaimanapun masalah di antara para wanita, terkadang akan berhenti begitu saja tiba-tiba, terkadang akan berubah menjadi baik secara tiba-tiba.
Sebenarnya Janice merasa bahwa hubungan seperti mereka ini juga merupakan sebuah kebahagiaan, ia juga sangat iri dengan hubungan mereka itu, tapi ada beberapa hal jika dikatakan dengan jelas, mungkin juga tidak tahu apa pengaruhnya, namun setiap orang yang gigih melakukan sesuatu, tidak ada yang pernah memikirkan bagaimana caranya untuk menyerah.
Oleh karena itu, di saat ini, dirinya merasa sedikit iri, "Menurutku kalian ini cukup bahagia."
Vinci yang sedang minum sup, begitu mendengar ucapan itu, ia pun tersedak, tak disangka wanita itu akan berkata blak-blakan seperti itu, dan yang terpenting adalah, apa dia yakin?
Ditambah lagi bagaimanapun masalah ini, Vinci masih tidak begitu yakin, oleh karena itu hatinya merasa sanga tmalu, bahkan sampai akhirnya ia juga tidak bisa berkata apa-apa.
Mungkin dia tahu sejak awal masalah ini tidak ada yang perlu dijelaskan lagi, tapi semua orang tahu apa yang harus mereka lakukan.
Mungkin karena tahu tidak ada yang bisa dijelaskan mengenai masalah ini, dalam hati semua orang tahu apa yang harus mereka lakukan, oleh karena itu, mereka pun hanya bisa tersenyum, "Sebenarnya setelah kau tinggal di sini, kau juga kami anggap sebagai keluarga, tidak perlu berpikir terlalu lama."
"Tapi aku takut aku tidak bisa melebur dengan kalian......"
"Terkadang ada masalah yang tidak perlu kau takuti, entah bagaimanapun kahirnya, semua orang juga tahu, apalagi kita semua adalah keluarga, takdir yang membuat kita bisa saling bertemu, satu lagi, memangnya kenapa dengan sebuah keluarga besar, yang jelas semua orang juga saling peduli satu sama lain, kau juga tidak perlu berpikir terlalu banyak, karena menurutku ada banyak hal yang tidak perlu untuk dikenang, oleh karena itu terkadang, kita akan merasa sangat malu, dan yang terpenting adalah, apakah kita dapat memiliki pemikiran yang baru?"
"Tidak ada masalah yang dapat dipikirkan dengan cara yang lain, yang terpenting adalah kebenaran dari masalah tersebut, kalau semua masalah berubah menjadi sesederhana itu, masalah seperti ini tidak dapat diterima, dan yang paling penting adalah, kalau semua masalah bisa berubah menjadi lebih mudah, berarti masalah berikutnya tidak akan begitu berbeda dengan masalah sebelumnya."
"Aku percaya masalah seperti ini akan bisa diselesaikan kelak, tapi sekarang, kurasa lebih baik kita makan baik-baik." Janice merasa bahwa tidak ada yang perlu dijelaskan dalam masalah ini, ia hanya merasa, tidak ada hal yang perlu dipertahankan dalam masalah ini.
Mengingat bahwa masalah ini sangat membuat orang tidak berdaya, karena masalah seperti ini, sangatlah membuat orang tidak puas.
Sejak awal Vinci merasa bahwa wanita ini pasti memiliki banyak cerita, tapi ia sangat tidak peduli terhadap masalah seperti ini, karena masalah ini sangatlah sepele, apalagi masalah ini tidak akan selesai begitu saja, oleh karena itu ia hanya memikirkan hal ini dengan sembarangan saja, lalu ia pun melahap makannnya, dan tidak memedulikan masalah lainnya, karena dia tahu jika ia melakukan sesuatu atau jika ada masalah lain, mungkin dirinya akan mengalami banyak bahaya.
Ditambah lagi, saat ini, ada masalah yang benar-benar tidak bisa dijelaskan, oleh karena itu semuanya pasti bermasalah.
Kelly malas untuk menjelaskan hal ini, karena masalah seperti ini tidak semudah itu, lagipula di sini masih ada orang itu yang duduk di sini, baginya masalah ini adalah sebuah kebahagiaan untuknya, tapi ia juga tidak ingin membuat masalahnya semakin rumit hanya karena masalah sekeil ini.
Setelah mereka semua selesai makan, ia pun membereskan meja dan kursi.
Vincy memeluk Vinci dan berkata, "Paman, antar aku ke sekolah ya?"
Kali ini Lily merasa sedikit cemburu karena masalah ini, "Aku malas untuk menjelaskan masalah ini, tapi kurasa hal yang harus dilakukan sangatlah mudah, aku bisa mengantarkan Vincy ke sekolah, jadi kalian tidak perlu berpikir terlalu banyak, lagipula, kau adalah seorang paman, kalau kau mengantarkan keponakanmu ke sekolah, orang lain akan membicarakanmu."
"Aku malas untuk menjelaskan masalah ini, tapi hal yang harus kulakukan akan kulakukan, lagipula, kalau melakuan segala sesuatu dengan sembarangan seperti ini, kalau begitu masalah lainnya juga tidak perlu untuk dipertahankan lagi, karena sejak awal, masalah ini memang tidak dapat dijelaskan, karena masalah ini terlalu sederhana dan tidak jelas, tapi kesalahpahaman selama ini tidak dapat dibuktikan, namun sebenarnya aku tidak peduli akan masalah seperti ini, karena ada banyak masalah yang memang tidak bisa dijelaskan, kalau pun aku bisa memberikan penjelasan yang jelas, tak tentu kau dapat menyelesaikannya juga, oleh karnea itu masalah ini tidak perlu diselesaikan dengan cara seperti itu." Vinci sangat menyukai Vincy, entah bagaimanapun, kakaknya sudah sangat melukai anak ini, oleh karena itu ia merasa sangat senang kalau keponakannya itu sangat pintar.
Jelas-jelas tahu bahwa akhirnya akan membuatnya tidak senang, tapi yang harus ia lakukan tetap saja tidak bisa dijelaskan, karena ia tidak bisa membuat terlalu banyak alasan!
Begitu memikirkan hal itu, melakukan sesuatu tidak akan merasa canggung, tapi juga tidak mau jika orang lain berkata yang bukan-bukan tentang dirinya.
"Aku ingin tahu bagaimana akhirnya masalah ini, tapi kalau sembarangan seperti ini, masalah ini sepertinya tidak akan selesai, tapi jujur saja, aku hanya berharap masalah ini dapat selesai dengan mudah dan menyenangkan, tapi kalau terus tidak berhati-hati, malah ini akan benar-benar semakin tidak jelas, jadi kita anggap saja masalah ini tidak pernah terjadi saja bagaimana?" Lily agak sedikit tidak senang dengan masala ini, bagaimanapun terlalu banyak hal yang terjadi, ia tidak perlu keras kepala, oleh karena itu terkadang memberi terlalu banyak asalan, tidak akan bisa menjelaskan masalahnya.
Tapi melihat rupa marah seseorang, ia pun juga merasa tidak senang, bagaimanapun masalah ini bukanlah masalahnya, tapi bukan berarti masalah ini tidak ada hubungannya dengannya, jadi dengan masalah yang seperti sekarang ini, pasti akan ada banyak pengaruh yang terjadi.
Oleh karena itu ia hanya bisa mengatakan sesuatu yang sederhana terlebih dahulu, lalu pergi dari sana.
Mungkin mengetahui masalah ini memang akan seperti ini, oleh karena itu tindakan seperti ini terjadi.
Apalagi, masalah seperti ini memang aneh, ditambah lagi dengan perubahan-perubahannya yang terjadi, oleh karena itu mendengar perbincangan mereka, Vinci pun hanya bisa menganggap tidak terjadi apa-apa, lalu duduk di meja makan, dan mulai makan bersama dengan keponakannya, terserah mereka ingin berbuat apa.
Bagaimanapun masalah di antara para wanita, terkadang akan berhenti begitu saja tiba-tiba, terkadang akan berubah menjadi baik secara tiba-tiba.
Sebenarnya Janice merasa bahwa hubungan seperti mereka ini juga merupakan sebuah kebahagiaan, ia juga sangat iri dengan hubungan mereka itu, tapi ada beberapa hal jika dikatakan dengan jelas, mungkin juga tidak tahu apa pengaruhnya, namun setiap orang yang gigih melakukan sesuatu, tidak ada yang pernah memikirkan bagaimana caranya untuk menyerah.
Oleh karena itu, di saat ini, dirinya merasa sedikit iri, "Menurutku kalian ini cukup bahagia."
Vinci yang sedang minum sup, begitu mendengar ucapan itu, ia pun tersedak, tak disangka wanita itu akan berkata blak-blakan seperti itu, dan yang terpenting adalah, apa dia yakin?
Ditambah lagi bagaimanapun masalah ini, Vinci masih tidak begitu yakin, oleh karena itu hatinya merasa sanga tmalu, bahkan sampai akhirnya ia juga tidak bisa berkata apa-apa.
Mungkin dia tahu sejak awal masalah ini tidak ada yang perlu dijelaskan lagi, tapi semua orang tahu apa yang harus mereka lakukan.
Mungkin karena tahu tidak ada yang bisa dijelaskan mengenai masalah ini, dalam hati semua orang tahu apa yang harus mereka lakukan, oleh karena itu, mereka pun hanya bisa tersenyum, "Sebenarnya setelah kau tinggal di sini, kau juga kami anggap sebagai keluarga, tidak perlu berpikir terlalu lama."
"Tapi aku takut aku tidak bisa melebur dengan kalian......"
"Terkadang ada masalah yang tidak perlu kau takuti, entah bagaimanapun kahirnya, semua orang juga tahu, apalagi kita semua adalah keluarga, takdir yang membuat kita bisa saling bertemu, satu lagi, memangnya kenapa dengan sebuah keluarga besar, yang jelas semua orang juga saling peduli satu sama lain, kau juga tidak perlu berpikir terlalu banyak, karena menurutku ada banyak hal yang tidak perlu untuk dikenang, oleh karena itu terkadang, kita akan merasa sangat malu, dan yang terpenting adalah, apakah kita dapat memiliki pemikiran yang baru?"
"Tidak ada masalah yang dapat dipikirkan dengan cara yang lain, yang terpenting adalah kebenaran dari masalah tersebut, kalau semua masalah berubah menjadi sesederhana itu, masalah seperti ini tidak dapat diterima, dan yang paling penting adalah, kalau semua masalah bisa berubah menjadi lebih mudah, berarti masalah berikutnya tidak akan begitu berbeda dengan masalah sebelumnya."
"Aku percaya masalah seperti ini akan bisa diselesaikan kelak, tapi sekarang, kurasa lebih baik kita makan baik-baik." Janice merasa bahwa tidak ada yang perlu dijelaskan dalam masalah ini, ia hanya merasa, tidak ada hal yang perlu dipertahankan dalam masalah ini.
Mengingat bahwa masalah ini sangat membuat orang tidak berdaya, karena masalah seperti ini, sangatlah membuat orang tidak puas.
Sejak awal Vinci merasa bahwa wanita ini pasti memiliki banyak cerita, tapi ia sangat tidak peduli terhadap masalah seperti ini, karena masalah ini sangatlah sepele, apalagi masalah ini tidak akan selesai begitu saja, oleh karena itu ia hanya memikirkan hal ini dengan sembarangan saja, lalu ia pun melahap makannnya, dan tidak memedulikan masalah lainnya, karena dia tahu jika ia melakukan sesuatu atau jika ada masalah lain, mungkin dirinya akan mengalami banyak bahaya.
Ditambah lagi, saat ini, ada masalah yang benar-benar tidak bisa dijelaskan, oleh karena itu semuanya pasti bermasalah.
Kelly malas untuk menjelaskan hal ini, karena masalah seperti ini tidak semudah itu, lagipula di sini masih ada orang itu yang duduk di sini, baginya masalah ini adalah sebuah kebahagiaan untuknya, tapi ia juga tidak ingin membuat masalahnya semakin rumit hanya karena masalah sekeil ini.
Setelah mereka semua selesai makan, ia pun membereskan meja dan kursi.
Vincy memeluk Vinci dan berkata, "Paman, antar aku ke sekolah ya?"
Kali ini Lily merasa sedikit cemburu karena masalah ini, "Aku malas untuk menjelaskan masalah ini, tapi kurasa hal yang harus dilakukan sangatlah mudah, aku bisa mengantarkan Vincy ke sekolah, jadi kalian tidak perlu berpikir terlalu banyak, lagipula, kau adalah seorang paman, kalau kau mengantarkan keponakanmu ke sekolah, orang lain akan membicarakanmu."
"Aku malas untuk menjelaskan masalah ini, tapi hal yang harus kulakukan akan kulakukan, lagipula, kalau melakuan segala sesuatu dengan sembarangan seperti ini, kalau begitu masalah lainnya juga tidak perlu untuk dipertahankan lagi, karena sejak awal, masalah ini memang tidak dapat dijelaskan, karena masalah ini terlalu sederhana dan tidak jelas, tapi kesalahpahaman selama ini tidak dapat dibuktikan, namun sebenarnya aku tidak peduli akan masalah seperti ini, karena ada banyak masalah yang memang tidak bisa dijelaskan, kalau pun aku bisa memberikan penjelasan yang jelas, tak tentu kau dapat menyelesaikannya juga, oleh karnea itu masalah ini tidak perlu diselesaikan dengan cara seperti itu." Vinci sangat menyukai Vincy, entah bagaimanapun, kakaknya sudah sangat melukai anak ini, oleh karena itu ia merasa sangat senang kalau keponakannya itu sangat pintar.
Jelas-jelas tahu bahwa akhirnya akan membuatnya tidak senang, tapi yang harus ia lakukan tetap saja tidak bisa dijelaskan, karena ia tidak bisa membuat terlalu banyak alasan!
Begitu memikirkan hal itu, melakukan sesuatu tidak akan merasa canggung, tapi juga tidak mau jika orang lain berkata yang bukan-bukan tentang dirinya.
"Aku ingin tahu bagaimana akhirnya masalah ini, tapi kalau sembarangan seperti ini, masalah ini sepertinya tidak akan selesai, tapi jujur saja, aku hanya berharap masalah ini dapat selesai dengan mudah dan menyenangkan, tapi kalau terus tidak berhati-hati, malah ini akan benar-benar semakin tidak jelas, jadi kita anggap saja masalah ini tidak pernah terjadi saja bagaimana?" Lily agak sedikit tidak senang dengan masala ini, bagaimanapun terlalu banyak hal yang terjadi, ia tidak perlu keras kepala, oleh karena itu terkadang memberi terlalu banyak asalan, tidak akan bisa menjelaskan masalahnya.
Tapi melihat rupa marah seseorang, ia pun juga merasa tidak senang, bagaimanapun masalah ini bukanlah masalahnya, tapi bukan berarti masalah ini tidak ada hubungannya dengannya, jadi dengan masalah yang seperti sekarang ini, pasti akan ada banyak pengaruh yang terjadi.
Oleh karena itu ia hanya bisa mengatakan sesuatu yang sederhana terlebih dahulu, lalu pergi dari sana.
Mungkin mengetahui masalah ini memang akan seperti ini, oleh karena itu tindakan seperti ini terjadi.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved