Bab 8 Ada Orang Mencari Masalah!

by Hellos 10:01,Jun 08,2022
Lily sepertinya tahu bahwa masalah ini bukanlah sebuah lelucon, tapi ia juga cukup galau dalam menghadapi masalah ini, jelas-jelas dia menyukainya, atau merupakan orang yang disukai olehnya, tapi seketika semuanya berubah, hatinya pun terasa sedikit sakit.

Tatapan mata Vinci tampak sedikit tidak puas, sebenarnya masalah ini ada karena dirinya sendiri, tapi pemikiran dari perempuan ini membuatnya sedikit tidak senang, tapi jika dipikir lagi baik-baik, perkatannya sepertinya tidak begitu benar, oleh karena itu ia pun berkata, "Tapi aku merasa agak sedikit bersalah pada ibu dan anak itu, anak yang sekecil itu sudah diperlakukan dengan buruk oleh kakakku sampai menjadi seperti itu, bahkan sampai bertemu siapa pun, ia selalu ingin bersembunyi, sekarang dia sudah sedikit membaik, mana mungkin aku meninggalkannya begitu saja, dan yang terpenting, entah apapun keputusannya, aku berharap semuanya baik-baik saja, Pendeta Tao di Gunung Shu pun tak tentu bisa memutuskannya, tapi kalau diputuskan dengan sembarangan seperti ini, aku tidak bisa melakukan hal yang lainnya."

"Sepertinya kau sudah memikirkan semua ini dengan baik, tapi kurasa tidakkah sikapmu yang sekarang ini terlalu tenang, bagaimanapun sembilan puluh persen dari masalah ini bukanlah karena dirimu, ingatanmu juga terlalu dalam, bagi orang lain dia juga tidak tampak seperti kakak iparmu, tapi istrimu." Lily mengatakannya dengan jelas, ia berharap bahwa setiap orang dapat memiliki permulaan dasar di hati mereka, tetapi mereka melakukannya secara tidak sengaja, namun merasa bahwa orang ini terlalu percaya diri.

VInci mengusap-usap hidungnya, "Aku tidak berharap masalahnya menjadi seperti ini, oleh karena itu, aku ingin meyakinkan apakah masalahnya memang seperti ini? Atau selama ini kau memang berpikir seperti ini?"

Lily menggelengkan kepalanya, "Kalau aku berpikir seperti itu, aku juga tidak akan setuju untuk tinggal di sini, apalagi aku ingin bersama denganmu, tapi kau selalu memusatkan perhatianmu pada mereka, aku benar-benar tidak senang."

Kelly mengerutkan alisnya, "Tapi sebelum aku menikah, aku pasti memiliki pemikiran untuk bersama dengan seseorang, tapi sekarang aku sudah menjadi istri orang, meskipun pria itu telah meninggalkan aku dan putriku, tapi aku juga bukanlah wanita yang haus seperti itu."

"Kalau Kakak sudah berkata seperti itu, ya sudah, aku cukup penasaran dengan akhir masalah ini." Lily tentu saja berharap ia bisa memegang janjinya, jangan karena sebuah masalah kecil, ia akan menjadikannya sebuah alasan kebahagiaannya, hal seperti itu pasti sangat mengesalkan bagi semua orang.

Dan orang yang membuat masalahnya menjadi seperti ini, tentu saja bukan dirinya.

Kelly hanya berharap dirinya dapat menjalani kehidupan yang normal, namun tak disangka ia akan mendapatkan masalah seperti ini! Ia benar-benar merasa bingung, oleh karena itu ia mengerutkan keningnya, "Tentu saja aku tahu apa yang harus kulakukan, tidak perlu kau beritahu."

"Kalau masalah ini terus berkelanjutan, akan menimbulkan bahaya bagi kita semua, lagipula sepertinya masalah seperti ini tidak boleh dibicarakan langsung seperti ini?" Vinci merasa bahwa dirinya hanya ingin pergi mengantarkan Vincy saja, tidak ada maksud lain, kenapa malah menimbulkan perang besar seperti ini?

Jika bukan hal lain yang dapat mempengaruhinya, itu artinya dia terlalu bodoh dan naif, atau emosinya terlalu sedih, dia tidak bisa membedakan semuanya dengan jelas, menyebabkan mereka salah paham.

Memikirkan hal itu, ia pun merasa bahwa hal semacam ini tidak ada hubungannya dengan dirinya, bagaimanapun ada banyak masalah yang terkadang hanya khayalan saja.

"Aku ingin tahu bagaimana akhir dari masalah ini nantinya, tapi jujur, kalau kau memang ingin mengatakan masalah ini dengan sangat lugu, seolah semuanya adalah kesalahanku, lagipula, aku hanya ingin mengantarkan Vincy ke sekolah saja, kau sendiri yang berpikir sebanyak itu, seolah aku sama seperti orang luar, bagaiamapun kita juga teman, meskipun tidak seakrab itu, tapi kau juga tidak perlu bersikap seperti itu padaku kan!" Lily sangat marah, lalu ia pun langsung pergi dari sana, benar-benar tidak ingin memberi Vinci kesempatan untuk menjelaskan, toh nanti dia juga akan kembali.

Vinci sama sekali tidak mengerti kenapa wanita ini marah, sepertinya ia selalu tegang saat melakukan segala sesuatu, dengan kebiasaan yang seperti itu, semua masalah pasti akan membuatnya merasa sangat sedih, bahkan akhirnya juga akan benar-benar berbeda, melihat keponakannya yang menatapnya dengan sedikit sedih, Vinci pun mengusap-usap kepalanya, "Vincy, semua kejadian hari ini tidak ada hubungannya denganmu, Bibi, Bibi itu hanya agak sedikit kesal saja, oleh karena itu semuanya menjadi seperti ini, jangan takut ya?"

"Paman, aku tidak takut, tapi apakah Paman tidak mengejar Bibi?" Vincy menggenggam tangan Vinci dengan erat, seolah agak sedikit tidak rela, tapi juga sedikit yakin, seperti tidak ingin membuat masalah.

Kelly langsung menarik Vincy, lalu mengantarnya ke sekolah, dia tidak peduli apa yang sedang dipikirkan Lily, meskipun memang masalah ini tidak bisa dijelaskan, tapi tidak perlu dilanjutkan lagi, oleh karena itu terkadang ia menyelesaikan masalah itu sendiri.

Tapi terkadang, meskipun ia melakukannya, tak tentu ada orang yang mempercayainya, karena masalah seperti ini terlalu rumit.

Ditambah lagi akhir dari masalah ini, sebagian besar tidak dapat diterka, oleh karena itu akhirnya tentu berbeda-beda!

Mungkin karena tahu bahwa masalah ini bukan salahnya, tapi yang dapat ia lakukan hanyalah berdiri terpaku di sana.

Vinci berjalan ke depan, ia tidak dapat menyelesaikan masalah ini, oleh karena itu ia mencari pekerjaan lain, tak mungkin ia berdiri diam tak berbuat apa-apa di sini saja kan!

Darius pasti akan datang lagi, kalau dirinya tidak dapat menggunakan kekerasan, mungkin hal yang dapat ia lakukan kelak akan lebih terbatas, jika saat itu tiba, Vincy ataupun mereka semua pasti akan kalah, oleh karena itu ia tidak boleh lengah dalam menghadapi masalah ini.

Saat Vinci sedang berpikir, tiba-tiba ada orang yang mengepung rumahnya, dan yang terpenting, untung saja hanya ada dirinya sendiri di rumah sekarang.

Kalau tidak, jika mereka merebut Vincy dan Kelly, dirinya pasti akan merasa sangat malu.

"Untuk apa kalian datang?"

"Bos kami dipukuli olehmu, tentu saja kali datang untuk balas dendam, lagipula, kau benar-benar berani ya bertingkah sembarangan di sini, apa kau tidak merasa kau......"

Belum sampai orang yang berdiri di paling depan selesai bicara, giginya langsung patah.

Bagaimanapun orang yang yang menghinanya anak tengil itu masih belum muncul, dan sekarang dirinya bukan sedang berada di markas tentara, semua tindakannya tidak terbatas.

Orang yang membuatnya kesal, tidak akan ia lepaskan satu pun.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

60