Bab 9 Pendekar Murid Bintang 1

by 4 wahyudi 12:25,Dec 28,2021
Setelah masuk ke dalam kamar masing masing, Hao Li kemudian segera duduk dalam posisi lotus kemudian ia mengeluarkan pil dari cincin dimensinya, pil yang dikeluarkan oleh Hao Li memiliki warna kuning cerah dengan pancaran energi yang begitu melimpah.

"Hao, apa yang akan kau lakukan? Kau tidak tidur?" Tanya Dong Sui sambil merapikan tempat tidurnya.

Ren Duan memesan dua kamar yang digunakan untuk bermalam di penginapan itu, satu untuk dirinya dan Fu Kuang sementara sisanya untuk Hao Li dan Dong Sui.

Mereka tidak khawatir membiarkan dua anak kecil itu tidur dalam satu kamar karena yakin bahwa keduanya tidak akan berbuat macam macam karena usianya yang memang masih sangat kecil.

"Kau bisa tidur terlebih dahulu, aku akan menyusul" Ujar Hao Li.

"Kalau begitu kasur ini jadi milikku" Ujar Dong Sui kemudian ia merebahkan dirinya diatas kasur, Dong Sui kemudian mengguling gulingkan tubuhnya di atas kasur tempat tidur.

"Dasar anak kecil" Batin Hao Li sambil menggelengkan kepalanya.

Hao Li tidak terlalu memusingkan Dong Sui yang kegirangan selayaknya seekor monyet yang baru saja mendapatkan pisang, ia lebih memfokuskan dirinya untuk berlatih agar mendapatkan kekuatan yang cukup untuk melindungi apa yang harus ia lindungi.

Hao Li kemudian memasukkan sebutir pil berwarna kuning cerah kedalam mulutnya sambil berkultivasi, seketika ledakan energi yang begitu besar membuat tubuh Hao Li terasa hampir meledak.

Keringat mulai mengalir deras dari tubuhnya dan membasahi pakaian yang ia kenakan membuat tubuh Hao Li basah kuyup.

Saat ini tubuh Hao Li tidak ada bedanya dengan seorang yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang masih basah.

Perlahan rasa sakit mulia menyerang tubuh Hao Li akibat energi yang terlalu besar masuk ke dalam dirinya, akibat rasa sakit itu, Hao Li terpaksa harus menggigit bibir bagian bawahnya agar ia tidak berteriak dan membangunkan orang yang berada di penginapan.

Sebenarnya waktu ideal untuk berlatih bela diri adalah ketika usia menginjak sepuluh tahun karena pada saat itu, tubuh sudah dapat menerima energi dalam jumlah besar, jika usia seseorang belum mencapai usia sepuluh tahun dan memulai pelatihan, maka yang dia dapatkan adalah rasa sakit yang luar biasa ketika energi mulai masuk kedalam tubuhnya.

Hao Li terus menahan rasa sakit yang menyerang dirinya dengan menggigit bibir bagian bawahnya hingga tanpa terasa dari bibir yang digigit Hao Li mengeluarkan sebuah cairan berwarna merah yang tak lain adalah darah.

Ya, saking kerasnya usaha Hao Li demi menahan diri agar tidak berteriak membuatnya tanpa sadar melukai dirinya sendiri.

"ARGGGG" Tanpa bisa Hao Li tahan terlalu lama, suara teriakan keluar dari mulutnya dan menggema ke seluruh penginapan, suara yang dikeluarkan oleh Hao Li membuat semua orang yang berada di kamar mereka terbangun dan dengan segera berbondong bondong berlari menuju ke kamar Hao Li.

Ketika mereka membuka kamar Hao Li, mereka menemukan Hao Li yang tergeletak tak sadarkan diri disamping Dong Sui yang berada di sampingnya dan berusaha membangunkannya.

Saat itu pula, Ren Duan dan Fu Kuang datang menuju ke kamar keduanya dan dengan sigap mengangkat tubuh Hao Li dan meletakkan dirinya diatas tempat tidur.

"Apa yang terjadi dengannya?" Tanya Ren Duan menatap kearah Dong Sui yang nampak begitu panik.

"Senior, ini bukan salahku, saat itu Hao Li tidak ingin tidur jadi aku tidur duluan saat aku tidur, tiba tiba Hao Li berteriak dengan keras membuatku terbangun" Ujar Dong Sui menjelaskan, tampak raut wajah Dong sui sangat ketakutan ketika melihat keadaan Hao Li.

"Duan, bukankah ada yang aneh pada tubuh anak ini?" Tanya Fu Kuang sambil mengamati tubuh Hao Li.

"Aku juga merasakannya, dari dalam tubuh anak ini terdapat kekuatan yang setara dengan pendekar murid bintang satu!" Ujar Ren Duan menatap tubuh Hao Li.

Memang seorang pendekar yang memiliki tingkat pelatihan lebih tinggi dapat melihat tingkat pelatihan lawannya, sebaliknya, bagi pendekar yang memiliki pelatihan lebih rendah akan kesulitan atau bahkan mustahil melihat pelatihan dari orang yang memiliki pelatihan lebih tinggi.

Ditengah rasa kebingungan mereka, seorang wanita dengan gaun berwarna merah muda diikuti oleh dua orang bersenjata di belakangnya masuk ke dalam kamar itu untuk melihat apa yang terjadi.

"Apa yang terjadi, apakah ada masalah?" Tanya Wanita itu menatap ke arah Ren Duan dan yang lainnya.

"Tidak ada masalah, hanya ada sedikit kesalahpahaman disini!" Ujar Ren Duan menanggapi ucapan wanita itu.

"Hei kau, berani sekali kau bersikap seperti itu terhadap Nona Xie, apakah kau ingin mati!" Ancam salah satu penjaga sambil mengacungkan tombaknya ke arah Ren Duan.

"Kalian, tidak perlu bersikap seperti itu!" Ujar wanita itu membuat dua orang yang berada di belakangnya menurunkan senjata mereka masing masing.

Sontak saja pernyataan dari penjaga itu membuat semua orang yang berada di sana menjadi terkejut, mereka tidak menyangka bahwa akan ada seorang bangsawan yang akan menginap di dalam satu penginapan yang sama dengan mereka.

"Maaf nona Xie, kami tidak mengetahui bahwa nona akan menginap di penginapan ini" Ujar Ren Duan membungkukkan kepalanya diikuti oleh Fu Kuang.

"Tidak masalah aku tidak mempermasalahkan hal itu, apakah dia baik baik saja?" Tanya wanita itu menatap kearah Hao Li yang terbaring lemas diatas tempat tidurnya.

"Seharusnya dia sudah baik baik saja nona, kami akan merawatnya" Ujar Ren Duan menatap kearah Hao Li sejenak.

"Kalau begitu aku pamit kembali ke kamarku!" Ujar wanita itu kemudian ia beranjak dari tempatnya dan kembali menuju ke kamarnya, hal itu kemudian diikuti oleh pengunjung penginapan yang lain dan mereka segera kembali ke kamar mereka.

Selepas wanita itu meninggalkan kamar Hao Li, barulah Ren Duan dan Fu Kuang menghela nafas panjang.

"Aku tidak menyangka hal ini akan terjadi, lebih baik kita kembali ke kamar untuk istirahat, seharusnya Hao akan siuman besok pagi!" Ujar Ren Duan kemudian ia menghampiri Dong Sui dan berpesan agar ia tidak memikirkan apa yang baru saja terjadi dan segera pergi tidur, setelahnya mereka kembali ke kamar masing masing.

……..

Sementara itu, di luar penginapan, nampak tiga orang berjubah hitam dengan penutup kepala memperhatikan sebuah kamar di penginapan itu, mereka saling berpandangan sejenak kemudian menganggukkan kepalanya masing masing.

Dengan segera mereka melompat ke atas atap penginapan dan bergegas menuju ke kamar yang baru saja mereka awasi, mereka berjalan begitu hati hati agar tidak menimbulkan suara sekaligus menimbulkan kecurigaan orang lain.

Salah satu dari mereka memberikan sebuah kode tangan kepada yang lain dan mereka mulai melakukan tugas mereka masing masing.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

42